Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KESEHATAN
SUKU DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
Jl. Ciputat Raya, Kebayoran Lama Jakarta- Selatan Telp./Fax : (021) 724 5439
Kode Pos : 12240

KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
PADA REMAJA PUTRI
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

I. Pendahuluan

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari MDG’s 2015
menjadi SDGS’s 2030. Maksud dari SDGS’s adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut
secara luas dipublikasikannya millenium development goals. Laporan pencapaian agenda
pembangunan millenium menunjukan Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata
antar indikator. Ada beberapa indikator tujuan pembangunan berkelanjutan SDGS’s untuk
tahun 2016 - 2030 yang berkolerasi dengan fungsi puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksana dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Salah satu fungsi puskesmas adalah melakukan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat dengan tujuan utama yaitu memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, kesehatan
anak, keluarga berencana, gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan perawatan
kesehatan masyarakat serta program pengembangan UKM lainnya.
Indikator kemajuan suatu Negara dalam bidang kesehatan salah satunya adalah
pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian Tablet Tambah Darah
pada remaja putri Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan lebih mengutamakan upaya promosi
dan preventif. Upaya tersebut ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yaitu Kecamatan sehat
menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Mengacu pada visi misi dan budaya kerja Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama
yaitu :
1. Visi
Pelayanan bermutu dan profesional menuju jakarta sehat

2. Misi
a. Memberdayakan sumberdaya manusia di puskesmas dan masyarakat..
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna kepada seluruh
lapisan masyarakat.
c. Menjalankan fungsi sosial puskesmas
d. Bermitra dengan institusi dan lembaga terkait.
e. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

3. Nilai-Nilai Organisasi
O : Orientasi ke depan
K : Kerjasama
E : Empati dan Dedikasi
II. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 )


adalah meningkatnya status kesehatan gizi dan anak. Di dalam Rentstra tahun 2015 –
2019 sasaran program gizi dan kesehatan ibu dan anak antara lain meningkatnya
ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat. Indikator pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri sebesar 30% pada tahun 2019. Data Riskesdas
2013 menyebutkan bahwa prevalensi Anemia pada remaja putri ≥15 tahun sebesar 22,7%
sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Menurut data Puslitbang Gizi
Bogor tahun 2007 penyebab Anemia merupakan dari asupan dari zat gizi besi dari
makanan yang baru memenuhi sekitar 40 % dari kecukupan.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Remaja putri
(rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi.
Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan
berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan
serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan
kematian ibu dan anak rematri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi
besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Selain itu
diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi, dimana zat besi pada rematri sangat
dibutuhkan tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Suplementasi zat
besi berkaitan secara signifikan dengan penurunan risiko anemia
Rekomendasi WHO pada World Health Assembly (WHA) ke-65 yang menyepakati
rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak, dengan komitmen
mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada WUS pada tahun 2025.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah Indonesia melakukan intensifikasi
pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS dengan memprioritaskan
pemberian TTD melalui institusi sekolah.
Sejalan dengan itu hal tersebut Puskesmas sebagai perpanjangan dari Dinas
Kesehatan juga melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di ikuti dengan kegiatan monitoring dan
pemantauan yang bekerja sama dengan pihak sekolah yang mempunya daya ungkit yang
cukup besar pula dalam mengatasi masalah anemia pada remaja putri.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

a) Tujuan Umum

1. Remaja putri mampu mengetahui pentingnya zat gizi bagi kebutuhannya


2. Remaja putri dapat menerapkan apa yang ia ketahui dari penyuluhan, sehingga
angka anemia menurun.

b) Tujuan Khusus

1. Menurunkan angka anemia pada remaja putri khususnya di wilayah Kecamatan


Kebayoran Lama
2. Meningkatkan cakupan pemberian tablet Tamabh Darah pada remaja Putri di
wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Pihak Terkait

