Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH DASAR GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

“Vitamin Larut Air”

Dosen Pengampu: dr. Ester Musa, M.Gizi, SpGK

Disusun oleh:
Kelompok 8 Kelas 2B

Karenina Luissa Kaunang 231111010058

Ryan Saul Samuel Ibnu 231111010074

Cindy Lourdes Wowor 231111010083

Godlife Apita 231111010088

Paskahlia Faustina Sumapode 231111010092

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Vitamin Larut
Air”. Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.

Manado, 28 Februari 2024

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Definisi Vitamin Larut Air........................................................................ 3

2.2 Jenis dan Klasifikasi Vitamin Larut Air ................................................... 3

2.3 Penyerapan Vitamin Larut Air .................................................................. 4

2.4 Transportasi Vitamin Larut Air ................................................................. 4

2.5 Penyimpanan Vitamin Larut Air Dalam Tubuh ........................................ 4

2.6 Ekskresi Vitamin Larut Air ....................................................................... 4

2.7 Bioavailabilitas Vitamin Larut Air ........................................................... 5

2.8 Fungsi Vitamin Larut Air.......................................................................... 5

2.9 Defisiensi Vitamin Larut Air .................................................................... 7

2.10 Akibat Kelebihan Vitamin Larut Air .......................................................11

2.11 Sumber Vitamin Larut Air ...................................................................... 12

2.12 Kebutuhan Vitamin Larut Air ................................................................. 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen,
dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
agar metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Jenis
nutrien ini merupakan zat-zat organik yang dalam jumlah kecil ditemukan pada
berbagai macam makanan. Vitamin tidak dapat digunakan untuk menghasilkan
energi. Vitamin larut air adalah vitamin yang larut dalam air dan siap untuk
diserap ke dalam jaringan tubuh untuk segera digunakan. Vitamin larut dalam
air ini tidak disimpan di tubuh, sehingga asupannya harus terus dijaga melalui
apa yang kita konsumsi.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana Definisi Vitamin Larut Air?
b. Sebutkan Jenis dan Klasifikasi Vitamin Larut Air?
c. Seperti apa Penyerapan Vitamin Larut Air?
d. Bagaimana Transportasi Vitamin Larut Air?
e. Bagaimana Penyimpanan Vitamin Larut Air dalam Tubuh?
f. Bagaimana Ekskresi Vitamin Larut Air?
g. Jelaskan Bioavailabilitas Vitamin Larut Air!
h. Jelaskan Fungsi Vitamin Larut Air!
i. Apa Dampak Defisiensi Vitamin Larut Air?
j. Apa Dampak Kelebihan Vitamin Larut Air?
k. Apa Sumber Vitamin Larut Air?
l. Apa Kebutuhan Vitamin Larut Air?

1
1.3 Tujuan
a. Mengetahui Pengertian Vitamin Larut Air
b. Menjelaskan Jenis dan Klasifikasi Vitamin Larut Air
c. Mengetahui Penyerapan Vitamin Larut Air
d. Mengetahui Transportasi Vitamin Larut Air
e. Mengetahui Penyimpanan Vitamin Larut Air dalam Tubuh
f. Mengetahui Ekskresi Vitamin Larut Air
g. Mengetahui Bioavailabilitas Vitamin Larut Air
h. Menjelaskan Fungsi Vitamin Larut Air
i. Mengetahui Dampak Defisiensi Vitamin Larut Air
j. Mengetahui Dampak Kelebihan Vitamin Larut Air
k. Mengetahui Sumber Vitamin Larut Air
l. Mengetahui Kebutuhan Vitamin Larut Air

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Vitamin Larut Air


Vitamin larut air adalah vitamin yang larut dalam air dan siap untuk diserap ke
dalam jaringan tubuh untuk segera digunakan. Vitamin larut dalam air ini tidak
disimpan di tubuh, sehingga supannya harus terus dijaga melalui apa yang kita
konsumsi. Vitamin yang larut dalam air memiliki kelebihan, yaitu cepat
disekresikan dalam urin sehingga jarang terakumulasi ke tingkat toksik. Namun,
jenis vitamin larut air seperti vitamin C dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi
secara berlebihan. (Nasaru et al., 2020)

