Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PROMOSI KESEHATAN

“ Bahaya Seks Bebas Pada Remaja ”

Digunakan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Aplikasi Teknologi Informasi

(Dosen Pengampu : Fulatul Anifah, S.ST.,M.Keb)

Disusun Oleh :

Nadia Riska Qoirina(20191664008)

PROGRAM STUDI S.1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

` 1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROMOSI KESEHATAN

Judul : Bahaya Seks pada Remaja

Yang Disusun Oleh :

Nadia Riska Qoirina (20191664008)

Program Studi S1 Kebidanan

Telah disetujui oleh pembimbing

Pada tanggal :

Menyetujui,

Nama Dosen

Fulatul Anifah, S.ST.,M.Keb

` 2
KATA PENGANTAR

Puji, dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas taufik, hidayah, berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Promosi Kesehatan ini tanpa ada kendala
sedikitpun. Laporan Promosi Kesehatan ini, penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Aplikasi Teknologi Informasi. Dalam penulisan
laporan ini, penulis mendapatkan banyak dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak
yang telah memberikan arahan, dan membantu menyelesaikan penyusunan Laporan Pengkajian
ini. Laporan ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Promosi Kesehatan ini. Dalam laporan
ini, segala kritik, dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan demi memenuhi
kekurangan, dan memperbaiki agar dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Semoga Laporan
Promosi Kesehatan ini membawa manfaat bagi semua pihak, terutama penulis maupun pembaca.

Sampang, 18 Januari 2021

Penulis

` 3
DAFTAR ISI

C ONT E N T S
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
SATUAN ACARA PENYULUHAN...................................................................................5
Lampiran 1 : Lembar absensi peserta penyuluhan (Daftar Hadir)..............................23
Lampiran 2 : Dokumentasi kegiatan pelaksaan promosi kesehatan secara
(SCREENSHOOT)................................................................................................24
Lampiran 3 : Bukti konsultasi dengan dosen pembimbing (Screenshoot WA atau lembar
konsul yang ditanda tangani pembimbing).............................................................29

` 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bahaya Seks Bebas pada Remaja

Sasaran : Seluruh masyarakat Kota Surabaya (Terutama Remaja dan dewasa)

Metode : Chat WhatsApp, diskusi kasus dan demonstrasi tanya jawab.

Media : Laptop, HP , poster, E-Book.dan video https://youtu.be/oOEylecH1Ng

Tempat : Webinar Online (Whatsaap Group) dan Chat WhatApp Pribadi.

Hari dan tanggal : Senin, 18 Januari 2021

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah untuk memberikan informasi kepada
masyarakat baik remaja, maupun dewasa terkait apa itu Bahaya Seks Bebas pada Remaja,
dampak yang ditimbulkannya, factor pemicu perilaku seks bebas, akibat psikologis yang
timbulkannya, faktor yang mempengaruhi kejadian yang tidak diinginkan, cara
pencegahannya agar tidak terjerumus perilaku seks bebas dan dari aspek psikologis. Sehingga,
setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan memahami
tanda bahaya kehamilan

` 5
2. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan, dan pemahaman bagi masyarakat baik para remaja maupun
masyarakat dewasa tentang :

a. Pengertian Bahaya Seks Bebas pada Remaja


b. Memahami dampak dari seks bebas
c. Memahami faktor pemicu perilaku seks bebas
d. Memahami akibat psikologis yang timbul akibat perilaku seksual
e. Memahami penyakit kelamin yang sering dijumpai
f. Memahami Faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan
g. Memahami cara mencegah agar remaja tidak terjerumus perilaku seks bebas atau dari
aspek psikologis

3. Manfaat

Bagi Penyuluh :

1. Mendapatkan pengalaman menjadi penyuluh, dan panitia pelaksana webinar dengan


baik di ranah masyarakat luas.
2. Ikut andil berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dampak
bahaya seks bebas pada remaja.
3. Melatih kepercayaan diri, dan public speaking, sebagai upaya dalam meningkatkan
keberanian diri untuk menjadi tenaga kesehatan yang professional.
4. Mendapatkan ilmu, dan pemahaman yang luas dari webinar yang terselenggara.
5. Melatih diri sendiri untuk dapat bekerja sama dengan peserta dalam melakukan webinar
secara online melalui WhatsApp dan Chat WhatsApp pribadi Peserta.