1 Pemberian Tablet 1. Petugas gizi Menyiapkan 1. Lintas program


Tambah Darah (TTD) form monitoring evaluasi - UKS
pemberian tablet tambah
darah
2. Petugas gizi Melakukan 2. Lintas Sektor
koordinasi dengan lintas - Kasie Dikdas
program dan Lintas Sektor Kecamatan
di wilayah Kebayoran Lama Kebayoran Lama
- Kepala Sekolah /
guru UKS SMP
dan SMA terkait
3. Petugas gizi melakukan
sosialisasi mengenai
pemberian Tablet Tambah
Darah
4. Petugas melakukan
koordinasi dengan
mendatangi sekolah untuk
menetukan tanggal rencana
pemberian Tablet Tambah
Darah
5. Petugas gizi melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya tablet tambah
darah (TTD) dan bahaya
Anemia .
6. Petugas gizi bersama pihak
sekolah melakukan minum
Tablet Tambah Darah (TTD)
bersama .
7. Petugas gizi menerima
laporan jumlah siswi yang
konsumsi Tablet Tambah
Darah dan Jumlah siswi
yang tidak konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) dari
pihak sekolah setiap
bulannya
8. Evaluasi hasil kegiatan .

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

A. Cara Melaksanakan Kegiatan

Dengan melakukan koordinasi, pemberian tablet tambah darah selanjutnya


melakukan analisa dan evaluasi hasil kegiatan.

A. Pelaksana Kegiatan

1. Petugas Gizi dan tim

B. Tempat Kegiatan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah dilaksanakan di SMK YPUI


C. Pembiayaan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah tidak menggunakan anggaran

VI. Sasaran

Seluruh remaja putri SMK YPUI kelas I, II & III

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Lokasi Waktu Pelaksana


1. Koordinasi dengan SMK YPUI 02 November 1. Santih
kepala sekolah SMK 2017 Priwidiawati
YPUI 2. Aida Gustini
3. Siti Widianti
2 Pelaksanaan 08 November
penyuluhan dan 2017
pemberian TTD

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberian tablet Tambah Darah (TTD)
pada remaja putri dilakukan disetiap akhir kegiatan.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)


dilakukan setiap akhir kegiatan.
2. Evaluasi terhadap kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dilakukan setiap
akhir kegiatan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Gizi
Kecamatan Kebayoran Lama Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama

dr. Selvy Devita Anggeraini, MM Aida Gustini


NIP : 197608152006042001 NIP : 196308241988122001

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN
SUKU DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
Jl. Ciputat Raya, Kebayoran Lama Jakarta- Selatan Telp./Fax : (021) 724 5439
Kode Pos : 12240
KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN / PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
PADA REMAJA PUTRI
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

I. Pendahuluan

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari MDG’s 2015
menjadi SDGS’s 2030. Maksud dari SDGS’s adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut
secara luas dipublikasikannya millenium development goals. Laporan pencapaian agenda
pembangunan millenium menunjukan Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata
antar indikator. Ada beberapa indikator tujuan pembangunan berkelanjutan SDGS’s untuk
tahun 2016 - 2030 yang berkolerasi dengan fungsi puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksana dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Salah satu fungsi puskesmas adalah melakukan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat dengan tujuan utama yaitu memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, kesehatan
anak, keluarga berencana, gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan perawatan
kesehatan masyarakat serta program pengembangan UKM lainnya.
Indikator kemajuan suatu Negara dalam bidang kesehatan salah satunya adalah
pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian Tablet Tambah Darah
pada remaja putri Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan lebih mengutamakan upaya promosi
dan preventif. Upaya tersebut ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yaitu Kecamatan sehat
menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Mengacu pada visi misi dan budaya kerja Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama
yaitu :
1. Visi
Pelayanan bermutu dan profesional menuju jakarta sehat

2. Misi
a. Memberdayakan sumberdaya manusia di puskesmas dan masyarakat..
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna kepada seluruh
lapisan masyarakat.
c. Menjalankan fungsi sosial puskesmas
d. Bermitra dengan institusi dan lembaga terkait.
e. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