2.2 Jenis dan Klasifikasi Vitamin Larut Air


Vitamin dapat dipilah menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang larut dalam
lemak dan yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari
vitamin A, D, E dan K. Sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri dari
vitamin B kompleks dan vitamin C. (Adriani & Wijatmadi, 2020)

Dibawah ini yaitu jenis dan klasifikasi vitamin larut air:


a. Vitamin B1 (Tiamin), Sumber: Nasi, roti, sereal, tepung terigu, makanan
laut seperti udang, kepiting atau kerang.
b. Vitamin B2 (Riboflavin): Sumber: Susu, keju, ayam, brokoli, bayam, jamur.
c. Vitamin B3 (Niasin): Sumber: Padi-padian, kacang-kacangan, daging sapi,
jamur.
d. Vitamin B5 (Pantothenic Acid): Sumbernya Ayam, ikan sarden, alpukat,
semangka.
e. Vitamin B6 (Piridoksin): Sumber: Daging unggas, ikan, sapi, kentang,
tomat, pisang, buah yang berwarna ungu dan sayuran hijau.
f. Vitamin B7 (Biotin): Sumber: Daging ikan salmon, telur, susu, sereal,
pisang dan kacang tanah.
g. Vitamin B9 (Folat): Sumber: Susu dan produk olahan susu, bit, hati, melon
dan sayuran berdaun hijau.

3
h. Vitamin B12 (Kobalamin): Sumbernya daging sapi, daging ikan, hati, telur,
susu, kedelai dan rumput laut.

2.3 Penyerapan Vitamin Larut Air


Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan
Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na + (cepat)
Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus
sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam
lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin) Difusi pasif NiasinDifusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin) Difusi pasif Folasin (Asam Folat) menggunakan Na+
Vitamin B12 Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari
lambung.

2.4 Transportasi Vitamin Larut Air


Jenis vitamin larut air akan diserap bersamaan dengan air, sedangkan vitamin
larut lemak akan diserap bersama dengan lemak. Selain itu, vitamin yang larut
dalam air tidak disimpan dalam tubuh, melainkan dikeluarkan melalui urine.

2.5 Penyimpanan Vitamin Larut Air Dalam Tubuh


Penyimpanan vitamin larut air tidak akan berada di dalam tubuh dalam waktu
yang lama. Vitamin larut air dapat mudah berkurang dikarenakan tubuh tidak
dapat menyimpannya sehingga vitamin larut air harus dipenuhi setiap hari. Oleh
karena itu, konsumsi jenis vitamin ini agar tubuh tidak mengalami kekurangan
atau defisiensi vitamin. (Rawung et al., 2021)

2.6 Ekskresi Vitamin Larut Air


Ginjal memainkan peran penting dalam ekskresi Vitamin C dan metabolitnya,
terutama dalam bentuk garam oksalat. Tingkat ekskresi Vitamin C melalui urin
bergantung pada dosis asupan. Misalnya, dengan asupan kurang dari 100

4
mg/hari, tidak ada vitamin C yang terdeteksi dalam urin. Namun, seiring dengan
meningkatnya asupan, persentase ekskresi juga meningkat. Khususnya, pada
dosis yang lebih tinggi, sejumlah besar Vitamin C yang tidak termetabolisme
diekskresikan, dan konsentrasinya dalam darah dan jaringan juga meningkat.
Respon tubuh terhadap peningkatan dosis ini mencakup peningkatan ekskresi
melalui ginjal dan keringat. (Dessy Hidayati Fajrin, 2019)

2.7 Bioavailabilitas Vitamin Larut Air


1. Vitamin B. Sesuai dengan jenisnya, jumlah vitamin B yang Anda butuhkan
setiap hari berbeda-beda. Rinciannya adalah sebagai berikut:

• Vitamin B1: 1,1-1,5 mg


• Vitamin B2: 1,0-1,6 mg
• Vitamin B3: 10-15 mg
• Vitamin B5: 5-6 mg
• Vitamin B6: 1,2-1,7 mg
• Vitamin B7: 0,02-0,03 mg
• Vitamin B9: 0,4-0,6 mg
• Vitamin B12: 1,8-2,4 mcg

2. Vitamin C. Kebutuhan vitamin C setiap harinya adalah 50-90 mg.

2.8 Fungsi Vitamin Larut Air

Vit. B1 (Thiamin)
• Mempengaruhi penyerapan lemak dalam usus
• Biokatalisator metabolisme karbohidrat

Vit B2 (Riboflavin)
• Penghasil energi
• Membebaskan energi dari metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
• Memelihara jaringan tubuh terutama di sekitar mulut
• Mempengaruhi impuls menuju mata

5
Vit B6 (Asam Panthotemat)
• Sebagai koenzim proses metabolisme
• Mempengaruhi produksi antibodi
• Mempengaruhi pertumbuhan kulit dan darah

Vit. B3 (asam panthotenat)


• Sebagai koenzim A dalam metabolisme karbohidrat lemak dan protein
• Menjaga agar gula darah normal

Vit B12 (Sianokobalin)


• Pertumbuhan jaringan
• Metabolisme sel darah

Asam Nikotrinat (Niasin)


• Sebagai koenzim dalam proses metabolisme
• Dapat membebaskan energi dari karbohidrat
• Memelihara fungsi alat-alat pencernaan

Asam folat (Vit M)


• Menjaga metabolisme metal
• Berpengaruh dalam pembentukan DNA atau RNA
• Mempengaruhi pembentukan koenzim yang memproduksi sel darah merah
dan protein

Biotin (Vit H)
• Koenzim metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

Vit C (asam askorbonat)


• Berperan dalam proses oksidasi
• Mengaktifkan enzim protein dan lemak
• Mempengaruhi pembentukan kolagen
• Memelihara pembuluh darah

6
2.9 Defisiensi Vitamin Larut Air
1. Vitamin B
Vitamin B merupakan senyawa yang berperan penting di dalam
metabolisme tubuh, di mana senyawa ini bertindak sebagai koenzim yang
mampu meningkatkan reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai bentuk
sumber energi. Ada beberapa jenis vitamin yang digolongkan ke dalam
vitamin B, seperti:
a. Akibat Kekurangan Vitamin B1 (Thiamin)
Thiamin merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah larut dalam air.
Ada beberapa sumber makanan yang dipercaya mengandung vitamin
jenis ini, di antaranya adalah, nasi, gandum, susu, telur, daging, serta
kacang-kacangan.
Berikut ini ada beberapa akibat jika tubuh kekurangan thiamin akan
berakibat pada:
- Masalah Pada Kulit
- Penyakit beri-beri
- Sindrom Wernicke- Korsakoff
- Gagal Jantung
- Sembelit
- Hilangnya Nafsu Makan
- Gangguan Mental

b. Akibat Kekurangan Vitamin B2 (Riboflavin)


Ada beberapa jenis makanan yang disinyalir sebagai sumber yang
baik untuk mendapatkan vitamin B2 atau yang dikenal dengan
Riboflavin, seperti susu, kedelai, kuning telur, serta sayur-sayuran yang
masih segar. Berikut ini adalah akibat kekurangan vitamin B2 atau
ariboflavinosis:
- Gangguan Pada Bibir
- Gangguan Penglihatan

7
c. Akibat Kekurangan Vitamin B3 (Niasin)
Niacin merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
prosuk-produk hewani seperti ikan, hati, ginjal, serta daging unggas.
Akan tetapi beberapa sumber pangan lain seperti kentang dan gandum
juga merupakan sumber niacin yang baik. Niacin memiliki peranan yang
cukup penting dalam tubuh kita, salah satunya adalah dapat menetralisir
berbagai jenis senyawa racun. Akan tetapi jika tubuh kita kekurangan
asupan Niacin, akan dapat menimbulkan beberapa kondisi seperti:
- Gangguan Pencernaan
- Gangguan Mental
- Pellagra

d. Akibat Kekurangan Vitamin B5 (Asam Pantotenat)


