Anda di halaman 1dari 9

PROBLEM AKUNTABILITAS DI INSTANSI PEMERINTAH

KECAMATAN SEI MENGGARIS


Nomor Peserta 2

ARIEF BUDIMAN,S.Pt.M.Si

Camat Sei Menggaris

Abstract

Government Performance Accountability Report (LAKIP) as a part of Government Performance


Accountability System (SAKIP) has an important role in good governance implementation in
every government agency. This study aims to observe the implementation of SAKIP in oreder to
achieve good governance in Padang State of Polytechnic (PNP). Based on LAKIP review by
’LUHFWRUDWH *HQHUDO RI +LJKHU (GXFDWLRQ LQ 313 JRW ‡$GHTXDWH· result. The
LAKIP review result increased in 2012 and 2013. Data was collected through questionnaires
based on government agency performance accountability woking paper relesed in Regulation of
the Minister of State for Administrative Reform and Bureaucratic Reform Number 13/2010.
Items to be evaluated are (1) performance planning (Strategic Plan/Renstra), Annual
Performace Plan/Renja, and Performance Establisment), (2) performance meaurement, (3)
performance repoting, (4) performance evaluation, and (5) performance achievement.

Keyword : SAKIP, LAKIP, Performance Accountability, Politeknik Negeri Padang


pertanggungjawaban yang jelas pada
Pendahuluan masyarakat. Tidak sama seperti zaman orde
baru dimana instansi pemerintah hanya
Semenjak terjadinya krisis moneter pada mengukur dan melaporkan kepatuhan
tahun 1997 yang lalu, masyarakat sudah instansi pemerintah terhadap batasan
semakin kritis. Masyarakat menginginkan anggaran yang telah ditetapkan. Banyak
akuntabilitas pada lembaga-lembaga publik kegiatan yang telah dilaksanakan tapi
baik di tingkat pusat maupun daerah. sebenarnya tidak bermanfaat bagi
Akuntabilitas publik secara umum masyarakat. Kegiatan yang dilakukan kurang
dimaksudkan untuk memberikan informasi adanya pertimbangan akan cost dan
atas aktifitas dan kinerja financial pemerintah benefits.
kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan tersebut. Menurut Dengan sistem seperti dijelaskan di atas,
Mardiasmo, 2004, akuntabilitas publik dapat tidak dapat mengukur kinerja instansi
diartikan sebagai bentuk kewajiban pihak pemerintah apakah sudah dilaksanakan
pemegang amanah (agent) untuk dengan baik atau belum karena tidak adanya
memberikan pertanggungjawaban, indikator untuk menilai kinerja, visi, misi dan
menyajikan, melaporkan dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
mengungkapkan segala aktivitas dan organisasi pemerintah. Apalagi lembaga
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya pemerintahan khususnya Politeknik Negeri
kepada pihak pemberi amanah. Terwujudnya Padang sangat dituntut untuk melaksanakan
akuntabilitas inilah yang merupakan tujuan kegiatannya sesuai dengan Renstra yang
utama dari reformasi sektor publik. telah dibuat. Di dalam Renstra tersebut akan
tergambar dengan jelas, apa yang akan
Saat sekarang ini, pemerintah tidak dapat dicapai atau diwujudkan 5 (lima) tahun
lagi melaksanakan kegiatan tanpa adanya mendatang.
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