3. Nilai-Nilai Organisasi
O : Orientasi ke depan
K : Kerjasama
E : Empati dan Dedikasi

II. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 )


adalah meningkatnya status kesehatan gizi dan anak. Di dalam Rentstra tahun 2015 –
2019 sasaran program gizi dan kesehatan ibu dan anak antara lain meningkatnya
ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat. Indikator pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri sebesar 30% pada tahun 2019. Data Riskesdas
2013 menyebutkan bahwa prevalensi Anemia pada remaja putri ≥15 tahun sebesar 22,7%
sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Menurut data Puslitbang Gizi
Bogor tahun 2007 penyebab Anemia merupakan dari asupan dari zat gizi besi dari
makanan yang baru memenuhi sekitar 40 % dari kecukupan.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Remaja putri
(rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi.
Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan
berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan
serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan
kematian ibu dan anak rematri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi
besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Selain itu
diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi, dimana zat besi pada rematri sangat
dibutuhkan tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Suplementasi zat
besi berkaitan secara signifikan dengan penurunan risiko anemia
Rekomendasi WHO pada World Health Assembly (WHA) ke-65 yang menyepakati
rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak, dengan komitmen
mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada WUS pada tahun 2025.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah Indonesia melakukan intensifikasi
pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS dengan memprioritaskan
pemberian TTD melalui institusi sekolah.
Sejalan dengan itu hal tersebut Puskesmas sebagai perpanjangan dari Dinas
Kesehatan juga melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di ikuti dengan kegiatan monitoring dan
pemantauan yang bekerja sama dengan pihak sekolah yang mempunya daya ungkit yang
cukup besar pula dalam mengatasi masalah anemia pada remaja putri.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

a) Tujuan Umum

1. Remaja putri mampu mengetahui pentingnya zat gizi bagi kebutuhannya


2. Remaja putri dapat menerapkan apa yang ia ketahui dari dari penyuluhan,
sehingga angka anemia menurun.

b) Tujuan Khusus

1. Menurunkan angka anemia pada remaja putri khususnya di wilayah Kecamatan


Kebayoran Lama
2. Meningkatkan cakupan pemberian tablet Tambah Darah pada remaja Putri di
wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Pihak Terkait

1 Penyuluhan dan 1. Petugas gizi Menyiapkan 1. Lintas program


pemberian Tablet form monitoring evaluasi - UKS
Tambah Darah (TTD) pemberian tablet tambah
darah
2. Petugas gizi Melakukan 2. Lintas Sektor
koordinasi dengan lintas - Kasie Dikdas
program dan Lintas Sektor Kecamatan
di wilayah Kebayoran Lama Kebayoran Lama
- Kepala Sekolah /
guru UKS SMP
dan SMA terkait
3. Petugas gizi melakukan
sosialisasi mengenai
pemberian Tablet Tambah
Darah
4. Petugas melakukan
koordinasi dengan
mendatangi sekolah untuk
menetukan tanggal rencana
pemberian Tablet Tambah
Darah
5. Petugas gizi melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya tablet tambah
darah (TTD) dan bahaya
Anemia .
6. Petugas gizi bersama pihak
sekolah melakukan minum
Tablet Tambah Darah (TTD)
bersama .
7. Petugas gizi menerima
laporan jumlah siswi yang
konsumsi Tablet Tambah
Darah dan Jumlah siswi
yang tidak konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) dari
pihak sekolah setiap
bulannya
8. Evaluasi hasil kegiatan .

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

A. Cara Melaksanakan Kegiatan

Dengan melakukan koordinasi, pemberian tablet tambah darah selanjutnya


melakukan analisa dan evaluasi hasil kegiatan.