` 6
Bagi Peserta :

1. Meningkatkan pemahaman serta pengetahuan yang lebih luas terkait apa itu Bahaya Seks
Bebas pada Remaja, dampak yang ditimbulkannya, factor pemicu perilaku seks bebas,
akibat psikologis yang timbulkannya, faktor yang mempengaruhi kejadian yang tidak
diinginkan, cara pencegahannya agar tidak terjerumus perilaku seks bebas dan dari aspek
psikologis. Sehingga, setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu
mengetahui dan memahami tanda bahaya kehamilan

2. Diharapkan peserta mampu berkontribusi dalam menjaga kesehatannya sendiri, serta


mengingatkan orang lain/ lingkungan sekitarnya untuk ikut andil dalam mencegah bahaya
seks bebas pada remaja.

3. Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan


pemahaman diri, dan mampu menjadi generasi indonesia yang sehat, dan memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas demi pembangunan Indonesia yang berkemajuan.

4. Sasaran

Penduduk sasaran kegiatan penyuluhan terkait bahaya seks pada remaja adalah seluruh
masyarakat di Kota Sampang baik remaja maupun dewasa. Dipilihnya masyarakat Kota
Sampang tanpa batasan usia sebagai sasaran karena kebanyakan belum mengetahui bahaya
seks bebas terutama pada remaja di lingkungan sekitar hingga masyarakat dewasa baik
dewasa awal maupun dewasa akhir.

5. Metode

Diskusi, dan Demontrasi Penyuluhan ini dilakukan melalui daring Via Whatsaap Group,
karena adanya keterbatasan di masa pandemi. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan
dengan metode Chat WhatsApp (Pribadi atau Group), diskusi kasus dan demonstrasi tanya
jawab.

` 7
6. Media

Media yang digunakan untuk mempermudah dan memperlancar penyampaian materi


penyuluhan secara daring ini yaitu sebagai berikut:

1. Laptop untuk pembuatan materi


2. HP dan Whatsaap Group atau Pribadi untuk menyalurkan materi, dan media
penyuluhan
3. Materi penyuluhan dalam bentuk poster, E-book dan Video

7. Isi Penyuluhan

Adapun isi dari penyuluhan, yaitu pengetahuan, pemahaman, dan edukasi terkait bahaya
seks bebas pada remaja, faktor pemicu serta dampak cara penanganannya, dan cara
pencegahannya.

8. Persiapann Penyuluhan

Persiapan penyuluhan terdiri dari beberapa bagian antara lain:

1) Mencari terkait materi dan penyusunan materi penyuluhan


2) Penguasaan materi penyuluhan dan pemahaman terkait konsep materi yang akan
diberikan.
3) Membuat Webinar Online (Whatsaap Group), Chat WhatApp Pribadi. dan berdiskusi
terkait konsep materi yang akan diberikan.
4) Mencari terkait materi dan penyusunan materi penyuluhan.
5) Penguasaan cara-cara komunikasi atau penyampaian pesan yang tetap beretika dan
memakai kalimat yang mudah dipahami.
6) Persiapan sebelum pelaksanaan promosi kesehatan melalui WhatsApp Grup, dengan
memberikan media materi seperti digital book, dan poster.

7) Melakukan penyebaran poster dan digital book melalui WhatsApp Grub.

` 8
8) Persiapan melakukan webinar online melalui WhatsApp beberapa jam sebelum webinar
dilaksanakan.
9) Berdoa, dan tetap berdiskusi di WhatsApp Group dalam pelaksanaan promosi kesehatan
tersebut.
10) Bismillah, webinar dapat terselenggara dengan baik dengan estiminasi waktu yang
dijadwalkan.