Mengingat mutu sangat penting pada


Oleh karena itu, pada tahun 1998 keluarlah lembaga pendidikan khususnya di Perguruan
TAP MPR RI No XI/MPR/1998 tentang Tinggi, maka untuk mewujudkan ini
penyelenggaraan negara yang bersih dan Perguruan Tinggi harus akuntabel dalam
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. mengelola institusinya. Oleh karena itu
Kemudian dilanjutkan dengan keluarnya penulis tertarik melaksanakan penelitian
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor dengan judul ‡Penerapan Sistem
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Instansi Pemerintah. Di dalam Inpres Nomor (SAKIP) dalam Mewujudkan Good
7 Tahun 1999 dinyatakan bahwa dalam Governance pada
rangka lebih meningkatkan pelaksanaan Politeknik Negeri Padang·
pemerintahan yang lebih berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab,
maka laporan akuntabilitas kinerja instansi Perumusan Masalah
pemerintah perlu dibuat agar dapat diketahui
kemampuan organisasi pemerintah dalam Berdasarkan uraian di atas maka
mencapai visi, misi dan tujuan yang telah permasalahan yang dirumuskan adalah
ditetapkan. sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tingkat akuntabilitas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi kinerja instansi pada Politeknik Negeri
Pemerintah (LAKIP) merupakan perwujudan Padang?
dari pelaksanaan SAKIP (Sistem 2. Apakah Sistem Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Instansi Pemerintah yang telah dibuat
yang dibuat untuk meningkatkan dapat mencapai Good Governance
pelaksanaan pemerintah yang bersih atau dengan kata lain apakah benar
sehingga good governance dapat SAKIP mampu mewujudkan Good
diwujudkan. Governance pada Politeknik Negeri
Padang?
Politeknik Negeri Padang merupakan suatu 3. Permasalahan apa saja yang dihadapi
bentuk organisasi publik yang memberikan oleh Politeknik Negeri Padang?
jasa kepada masyarakat, sudah sepatutnya
memberikan kinerja yang baik. Kita ketahui
bahwa orang yang menjalankan Politeknik Tujuan Penelitian
Negeri Padang berasal dari orang-orang
yang berkualitas dan sangat profesional Tujuan dari penelitian ini adalah :
dibidangnya, oleh sebab itu maka sudah 1. Untuk mengetahui tingkat
selayaknyalah memberikan pelayanan yang akuntabilitas kinerja instansi pada
berkualitas pula. Politeknik Negeri Padang.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis
Dalam jangka panjang, mutu merupakan hal apakah Sistem Akuntabilitas Kinerja
yang terpenting bagi lembaga pendidikan. Instansi Pemerintah yang telah
Lembaga pendidikan yang bermutu akan dibuat pada instansi ini mampu
dicari oleh masyarakat, namun lembaga mewujudkan Good Governance
pendidikan yang tidak bermutu hanya pada Politeknik Negeri Padang.
menjadi penggembira saja. Dalam PP No. 60 3. Untuk mengetahui dan menganalisis
tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, permasalahan yang dihadapi oleh
pengertian mutu Perguruan Tinggi adalah PT dan bagaimana solusi untuk
keterkaitan antara tujuan, masukan, proses mengatasinya.
dan keluaran yang merupakan tanggung
jawab institusional Perguruan Tinggi masing-
masing (Pasal 128 ayat 2). Mutu Perguruan Manfaat Penelitian
Tinggi dijelaskan pada penjelasan Pasal 128
ayat 2 terdiri atas efektifitas, efisiensi, Dari penelitian, maka manfaat yang dapat
produktifitas, akuntabilitas, suasana diperoleh adalah sebagai berikut :
akademik dan ketahanan sistem.

52 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

1. Memperkaya referensi dalam bidang Tinjauan Pustaka


kajian Akuntansi Pemerintahan dan
Lembaga non Profit. Pengertian Akuntabilitas
2. Bahan masukan bagi Politeknik Negeri
Padang dalam upaya menciptakan mutu Seperti kita ketahui pada saat sekarang ini
dan pelayanan yang baik. bahwa tuntutan masyarakat sangat besar
3. Sebagai informasi yang sangat penting terhadap penyelenggaraan pemerintah yang
bagi pengelola Politeknik Negeri Padang baik dan bersih (good governance) sehingga
untuk mengetahui seberapa besar mendorong pemerintah untuk menerapkan
pengaruh SAKIP dapat mewujudkan sistem pertanggungjawaban yang jelas,
Good Governance pada Politeknik tepat, teratur dan efektif. Hal ini harapan
Negeri Padang. yang sangat besar dari masyarakat
4. Penelitian ini sangat penting Indonesia. Pertanggungjawaban yang jelas,
dilaksanakan mengingat semakin tepat dan efektif akan sangat berdampak
besarnya tuntutan masyarakat yang terhadap pengelolaan yang baik sehingga
menginginkan akuntabilitas yang baik masyarakat akan lebih percaya dan pada
kepada masyarakat atas pengelolaan akhirnya kesejahteraan masyarakat akan
lembaga ini. dapat lebih ditingkatkan.