B. Pelaksana Kegiatan

1. Petugas Gizi dan tim

C. Tempat Kegiatan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah dilaksanakan di SMP YPUI

D. Pembiayaan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah tidak menggunakan anggaran

VI. Sasaran
Seluruh remaja putri SMP YPUI kelas I, II & III

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Lokasi Waktu Pelaksana


1. Koordinasi dengan SMP YPUI 02 November 1. Santih
kepala sekolah SMP 2017 Priwidiawati
YPUI 2. Aida Gustini
3. Siti Widianti
4. dr. Nariska
2 Pelaksanaan 09 November
penyuluhan dan 2017
pemberian TTD

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberian tablet Tambah Darah (TTD)
pada remaja putri dilakukan disetiap akhir kegiatan.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)


dilakukan setiap akhir kegiatan.
2. Evaluasi terhadap kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dilakukan setiap
akhir kegiatan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Gizi
Kecamatan Kebayoran Lama Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama

dr. Selvy Devita Anggeraini, MM Aida Gustini


NIP : 197608152006042001 NIP : 196308241988122001

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN
SUKU DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
Jl. Ciputat Raya, Kebayoran Lama Jakarta- Selatan Telp./Fax : (021) 724 5439
Kode Pos : 12240

KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
PADA REMAJA PUTRI
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
I. Pendahuluan

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari MDG’s 2015
menjadi SDGS’s 2030. Maksud dari SDGS’s adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut
secara luas dipublikasikannya millenium development goals. Laporan pencapaian agenda
pembangunan millenium menunjukan Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata
antar indikator. Ada beberapa indikator tujuan pembangunan berkelanjutan SDGS’s untuk
tahun 2016 - 2030 yang berkolerasi dengan fungsi puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksana dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Salah satu fungsi puskesmas adalah melakukan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat dengan tujuan utama yaitu memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, kesehatan
anak, keluarga berencana, gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan perawatan
kesehatan masyarakat serta program pengembangan UKM lainnya.
Indikator kemajuan suatu Negara dalam bidang kesehatan salah satunya adalah
pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian Tablet Tambah Darah
pada remaja putri Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan lebih mengutamakan upaya promosi
dan preventif. Upaya tersebut ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yaitu Kecamatan sehat
menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Mengacu pada visi misi dan budaya kerja Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama
yaitu :
1. Visi
Pelayanan bermutu dan profesional menuju jakarta sehat

2. Misi
a. Memberdayakan sumberdaya manusia di puskesmas dan masyarakat..
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna kepada seluruh
lapisan masyarakat.
c. Menjalankan fungsi sosial puskesmas
d. Bermitra dengan institusi dan lembaga terkait.
e. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

3. Nilai-Nilai Organisasi
O : Orientasi ke depan
K : Kerjasama
E : Empati dan Dedikasi

II. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 )


adalah meningkatnya status kesehatan gizi dan anak. Di dalam Rentstra tahun 2015 –
2019 sasaran program gizi dan kesehatan ibu dan anak antara lain meningkatnya
ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat. Indikator pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri sebesar 30% pada tahun 2019. Data Riskesdas
2013 menyebutkan bahwa prevalensi Anemia pada remaja putri ≥15 tahun sebesar 22,7%
sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Menurut data Puslitbang Gizi
Bogor tahun 2007 penyebab Anemia merupakan dari asupan dari zat gizi besi dari
makanan yang baru memenuhi sekitar 40 % dari kecukupan.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Remaja putri
(rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi.
Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan
berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan
serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan
kematian ibu dan anak rematri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi
besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Selain itu
diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi, dimana zat besi pada rematri sangat
dibutuhkan tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Suplementasi zat
besi berkaitan secara signifikan dengan penurunan risiko anemia
Rekomendasi WHO pada World Health Assembly (WHA) ke-65 yang menyepakati
rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak, dengan komitmen
mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada WUS pada tahun 2025.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah Indonesia melakukan intensifikasi
pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS dengan memprioritaskan
pemberian TTD melalui institusi sekolah.
Sejalan dengan itu hal tersebut Puskesmas sebagai perpanjangan dari Dinas
Kesehatan juga melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di ikuti dengan kegiatan monitoring dan
pemantauan yang bekerja sama dengan pihak sekolah yang mempunya daya ungkit yang
cukup besar pula dalam mengatasi masalah anemia pada remaja putri.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

