Anda di halaman 1dari 4

Nama : Febriyanti Indah Lutfiatin

Nim : P17110192024

Prodi/kelas : D3 Gizi/2A

Konsultasi Gizi dengan Pasien Diabetes Melitus

Klien : (masuk ke ruangan sambal mengucap salam) “Assalamualaikum”

Konsultan : (berdiri dari kursi sambil tersenyum) “Waalaikumussalam. Silahkan duduk


Ibu, ada yang bisa saya bantu?”

Klien : “Iya, terimakasih. (sambal duduk dan menyerahkan rujukan dokter). Ini saya
dapat rujukan dokter disuruh datang kesini.”

Konsultan : “oh iya…(melihat berkas). Sebelumnya perkenalkan, saya Febri ahli gizi di
Rumah Sakit ini. Dengan Ibu Ina yah? Bagaimana keadaan Ibu pagi ini?”

Klien : “Alhamdulillah bu, sedikit kurang sehat. Akhir-akhir ini saya sering merasa
pusing, lemas, dan cepat merasa lapar.”

Konsultan : “Mohon maaf ibu, sebelumnya ibu mempunyai keluhan merasa pusing, lemas
dan cepat lapar ya bu? Dari hasil cek labolatorium menunjukkan glukosa puasa
290 mg/dl, glukosa sewaktu 305 mg/dl, kolesterol 220 mg/dl, trigliseride 240
mg/dl, albumin 3,4 mg/dl, Hb 11,4 g%, tekanan darah 150/90 mmHg. Dan dari
antropometri BB Ibu 60 kg dan TB Ibu 152 cm, agak gemukan ya bu…”

Klien : “iya bu… hehe”

Konsultan : “Tidak apa-apa Ibu, tujuan kita disini kan untuk membantu Ibu mengatur pola
makan agar gula darah Ibu tetap stabil dan tidak melebihi batas normal.”

Klien : “Iya bu…”

Konsultan : “Aktivitas Ibu sehari-hari seperti apa?”

Klien : “Saya jarang di Rumah bu, setiap hari saya dagang minuman ringan di pasar.”
Konsultan : “Jadi Ibu kesehariannya sebagai pedagang ya, kalua untuk makanannya,
apakah ada perbedaan konsumsi makanan Ibu dulu dan sekarang?”

Klien : “Jadi gini bu, saya sudah didiagnosis Diabetes Melitus sejak akhir 2019 dan
waktu itu sempat menjalani diet rendah lemak atas saran dokter. Dulu saya
tidak mengonsumsi makanan yang digoreng dan bersantan, tapi saya suka
mengonsumsi sirup setelah makan. Dan untuk sekarang saya sudah tidak
menjalankan diet rendah lemak itu karena kesibukkan saya jadi tidak sempat
jika harus menyiapkan makanan untuk diri saya sendiri, sehingga sekarang
makannya ya makan apa aja.”

Konsultan : “hmm, lalu Ibu biasanya sehari makan berapa kali dan menunya dengan apa
saja?”

Klien : “Saya kalo makan ya nggak tentu bu , maaf lo bu ini saya makannya agak
banyak hehe kadang 3 kali bu lalu kalo nanti anak ke3 saya saya suapin tidak
habis ya saya makan bu soalnya kan sayang ya kalu dibuang.”

Konsultan : “Iya ibu tidak apa2, ya memang biasanya kalau ibu2 seperti itu yaa
(tertawa).Kalau untuk sekali makan biasanya berapa porsi nasi yang diambil
lalu sayurannya seberapa lauknya seberapa ya?”

Klien : “Saya kalo makan nasi itu biasanya 1 piring penuh bu, lauk ya paling tahu
goreng satu tempe goreng satu sama kuah sayur bu sama sayurnya 1 sendok
sayur bu”

Konsultan : “Apa banyaknya nasi itu seperti foto piring nasi yang A ini bu?”

Klien : “Iya bu seperti itu.”

Konsultan : “untuk tahu dan tempe dari gambar ini mana yang mendekati dengan ukuran
yang biasa Ibu konsumsi.”

Klien : “Untuk tahunya seperti gambar E dan tempenya seperti gambar A.”

Konsultan : “Lalu sayurnya bu, Ibu biasanya memakai sendok sayur yang seperti apa?”

Klien : “Itu bu seperti gambar C.”


Konsultan : “Baik Ibu setelah ini saya akan menyarankan untuk Ibu bisa menjalani Diet
Rendah Energi. Tujuan dari diet ini adalah Menurunkan konsumsi karbohidrat
untuk membantu menormalkan kembali kadar glukosa darah, dan mencegah
kenaikan berat badan, membatasi pemberian makanan tinggi lemak, dan
meningkatkan kadar albumin darah. Dengan prinsip Rendah KH, 3J (Tepat
Jumlah, jenis, dan jadwal). Untuk bahan makanan yang dihindari untuk
dikonsumsi yaitu bahan makanan yang banyak mengandung gula seperti gula
pasir, gula jawa, sirup, selai, manisan, susu kental manis, minuman ringan, es
krim, kue manis, lalu bahan makanan yang banyak mengandung lemak seperti
cake, fast food, dan gorengan, bahan makanan yang mengandung natrium
tinggi seperti ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan. Untuk bahan
makanan yang dianjurkan seperti nasi putih masih boleh tapi dengan jumlah
yang sedikit, nasi merah, nasi jagung, kentang, ubi, gandum, sumber protein
bisa didapatkan ayam tanpa kulit, ikan, tahu tempe, untuk buah bisa konsumsi
buah jeruk, belimbing, dan buah lain yang tidak terlalu manis, untuk sayuran
banyak mengonsumsi sayuran berdaun hijau .”

Klien : “oh seperti itu ya bu, baik saya akan mempraktikannya dirumah.”

Konsultan : “Iya bu, ini saya ada leaflet saya jelaskan sedikit nanti sisanya bisa Ibu baca
di rumah (dilanjut menerangkan leaflet). Bagaimana Ibu apakah ada yang perlu
ditanyakan lagi?”

Klien : “Kalau untuk biscuit dan permen apakah masih boleh dikonsumsi?”

Konsultan : “Untuk biscuit masih boleh tapi pilih biscuit yang berbahan dasar gandum ya
bu, lalu untuk permen lebih baik dihindari saja.”

Klien : “ohh baik bu.”

Konsultan : “Sekarang saya yang tanya Ibu ya, coba Ibu sebutkan 2 bahan makanan yang
dianjurkan dikonsumsi dan 2 bahan makanan dianjurkan untuk dihindari.”

Klien : “Seingat saya ya bu, yang dianjurkan dikonsumsi itu nasi merah dan ikan, lalu
untuk bahan makanan yang dihindari itu, telur asin dan fast food.”
Konsultan : “Wah bagus Ibu masih ingat, nanti saya beri leaflet agar Ibu bisa
membacanya lagi di Rumah. Apakah masih ada yang ingin ditanyakan lagi
bu?”

Klien : “Sepertinya tidak dan sudah cukup jelas”

Konsultan : “Baik kalo memang begitu, kita sudahi konsultasi gizi kali ini. Terimakasih
banyak bu sudah mau konsultasi gizi, semoga Ibu selalu diberi Kesehatan.”

Klien : “Aamiin, sama-sama bu. Saya pamit ya bu, Assalamualaikum.”

Konsultan : “Iya bu, Waalaikumussalam.”

Anda mungkin juga menyukai