Banyak ahli yang menyatakan pengertian


Metodologi Penelitian akuntabilitas, diantaranya menurut
Mardiasmo (2004, 20) menyatakan bahwa :
Penelitian ini mengambil objek tentang Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak
SAKIP dan Good Governance, sedangkan pemegang amanah (agent) untuk
yang menjadi unit observasinya adalah memberikan pertanggungjawaban,
Politeknik Negeri Padang. Tipe penelitian ini menyajikan, melaporkan dan
merupakan analisis deskriptif yang mengungkapkan segala aktifitas dan
digunakan untuk mengetahui dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya
menganalisis SAKIP dapat mewujudkan kepada pihak pemberi amanah (principal)
Good Governance pada Politeknik Negeri yang memiliki hak dan kewenangan untuk
Padang. Sumber data berasal dari data meminta pertanggungjawaban tersebut.
sekunder berupa
Pedoman Penyusunan LAKIP dan laporan Dalam konteks organisasi pemerintah,
berupa LAKIP tahun 2012 dan 2013 dari akuntabilitas publik adalah pemberian
masing-masing objek yang akan diteliti. informasi dan disclosure atas aktifitas dan
Selain data sekunder terlebih dahulu peneliti kinerja finansial pemerintah kepada pihak-
memberikan kuisioner dalam bentuk kertas pihak yang berkepentingan dengan laporan
kerja dari Peraturan Menteri Negara tersebut. Pemerintah harus bisa menjadi
Pendayagunaan Aparatur Negara dan subjek pemberi informasi dalam rangka
Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 pemenuhan hak-hak publik. Tuntutan
untuk diisi oleh responden. Kemudian akuntabilitas publik mengharuskan lembaga-
dilanjutkan dengan wawancara secara detail lembaga sektor publik untuk lebih
dan mendalam dari masing-masing PTN. menekankan pada pertanggungjawaban
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak horizontal bukan hanya pertanggungjawaban
yang berkompeten dan berkepentingan vertikal.
dalam penyusunan LAKIP dari masing-
masing PTN. Data yang diisi secara Jenis akuntabilitas publik terdiri dari 2 (dua)
kuisioner akan di cros check dengan macam menurut Mardiasmo, yaitu : a.
melakukan wawancara mendalam. Setelah Akuntabilitas vertikal
mendapatkan informasi dan data yang Pertanggungjawaban vertikal merupakan
lengkap maka akan dianalisis dengan pertanggungjawaban atas pengelolaan
menggunakan metode kualitatif. dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
misalnya pertanggungjawaban unit-unit
kerja (dinas) kepada pemerintah daerah,
pertanggungjawaban pemerintah daerah

53
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

kepada pemerintah pusat dan daya secara konsisten dengan peraturan


pemerintah pusat kepada MPR. perundangundangan yang berlaku.
b. Akuntabilitas horizontal 3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran
Pertanggungjawaban horizontal dan tujuan yang telah ditetapkan.
merupakan pertanggungjawaban kepada 4. Berorientasi pada pencapaian visi dan
masyarakat luas. misi serta hasil dan manfaat yang
diperoleh
Menurut Ellwood (1993) dalam Mardiasmo 5. Jujur, objektif, transparan dan akurat
(2004, 21) menjelaskan bahwa terdapat 6. Menyajikan keberhasilan/kegagalan
empat dimensi akuntabilitas yang harus dalam pencapaian sasaran dan tujuan
dipenuhi oleh organisasi sektor publik yaitu : yang telah ditetapkan.
1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas 7. Adanya pengawasan dan penilaian
hukum. terhadap akuntabilitas kinerja instansi
Akuntabilitas ini terkait dengan pemerintah.
penghindaran penyalahgunaan jabatan
sedangkan akuntabilitas hukum terkait Dalam menciptakan akuntabilitas erat
dengan jaminan adanya kepatuhan kaitannya dengan konsep value for money
hukum dan peraturan lain yang yaitu :
disyaratkan dalam penggunaan sumber 1. Ekonomi : perolehan input dengan
dana publik. kualitas dan kuantitas tertentu pada
2. Akuntabilitas proses Akuntabilitas proses harga yang terendah. Ekonomi
terkait dengan apakah prosedur yang merupakan perbandingan input dan input
digunakan dalam melaksanakan tugas value yang dinyatakan dalam satuan
sudah cukup baik dalam hal kecukupan moneter.
sistem informasi akuntansi, sistem 2. Efisiensi : pencapaian output yang
informasi manajemen dan prosedur maksimum dengan input tertentu atau
administrasi. penggunaan input yang terendah untuk
3. Akuntabilitas program Akuntabilitas mencapai output tertentu. Efisiensi
program terkait dengan pertimbangan merupakan perbandingan output/input
apakah tujuan yang ditetapkan dapat yang dikaitkan dengan standar kinerja
dicapai atau tidak, dan apakah telah atau target yang telah ditetapkan.
mempertimbangkan alternative program 3. Efektifitas : tingkat pencapaian hasil
yang memberikan hasil yang optimal program dengan target yang ditetapkan.
dengan biaya yang minimal. Secara sederhana efektifitas merupakan
4. Akuntabilitas kebijakan Akuntabilitas perbandingan outcome dengan output.
kebijakan terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintah, baik
pusat maupun daerah atas SAKIP dan LAKIP
kebijakankebijakan yang diambil
pemerintah terhadap DPR/DPRD dan SAKIP merupakan singkatan dari Sistem
masyarakat luas. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sedangkan LAKIP singkatan dari Laporan
Berdasarkan Pedoman Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Dalam Modul BPKP tentang Akuntabilitas
Pemerintah yang ditetapkan oleh Kepala Instansi Pemerintah, Edisi Kelima, 2007
Lembaga Administrasi Negara, dalam modul menyatakan bahwa Sistem Akuntabilitas
Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
BPKP, 2007 menyatakan bahwa suatu tatanan, instrument dan metode
pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi pertanggungjawaban yang intinya meliputi
Pemerintah harus berdasarkan prinsip tahap-tahap sebagai berikut : 1. Penetapan
berikut ini : perencanaan strategik
1. Adanya komitmen dari pimpinan dan 2. Pengukuran kinerja
seluruh staf instansi yang 3. Pelaporan kinerja
bersangkutan
2. Berdasarkan suatu sistem yang dapat
menjamin penggunaan sumbersumber

54 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

4. Pemanfaatan informasi kinerja bagi Merupakan metoda pengukuran yang


perbaikan kinerja secara membandingkan antara rencana kinerja
berkesinambungan. dengan capaian masingmasing indikator
sasaran maupun indikator kinerja
Selanjutnya capaian kinerja tersebut kegiatan (input, output, outcomes,
dilaporkan kepada pihak yang benefits dan impacts).
berkepentingan dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah d. Evaluasi Kinerja
(LAKIP). LAKIP merupakan bahagian dari Kegiatan ini untuk mengetahui
SAKIP, dimana informasi yang termuat pencapaian realisasi setiap indikator
dalam LAKIP ini akan dimanfaatkan untuk kinerja kegiatan, kemajuan dan kendala
perbaikan kinerja instansi secara yang dijumpai dalam mencapai visi, misi
berkesinambungan. agar dapat dinilai dan dipelajari untuk
perbaikan kinerja dalam pelaksanaan
Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus program/kegiatan yang akan datang.
anggaran yang berjalan yaitu 1 (satu) tahun. Kemudian dilakukan analisis efisiensi
Secara lengkap LAKIP memuat laporan yang dengan cara membandingkan antara
membandingkan perencanaan dan hasil output dengan input baik untuk rencana
yang telah diperoleh. Laporan akuntabilitas maupun realisasi sehingga dapat
kinerja instansi pemerintah (LAKIP) sebuah memberikan gambaran tingkat efisiensi
laporan yang berisikan akuntabilitas dan yang dilakukan oleh instansi tersebut.
kinerja dari suatu instansi pemerintah.
Setiap komponen dan sub komponen
Dalam LAKIP berisi tentang kinerja instansi penilaian diberikan alokasi nilai sebagai
dan akuntabilitasnya yaitu gambaran berikut :
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan No Komponen Bobot Sub Komponen
suatu kegiatan/program/ kebijakan dalam 1 Perencana 35% a Rencana Strategis
visi, misi, tujuan, sasaran organisasi dan n Kinerja 15%
merupakan media akuntabilitas setiap b Rencana Kinerja
Tahunan 10%
instansi.
c Penetapan Kinerja
10%
Dalam LAKIP ada 4 (empat) dokumen
penting di dalamnya yang dinilai yaitu : a. 2 Pengukura 20% a Pemenuhan
Renstra (Rencana Strategik) n Kinerja pengukuran 4%
Perencanaan Strategik merupakan b Kualitas pengukuran
10%
langkah awal yang harus dilakukan oleh
c Implementasi
suatu organisasi. Dalam renstra tersebut pengukuran 6%
memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan
strategi (kebijakan dan program) yang
3 Pelaporan 15% a Pemenuhan
jelas dan mempunyai indikator yang jelas Kinerja pelaporan 3%
untuk mencapainya. b Penyajian informasi
kinerja 8%

b. Perencanaan Kinerja (Renja) c Pemanfaatan


informasi kinerja 4%
Merupakan proses perencanaan kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan
4 Evaluasi 10% a Pemenuhan evaluasi
program yang telah ditetapkan dalam Kinerja 2%
Renstra melalui berbagai kegiatan b Kualitas evaluasi 5%
tahunan. Setiap kegiatan dilengkapi
c Pemanfaatan
dengan indikatorindikator kinerja input, hasil
output, benefit dan impact yang disertai evaluasi 3%
dengan indikator dan rencana tingkat
capaiannya. 5 Capaian 20% a Kinerja yang
Kinerja dilaporkan (output) 5%

