Model Keperawatan Menurut Virginia Hende
Model Keperawatan Menurut Virginia Hende
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Teori Keperawatan Virginia Henderson”.
Makalah ini berisikan informasi tentang definisi keperawatan menurut Virginia Henderson”
atau yang lebih khususnya membahas model keperawatan Virginia Henderson, serta konsep utama
teori Henderson.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal
dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah
membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan
tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan
rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
B. Tujuan
PEMBAHASAN
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan
mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural,
spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua
kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955
bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006),
membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut
Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson,
1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep aktivitas
sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit
ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya
diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-
hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan
aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.
2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu
1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan. Lebih
lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya
untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam
peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu
memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson
untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat
melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum
Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan,
kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut
Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah
lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau
pendapat.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat maupun sakit.
Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan
perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk menjalankan
fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat,
diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan
resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi
bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut
Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
E. Hubungan perawat-pasien-dokter
1. Hubungan Perawat Pasien
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti pengganti apa-apa yang pasien
kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan
fisik, kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu
pasien meraihatau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian
adalah yang relatif.
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di
rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk
mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14
komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunakan metode observasi, indra
penciuman, peraba, dan pendengaran. Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut
dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis tersebut
menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut Henderson,
dibuat dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-dengan atau tanpa
bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki individu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya tentang teori
keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas.
Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di negara maju
maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi
oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah
penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori
sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari
ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat
harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain fisik.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori keperawatan
yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia Henderson
yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena
teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New
York:Macmillan.