Anda di halaman 1dari 11

PERMASALAHAN DAN JAWABAN

1. Banyak kita temukan orang yang memiliki kolesterol pada darah. Wortel dapat
pula membantu menurunkan kolesterol darah. Riset Robertson et al dalam
Kompas 16 Mei (2007) menunjukkan, konsumsi wortel segar/mentah sebanyak
200 gram sehari selama tiga minggu dapat mengurangi kadar kolesterol darah
sebesar 11 persen. Bagaimana hubungan makanan yang mengandung antioksidan
dengan kolesterol?

Jawaban :

Masalah kolesterol tidak hanya menyangkut makanan tinggi kolesterol saja.


Secara alami tubuh mampu menghasilkan kolesterol sendiri meskipun tidak
mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol. Sumber kolesterol dapat berasal
dari lemak jenuh hewani, gula, dan lemak tak sehat yang banyak kita konsumsi.
Selain itu, peningkatan kolesterol dalam darah juga dapat terjadi karena
kekacauan metabolisme yang berlangsung di hati. Salah satu penyebabnya adalah
pajanan radikal bebas yang mengenai lever. Dampak radikal bebas khususnya
peroksida lipid yang memapar lever jauh lebih berbahaya daripada makanan yang
banyak mengandung kolesterol yang kita konsumsi.

Kecukupan antioksidan primer dapat mencegah pembentukan radikal bebas di hati


yang mengganggu metabolisme lipid (salah satunya adalah kolesterol). Karena itu,
mengonsumsi sumber-sumber antioksidan primer akan meningkatkan kemampuan
tubuh dalam menghasilkan antioksidan enzimatis yang memadai untuk
melindungi hati.

Menambah asupan antioksidan sekunder juga sangat bermanfaat sebab kapasitas


antioksidan enzimatis yang tersedia di dalam tubuh sering kali tidak mampu
mengatasi gempuran beragam radikal bebas yang memapar lever. Dalam hal ini,
perlu pula kita pikirkan asupan antioksidan sekunder yang memadai untuk
mendukung aktivitas antioksidan alami yang dihasilkan oleh tubuh.

Kecukupan antioksidan bagi penderita hiperkolesterol sangat diperlukan untuk


mencegah terjadinya dampak buruk LDL teroksidasi. LDL teroksidasi jauh lebih

1
berbahaya daripada kolesterol darah yang tinggi. Tidak dipungkiri jika kolesterol
darah yang menggumpal di dalam pembuluh darah membentuk plak merupakan
bahaya besar yang memicu timbulnya berbagai macam penyakit yang ada
hubungannya dengan pembuluh darah dan jantung. Namun, dampak yang
ditimbulkannya semakin parah jika kolesterol tersebut mengalami oksidasi.

Antioksidan utama yang berguna untuk penderita hiperkolesterol tentu


antioksidan yang dapat mengatasi oksidasi lipid. Antioksidan tersebut menjadi
semakin potensial jika berkhasiat juga untuk menurunkan kolesterol. Makanan
alami yang bermanfaat untuk mengatur kadar kolesterol dalam darah sekaligus
mampu mencegah oksidasi kolesterol, antara lain kedelai dan produk olahannya,
biji-bijian utuh, anggur, avokad, teh hijau, cokelat, kacang-kacangan, sayuran
hijau, dan buah-buahan yang banyak mengandung asam askorbat dan karotenoid
(jeruk, mangga, apel, stroberi, blewah, kiwi, leci, pir).

Konsumsi lemak sehat alami yang banyak mengandung lemak esensial omega-3
dan omega-6 sangat bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol
darah. Penambahan konsumsi omega-3 dalam diet harian Anda juga bermanfaat
untuk mencegah penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol LDL,
meningkatkan kadar kolesterol HDL, serta mencegah peradangan akibat stres
oksidatif.

dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, menjelaskan, "Kolesterol adalah suatu jenis lemak
yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan
trigliserida."

Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density
Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel
otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

2
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL
(High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan
diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan


mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B
(apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat
menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.

Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia
membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan
mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah
Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan
mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. (Sumber :
http://medicastore.com/kolesterol/ldl_hdl.php)

Konsumsi makanan alami yang banyak mengandung isoflavon, seperti kedelai,


lignan pada biji-bijian, dan sayuran tertentu juga bermanfaat untuk mengendalikan
kadar kolesterol darah. Dan jika memungkinkan untuk Anda dapatkan, perkayalah
menu harian Anda dengan makanan yang polifenol, baik berupa teh, buah-buahan,
atau rempah dapur.

Bagi mereka yang mengalami hiperkolesterol, konsumsi makanan alami saja


sering kali tidak mampu mengatasi persoalan hiperkolesterol, terutama bagi
mereka yang mengalami penyakit lainnya. Oleh karena itu, suplementasi menjadi
pilihannya. Ada beberapa macam suplemen antioksidan yang bermanfaat bagi
penderita hiperkolesterolmia. Suplemen tersebut adalah vitamin A (gabungan
retinol dan karotenoid), vitamin C dengan bioflavonoid, vitamin E, ekstrak
bawang putih, pektin dari buah apel (apple pectin), omega-3, GLA, alfa lipoic
acid, dan Co Q10.

Sebagai langkah aman dalam mengonsumsi suplemen tersebut, sangat dianjurkan


agar Anda memperhatikan dosis yang direkomendasikan. Bacalah label kemasan

3
suplemen yang akan Anda konsumsi dengan baik agar Anda mengetahui dosis
yang tepat buat Anda.

Sumber : http://www.sehatraga.com/mengatasi-kolesterol-tinggi-dengan-
antioksidan/

2. Senyawa makromolekul yang dibutuhkan oleh tubuh kita diantara nya ada
karbohidrat , protein, dan lemak. Bagaimana radikal bebas yang menyerang
protein, lipid, dan DNA!
Jawab:

Pada lipid
Komponen terpenting membran sel adalah fosfolipid, glikolipid dan
kolesterol. Dua komponen pertama mengandung asam lemak tak jenuh. Justru
asam lemak tak jenuh ini (asam-asam linoleat, linolenat dan arakidonat) sangat
rawan terhadap serangan-serangan radikal, terutama radikal hidroksil. Radikal
hidroksil dapat menimbulkan reaksi rantai yang dikenal dengan nama peroksidasi
lipid.

LH + .OH .L + H2O

Asam lemak. Radikal lipid

.L + O2 LOO.

Radikal peroksilipid

LOO. + RH .R + LOOH

dan seterusnya.

4
Akibat akhir dari rantai reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi
berbagai senyawa yang bersifat toksis terhadap sel, antara lain berbagai macam
aldehida, seperti malondialdehida, 9-hidroksi-nonenal serta bermacam-macam
hidrokarbon seperti etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Dapat pula terjadi ikatan
silang (cross-linking) antara dua rantai asam lemak yang timbul karena reaksi dua
radikal :

R1. + R2. R1-R2

Semuanya itu menyebabkan kerusakan kerusakan parah membran sel sehingga


membahayakan kehidupan sel

Pada Protein
Oksidan dapat merusak protein karena dapat mengadakan reaksi dengan asam-
asam amino yang menyusun protein tersebut. Diantara asm-asam amino penyusun
protein yang paling rawan adalah sistein. Sistein mengandung gugusan sulfidril
(SH) dan justru gugusan inilah yang paling peka terhadap serangan radikal bebas
seperti radikal hidroksil :

RSH + .OH RS. + H2O

RS. + RS. R-S-S-R

Pembentukan ikatan disulfida (-S-S-) menimbulkan ikatan intra atau antar


molekul protein tersebut kehilangan fungsi biologisnya (misalnya enzim
kehilangan aktivitasnya).

Pada DNA
Radikal bebas dapat menimbulkan berbagai perubahan pada DNA yang antara
lain .berupa : hidroksilasi basa timin dan sitosin, pembukaan inti purin dan
pirimidin serta terputusnya rantai fosfodiester DNA Bila kerusakan tak terlalu
parah, maka masih bisa diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA (DNA repair
system ). Namun apabila kerusakan terlalu parah, misalnya rantai DNA terputus-
putus diberbagai tempat, maka kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki dan

5
replikasi sel akan terganggu.. Susahnya, perbaikan DNA ini sering justru
menimbulkan mutasi, karena dalam memperbaiki DNA tersebut sistem perbaikan
DNA cenderung membuat kesalahan (error prone ), dan apabila mutasi ini
mengenai gen-gen tertentu yang disebut onkogen, maka mutasi tersebut dapat
menimbulkan kanker.

Keganasan penyakit yang ditimbulkan oleh radikal bebas bermula dari


kerusakan sel. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel karena merusak
protein (mengganggu aktivitas enzim), merusak asam nukleat (menimbulkan
kerusakan DNA, mutasi sel), dan merusak lipida (mengganggu fluiditas
membran). Sebagai akibatnya pertumbuhan dan perkembangan sel menjadi tidak
wajar, bahkan dapat menyebabkan kematian sel. Membran plasma merupakan
tempat utama reaksi radikal bebas karena strukturnya yang mudah teroksidasi
(asam lemak tidak jenuh jamak). Rusak atau hilangnya asam lemak tidak jenuh
pada membran plasma akan mengganggu permeabilitas membran, mengakibatkan
radikal bebas semakin mudah masuk ke dalam sel, mempengaruhi/bereaksi
dengan organel yang terdapat di dalam sel. Misalnya merusak lisosom dan inti sel
serta mengakibatkan kerusakan DNA, sehingga menimbulkan mutagenesis yang
menjadi patogenesis kanker.
Penyakit jantung koroner: salah satu faktor penyumbang timbulnya
penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa terjadinya aterosklerosis merupakan respons terhadap adanya luka pada
lapisan endotelium pembuluh darah. Produk oksidasi lipid terbukti dapat
menginduksi luka pada pembuluh darah dalam tempo yang singkat.
Penyakit kanker: para ahli sepakat mengenai implikasi radikal bebas dalam
mekanisme karsinogenesis, terutama kerusakan DNA. Radikal oksigen seperti
anion superoksida, radikal hidroksil, dan hidrogen peroksida dapat merusak
komponen biokimia intrasel misalnya DNA, RNA, karbohidrat, protein, lemak,
dan mikronutrein. Tapi patogenesis kanker sehubungan dengan radikal bebas
belum jelas benar, patogenesis kanker berdasarkan radikal bebas diperkuat oleh
penelitian secara tidak langsung yaitu konsumsi antioksidan pada kelompok
tertentu menurunkan insiden timbulnya kanker sampai 30%.
3. Orang yang berolahraga berat, dapat menimbulkan radikal bebas? Nah, coba
Jelaskan bagaimana mekanisme pembentukan oksidan selama olahraga ?

6
Jawab :

Olahraga yang dapat memicu terbentuknya radikal bebas yaitu olahraga


yang berlebihan. Olahraga berlebihan akan membuat tubuh membutuhkan suplai
oksigen yang sangat banyak, sehingga peningkatan ini akan memicu timbulnya
radikal bebas dalam tubuh. Jika gaya olahraga semacam ini dilakukan dengan
frekuensi yang sering, maka akan terjadi penumpukan radikal bebas dalam tubuh.
Peningkatan pembentukan radikal bebas dalam aktivitas olahraga dapat
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu oleh rusaknya jaringan otot
akibat dari gerakan-gerakan yang bersifat eksposif. Olah raga dengan intesitas
tinggi dan durasi lama ternyata juga terbukti dapat menimbulkankerusakan sel.
Konversi radikal bebas lemah (superoxide) menjadi radikal bebas yang lebih
merusak (hydroxyl) oleh akumulasi asam laktat otot serta dari peningkatan
metabolisme energi yang meningkatan jumlah molekul oksigen (O2) di dalam
tubuh. Ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas yang terbentuk di dalam
tubuh dengan kapasitas kemampuan antioksidan alami tubuh untuk
menjinakannya dapat menyebabkan kondisi yang disebut sebagai stres oksidatif
(oxidative stress). Stres oksidatif yang dipicu oleh peningkatan jumlah radikal
bebas di dalam tubuh akibat dari peningkatan metabolisme energi , kualitas udara
yang buruk ataupun sebab lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada sel,
jaringan dan organ tubuh.

7
4. Apa yang menyebabkan orang yang perokok terlihat lebih tua dibanding dg yang
tidak perokok dengan umur yang sama?

Jawab:
Oksidan dalam rokok mempunyai jumlah yang cukup untuk memainkan peranan
yang besar terjadinya kerusakan saluran napas. Telah diketahui bahwa oksidan
asap tembakau menghabiskan antioksidan intraseluler dalam sel paru (in vivo)
melalui mekanisme yang dikaitkan terhadap tekanan oksidan. Diperkirakan bahwa
tiap hisapan rokok mempunyai bahan oksidan dalam jumlah yang sangat besar,
meliputi aldehida, epoxida, peroxida, dan radikal bebas lain yang mungkin cukup
berumur panjang dan bertahan hingga menyebabkan kerusakan alveoli. Bahan lain
seperti nitrit oksida, radikal peroksil, dan radikal yang mengandung karbon ada
dalam fase gas. Juga mengandung radikal lain yang relatif stabil alam fase tar.
Contoh radikal dalam fase tar meliputi semiquinone moieties dihasilkan dari
bermacam-macam quinone dan hydroquinone. Perdarahan kecil berulang
merupakan penyebab yang sangat mungkin dari desposisi besi dalam jaringan
paru perokok. Besi dalam bentuk tersebut meyebabkan pembentukan radikal
hidroksil yang mematikan dari hidrogen peroksida. Juga ditemukan bahwa
perokok mengalami peningkatan netrofil dalam saluran napas bawah

8
yangmempunyai kontribusi pada peningkatan lebih lanjut konsentrasi radikal
bebas.

5. Jika di tilik secara ilmiah (bukan dari sisi pandang agamawi), apa yg
menyebabkan orang zaman dahulu yg pengetahuan tentang kesehatannya biasa2
saja (tidak sekolah) memiliki usia hidup yang relatif lebih lama dibandingkan dg
manusia sekarang yang berpengetahuan tinggi, namun tidak banyak yang usia
hidupnya lama?

Jawab:
Menurut ortege, efek positif konsumsi sayur dan buah-buahan segar pada
sel otak itu berasal dari berbagai zat gizi yang terkandung didalamnya.
Sebagaimana diketahui sayuran dan buah segar mengandung zat gizi dan non gizi
yang berfungsi viitak untuk menyehatkan dan melindungi sel-sel tubuh dari
senyawa beracun, termasuk radikal bebas.
Pola makan mengutamakan nutrisi dengan kandungan antioksidan yang
dapat memperlambat kejadian tersebut. Bahkan pola makan dapat mencegah
penurunan fungsi mental diusia lanjut. Karena itu, masalah gizi lansia, terutaman
yang terkait dengan kecerdasan sangat penting diperhatikan.
Antioksidan bekerja sebagai system untuk menghentikan kerusakan akibat
radikal bebas. Karena itu, banyak para ahli menyarankan agar konsumen
mengosumsi produk yang mengandung banyak variasi antioksidan salah satunya,
kombinasi vitamin, mineral, dan zat berkhasiat dari tumbuhan serta tidak
disarankan mengosumsi dari 1 jenis antioksudan dengan jumlah yang besar.
Disebut antioksidan meupakan beberapa jenis vitamin, seperti vitamin
E,C, dan kelompok karetonoid seperti beta karoten, likopen dan lutein serta
kelompok antioksi, flavonoid, dan lain-lain. Meskipun demikian antioksidan juga
mirip radikal bebas yang bersifat buruk tapi tetap diburuhkan tubuh misalnya
untuk melawan bakteri.

Manusia sekarang jika sakit sedikit langsung mengkonsumsi obat yang


mengandung zat kimia, berbeda dengan orang zaman sahulu yang lebih tradisonal
dengan memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan alami yang ada dialam.
Kita ketahui bahwa,

9
Obat-obatan
Beberapa macam obat dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam bentuk
peningkatan tekanan oksigen. Bahan-bahan tersebut bereaksi bersama hiperoksia
dapat mempercepat tingkat kerusakan. Termasuk didalamnya antibiotika
kelompok quinoid atau berikatan logam untuk aktifitasnya (nitrofurantoin), obat
kanker seperti bleomycin, anthracyclines (adriamycin), dan methotrexate, yang
memiliki aktifitas pro-oksidan. Selain itu, radikal juga berasal dari fenilbutason,
beberapa asam fenamat dan komponen aminosalisilat dari sulfasalasin dapat
menginaktifasi protease, dan penggunaan asam askorbat dalam jumlah banyak
empercepat peroksidasi lemak.

6. Seorang ayah didiagnosa mengidap penyakit alzaimer. Hal ini tampak dari
kehidupan sehari-hari, ia sering kali selalu menanyakan berulang kali nama
anaknya meskipun telah disebanyak ayah tersebut tanyakan kepada anaknya
sehingga ia selalu lupa setiap berinteraksi dengan anaknya sehingga tak jarang ia
lupa akan bergerak kearah mana dan sedang melakukan apa. Jelaskan bagaimana
radikal bebas dapat merusak sel otak dan apa menyebabkan kasus diatas terjadi
serta bagaimana mencegah nya?

Jawaban :

Alzaimer merupakan penyakit gangguan otak yang bersifat degenerative dan


progresif yang ditandai dengan penurunan kognitif dan kehilangan control fungsi
bagi penderita nya. Hal ini terjadi karena radikal bebas merupakan biang dari
hilangnya ingatan. Telah doketahui bahwa penyakit neurogeneratif diasosiasikan
dengan defisiensi vitamin antioksidan sehingga bisa dicegah oleh antioksidan,
sebagai bukti ada hubungan positif antara kadar karotenoid dan tokoferol dengan
kapasitas daya ingat. Sebaliknya ada hubungan terbalik antara antioksidan dan
macam-macam neouropatologi ( penyakit pembuluh darah otak, demensia, dan
kehilangan ingatan ).

Banyak penelitian membuktikan bahwa antioksidan sangat penting untuk menjaga


keutuhan kumpulan sel saraf dengan menekan apoptosis dan nekrosis. Pada
penyakit alzaimer ada 3 sumber radikal bebas yaitu protein beta-amyloid,

10
disfungsi mitokondria ( yang melepaskan H2O2 berlebihan sehingga oleh reksi
fenton diubah dan menghasilkan OH radikal ) dan pelepasan besi serta tembaga.

Sel-sel otak adalah sasaran empuk gen atau pun eksogen, memiliki satu atau lebih
electron lajang tidak berpasangan. Ia sangat reaktif dan secara bertubi-tubi
menyerng serta merusak berbagai senyawa penyusun sel tubuh tadi. Electron
radikal bebas akan memutuskan ikatan-ikata gandanya dan membentuk senyawa
radikal bebas baru. Reaksi berantai yang terjadi akan merusak sel-sel otak secara
beruntun dan bersifat permanen. Akibatnya sel-sel otak akan mengalami penuaan
dini.

11

Anda mungkin juga menyukai