9. Pelaksaan Penyuluhan

1. Saya menyiapkan media ataupun materi pada saat akan dilakukan penyuluhan di
WhatsApp dan Chat WhatsApp pribadi dengan media yang akan diberikan.
2. Saya membuka promosi kesehatan . Kemudian mempersiapkan pemateri.
3. Saya (Pemateri) melakukan penyampaian materi Poster dan digital book yang telah
disiapkan, terhadap peserta saat berlangsung dan dilanjutkan dengan berdiskusi materi di
Chat WhatsApp Group.
4. Kemudian Saya (Pemateri) memberikan poster dan digital book dengan materi sebagai
upaya agar para peserta dapat mempelajarinya dan menanyakan perihal materi pada
media yang diberikan melalui WhatsApp Group
5. Saya (Pemateri) membantu menjawab pertanyaan para peserta yang terkait dengan
materi tersebut melalui media yang saya berikan melalui WhatsApp Group
6. Pelaksanaan diskusi, dan dibukanya tanya jawab terkait materi penyuluhan melalui Chat
WhatsApp Group.
7. Promosi kesehatan ditutup oleh Saya.

` 9
10. Kegiatan, dan Jadwal penyuluhan

Pokok bahasan : Webinar online terkait bahaya seks bebas pada remaja

Judul Kegiatan : Generasi Berkemajuan, sehat tanpa seks bebas pada kalangan remaja.

Hari/Tanggal : Senin, 17 Januari 2021

Waktu : 10.57 – Selesai (Perkiraan waktu selesai adalah pukul 12.17 namun bisa
kurang/lebih)

Tempat : Dilakukan secara daring via Whatsaap Group

Tabel Rondown Acara :

Alat,
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Fasilitator dan
Bahan

1 Pembukaan :

10.57- 1. 1. Menjawab salam Ceramah, Saya


11.09 Pembukaan : 2. Memperhatikan Dan bertanggu -
WIB penyuluh perkenala ng jawab
1. Penyuluh 3. Berkenan n.
memberikan melaksanakan
sambutan berupa peraturan yang
melalui chat wa diberikan
dengan membuka penyuluh.
promosi kesehatan
dengan salam, dan
sapa

2. Memperkenalkan diri

` 10
3. Menjelaskan tujuan
yang dilaksanakan

11.10- 4. Menyebutkan
11.20 promosi kesehatan
WIB

5 Menyebutkan materi
apa saja yang akan
diberikan, dan berapa
estiminasi waktunya.
melalui WhatsApp

6. Mempersiapkan materi
untuk memulai
promosi kesehatan

2 Penatalaksanaan :
materi,
11.21 1. Diskusi terkait materi. Memperhatikan Ceramah, Saya poster,
-11.26 2. Pemateri menjelaskan penjelasan pemateri dan bertanggu dan
WIB tentang pengertian dengan tertib. diskusi ng jawab digital
seks bebas kasus. book.

3. Menjelaskan
bagaimana situasi
seksualitas di

` 11
Indonesia.

4. Menjelaskan terkait
( 10 dampak yang diderita,
menit hingga tips untuk
saja) menghindari bahaya
seks bebas pada
kalangan remaja.
5. Memberikan poster,
materi, dan digital
book
6. Memberikan lembar
evaluasi setelah
membaca media yang
sudah diberikan.

3. Demonstrasi Tanya Jawab


:

11.27 – 1. Mempersilahkan 1. Mengajukan Diskusi. Saya materi,


12.11 peserta untuk pertanyaan atas bertanggu poster,
WIB mengajukan izin waktu yang ng jawab dan
pertanyaan. diberikan saya digital
(50 memberikan batasan 2. Absen terlebih book.
menit waktu kepada peserta dahulu.
saja) terkait dengan 3. Memperhatikan
pengajuan pertanyaan) dengan tertib
2. Sembil menunggu jawaban dari
pertanyaan saya pemateri, dan
memberikan link tidak menyela
Form, dan nya begitu saja.