a) Tujuan Umum

1. Remaja putri mampu mengetahui pentingnya zat gizi bagi kebutuhannya


2. Remaja putri dapat menerapkan apa yang ia ketahui dari penyuluhan, sehingga
angka anemia menurun.

b) Tujuan Khusus

1. Menurunkan angka anemia pada remaja putri khususnya di wilayah Kecamatan


Kebayoran Lama
2. Meningkatkan cakupan pemberian tablet Tamabh Darah pada remaja Putri di
wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Pihak Terkait

1 Pemberian Tablet 1. Petugas gizi Menyiapkan 1. Lintas program


Tambah Darah (TTD) form monitoring evaluasi - UKS
pemberian tablet tambah
darah
2. Petugas gizi Melakukan 2. Lintas Sektor
koordinasi dengan lintas - Kasie Dikdas
program dan Lintas Sektor Kecamatan
di wilayah Kebayoran Lama Kebayoran Lama
- Kepala Sekolah /
guru UKS SMP
dan SMA terkait
3. Petugas gizi melakukan
sosialisasi mengenai
pemberian Tablet Tambah
Darah
4. Petugas melakukan
koordinasi dengan
mendatangi sekolah untuk
menetukan tanggal rencana
pemberian Tablet Tambah
Darah
5. Petugas gizi melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya tablet tambah
darah (TTD) dan bahaya
Anemia .
6. Petugas gizi bersama pihak
sekolah melakukan minum
Tablet Tambah Darah (TTD)
bersama .
7. Petugas gizi menerima
laporan jumlah siswi yang
konsumsi Tablet Tambah
Darah dan Jumlah siswi
yang tidak konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) dari
pihak sekolah setiap
bulannya
8. Evaluasi hasil kegiatan .

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

A. Cara Melaksanakan Kegiatan

Dengan melakukan koordinasi, pemberian tambah darah selanjutnya melakukan


analisa dan evaluasi hasil kegiatan.

B. Pelaksana Kegiatan

1. Petugas Gizi beserta tim

C. Tempat Kegiatan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah dilaksanakan di SMK TRIKARYA

D. Pembiayaan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah tidak menggunakan anggaran

VI. Sasaran

Seluruh remaja putri SMK TRI KARYA kelas I, II & III

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Lokasi Waktu Pelaksana


1. Koordinasi dengan SMK TRI KARYA 01 November 1. Santih
kepala sekolah SMK 2017 Priwidiawati
TRI KARYA 2. dr. Ni Luh
Made Agustini
Leonita

2 Pelaksanaan 14 November
penyuluhan dan 2017
pemberian TTD

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberian tablet Tambah Darah (TTD)
pada remaja putri dilakukan disetiap akhir kegiatan.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)


dilakukan setiap akhir kegiatan.
2. Evaluasi terhadap kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dilakukan setiap
akhir kegiatan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Gizi
Kecamatan Kebayoran Lama Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama

dr. Selvy Devita Anggeraini, MM Aida Gustini


NIP : 197608152006042001 NIP : 196308241988122001
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS KESEHATAN
SUKU DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
Jl. Ciputat Raya, Kebayoran Lama Jakarta- Selatan Telp./Fax : (021) 724 5439
Kode Pos : 12240

KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
PADA REMAJA PUTRI
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

I. Pendahuluan

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari MDG’s 2015
menjadi SDGS’s 2030. Maksud dari SDGS’s adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut
secara luas dipublikasikannya millenium development goals. Laporan pencapaian agenda
pembangunan millenium menunjukan Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata
antar indikator. Ada beberapa indikator tujuan pembangunan berkelanjutan SDGS’s untuk
tahun 2016 - 2030 yang berkolerasi dengan fungsi puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksana dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Salah satu fungsi puskesmas adalah melakukan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat dengan tujuan utama yaitu memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, kesehatan
anak, keluarga berencana, gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan perawatan
kesehatan masyarakat serta program pengembangan UKM lainnya.
Indikator kemajuan suatu Negara dalam bidang kesehatan salah satunya adalah
pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian Tablet Tambah Darah
pada remaja putri Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan lebih mengutamakan upaya promosi
dan preventif. Upaya tersebut ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yaitu Kecamatan sehat
menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Mengacu pada visi misi dan budaya kerja Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama
yaitu :
1. Visi
Pelayanan bermutu dan profesional menuju jakarta sehat

