MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN - Copy-Dikonversi
MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN - Copy-Dikonversi
DISUSUN OLEH:
2022
1
KATA PENGANTAR
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, penyusun memohon maaf yang sebesar-
besarnya bila di dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekeliruan
dan kekhilafan. Kebenaran dan kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Semoga Allah mengampuni dosa kita semua. Amiiin…
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER.........................................................................1
KATA PENGATAR...........................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................3
BAB I PENDAHLUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................4
B. RUMUS MASALAH...................................................................5
C. TUJUAN MASALAH..................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN.............................................................................25
B. SARAN.........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
B. MASALAH
1. Bagaimana Budidaya Sapi Potong Di Provinsi Riau
2. Apa Kebijakan Pemerintah Tentang Budidaya Sapi Potong Di
Provinsi Riau
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Keadaan Budidaya Sapi Potong Di Provinsi
Riau
2. Untuk Mengetahui Kebijakan Pemerintah Tentang Budidaya Sapi
Potong Di Provinsi Riau
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sapi potong mempunyai peran yang sangat besar dalam penyediaan daging. Hal
ini seiring dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan atau kebutuhan
masyarakat terhadap konsumsi protein hewani yang bersumber dari daging. Oleh
karena itu ternak sapi potong perlu dikembangbiakan untuk dapat menghasilkan
daging sapi yang berkualitas. Namun demikian, pengetahuan dan keterampilan
peternak masih perlu ditingkatkan. Untuk itulah diperlukan upaya pembentukan
SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik melalui pola pikir sehingga dapat
mengembangkan usaha ternak tersebut.
Salah satu ukuran bahwa suatu program atau proyek dapat memenuhi sasaran
pemberdayaan apabila memenuhi persyaratan layak secara teknis dan finansial
bagi peternak, artinya secara teknis dapat dilaksanakan dan secara finansial
menguntungkan bagi peternak.
5
BAB III
6
tersebut mempengaruhi hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pembangunan
peternakan di Provinsi Riau
7
sebagian besar (hampir 67%) masih berstatus tenaga harian lepas dari
Pusat maupun dari Kabupaten/Kota.
8
optimal. Disamping itu terbatasnya perencanaan pemasaran hasil secara
periodik, menyebabkan peran hasil penjualan ternak dalam ekonomi
keluarga masih bersifat mengatasi kebutuhan mendesak. Hal lainnya
adalah belum terintegrasinya usaha peternakan dari hulu sampai hilir
sehingga mengakibatkan kurang efisiennya mata rantai tataniaga
peternakan. Fasilitas transportasi yang kurang memadai menyebabkan
penyusutan bobot badan dan kecelakaan/kematian ternak selama dalam
proses pengangkutan.
A. Strategis
B. Non Strategis
9
Scabies, Pink Eye, Orf dan Pullorum. Adapun penyakit yang tergolong
foodborne disease adalah Fasciolosis, Helminthiasis dan Pullorum.
10
budaya atau kebiasaan masyarakat. Adanya kebiasaan melepaskan ternak
(budidaya tradisional) juga menyebabkan rendahnya produktivitas ternak
daerah tersebut. Di sub sektor peternakan terdapat permasalahan sebagai
berikut :
11
B. Kapasitas SDM peternakan masih rendah
Peternak merupakan SDM penting dalam pembangunan
peternakan, sehingga dengan demikian kemampuan SDM peternak akan
sangat mempengaruhi keberhasilan atau capaian hasil pembangunan.
Peternak tanaman pangan dan peternakan secara umum didominasi oleh
kaum tua dan dari kaum ibu-ibu, juga dengan pendidikan formal yang
sangat rendah, hal ini membuat sulitnya dalam transformasi teknologi.
Masih rendahnya SDM peternakan ± 80% yang berusaha tani tamat SD ke
bawah.
