Anda di halaman 1dari 5

Pengembangan dan Uji Coba

Dalam tahap ini diperlukan perencanaan sebuah program. Dalam pengembangan,


perencanaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari faktor internal maupun faktor
eksternal.

1. Pengembangan konsep pesan


Cegah gangguan mental merupakan suatu upaya dalam menghadapi penyakit
gangguan mental. Gangguan mental ini dapat mengubah cara pandang seseorang
dalam menangani stress, masalah yang berhubungan dengan orang lain, membuat
pilihan hingga memicu hasrat untuk melukai diri sendiri bahkan bunuh diri. Hal
tersebut memerlukan antisipasi dengan membuat suatu program cegah gangguan
mental. Program ini merupakan suatu program yang mengarah pada sosialisasi yang
akan dilakukan kepada masyarakat terutama kepada remaja di daerah Kediri. Bentuk
sosialisasi program cegah gangguan mental yang akan dilaksanakan yaitu :
a. Mengajak seluruh siswa SMA dan mahasiswa di daerah Kediri untuk ikut
berpartisipasi dalam sosialisasi program cegah gangguan mental
b. Pengembangan media sosialisasi yang berupa :
a) Brosur
Brosur ini akan dibagikan kepada masyarakat daerah Kediri. Isi brosur
ini meliputi pengertian gangguan mental, jenis-jenis gangguan mental, bahaya
dan dampak gangguan mental. Pembagian brosur ini bertujuan agar
masyarakat tahu mengenai gangguan mental.
b) Poster
Poster ini akan ditempelkan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, rumah sakit, klinik, dan lain-lain. Tak hanya itu, poster juga akan
ditempelkan di setiap sekolah dan kampus yang ada di daerah Kediri. Isi
poster ini berupa pencegahan penyakit gangguan mental.
c) Video Pendek
Dalam video berdurasi pendek ini akan menampilkan penjelasan
mengenai gangguan mental, mulai dari pengertian gangguan mental, jenis
gangguan mental, bahaya gangguan mental hingga pencegahan gangguan
mental. Video ini akan disebarkan melalui media social seperti instagram dan
tiktok.
c. Sosialisasi pada kelompok mahasiswa mengenai pelaksanaan program.
2. Kerja Sama Profesi
Supaya program sosialisasi cegah gangguan mental berjalan sesuai rencana,
maka diperlukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait yang dapat membantu
menjalankan program ini. Pihak-pihak tersebut antara lain Dinas Kesehatan Kota
Kediri, Pusat Kesehatan Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, pengguna social
media instagram dan tiktok, mahasiswa di daerah Kediri.
Peran Dinas Kesehatan Kota Kediri dan Pusat Kesehatan Masyarakat dalam
hal ini yaitu memberikan materi ataupun pesan-pesan kepada masyarakat mengenai
gangguan mental agar masyarakat sadar bahwa gangguan mental saat ini menjadi
topic yang serius di kalangan remaja.
Peran pengguna social media disini yaitu untuk menyebarkan media yang
digunakan dalam program ini melalui akun social media mereka agar program ini
tersebar lebih luas.
Peran mahasiswa sekitar daerah Kediri juga sangat diperlukan dalam program
sosialisasi ini. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa akan terjun ke masyarakat
langsung untuk mensosialisasikan program cegah gangguan mental ini. Mahasiswa
dapat membagikan brosur dan juga poster di setiap rumah warga ataupun RT
setempat.

3. Uji Coba
Media yang telah dibuat sebelumnya dilakukan uji coba untuk mengetahui
keefektifan dan ketepatan dalam kondisi masyarakat. Sehingga program sosialisasi
yang akan dilaksanakan dapat diterima baik di masyarakat serta dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang gangguan mental. Uji coba akan dilakukan terhadap
siswa SMA dan mahasiswa daerah Kediri. Sasaran program ini antara lain :
 Sasaran primer : Siswa SMA dan mahasiswa
 Sasaran sekunder : Orang tua dan keluarga
 Sasaran tersier : Dinas Kesehatan, Puskesmas, tokoh masyarakat, dan
lembaga terkait.

Tujuan dari uji coba ini untuk mendapatkan masukan dari beberapa pihak
tentang program cegah gangguan mental ini. Setelah mendapat masukan kemudian
akan dipertimbangkan kembali agar program tersebut dapat sesuai dengan yang
direncanakan.