Ini merupakan enzim yang memiliki berbagai macam fungsi bangi sistem
metabolisme tubuh, seperti metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
Beberapa sumber bahan pangan yang disinyalir sebagai penghasil
vitamin ini antara lain adalah berbagai produk hewani seperti daging,
hati, susu, serta ginjal. Selain itu vitamin ini juga bisa didapatkan dari
produk nabati seperti kacang hijau serta sayur-sayuran yang berwarna
hijau. Defisiensi vitamin B5 (asam Pantotenat) bisa mengakibatkan
gangguan kesehatan seperti berikut ini:
- Kelelahan
- Kerontokan Rambut dan Timbulnya Uban
- Menimbulkan Jerawat
- Depresi
- Lebih Rentan Mengalami Infeksi
- Meningkatkan Sensitivitas Tubuh Terhadap Insulin

e. Akibat Kekurangan Vitamin B6 (Piridoksin)


Ini adalah salah satu golongan vitamin B komplek yang dapat terlarut di
dalam air. Vitamin ini bertindak sebagai kofaktor dari berbagai reaksi
metabolisme asam amino, termasuk proses dekarboksilasi, transaminasi,
serta deaminasi. Selain itu, vitamin ini juga diperlukan tubuh dalam

8
proses pelepasan glukosa dan glikogen. Kita bisa mendapatkan jenis
vitamin ini dari buah-buahan, sayuran, sereal, ikan, daging, serta kacang-
kacangan. Jika tubuh mengalami defisiensi vitamin B6, maka akan dapat
menimbulkan:
- Anemia
- Pyroluria
- Skyzofrenia

f. Akibat Kekurangan Vitamin B7 (Biotin)


Nama lain dari Vitamin B7 adalah vitamin H, di mana ini adalah salah
satu jenis vitamin yang dapat larut dalam air. Selain itu, biotin juga
merupakan salah satu jenis vitamin yang cukup stabil di berbagai kondisi
lingkungan, seperti panas, paparan cahaya matahari, serta oksigent. Kita
bisa mendapatkan vitamin B7 ini dari berbagai sumber makanan seperti
daging, kuning telur, kacang-kacangan, pisang, gandum, serta ragi. Akan
tetapi tubuh kita ternyata juga menjadi salah satu sumber biotin bagi
tubuh yang dilakukan oleh sejenis bakteri yang tinggal dalam saluran
pencernakan. Tubuh yang mengalami defisiensi vitamin ini akan
berakibat:
- Anoreksia
- Anemia
- Dermatitis
- Penurunan Imunitas
- Gangguan Elektrokardiografi

g. Akibat Kekurangan Vitamin B9 (folate)


Vitamin B9 (asam folat) juga dikenal dengan vitamin M atau vitamin B-
c, vitamin ini memiliki peran yang cukup penting, apalagi bagi wanita
yang sedang hamil, seperti membantu tubuh untuk memproduksi sel-sel
darah merah, serta dapat menurunkan resiko cacat tabung saraf (NTDs)
pada bayi. Kita bisa mendapatkan asam folat dari berbagai sumber,
seperti bayam, lobak, kacang-kacangan, sereal, tomat, kentang, jeruk,

9
telur, hati, serta produk gandum. Jika tubuh mengalami defisiensi vitamin
B9 (asam folat) akan dapat menyebabkan:
- Bayi Lahir Dalam Kondisi Cacat
- Terjadinya Masalah Selama Kehamilan
- Anemia
- Diare
- Sariawan
- Pembengkakan Lidah

h. Akibat Kekurangan Vitamin B12 (Kobalamin)


Vitamin B12 merupakan salah satu jenis vitamin B kompleks yang
dapat terlarut dai dalam air. Peranan yang dimiliki oleh vitamin ini bagi
tubuh kita antara lain adalah untuk mengoptimalkan kinerja otak dan
sistem saraf. Selian itu, vitamin B12 juga berperan dalam proses
pembentukan darah. Beberapa sumber makanan seperti daging, produk
laut, susu, serta telur. Apabila tubuh kita mengalami defisiensi jenis
vitamin ini maka akan menyebabkan:
- Anemia Pernisiosa
- Atrofik Gastritis
- Kelelahan
- Gangguan Pernafasan
- Masalah Pada Detak Jantung
- Masalah Pada Kulit