12
percepatan peningkatan populasi sapi potong melaluiimplementasi Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia
Besar ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
13
14
BAB IV
PEMBAHASAN
Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Tahun 2019 – 2024, sesuai dengan
RPJMD Riau Tahun 2019 – 2024 adalah Terwujudnya Riau yang Berdaya
Saing, Sejahtera,menurunnya kemiskinan ,lapangan kerja, serta pemanfaatan
aparatur. Misi pembangunan Provinsi Riau untuk 5 tahun kedepan, yang
menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Riau adalah misi ke 3 yaitu Mewujudkan Perekonomian Yang
Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing, dengan tujuan mewujudkan
perekonomian yang mandiri dan berdaya saing
Kedua program ini akan menjadi program utama dalam rangka mewujudkan
Tujuan Pembangunan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Riau dalam upaya meningkatkan produksi daging ruminansia lokal yang
tentunya sejalan dengan sasaran RPJMD yakni menurunnya angka kemiskinan
dan pengangguran. Pada Misi Gubenur dan Wakil Gubenur yang ke lima
yakni Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Pelayanan
Publik Yang Prima Berbasis Teknologi Informasi, Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Riau juga dituntut untuk dapat mewujudkan misi
tersebut. Untuk mencapai misi tersebut di atas tidak lepas dari dukungan tata
pemerintahan yang handal dan kerjasama lintas sektor lingkup pemerintah
provinsi Riau. Untuk menciptakan tata kelola yang handal tersebut perlu
melakukan terobosan melalui kinerja yang dilaksanakan secara terpadu,
Visi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015 –2019,
adalah “Terwujudnya Kedaulatan dan Keamanan Pangan Asal Ternak” Visi
tersebut akan dicapai dengan melaksanakan misi sebagai berikut :
15
1. Mewujudkan kedaulatan/ kemandirian pangan asal ternak;
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing ternak dan produk ternak;
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam periode
tertentu. Sinergi dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan
tujuan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam periode
tahun 2015 – 2019 yaitu :
16
Pemantauan capaian kinerja ini dilakukan menyajikan data dan informasi
kinerja secara periodik sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Rencana Kerja (Renja) merupakan proses penjabaran lebih lanjut dari Rencana
Strategis yang disusun. Di dalam proses perencanaan, Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Riau mendefinisikan seluruh Sasaran Strategis,
Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan diimplementasikan dalam satu
tahun kegiatan dan dituangkan dalam dokumen rencana kerja. Pada dokumen
rencana kerja dijabarkan dan ditetapkan target kinerja tahunan. Target kinerja
ini akan menjadi komitmen bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Riau untuk mencapainya dalam satu tahun, dan merupakan tolok ukur
17
bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir
periode pelaksanaan.
A. Program Utama:
Dalam rangka mewujudkan misi ke-3 dari RPJMD Provinsi Rian Tahun 2014-
2019, maka program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di
Provinsi Riau sebagai berikut:
18
B. Program Pendukung:
BAB V
PENUTUP
SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan seperti telah di uraikan
sebelumnya dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Memperhatikan peternakan sapi potong untuk menambah jumlah populasi
ternak sapi potong, perlu adanya penyuluhan dari pemerintah dan dari dinas
terkait.
2. Memberikan pelatihan dan keterampilan adalah salah satu cara agar peternak
di Provinsi Riau lebih kreatif dan inovatif dalam pemeliharaan ternak sapi
potong untuk meningkatkan jumlah populasi ternak sapi potong di Provinsi
Riau.
19
3. Perlu adanya pengarahan dan pengawasan dari dinas terkait turun
kelapanganmeninjau langsung peternak sapi potong di Provinsi Riau
DAFTAR PUSTAKA
https://jip.ejournal.unri.ac.id/index.php/JIP/article/download/5821/pdf_1
http://dispkh.riau.go.id/file/view?id=186m
https://journal.unilak.ac.id/index.php/agr/article/view/1682/1298
https://jip.ejournal.unri.ac.id/index.php/JIP/article/download/5821/pdf_1
https://jateng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Publikasi/mediacetak/Brosur/
2010/sapipotong.pdf
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.nelit
i.com/media/publications/187352-ID-analisis-kebijakan-pemerintah-
mengenai-b.pdf&ved=2ahUKEwjb-
P7r59b3AhU2TmwGHQKpBkoQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw1p9cuM200
r6PL7XLYFq1zk
https://ppid.riau.go.id/informasi-publik/329/rpjmd-provinsi-riau-tahun-2019-
2024
https://dispkh.riau.go.id/file/view?id=292
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/download/55279/32732
https://dispkh.riau.go.id/halaman/3/renja
20