Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat, taufik,
hidayah serta inayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan dengan tiada halangan suatu apa pun.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada: Bapak Drs. Affan
Malik, M.E sebagai dosen pembimbing mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini dengan sebaikbaiknya, namun mungkin masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak.
Akhirnya dengan tersusunnya makalah ini, semoga ada guna dan manfaatnya, khususnya
di dunia pendidikan dan masyarakat. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberkahi
hidup dan perjuangan kita, Amin.

Jambi, 21 April 2016


Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi
dalam implementasi MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang menuntut kemampuan
sekolah
untuk
merencanakan,
melaksanakan
dan
mengevaluasi
serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan
pemerintah.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang
sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen
pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen
produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar di sekolah bersama
dengan komponen-komponen yang lain.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara
menyeluruh dan profesional terhadap sumberdaya yang ada dalam lembaga pendidikan.
Salah satu sumber daya yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga pendidikan adalah
masalah keuangan. Dalam konteks ini keuangan merupakan sumber dana yang sangat
diperlukan sekolah sebagai alat untuk melengkapan berbagai sarana dan prasarana
pembelajaran di sekolah Islam, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan dan pelaksanaan
program supervisi. Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran akan berimplikasi pada
semangat siswa untuk belajar dan memudahkan guru dalam mengajar.
Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu
disadari maupun yang tidak disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola
sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka MBS,
yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai
sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia
pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis
pada sekarang ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian standar biaya pendidikan ?
2. Bagaimana Konsep Pembiayaan Pendidikan ?
3. Apa pengertian dan tujuan pengelolaan keuangan pendidikan ?
4. Apa prinsip-prinsip pengelolaan keuangan pendidikan ?
5. Apa tugas pengelola keuangan sekolah ?
6. Apa sumber-sumber keuangan sekolah ?
7. Bagaimana proses pengelolaan keuangan di sekolah ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui pengertian standar biaya pendidikan
2. Untuk Mengetahui Konsep Pembiayaan Pendidikan
3. Untuk Mengetahui pengertian dan tujuan pengelolaan keuangan pendidikan
4. Untuk Mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan keuangan pendidikan
5. Untuk Mengetahui tugas pengelola keuangan sekolah
6. Untuk Mengetahui sumber-sumber keuangan sekolah
7. Untuk Mengetahui proses pengelolaan keuangan di sekolah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standar Pembiayaan Pendidikan

Standar pembiayaan adalah Standar yang membiayai proses belajar mengajar siswa selama satu
tahun atau Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya oprasi satuan pendidikan yang
berlaku selama satu tahun adapun biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana
pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat
berlangsung kegiatan pendidikan yang sesuai dengan Standar nasional pendidikan secara teratur
dan bekelanjutan.
Standar Pembiayaan pendidikan dapat ditelusuri dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tetang Standar Nasional pendidikan (PP SNP). Bab IX Standar Pembiayaan dalam PP SNP
menyebutkan bahwa Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
2.2 Konsep Pembiayaan Pendidikan
Sistem pembiayaan pendidikan merupakan proses dimana pendapatan dan sumber daya
tersedia digunakan untuk memformulasikan dan mengoperasionalkan sekolah. Untuk
mengetahui apakah sistem tersebut memuaskan, dapat dilakukan dengan cara:
1. menghitung berbagai proporsi dari kelompok usia, jenis kelamin, tingkat buta
huruf;
2. distribusi alokasi sumber daya pendidikan secara efisien dan adil sebagai
kewajiban pemerintah pusat mensubsidi sektor pendidikan dibandingkan dengan
sektor lainnya.
Setiap kebijakan dalam pembiayaan sekolah akan mempengaruhi bagaimana sumber daya
diperoleh dan dialokasikan. Dengan mengkaji berbagai peraturan dan kebijakan yang berbedabeda di sektor pendidikan, kita bisa melihat konsekuensinya terhadap pembiayaan pendidikan,
yakni:
Keputusan tentang siapa yang akan dididik dan seberapa banyak jasa pendidikan dapat
disediakan
Keputusan
tentang
bagaimana
mereka
akan
dididik
Keputusan
tentang
siapa
yang
akan
membayar
biaya
pendidikan
Keputusan tentang sistem pemerintahan seperti apa yang paling sesuai untuk mendukung
pembiayaan sekolah

2.3 Pengertian dan Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan


Pengelolaan keuangan pendidikan merupakan salah satu substansi pengeloaan
sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
Sebagaimana yang terjadi di substansi pengelolaan pendidikan pada umumnya,

kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan melalui proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Melalui kegiatan pengelolaan keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk
membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan pengelolaan
keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

2.4 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan


Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
1) Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan yaitu keterbukaan sumber keuangan dan
jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung jawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung
jawabnya. Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
3) Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas lebih
menekankan pada kualitatif outcomes. Pengelolaan keuangan dikatakan memenuhi prinsip
efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas
dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
4) Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah perbandingan
yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil.
Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.

2.5 Tugas Pengelola Keuangan Sekolah


Tugas pengelola keuangan antara lain:
1.

Pengelolaan untuk perencanaan perkiraan

2.

Pengelolaan memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaannya

3.

Pengelolaan kerjasama dengan pihak lain

4.

Penggunaan keuangan dan mencari sumber dananya

Adapun yang harus dimiliki oleh seorang pengelola keuangan yaitu strategi keuangan. Strategi
tersebut antara lain:
a) Strategic Planning
Berpedoman keterkaitan antara tekanan internal dan kebutuhan ekternal yang
datang dari luar. Terkandung unsur analisis kebutuhan, proyeksi, peramalan, ekonomic
dan financial.
b) Strategic Management
Upaya mengelolah proses perubahan, seperti: perencanaan, strategis, struktur
organisasi, kontrol, strategis dan kebutuhan primer.
c) Strategic Thinking
Sebagai kerangka
berkesinambungan.

dasar

untuk

2.6 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dana dari Pemerintah


Dana dari Orang Tua Siswa
Dana dari Masyarakat
Dana dari Alumni
Dana dari Peserta Kegiatan
Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah

2.7 Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah


Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:

merumuskan

tujuan

dan

hasil

secara

1. Perencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggung jawaban

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem pengelolaan yang baik,
tetapi sistem yang efektif kurang dilaksanakan. Ketidak disiplinan dalam penggunaan anggaran,
serta pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena tersendiri. Untuk itu diperlukan
kepemimpinan dan manajemen pengelolaan yang efektif menuju keseimbangan antara sistem
yang ada dalam mendistribusikan sumbersumber dana pendidikan di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan merupakan potensi yang sangat
menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pengelolaan pendidikan.
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya
kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan
yang dilakukan sekolah memerlukan biaya. Suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari danadana yang dapat menujang kemajuan lembaga tersebut. Adapun dana tersebut dapat bersumber
dari pemerintah, masyarakat, orang tua siswa, alumni, siswa dan kegiatan wirausaha sekolah.

Anda mungkin juga menyukai