2. Vitamin C
Ini merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat larut dalam air. Nama
kimia dari vitamin ini adalah asam karbonat. Ini adalah salah satu
antioksidan, di mana antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat
membantu mencegah terjadinya peradangan pada tubuh maupun terjadinya
radikal bebas ekstra seluler. Vitamin C bisa didapatkan dari berbagai sumber
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, seperti tomat, jeruk, arbei,
asparagus, strawberry, susu, kentang, ikan, mentega, kol, serta hati. Ketika

10
tubuh mengalami defisiensi vitamin C, ada berbagai macam penyakit akibat
kekuranngan vitamin C yaitu sebagai berikut ini :

- Anemia
- Kelelahan
- Penurunan Imunitas
- Masalah Gigi dan Gusi
- Masalah Persendian Dan Tulang
- Masalah Pada Jantung
- Masalah Pada Kulit

2.10 Akibat Kelebihan Vitamin Larut Air


Beberapa akibat kelebihan vitamin larut air, yaitu:
1. Penyakit Batu Ginjal
Kelebihan vitamin dalam tubuh juga akan mengakibatkan penyakit batu
ginjal. Penyakit yang disebabkan oleh dampak kerja keras fungsi ginjal
ini menjadi salah satu penyakit yang dihindari oleh siapa saja. Penyakit
ini umumnya disebabkan karena kelebihan vitamin C. Sebab dapat
meningkatkan oksalat dalam urin. Seseorang yang terlalu sering
mengkonsumsi vitamin C, maka ginjal akan selalu dipaksa bekerja
lebih. Sehingga kinerjanya bisa dua kali lipat dari biasanya. Sehingga
akan berdampak buruk terhadap kualitas ginjal dalam tubuh. Anda juga
harus mengetahui beberapa penyebab gagal ginjal. (Subroto &
Padjadjaran, 2021)

2. Gejala Alergi
Akibat selanjutnya yang ditimbulkan bila terlalu banyak kandungan
vitamin dalam tubuh adalah gejala alergi. Sebab kandungan yang ada
dalam vitamin yang berlebihan mengandung beberapa unsur yang dapat
mensuplay munculnya gejala penyakit alergi. Penyakit ini menjadi salah
satu penyakit yang dapat mengganggu momen aktivitas diri dalam
kehidupan sehari-hari. Sebab alergi bisa menimbulkan rasa tidak

11
nyaman dalam tubuh. Sehingga seseorang akan lebih malas melakukan
aktivitas seperti biasanya.

3. Penyakit Jantung
Penyakit jantung juga dapat disebabkan karena terlalu banyaknya
kandungan vitamin dalam tubuh. Gejala ini rawan menyerang kaum
hawa, terlebih mereka yang sudah memasuki masa-masa menopaus dan
sedang mengidap penyakit diabetes. Jika terlalu berlebihan
mengkonsumsi vitamin (C khususnya) akan menyebabkan penyakit
jantung, dan resikonya bisa mengancam kematian. Untuk itu perlu porsi
cukup dalam mengkonsumsi vitamin, agar penyakit yang mematikan ini
tidak menghantui kamu dalam kehidupan sehari-hari. Anda juga harus
mengetahui jenis-jenis penyakit jantung.

4. Darah Encer
Penyebab lainnya yang diakibatkan karena pengaruh banyaknya vitamin
dalam tubuh adalah darah menjadi encer. Terlebih vitamin C, yang
banyak mengandung antikoagulan yang berdampak terhadap
pengenceran darah. Dampak darah encer tentu tidak baik dalam
kesehatan tubuh.

5. Penyakit diabetes
Selanjutnya diabetes, kebanyakan mengkonsumsi vitamin nyatanya
tidak menjadi cara terbaik dalam menanggulangi penyakit diabetes
dalam tubuh. Justru sebaliknya, kebanyakan vitamin akan berdampak
pada munculnya penyakit diabetes dalam diri tubuh seseorang. Sebab
beberapa vitamin memiliki kandungan gula yang lebih.