2. Misi
a. Memberdayakan sumberdaya manusia di puskesmas dan masyarakat..
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna kepada seluruh
lapisan masyarakat.
c. Menjalankan fungsi sosial puskesmas
d. Bermitra dengan institusi dan lembaga terkait.
e. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

3. Nilai-Nilai Organisasi
O : Orientasi ke depan
K : Kerjasama
E : Empati dan Dedikasi

II. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 )


adalah meningkatnya status kesehatan gizi dan anak. Di dalam Rentstra tahun 2015 –
2019 sasaran program gizi dan kesehatan ibu dan anak antara lain meningkatnya
ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat. Indikator pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri sebesar 30% pada tahun 2019. Data Riskesdas
2013 menyebutkan bahwa prevalensi Anemia pada remaja putri ≥15 tahun sebesar 22,7%
sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Menurut data Puslitbang Gizi
Bogor tahun 2007 penyebab Anemia merupakan dari asupan dari zat gizi besi dari
makanan yang baru memenuhi sekitar 40 % dari kecukupan.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Remaja putri
(rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi.
Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan
berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan
serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan
kematian ibu dan anak rematri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi
besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Selain itu
diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi, dimana zat besi pada rematri sangat
dibutuhkan tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Suplementasi zat
besi berkaitan secara signifikan dengan penurunan risiko anemia
Rekomendasi WHO pada World Health Assembly (WHA) ke-65 yang menyepakati
rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak, dengan komitmen
mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada WUS pada tahun 2025.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah Indonesia melakukan intensifikasi
pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS dengan memprioritaskan
pemberian TTD melalui institusi sekolah.
Sejalan dengan itu hal tersebut Puskesmas sebagai perpanjangan dari Dinas
Kesehatan juga melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di ikuti dengan kegiatan monitoring dan
pemantauan yang bekerja sama dengan pihak sekolah yang mempunya daya ungkit yang
cukup besar pula dalam mengatasi masalah anemia pada remaja putri.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

a) Tujuan Umum

1. Remaja putri mampu mengetahui pentingnya zat gizi bagi kebutuhannya


2. Remaja putri dapat menerapkan apa yang ia ketahui dari penyuluhan, sehingga
angka anemia menurun.

b) Tujuan Khusus

1. Menurunkan angka anemia pada remaja putri khususnya di wilayah Kecamatan


Kebayoran Lama
2. Meningkatkan cakupan pemberian tablet Tamabh Darah pada remaja Putri di
wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Pihak Terkait

1 Pemberian Tablet 1. Petugas gizi Menyiapkan 1. Lintas program


Tambah Darah (TTD) form monitoring evaluasi - UKS
pemberian tablet tambah
darah
2. Petugas gizi Melakukan 2. Lintas Sektor
koordinasi dengan lintas - Kasie Dikdas
program dan Lintas Sektor Kecamatan
di wilayah Kebayoran Lama Kebayoran Lama
- Kepala Sekolah /
guru UKS SMP
dan SMA terkait
3. Petugas gizi melakukan
sosialisasi mengenai
pemberian Tablet Tambah
Darah
4. Petugas melakukan
koordinasi dengan
mendatangi sekolah untuk
menetukan tanggal rencana
pemberian Tablet Tambah
Darah
5. Petugas gizi melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya tablet tambah
darah (TTD) dan bahaya
Anemia .
6. Petugas gizi bersama pihak
sekolah melakukan minum
Tablet Tambah Darah (TTD)
bersama .
7. Petugas gizi menerima
laporan jumlah siswi yang
konsumsi Tablet Tambah
Darah dan Jumlah siswi
yang tidak konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) dari
pihak sekolah setiap
bulannya
8. Evaluasi hasil kegiatan .