4. Tahap Revisi
Setelah dilakukan uji coba, semua hal yang kurang maupun tidak sesuai
dengan kondisi yang ada perlu dilakukan perbaikan, sehingga program dapat berjalan
sesuai rencana dan diterima oleh masyarakat.

Implementasi dan monitor

1. Pelaksanaan Program
Program penyelesaian masalah gangguan mental yaitu program “” yang mana
program tersebut merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang terdiri dari :
a. Bekerja sama dengan mahasiswa di daerah Kediri. Dalam hal ini, mahasiswa akan
melakukan presentasi mengenai gangguan mental.
b. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Pusat Kesehatan Masyarakat dengan
meminta izin kepada yang bersangkutan.
c. Penyebaran brosur, poster dan video pendek secara langsung maupun melalui
media social.
2. Produksi
Setelah dilakukannya perbaikan, media sudah dapat disusun dan diproduksi
sehingga dapat digunakan dalam pelaksanaan program sosialisasi cegah gengguan
mental. Media tersebut berisi tentang pengertian gangguan mental, jenis-jenis
gangguan mental, dampak dan bahaya gangguan mental serta pencegahan gangguan
mental.
Dalam penyusunan dan proses produksi media komunikasi harus disesuaikan
dengan kondisi masyarakat. Misalnya seperti pembuatan poster dan brosur sebaiknya
menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh masyarakat dan
membuatnya semenarik mungkin agar masyarakat merasa tertarik saat melihat poster
maupun brosur yang telah disebarkan.
3. Manajemen dan Monitoring
Dalam proses ini, langkah manajemen pelaksanaan dan pemantauan hasil yang
ingin dicapai, antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit gangguan mental
b. Adanya dukungan dari pihak-pihak berpengaruh serta mahasiswa yang turut serta
dalam sosialisasi
c. Program cegah gangguan mental tetap terlaksana walaupun mahasiswa sudah
tidak ikut berpartisipasi langsung

4. Pelatihan dan Pengembangan Kemampuan

Pelatihan bagi tenaga yang terlibat dengan kegiatan sosialisai mengenai gangguan
mental ini dapat dilakukan dengan menguasai materi dan metode sosialisai, selain itu
bisa untuk menyamakan persepsi tentang tugas yang akan dikerjakan sehingga
kemampuan tim terutama dalam hal SDM dan tenaga kesehatan lain yang terlibat
menjadi kompak dan meyakinkan saat dihadapkan dengan sasaran sehingga dapat
membangun kepercayaan sasaran kepada topik yang disosialisasikan.

5. Pencapaian Partisipasi

Pada kenyataannya, keberhasilan suatu program atau kegiatan yang bertajuk


kesehatan bergantung pada seberapa besar partisipasi atau perhatian masyarakat
terutama dalam memerima dan memberikan respon terhadap kegiatan yang dilakukan.
Oleh karena itu perlu adanya pencapaina dan upaya peningkatan partisipasi, antara
lain :

1. Bangun kinerja tim yang baik dan positif


Dalam suatu tim dibutuhkan suatu keadaan antar anggota yang positif, selalu
kompak dan saling terbuka. Agar mampu mendukung pelaksanaan tugas
masing-masing anggota, sehingga tujuan tim secara keseluruhan dapat berhasil
dan berjalan lancar. Di dalam tim kerja harus dikembangkan rasa saling percaya
antara anggota satu dengan yang lain sehingga tumbuh rasa saling pengertian.
Dengan adanya kinerja yang positif, anggota tim akan senang dan tidak ada
beban, sehingga tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan
lancar.
2. Fokus dan Monitoring Output
Untuk mencapai tujuan tim secara tepat guna dan berhasil guna, semua anggota
yang tergabung dalam tim sosialisasi gangguan mental harus fokus pada rencana
yang telah ditetapkan. Dan apapun hambatan dan kesalahan dalam pelaksanaan
sosialisasiharus dijadikan pelajaran untuk kegiatan sosialisasi yang selanjutnya.
3. Respon Feed-Back
Semua hasil yang didapat dari pelaksanaan sosialisasi gangguan mental harus
ditampung dan ditanggapi sebagai bahan feed back bagi tim sosialisasi, baik itu
berupa keluhan yang dihadapi tim, kritik dan saran, respon sasaran, indikator
keberhasilan metode sosialisasi, dll. Karena feed back (umpan balik) ini sangat
penting sebagai tolak ukur dandan masukan untuk perencanaan dan pelaksanaan
progran berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai