Anda di halaman 1dari 29

PERLINDUNGAN TERHADAP RADIASI

Kelompok 10
Santa hasian floren A1C115005
Hermaliza sarah A1C11500
Mauli canisa dora A1C1150
Definisi Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya
(foton) dari sumber radiasi
Jenis-jenis Radiasi
1. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu,
akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion
ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada
bahan, termasuk benda hidup.
Termasuk ke dalam radiasi pengion yaitu :

a. partikel alfa ()
b. partikel beta ()
c. sinar gamma ()
d. sinar-X
e. partikel neutron,
a. Partikel Alpha ()

Daya ionisasi partikel alpha sangat besar, kurang lebih 100


kali daya ionisasi partikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar
gamma. Karena mempunyai muatan listrik yang besar maka
partikel alpha mudah dipengaruhi oleh medan listrik yang ada
disekitarnya. Partikel alpha tidak mampu menembus pori-pori
kulit pada lapisan yang paling luar sekalipun karena mempunyai
ukuran yang besar.
b. Partikel Beta ()

Mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih kecil dari partikel


alpha. Daya ionisasi di udara 1/100 kali daya ionisasi partikel
alpha. Partikel beta mempunyai daya tembus lebih besar dari
partikel alpha karena ukurannya lebih kecil.
c. Sinar Gamma ()

Sinar gamma tidak mempunyai besaran volume dan


muatan listrik sehingga dikelompokkan kedalam gelombang
elektromagnetik. Daya ionisasinya di dalam medium sangat
kecil. Tidak terbelokkan oleh medan listrik yang ada
disekitarnya, sehingga daya tembusnya sangat besar
dibandingkan dengan daya tembus partikel alpha atau beta.
d. Sinar-X

Mempunyai kemiripan dengan sinar gamma, yaitu dalam hal daya


jangkau pada suatu media dan pengaruhnya oleh medan listrik. Yang
membedakan antara keduanya adalah proses terjadinya, sinar gamma
dihasilkan dari proses peluruhan zat radioaktif yang terjadi pada inti
atom, sedangkan sinar-X dihasilkan pada waktu elektron berenergi
tinggi yang menumbuk suatu target logan.
e. Partikel Neutron

Partikel neutron mempunyai ukuran kecil dan tidak mempunyai


muatan listrik, serta memiliki daya tembus yang tinggi. Partikel neutron
dapat dihasilkan dari reaksi nuklir antara satu unsur tertentu dengan
unsur lainnya.
2.Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan
menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan
materi.
Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara
lain antara lain:
a. Gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan
melalui radio dan televisi)
b. Gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave
oven dan transmisi seluler handphone)
c. Sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk
panas), cahaya tampak (yang biasa terlihat)
d. Sinar ultraviolet (yang diipancarkan matahari).
Sifat dan Sumber Radiasi
Sifat Radiasi
Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
keberadaan sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan, yaitu
sebagai berikut :
1. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk
mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut
dengan detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara
spesifik mempunyai kemampuan untuk melacak keberadaan jenis
radiasi tertentu yaitu detektor alpha, detektor gamma, detektor
neutron, dll.
2. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui
proses ionisasi, eksitasi dan lain-lain. Dengan menggunakan sifat-
sifat tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat
detektor radiasi.
Sumber radiasi
a. Sumber Radiasi Alam
Radiasi alam dapat berasal dari sinar kosmos, sinar
gamma dari kulit bumi, hasil peluruhan radon dan
thorium di udara, serta berbagai Radionuklida alamiah:
radionuklida yang terbentuk secara alami, terbagi
menjadi dua yaitu:
Primordial: radionuklida ini telah ada sejak bumi
diciptakan. Umumnya waktu paruh yang panjang
Tabel berikut memperlihatkan beberapa radio nuklida
primordial.

Kosmogenik: radionuklida ini terbentuk sebagai akibat dari interaksi sinar


kosmik dan waktu paruh yang pendek.
b. Sumber Radiasi Buatan Manusia.
Radiasi buatan (Radionuklida) adalah radiasi
yang timbul karena atau berhubungan dengan
kegiatan manusia; seperti penyinaran di bidang
medic, jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh
pekerja radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal
dari kegiatan di bidang industri : radiografi, logging,
pabrik lampu.
Tabel -2, berikut memperlihatkan beberapa radionuklida buatan manusia.
Efek Radiasi
Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf
yang paling ringan hingga fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa
faktor:

Jenis radiasi
Radiasi eksternal: merupakan radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia
yang dapat memberikan radiasi total pada tubuh atau partial/sebagian.
Radiasi dari sumber alpha dan beta yang berkekuatan kurang dari 65 KeV,
tidak cukup kuat untuk menembus kulit manusia, sehingga tidak
berbahaya. Radiasi dari sumber sinar-X dan gamma serta neutron lain yang
lebih besar dari 65 KeV, cukup kuat untuk menembus kulit manusia
sehingga cukup berbahaya.
Radiasi internal, adalah masuknya radionuklida pada tubuh manusia melalui
saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka pada kulit.
Lamanya penyinaran.
Jarak sumber dengan tubuh.
Ada tidaknya penghalang antara sumber dengan tubuh.
Klasifikasi Efek Radiasi
1. Jenis Sel
Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetik dan sel somatik.
Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik
dan efek somatik:
Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisan adalah efek yang
dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi.
Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang
terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek
somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas :
Efek somatik jangka pendek
Efek somatik jangka panjang
2. Dosis Radiasi
Dalam masalah proteksi radiasi, efek radiasi juga dibedakan atas efek
stokastik dan efek non stokastik atau deterministik. Efek stokastik adalah
efek yang belum tentu terjadi (probabilistik) sedangkan efek deterministik
pasti akan terjadi bila terkena radiasi dengan dosis yang melebihi batas
ambang.

Efek stokastik
Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul
setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar
peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak
ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang mengalami
perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut akan
diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau
pewarisan.
Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka
waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang
bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan
ganas atau kanker.

ciri-ciri efek stokastik :


Tidak mengenal dosis ambang
Timbul setelah melalui masa tenang yang lama
Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi
Tidak ada penyembuhan spontan
Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit
keturunan (efek genetik).
Efek Deterministik (non-stokastik)

Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang
(threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar
radiasi. Adapun ciri-ciri efek non-stokastik, antara lain ;
Mempunyai dosis ambang
Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi
Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan)
Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi
Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan, katarak (efek
somatik)
Satuan Radiasi

Satuan radiasi menunjukkan besarnya paparan atau pancaran radiasi


dari suatu sumber radiasi maupun banyaknya dosis radiasi yang diberikan
atau diterima oleh suatu medium yang terkena radiasi.
A. Satuan Radiasi Nuklir
Satuan radiasi tergantung pada kriteria penggunaannya:
Satuan untuk paparan radiasi
Menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar gamma yang
dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah tertentu. Dalam hal ini
1 Rontgen adalah intensitas sinar-X atau sinar gamma yang dapat
menghasilkan ionisasi di udara sebanyak 1,61 x 1015 pasangan ion per
kilogram udara.

Rontgen (R) Satuan Internasional (SI)


1 R = 2,58 x 10-4 C/kg
Satuan untuk dosis absorbsi medium

Ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi


pengion kepada medium. Dosis absorbsi sebesar 1 Rad sama
dengan energi yang diberikan kepada medium sebesar 0,01
Joule/kg.
Radiation Absorbe Dose (Rad)
1 R = 0,869 Rad

Bila medium yang dikenai radiasi adalah jaringan kulit


manusia, harga 1 R = 0,0096 Joule/kg. jaringan, sehingga
dosis serap untuk jaringan kulit dengan paparan radiasi sebesar
1 R = 0,96 Rad. Namun secara praktisnya 1 R = 1 Rad.
Gray (Gy) Satuan Internasional (SI)
1 Gy = energi yang diberikan kepada medium sebesar 1
Joule/kg.
1 Gy = 100 Rad
1R = 0,00869 Gy
Satuan untuk dosis ekuivalen

Tingkat kerusakan sistem biologis yang mungkin ditimbulkan


oleh suatu radiasi tidak hanya tergantung pada dosis serapnya saja
(Rad) akan tetapi tergantung juga pada jenis radiasinya.
Rontgen equivalen of man (Rem)
Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) x Q
Q = bilangan (faktor) yang tergantung pada jenis radiasinya.

Sievert (Sv) Satuan Internasional (SI)


Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) x Q x N

N = faktor modifikasi, faktor koreksi terhadap adanya laju dosis


serap dan lain sebagainya. nilainya mendekati 1. Sehingga :
Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q
1 Gy = 100 Rad 1 Sv = 100 Rem.
Satuan untuk aktivitas sumber radiasi
Ukuran aktivitas (intensitas) = banyaknya partikel yang dipancarkan
per satuan waktu (peluruhan per satuan waktu) dari suatu sumber radiasi.
Apabila suatu sumber radiasi memancarkan 1 partikel per detik maka
aktivitas sumber radiasi tersebut adalah 1 Bacquerel
Bacquerel (Bq) Satuan Internasional (SI)
1 Becquerel (Bq) = 1 peluruhan per detik
Curie (Ci)
Pada umumnya untuk intensitas radiasi yang tinggi digunakan satuan Curie,
sedangkan untuk intensitas rendah digunakan satuan Bequerel.
B. Satuan Radiasi Tegangan Tinggi (Sutet)
Weber/meter2
l Weber/meter2 = 104 gauss, sedangkan satuan untuk induksi magnetik telah
ditentukan dengan satuan Tesla yang besarnya = 104 gauss, maka satuan
radiasi tegangan tinggi dapat juga menggunakan satuan Tesla yang identik
dengan Weber/m2
Weber/meter2 = Tesla
Perlindungan terhadap Radiasi

Proteksi radiasi terhadap penderita dengan terapi radiasi.

Proteksi terhadap pekerja diagnostik radiologi


Standar Keselamatan terhadap
Radiasi
Tindakan pengendalian untuk radiasi eksternal
pada manusia dapat dilakukan dengan salah
satu atau lebih dari tiga teknik berikut:
mengurangi waktu penyinaran,
membuat jarak sejauh mungkin dari sumber
radiasi, dan
membuat perisai untuk sumber radiasi.
1) Faktor Waktu
makin lama seseorang berada dalam medan radiasi, makin
besar pemaparan dan dosis serap yang diterima.

Dt = Do x t (dosis = laju dosis mula-mula x waktu)

Hubungan antara pemaparan dan waktu, bila kecepatan


pemaparan adalah QR/jam dan berada dalam medan radiadi itu
selama waktu t jam, maka pemaparan yang diterima adalah
sebesar : Q x t Roentgen. Faktor waktu ini memegang peranan
dalam hal terjadi kecelakaan atau keadaan darurat di dalam
medan radiasi yang kuat. Agar hal tersebut dapat tercapai,
maka pekerjaan harus dilakukan dengan cepat dan tepat serta
cermat sekali.

2) Faktor Jarak
Bila ukuran sumber radiasi dibandingkan dengan jarak adalah kecil
hingga sumber radiasi dapat dianggap sebagai titik sumber, maka
pemaparan akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak terhadap
sumber.

Dr = K/r2

(K = tetapan yang besarnya bergantung pada sumber) atau:

Dr x r2 =K

sehingga dapat ditulis:

Dr1 x r12 = Dr2 x r22 = Dr3 x r32= ... = K

Dr1 = laju dosis pada jarak r1 dari sumber,


Dr2 = laju dosis pada jarak r2 dari sumber,
Dr3 = laju dosis pada jarak r3 dari sumber.
3) Faktor Perisai
Bila harus bekerja pada jarak yang dekat dengan
sumber radiasi dan dalam waktu yang lama, perisai
dapat mereduksi pemaparan hingga serendah-
rendahnya. Keefektifan perisai ditentukan oleh
interaksi radiasi dengan atom-atom perisai yang juga
tergantung pada macam energi radiasi dan nomor
atom materi perisai.
Radiasi alpha dapat diserap oleh kertas yang tebalnya
lebih kecil dari 1/64 inci dan juga oleh lapisan aluminium.
Radiasi beta mempunyai jangicau yang lebih panjang
dibandingkan dengan radiasi alpha. Dengan menggunakan
perspex setebal 10 mm tenaga radiasi beta sudah terserap
secara keseluruhan. Materi perisai yang digunakan dalam
radiasi elektromagnetik (radiasi sinar-X dan sinar gamma)
ialah bahan-bahan yang mempunyai rapat massa yang tingggi
misalnya Pb, U, Au, Fe, Cr, dan Ni. Sementara itu bahan yang
mengandung boron, misalnya boral atau campuran Al dan
B4C, biasa digunakan sebagai perisai neutron.

Anda mungkin juga menyukai