2.11 Sumber Vitamin Larut Air


Sumber vitamin adalah makanan yang mengandung vitamin dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

12
Beberapa contoh sumber vitamin berdasarkan jenisnya adalah:
- Vitamin B: daging, ikan, kerang, telur, biji-bijian, kecambah, gandum,
ragi, kacang-kacangan, susu, yogurt, nasi merah
- Vitamin C: tomat, nanas, jeruk, kiwi, brokoli, paprika, bayam

2.12 Kebutuhan Vitamin Larut Air


Berikut ini adalah jumlah kebutuhan macam-macam vitamin sesuai dengan
angka kecukupan gizi (AKG) yang disarankan, serta makanan yang menjadi
sumbernya:
1. Vitamin B
Sesuai dengan jenisnya, jumlah vitamin B yang dibutuhkan setiap hari
berbeda-beda. Rinciannya adalah sebagai berikut:
• Vitamin B1: 1,1-1,5 mg
• Vitamin B2: 1,0-1,6 mg
• Vitamin B3: 10-15 mg
• Vitamin B5: 5-6 mg
• Vitamin B6: 1,2-1,7 mg
• Vitamin B7: 0,02-0,03 mg
• Vitamin B9: 0,4-0,6 mg
• Vitamin B12: 1,8-2,4 mcg
Beragam makanan yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B adalah:
• Biji-bijian, seperti kacang, gandum, dan sereal.
• Nasi merah.
• Susu dan yogurt.
• Sayuran, seperti okra merah, asparagus, dan brokoli.
• Daging, hati, telur ikan dan kerang.
• Buah kurma, alpukat, dan pisang.

2. Vitamin C
Kebutuhan vitamin C setiap harinya adalah 50-90 mg. Untuk
memenuhinya, Anda dapat memakan berbagai buah dan sayur sumber

13
vitamin C, seperti jeruk, kentang, tomat, brokoli, bayam dan stroberi.
(Adriani & Wijatmadi, 2020).

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Vitamin larut air adalah vitamin yang larut dalam air dan siap untuk diserap ke
dalam jaringan tubuh untuk segera digunakan. Vitamin larut dalam air ini tidak
disimpan di tubuh, sehingga supannya harus terus dijaga melalui apa yang kita
konsumsi. Vitamin dapat dipilah menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang
larut dalam lemak dan yang larut dalam air.
Vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin
C. Vitamin B merupakan senyawa yang berperan penting di dalam metabolisme
tubuh, di mana senyawa ini bertindak sebagai koenzim yang mampu
meningkatkan reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai bentuk sumber
energi. merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat larut dalam air. Nama
kimia dari vitamin ini adalah asam karbonat. Ini adalah salah satu antioksidan,
di mana antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat membantu
mencegah terjadinya peradangan pada tubuh maupun terjadinya radikal bebas
ekstra seluler. Vitamin C bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti buah-
buahan dan sayur- sayuran, seperti tomat, jeruk, arbei, asparagus, strawberry,
susu, kentang, ikan, mentega, kol, serta hati.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M., & Wijatmadi, B. (2020). Konsep Dasar Ilmu Gizi. Pengantar Gizi
Masyarakat.

Dessy Hidayati Fajrin1, U. N. 1-2Kebidanan. (2019). The Effect of Providing


Education on Improving Toddler Nutrition on Maternal Knowledge in the
Teriak Health Center, West Kalimantan.

Nasaru, U., Kapantow, N. H., & Malonda, N. S. H. (2020). Gambaran Asupan


Vitamin Larut Lemak Mahasiswa Semester VI Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Saat Pembatasan Sosial Masa Pandemi
Covid-19. Kesmas, 9(6), 78–85.

Rawung, R. J. H., Malonda, N. S. H., & Sanggelorang, Y. (2021). Gambaran Asupan


Vitamin Larut Air Mahasiswa Angkatan 2019 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Pada Masa Pembatasan Sosial Covid-19. Kesmas,
10(1), 14–22.

Subroto, E., & Padjadjaran, U. (2021). Bioavailability and Bioactivity of Vitamin


C - A Review. International Journal of Pharmaceutical Research, 13(02).

16

Anda mungkin juga menyukai