` 12
menganjurkan peserta 4. Menanggapi
untuk melakukan terkait jawaban
absen. yang diberikan
3. saya Mempersilahkan pemateri atas
akan menjawab izin dari saya
pertanyaan peserta. 5. Tertib dalam
(Jika tidak ada demonstrasi, dan
pertanyaan, maka saya tidak melakukan
yang wajib bertanya) perdebatan yang
5. Saya menutup merugikan.
demonstrasi Tanya .
jawab..

4 Penutupan :

12.12 - 1. Saya 1. Peserta Ceramah, Saya -


12.17 mengucapkan menyimak dan bertanggu
WIB terimakasih, dan dengan penutupa ng jawab
mohon maaf jika tertib. n
(5 ada salah kata.
menit 2. Peserta
saja) 2. Saya menjawab
mengucapkan salam.
salam penutup.

3. Saya mengizinkan 3. Peserta


peserta keluar dari boleh keluar
whatsaap dari
wahsaap

` 13
seusai Saya
mengizinka
nnya untuk
keluar.

11. Evaluasi

` 14
Seringkali kita mendengar ungkapan “masa remaja adalah masa abu-abu, labil,
emosional, dan ekspresif”. Remaja didefinisikan merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia)
batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Khusus pada kalangan SMA atau
sederajat yang berada dalam usia 15 sampai 17 tahun. Selain itu, manusia merupakan
makhluk sosial yang berarti dalam kesehariannya memerlukan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga
merupakan salah satu HAM (Hak Asasi Manusia) yang perlu dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi
(pembedaan hak bagi manusia didasarkan perbedaan agama, ras, suku, dsb). Jadi,
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap berpedoman pada norma-norma
manusia dan tidak menimbulkan pelanggaran hukum dan HAM.

Usut punya usut, ternyata pergaulan bebas juga sering dikonotasikan sebagai hal
yang negatif seperti narkoba, seks bebas, kehidupan malam, perilaku negatif yang
melanggar norma dan agama. Sekarang di kalangan remaja, pergaulan bebas semakin
meningkat terutama di kota-kota besar. Menurut penelitian yang dilakukan di negara
bagian North Carolina, Amerika Serikat menemukan bahwa keterkaitan antara suguhan
seks melalui media dengan perilaku seks di kalangan remaja. Tayangan tersebut tidak
hanya berupa film yang tayang di televisi saja tetapi, juga bisa melalui majalah, musik,
dan pertunjukan. Hasil yang didapat ternyata secara umum, kelompok remaja yang paling
banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia
rentan 14 hingga 17 tahun.

Lebih mengenaskannya lagi, menurut hasil penelitian tersebut, para remaja sudah
terlanjur mendapat informasi yang salah dari media, cenderung melakukan seks bebas
karena hal tersebut dianggap sudah biasa di kalangan sebayanya, ditambah dengan

` 15
tanggapan yang salah dari ungkapan “masa SMA adalah masa yang paling
menyenangkan dan harus dinikmati.”

Pergaulan bebas di Indonesia tingkatkan perilaku seks bebas akhir-akhir ini,


Indonesia berada dalam kondisi mengkhawatirkan. Tidak dapat dipungkiri bila dikatakan
bahwa gaya hidup baru pribadi masyarakat Indonesia cenderung hedonisme (mencari
kebahagiaan sebanyak mungkin) seperti hura-hura, hal ini memicu perilaku seks bebas,
khususnya di kalangan remaja. Pergaulan bebas di Indonesia sering terjadi di kota-kota
besar seperti JABODETABEK, dari data BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional) 2010, remaja yang telah hilang keperawanannya mencapai 51%,
sedangkan di kota lain seperti, Surabaya 54%, Medan 52%, Bandung 47%, dan
Yogyakarta 42%. Dan di tahun 2013 sekitar 64 juta remaja Indonesia rentan memiliki
perilaku seks bebas dan penggunaan zat tropika berbahaya, hihhh.. menyeramkan.