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

A. Cara Melaksanakan Kegiatan

Dengan melakukan koordinasi, pemberian tablet tambah darah selanjutnya


melakukan analisa dan evaluasi hasil kegiatan.

B. Pelaksana Kegiatan

1. Petugas Gizi beserta tim

C. Tempat Kegiatan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah dilaksanakan di SMP MAKARYA

D. Pembiayaan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah tidak menggunakan anggaran

VI. Sasaran

Seluruh remaja putri SMP MAKARYA kelas I, II & III

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Lokasi Waktu Pelaksana


1. Koordinasi dengan SMP MAKARYA 01 November 1. Santih
kepala sekolah SMP 2017 Priwidiawati
MAKARYA 2. dr. Lady

2 Pelaksanaan 23 November
penyuluhan dan 2017
pemberian TTD
VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberian tablet Tambah Darah (TTD)
pada remaja putri dilakukan disetiap akhir kegiatan.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)


dilakukan setiap akhir kegiatan.
2. Evaluasi terhadap kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dilakukan setiap
akhir kegiatan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Gizi
Kecamatan Kebayoran Lama Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama

dr. Selvy Devita Anggeraini, MM Aida Gustini


NIP : 197608152006042001 NIP : 196308241988122001

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN
SUKU DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
Jl. Ciputat Raya, Kebayoran Lama Jakarta- Selatan Telp./Fax : (021) 724 5439
Kode Pos : 12240

KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
PADA REMAJA PUTRI
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

I. Pendahuluan

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari MDG’s 2015
menjadi SDGS’s 2030. Maksud dari SDGS’s adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut
secara luas dipublikasikannya millenium development goals. Laporan pencapaian agenda
pembangunan millenium menunjukan Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata
antar indikator. Ada beberapa indikator tujuan pembangunan berkelanjutan SDGS’s untuk
tahun 2016 - 2030 yang berkolerasi dengan fungsi puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksana dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Salah satu fungsi puskesmas adalah melakukan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat dengan tujuan utama yaitu memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, kesehatan
anak, keluarga berencana, gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan perawatan
kesehatan masyarakat serta program pengembangan UKM lainnya.
Indikator kemajuan suatu Negara dalam bidang kesehatan salah satunya adalah
pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian Tablet Tambah Darah
pada remaja putri Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan lebih mengutamakan upaya promosi
dan preventif. Upaya tersebut ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yaitu Kecamatan sehat
menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Mengacu pada visi misi dan budaya kerja Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama
yaitu :
1. Visi
Pelayanan bermutu dan profesional menuju jakarta sehat

2. Misi
a. Memberdayakan sumberdaya manusia di puskesmas dan masyarakat..
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna kepada seluruh
lapisan masyarakat.
c. Menjalankan fungsi sosial puskesmas
d. Bermitra dengan institusi dan lembaga terkait.
e. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

3. Nilai-Nilai Organisasi
O : Orientasi ke depan
K : Kerjasama
E : Empati dan Dedikasi

II. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 )


