Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PENYULUHAN DAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH

DARAH (TTD) PADA REMAJA PUTERI

A. PENDAHULUAN
Kegiatan Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Puteri dan WUS yang
dilakukan, utamanya merupakan kegiatan KIE , yaitu promosi atau
kampanye tentang anemia kepada masyarakat luas, ditunjang dengan kegiatan
penyuluhan kelompok serta konseling yang ditujukan secara langsung pada
Remaja Putri/ Wanita Usia Subur melalui wadah yang sudah ada di
masyarakat seperti sekolah,pesantren, tempat kerja ( formal/informal),
organisasi dan LSM bidang

kepemudaan, kesehatan,keagamaan dan wanita


Kegiatan suplementasi TTD dilakukan secara program dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjar dengan dosis 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet
setiap hari

apabila mengalami menstruasi .


Anjuran konsumsi makanan kaya besi dilaksanakan dengan mengacu pada
“ gizi Seimbang,” dengan memberikan penyuluhan terlebih dahulu
sebelum pemberian Fe pada murid remaja putri di sekolah, di Puskesmas
ataupun di

tempat-tempat lain nya .


Deteksi dini juga dilakukan untuk mengetahui apakah remaja Putri /
Wanita menderita resiko Kurang Energi Kronik /KEK ( LILA < 23,5 cm ) ,
sehingga dapat

dilakukan upaya untuk meningkatkan status gizinya.

B. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
keberhasilan layanan kesehatan disuatu negara. Kematian ibu dapat terjadi
karena beberapa

sebab, diantaranya karena anemia.


Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah ( hemoglobin) Selain itu mineral ini juga berperan sebagai
komponen untuk membentuk myoglobin (protein yang membawa oksigen
ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan,dan jaringan
penyambung), serta

enzim. Zat besi. Juga berfungsi dalam system pertahanan tubuh.


Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak faktor. Protein hewani dan
vitamin C meningkatkan penyerapan. Kopi, the, garam kalsium, magnesium
dan fitat dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan. Karena itu
sebaiknya tablet Fe ditelan bersamaan dengan makanan yang dapat
memperbanyak jumlah serapan, sementara makanan yang mengikat Fe
sebaiknya dihndarkan, atau tidak dimakan dalam waktu bersamaan.
Disamping itu, penting pula diingat, tambahan besi sebaiknya diperoleh dari
makann,karena tablet Fe terbukti dapat

menurunkan kadar seng dalam serum.


Memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero
bisirat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikkan kadar hb sebanyak
1 gr% / bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg
besi dan 50

nanogram asam folat untuk profilaksis anemia ( Saifuddin, 2002)


Yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia
defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi
dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak
cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-
mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan transferrin menurun,
kapasitas ikat besi total ( Total Iron Binding Capasity/TIBC) meninggi dan
cadangan besi dalam sumsum tulang serta ditempat yang lain sangat kurang
atau tidak ada sama sekali.Banyak faktor yang dapat menyebabkan
timbulnya anemia defisiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi
dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbs di usus, perdarahan akut
maupun kronis, dan meningkatkan keburtuhan zat besi seperti pada wanita
hamil, masa pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari

penyakit
RPJMN 2015-2019 mencantumkan sasaran strategis pembangunan
kesehatan untuk menurunkan prevalensi kekurangan gizi pada Balita dar 18,4
% menjadi 15 % dan me nurunkan prevalensi balita pendek dari 37 5
menjadi dibawah 32 %. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat
Bina Gizi memfokuskan pada upaya memperbaiki asupanzat gizi makro
dan mikro, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penerapan
gizi seimbang pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan
intervensi gizi berbasis

masyarakat.
Masa remaja adalah masa dimana manusia mengalami pertumbuhan
yang pesat, sehingga memerlukan asupan zat gizi yang seimbang, selama ini,
yang diprhatikan hanyalah asupan zat gizi makro dan tidak memperhatikan
zat gizi mikro, padahal pada kenyataannya banyak anak pada masa remaja
mengalami anemia, yaitu kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi. Bila
keadaan ini terus

berlanjut, akan membuat remaja mengalami masalah yang berakibat penurunan


produktivitas remaja. Produktivitas remaja yang terus menurun ini
akan menyebabkan kualitas SDM yang ada ikut menurun. Secara umum juga
akan

mempengaruhi kualitas penerus bangsa.


Oleh karena itu salah satu kegiatan program perbaikan dan peningkatan
gizi masyarakat salah satunya adalah Penyuluhan dan Pemberian Tablet
Tambah

Darah pada remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi remaja Putri melalui penanggulangan Anemia

gizi
2. Tujuan Khusus
a) Menurunkan prevalensi Anemia Gizi pada WUS khususnya
remaja putri
b) Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia
c) Mencegah anemia pada remaja putri

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada remaja putri di lingkungan sekolah

SMP/MTS, SLTA/MA dan Pondok Pesantren.


2. Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan berupa penyuluhan dan pemberian tablet tambah dara

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan dengan cara penyuluhan dan Tanya jawab
serta pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri berjumlah 5
tablet satu

bulan untuk diminum 1 minggu 1 kali.

F. SASARAN
Sasaran pemberian Tablet Tambah Darah ini adalah Rematri di lingkungan

sekolah SMP/MTS.
G. JADWAL RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
Penyuluhan
dan
pemberian
1. Tablet Tambah
Darah
Ke sekolah
SLTP/MTS

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan


sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai
pada bulan

tersebut.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setelah dilakukan kegiatan.
I. Biaya
Biaya kegiatan dibebankan pada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

UPTD Puskesmas Cintapuri Darussalam

N Nama Volome Waktu Biaya Total

o Kegiatan Kegiata Pelaksanaan Perkegiatan Biaya

1 Pendampingan 20x Januari, April, Rp. 80.000 x 2 Rp.

dan Evaluasi Juli dan orang x 5 3.200.000

Pelaksaan Oktober Sekolah x 4

Pemberian Bulan

Tablet Tambah

Darah Pada

Remaja Putri
J. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan kegiatan pemberian tablet tambah darah
pada Rematri, sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan sampai
dengan tercapainya tujuan yang ditetapkan.

Cintapuri, 02 Januari 2023

Mengetahui,
Kepala UPTD. Puskesmas Cintapuri Darussalam, Pengelola Program Gizi,
dr. H.MUSTOFA NURUL IDA, A.Md.Gz
NIP. 19770815 201407 1 001

Anda mungkin juga menyukai