Penyebab dan dampak pergaulan bebas memicu penyakit Human


Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunune Deficiency Syndrome atau yang lebih
dikenal dengan sebutan HIV/AIDS salah satu penyebab penyakit itu adalah pergaulan
bebas yang memicu perilaku seks bebas. Ada banyak penyebab remaja melakukan
pergaulan bebas, khususnya kalangan pelajar. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda,
tetapi semuanya berakar pada penyebab yang utama yakni kurangnya pegangan hidup
remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan tingkat emosional. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tak terkendali pada remaja, dan pola pikir rendah. Sikap
mental yang tidak sehat dan pola pikir yang salah, remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang tidak sepantasnya. Mereka melakukannya hanya semata-mata untuk
menyenangkan diri dan tidak ingin dianggap rendah karena rasa gengsi yang berlebih.
Hayo, hati-hati nih kamu yang memiliki gengsi berlebihan..

Pelampiasan rasa kecewa, ketika remaja mengalami tekanan karena kekecewaan


terhadap orangtuanya yang terlalu otoriter ataupun membebaskan, sekolah yang

` 16
memberikan tekanan terus-menerus (banyaknya tugas dan menurunnya prestasi), dan
lingkungan masyarakat yang memberikan masalah sosialisasi memicu pola pikir negatif
dan cenderung mengambil langkah salah untuk menghibur diri. Seperti jika para remaja
mau melepas penat dari tugas sekolah yang menumpuk bisa dengan mengembangkan
hobi misalnya menulis ataupun bermusik, jadi tidak perlu mencari pelarian yang negatif
dan merugikan diri sendiri.

Kegagalan remaja dalam menyerap norma, majunya perkembangan zaman,


globalisasi. Lagi-lagi globalisasi mempengaruhi pola pikir remaja, hanya karena ingin
terlihat modernisasi atau bergaya, banyak diantaranya yang mengikuti beberapa budaya
Barat yang tidak sesuai dengan nila Pancasila, misalnya bergaya pakaian sesuai artis-artis
yang mengenakan pakaian kurang pantas. Pacaran istilah tersebut sudah tidak asing lagi
di kalangan remaja, apalagi pelajar Menengah Atas. Tetapi banyak diantaranya yang
salah pemahaman, misalnya mereka yang memiliki ikatan hubungan dengan gejolak
perasaan yang labil dan hanya memikirkan kesenangan sementara tanpa berpikir panjang,
dengan melakukan hubungan intim yang tak sepantasnya dilakukan di kalangan pelajar.
Pepatah mengatakan “penyesalan datang diakhir” kalau di awal namanya pendaftaran,
haha.. Jadi, berteman itu boleh saja, tapi ingat batasannya ya jangan sampai bertindak
terlalu jauh yang nantinya akan mendatangkan penyesalan mendalam bagi dirimu sendiri.

Solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas.. Dengan memperbaiki cara


pandang, cobalah untuk bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, jadi jika kamu
memiliki angan-angan lebih baik yang sesuai dengan kemampuanmu, sehingga apabila

` 17
mendapat kekecewaan, kamu dapat menanggapinya dengan hal yang positif. Menjaga
keseimbangan pola hidup, perlunya remaja belajar disiplin dengan mengatur waktu dan
mengendalikan emosinya. Cobalah untuk berpikir jernih dalam mengambil sebuah
tindakan dan gunakanlah waktu luang untuk melakukan kegiatan yang positif.

Berpikir untuk masa depan, cita-cita sangat memotivasi setiap anak dalam
menentukan arah hidupnya. Dalam hal ini, kamu perlu menentukan prioritas atau tujuan
utama dalam hidupmu dan berperilaku baik untuk mencapai cita-citamu. Menegakkan
aturan hukum dan memperdalam ajaran agama, kedua hal ini sangat mendasar dan perlu
diperhatikan dalam kehidupan. Bertindaklah seperti remaja yang berpendidikan dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan Pancasila dalam kehidupan. Seperti menghargai
sesama, menjaga ketertiban lingkungan, dan lain-lain. Pergaulan yang baik sebenarnya
tidak mudah dan juga tidak sulit, yang jelas tergantung dari perilaku diri kita sendiri.
Perbanyaklah berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga.