adalah meningkatnya status kesehatan gizi dan anak. Di dalam Rentstra tahun 2015 –
2019 sasaran program gizi dan kesehatan ibu dan anak antara lain meningkatnya
ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat. Indikator pembinaan pemberian gizi masyarakat salah satunya pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri sebesar 30% pada tahun 2019. Data Riskesdas
2013 menyebutkan bahwa prevalensi Anemia pada remaja putri ≥15 tahun sebesar 22,7%
sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Menurut data Puslitbang Gizi
Bogor tahun 2007 penyebab Anemia merupakan dari asupan dari zat gizi besi dari
makanan yang baru memenuhi sekitar 40 % dari kecukupan.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Remaja putri
(rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi.
Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan
berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan
serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan
kematian ibu dan anak rematri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi
besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Selain itu
diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi, dimana zat besi pada rematri sangat
dibutuhkan tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Suplementasi zat
besi berkaitan secara signifikan dengan penurunan risiko anemia
Rekomendasi WHO pada World Health Assembly (WHA) ke-65 yang menyepakati
rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak, dengan komitmen
mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada WUS pada tahun 2025.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah Indonesia melakukan intensifikasi
pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS dengan memprioritaskan
pemberian TTD melalui institusi sekolah.
Sejalan dengan itu hal tersebut Puskesmas sebagai perpanjangan dari Dinas
Kesehatan juga melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di ikuti dengan kegiatan monitoring dan
pemantauan yang bekerja sama dengan pihak sekolah yang mempunya daya ungkit yang
cukup besar pula dalam mengatasi masalah anemia pada remaja putri.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

a) Tujuan Umum

1. Remaja putri mampu mengetahui pentingnya zat gizi bagi kebutuhannya


2. Remaja putri dapat menerapkan apa yang ia ketahui dari penyuluhan, sehingga
angka anemia menurun.

b) Tujuan Khusus

1. Menurunkan angka anemia pada remaja putri khususnya di wilayah Kecamatan


Kebayoran Lama
2. Meningkatkan cakupan pemberian tablet Tamabh Darah pada remaja Putri di
wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Pihak Terkait

1 Pemberian Tablet 1. Petugas gizi Menyiapkan 1. Lintas program


Tambah Darah (TTD) form monitoring evaluasi - UKS
pemberian tablet tambah
darah
3. Petugas gizi Melakukan 2. Lintas Sektor
koordinasi dengan lintas - Kasie Dikdas
program dan Lintas Sektor Kecamatan
di wilayah Kebayoran Lama Kebayoran Lama
- Kepala Sekolah /
guru UKS SMP
dan SMA terkait
3. Petugas gizi melakukan
sosialisasi mengenai
pemberian Tablet Tambah
Darah
4. Petugas melakukan
koordinasi dengan
mendatangi sekolah untuk
menetukan tanggal rencana
pemberian Tablet Tambah
Darah
5. Petugas gizi melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya tablet tambah
darah (TTD) dan bahaya
Anemia .
6. Petugas gizi bersama pihak
sekolah melakukan minum
Tablet Tambah Darah (TTD)
bersama .
7. Petugas gizi menerima
laporan jumlah siswi yang
konsumsi Tablet Tambah
Darah dan Jumlah siswi
yang tidak konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) dari
pihak sekolah setiap
bulannya
8. Evaluasi hasil kegiatan .

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

A. Cara Melaksanakan Kegiatan

Dengan melakukan koordinasi, pemberian tablet tambah darah selanjutnya


melakukan analisa dan evaluasi hasil kegiatan.

B. Pelaksana Kegiatan

1. Petugas Gizi beserta tim

C. Tempat Kegiatan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah dilaksanakan di SMK MAKARYA

D. Pembiayaan

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah tidak menggunakan anggaran

VI. Sasaran

Seluruh remaja putri SMK MAKARYA kelas I, II & III

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Lokasi Waktu Pelaksana


1. Koordinasi dengan SMK MAKARYA 01 November 1. Santih
kepala sekolah SMK 2017 Priwidiawati
MAKARYA 2. dr. Lady

2 Pelaksanaan 23 November
penyuluhan dan 2017
pemberian TTD

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberian tablet Tambah Darah (TTD)
pada remaja putri dilakukan disetiap akhir kegiatan.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)


dilakukan setiap akhir kegiatan.
2. Evaluasi terhadap kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dilakukan setiap
akhir kegiatan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Gizi
Kecamatan Kebayoran Lama Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama

dr. Selvy Devita Anggeraini, MM Aida Gustini


NIP : 197608152006042001 NIP : 196308241988122001

Anda mungkin juga menyukai