Dalam bergaul, para kalangan Remaja harus memperhatikan lingkungan sekitar


dan menempatkan diri dalam suatu lingkungan tetapi kita bisa memilah mana hal positif
yang menguntungkan untuk dilakukan dan tidak terjerumus kedalam hal negatif yang
justru merugikan. Bergaul bukan hanya untuk ketenaran dan kesenangan semata, tetapi
jadikan itu sebagai wadah membentuk pribadi yang berjiwa kemasyarakatan dan
mengharagi sesama. Jadilah diri sendiri agar tahu bagaimana orang disekitar nyaman
berkomunikasi. Cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di
dalam isi hatimu, jangan menyimpan perasaan dan permasalahamu seorang diri..

12. Materi Penyuluhan

` 18
A. Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan wanita
tanpa adanya ikatan pernikahan. Secara alami dorongan seks bebas pada remaja
sangat besar diakibatkan oleh perubahan yang terjadi. Hasrat yang tidak
terkendali menjadikan remaja terjerumus dalam prostitusi, hubungan seks bebas,
hubungan seks pranikah, dan berbagai akibat negatif lainnya termasuk aborsi.

B. Terdapar dampak lain yang memprihatinkan adalah seseorang yang telah terbukti
melakukan seks bebas maka secara moral perilaku di hantui rasa bersalah tentang
berlarut larut mengakibatkan kehamilan menggugurkan kandungan (aborsi) dan
pembentukan bayi serta penyebaran penyakit kelamin di antaranya adalah HIV
AIDS. Memahami dan menyadari bahaya perilaku seks bebas adalah hal yang
sangat di anjurkan kepada remaja agar mereka terindah dari bahaya yang dapat
merasa kehidupan dan masa depan mereka disinilah di permukaan dukungan
berbagai pihak dan komponen sosial termasuk orang tua lingkungan sekitar dan
lingkungan pendidikan untuk menyampaikan apa yang remaja butuhkan tentang
pengetahuan seks bebas dan bahaya yang mengancamnya.

C. Faktor pemicu perilaku bebas adalah minimnya pemahaman akan bahaya


melakukan hubungan seks bebas, pernah jadi korban pemerkosaan dan pelecehan
seksual hingga akhirnya menjadi ketagihan, sedangkan faktor lingkungan yang
mempengaruhi adalah Orang tua yang tidak memberikan pendidikan seks untuk
anak, Pergaulan bebas, Narkoba dan alkhohol dan Kebiasaan melanggar norma yg
berlaku, Penyalahgunaan teknologi dan informasi yang semakin canggih
sehinngga mudah mengakses situs porno di internet.

D. Akibat psikososial yang timbul akibat perilaku seksual antara lain adalah :

` 19
1. Ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba
berubah, misalnya pada kasus remaja yang hamil di luar nikah.

2. Tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut

3. Terganggunya kesehatan pelaku seks bebas, Kelainan janin dan tingkat


kematian yang tinggi tingkat putus sekolah remaja hamil sangat tinggi,

4. Hal ini disebabkan rasa malu remaja dan penolakan sekolah menerima

kenyataan adanya murid yang hamil di luar nikah

5. Masalah ekonomi juga akan membuat permasalahan ini menjadi semakin


rumit dan kompleks.

E. Bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas :

1. Menciptakan kenangan buruk


2. Mengakibatkan kehamilan.
3. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi
4. Penyebaran penyakit.
5. Timbul rasa ketagihan.
6. Hancurnya masa depan remaja tersebut.
7. Remaja wanita yang terlanjur hamil mengalami kesulitan selama kehamilan
karena jiwa dan fisiknya belum siap.
8. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian
(umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta), ( Bayi
yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan
kejiwaan saat ia dewasa. Ada banyak penyakit akibat melakukan seks bebas.
Menurut Hawari (2009), penyakit menular seksual (PMS) artinya jenis
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, khususnya hubungan
seksual diluar nikah misalnya seks bebas. Jenis penyakit ini tidak saja
merusak alat kelamin dan organ reproduksi tetapi juga menimbulkan
komplikasi dibidang medis, misalnya kemandulan, kecacatan, gangguan
kehamilan, gangguan pertumbuhan, kanker bahkan juga kematian.

F. Penyakit kelamin yang sering dijumpai adalah :

` 20
1) Gonore atau kencing nanah. Tanda khasnya berupa keluar cairan kental
berwarna kekuningan.
2) Sifilis atau Raja Singa disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat
menular.
3) Herpes Genital. Gejala awal berupa tumbuh banyak bintil “anggur kecil”
berair berkelompok dan nyeri, kemudian apabila pecah akan meninggalkan
luka kering yang bisa hilang sendiri dan kambuh lagi jika ada faktor pencetus
(stress, haid, alkohol dan lain-lain).
4) Klamidia, Gejalanya berupa keluarnya cairan vagina encer putih kekuningan,
dominan keluhan nyeri rongga panggul dan adanya pendarahan setelah
berhubungan seks.
5) Trikomoniasis, Gejalanya adalah cairan vagina encer kuning kehijauan,
berbusa dan berbau busuk, serta sekitar kemaluan bengkak, kemerahan, gatal
dan terasa tidak nyaman.
6) Kutil Kelamin, Gejalanya antara lain berupa timbulnya banyak tonjolan kulit
yang terlihat seperti ”jengger ayam”.
7) Ulkus Mole yang disebut juga Chancroid atau Bubo, Gejala adalah luka
banyak dengan cekung pinggir tidak teratur, keluar nanah dan nyeri, serta
biasanya salah satu sisi kelamin mengalami pembengkakan kelenjar getah
bening di lipat paha, berwarna kemerahan, apabila pecah akan bernanah dan
nyeri.
8) HIV yaitu virus perusak sistem kekebalan tubuh pada sel darah putih yang
menyebabkan penurunan imunitas yang menimbulkan penyakit AIDS.

G. Cara mencegah terjerumus seks bebas ditinjau dari aspek psikologis diantaranya
dengan cara:

` 21
1. meningkatkan harga diri (self esteem). Dalam hal ini remaja diharapkan bisa
meningkatkan harga dirinya dengan cara berikut:
a. Belajar untuk selalu menghargai diri sendiri walau terkadang orang lain
memandang dirinya rendah,
b. Memiliki konsep diri yang benar tentang harga diri, bahwa harga diri
berasal dari dalam bukan dari luar diri kita,
c. Jangan tertarik akan pujianpujian yang akan membawa kerugian pada diri
sendiri,
2. Self Nurture (Self Love) Remaja belajar untuk menyukai dan mencintai diri
sendiri. Menyukai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, belajar untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki dan selalu bersyukur untuk segala hal
yang dimiliki
3. Self Control pada hakikatnya adalah kemampuan seseorang untuk mengelola
emosi.
4. Perilaku Bertanggung Jawab yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari
tindakan atau perbuatan yang dilakukan.
5. Ketegasan dalam Menolak Ajakan Pasangan (Asertif), Bersikap asertif adaah
bersikap tegas yang dengan sopan dengan maksud untuk megungkapkan
pikiran, perasaan dan pendapat tanpa bersikap agresif.
6. Dengan menggunakan media video dapat merangsang pikiran para Remaja
untuk menjahui perilaku seks bebas stetalah mengetahui dan memahami
bahaya yang ditimbulkan akibat melakukan hubungan seks bebas.

H. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah agar remaja tidak
terjerumus perilaku seks bebas diantaranya pendidikan seksual yang diberikan
oleh guru pembimbing/konselor, pencegahan yang dilakukan oleh orang tua dan
pencegahan yang dilakukan oleh remaja itu sendiri.

` 22
L AM P IR A N 1 : L E M B A R A B SE NSI PE SE RT A PE NYUL UH A N (D AF T AR H ADIR )

 DAFTAR HADIR PESERTA (Di WhatsApp Group)

1. Zakiyah
2. Laily Alfin Zahroh
3. Anis Alfiani
4. Sri Wahyu Mukarromah
5. Mulawi
6. Moh.Zinal Abidin

 DAFTAR PESERTA (Di WhatsApp Pibadi)

1. Zakiyah
2. Laily Alfin Zahroh
3. Anis Alfiani
4. Sri Wahyu Mukarromah
5. Mulawi
6. Moh.Zinal Abidin

` 23
L AM P IRAN 2 : D OK U M E N T A SI K E G IAT AN PE L AK SAAN P RO M O SI K E SE H A T AN

SE CAR A (SCREENSHOOT)

 Di WhatsApp Group

` 24
` 25
` 26
L AM P IRAN 3 : B U K T I KO N SU L T AS I DE NG AN DO SE N P E M

B IM B ING (S C R E E N SH O O T WA A T AU L EM B AR K O NSUL YANG DIT AND A T ANG A N I

P E M B IM B I N G )

N Hari/Tanggal Pukul Laporan Pengkajian Hasil diskusi dari


o Ke dosen laporan Mahasiswa
1. 3 januari 09.51 Mengkonsultasikan
2021 mengenai poster Menyetujui hasil
promosi kesehatan diskusi mengenai
Aplikasi Teknologi poster yang
Informasi diberikan
mahasiswa namun
ada beberapa yang
harus diperbaiki
mengenai.

- 16.32

16.32- Memberikan saran


16.36 untuk nama
kelompok di kecilkan
agar tulisan di
atasnya bisa besar
dan memberi saran
untuk bahasa yang
di poster dapat
mudah dipahami.

– 16.36

2. 7 Januari 08.57 Mengkonsultasikan Menyetujui hasil


2021 mengenai video diskusi mengenai
promosi kesehatan video yang diberikan
Aplikasi Teknologi mahasiswa namun
Informasi ke dosen ada beberapa yang
pembimbing harus diperbaiki
mengenai suara.

Memberikan saran
untuk menambah
kan foto kelompok
atau foto sendiri di
16.05 tampilan video
dengan di
gabungkan. – 16.05
3. 8 Januari 06.15 Mengkonsultasi Menyetujui hasil

` 27
2021 kembali ke dosen diskusi menegenai
pembimbing video yang diberikan
setelah diperbaiki mahasiswa melalui
mengenai video via WA – 06.13
promosi kesehatan
Aplikasi Teknologi
Informasi.

4. 8 januari 06.40 Mengkonsultasikan Memberikan


2021 mengenai digital tanggapan dari hasil
book promosi diskusi Mahasiswa
kesehatan Aplikasi dengan saran untuk
Teknologi Informasi bisa menambahkan
ke dosen gambar agar
pembimbing menarik para
pembaca atau di
buat seperti buku
saku dengan tulisan
ambil poin penting
yang terdapat di
dalam di gital book
karena bentuk buku
tersebut itu sangat
membosankan

- 06.43

Memberikan
tanggapan dari hasil
diskusi Mahasiswa
dengan merivisi E-
Book.

- 06.44
11 januari 14.23 Mempertanyakan Memberikan
ke dosen tanggapan dari hasil
pembimbing perihal diskusi Mahasiswa
penugasan dengan bentuk
kelompok Aplikasi media tetap
Teknologi dikumpulkan dengan
Informasi, apakah batas terakhir
tetap diadakan besok.
penyuluhan yang 1

15.23- Kelompok 30 orang - 15.23


18.34 atau diahlihkan ke
tugas individu
untuk UAS take
home ..

` 28
Mempertanyakan Memberikan
pengumpulan tanggapan dari hasil
perihal penugasan diskusi Mahasiswa
kelompok Aplikasi dengan
Teknologi Informasi pengumpulan bisa
.. melalui email dan
lanngsung atas
nama kelompok.

- 18.34

` 29
` 30

Anda mungkin juga menyukai