c. Pengukuran Kinerja b Kinerja yang


dilaporkan
(outcomes) 5%

55
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

c Kinerja Lainnya 10% Analisa dan Pembahasan


Total 100%
Sebagai gambaran hasil evaluasi laporan
akuntabilitas kinerja Politeknik Negeri
Padang tahun 2011 yang telah dikeluarkan
Good Governance
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Menurut Mardiasmo, 2002, Governance
pada Desember 2012 dinyatakan bahwa
dapat diartikan sebagai cara mengelola
Politeknik Negeri Padang memperoleh nilai
urusan-urusan publik. Dalam buku ini,
Cukup Baik (Memadai), ada beberapa yang
menurut World Bank definisi Good
perlu diperbaiki namun tidak hal yang
Governance sebagai suatu penyelenggaraan mendasar.
manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan
Namun dari hasil pengamatan, evaluasi dan
prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
wawancara yang penulis lakukan terhadap
penghindaran salah alokasi dana investasi
LAKIP Politeknik Negeri Padang untuk tahun
dan pencegahan korupsi baik secara politik
2012 dan 2013 sudah mengalami
maupun administratif, menjalankan disiplin
peningkatan. Dengan menggunakan kertas
anggaran serta penciptaan legal and political
kerja evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.
pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Menurut UNDP dalam Mardiasmo, 2002 dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun
memberikan beberapa karakteristik 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
pelaksanaan good governance meliputi : Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan juga menggunakan
a. Participation, keterlibatan masyarakat datadata yang didapat baik berupa informasi
dalam pembuatan keputusan baik dan laporan dalam bentuk LAKIP PNP, maka
secara langsung maupun tidak langsung dapat disimpulkan hal-hal berikut :
melalui lembaga perwakilan yang dapat A. Komponen Perencanaan Kinerja
menyalurkan aspirasinya. Sub Komponen Renstra
b. Rule of law, kerangka hukum yang adil a) Renstra sudah menggambarkan
dan dilaksanakan tanpa pandang bulu. dengan jelas visi, misi, tujuan,
c. Tranparancy, dibangun atas dasar sasaran, program, indikator kinerja
kebebasan memperoleh informasi. sasaran dan target jangka
d. Responsiveness, lembaga-lembaga menengah dan sudah mengacu
public harus cepat dan tanggap dalam kepada Renstra di atasnya.
melayani stakeholder b) Sasaran strategis yang ditetapkan
e. Consensus orientation, berorientasi pada sudah berorientasi pada hasil.
kepentingan masyarakat yang lebih luas. c) Mengenai implementasi Renstra
f. Equity, setiap masyarakat memiliki sudah digunakan dalam acuan untuk
kesempatan yang sama untuk penyusunan dokumen perencanaan
memperoleh kesejahteraan dan tahunan dan telah telah dilakukan
keadilan. reviu secara berkala.
g. Efficiency and Effectiveness,
pengelolaan sumber daya publik Sub Komponen Perencanaan Kinerja
dilakukan secara berdaya guna Tahunan (RKT)
(efisien) dan berhasil guna (efektif). a) Dokumen RKT telah memuat sasaran,
h. Accountability, pertanggungjawaban program, indikator, kinerja sasaran dan
kepada publik atas setiap aktifitas yang target jangka pendek yang telah disusun
dilakukan sebelum mengajukan anggaran.
i. Strategic vision, penyelenggara b) Dokumen RKT dapat dikatakan sudah
pemerintah dan masyarakat harus selaras dengan dokumen
memiliki visi jauh ke depan. Renstra.

56 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

Sub Komponen Penetapan Kinerja (PK) langsung dari realisasi anggaran (daya
a. Dokumen PK PNP telah disusun serap anggarannya).
setelah anggaran disetujui yang
memuat sasaran, program, indikator Daya serap (realisasi anggaran) Politeknik
kinerja dan target jangka pendek. Negeri Padang pada tahun 2012 sebesar
b. Namun Penetapan Kinerja unit kerja 90,97% sedangkan pada tahun 2013
belum disusun. menjadi 83,31%. Daya serap ini mengalami
penurunan jika dibandingkan pada tahun
B. Komponen Pengukuran Kinerja 2012.
Telah terdapat indikator kinerja utama Penyebab terjadinya hal ini dapat dilihat
(IKU) sebagai ukuran kinerja secara pada tahun 2013 Politeknik Negeri Padang
formal, namun IKU unit kerja belum dalam melaksanakan program dan kegiatan
disusun. untuk mencapai sasaran, tidak mengalami
kendala yang berarti. Namun ada beberapa
C. Komponen pelaporan kinerja kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
a) Pemenuhan pelaporan, dokumen seperti kegiatan Program PEDP dan berapa
LAKIP Politeknik Negeri Padang kegiatan yang menggunakan dana PNBP.
telah disampaikan tepat waktu ke Beberapa kegiatan yang tidak dapat
Direktorat Jenderal Pendidikan dilaksanakan seperti pencapaian sasaran
Tinggi. Jumlah Laporan Program Pengembang
b) Penyajian informasi kinerja, LAKIP Program PEDP, Jumlah Dokumen Belajar
telah menyajikan mengenai Mengajar Program PEDP, Jumlah Laporan
kemajuan pencapaian target Pelatihan/Lokakarya Program PEDP dan
jangka menengah Jumlah Bulan Layanan PT Untuk
c) Pemanfaatan, informasi yang Mendukung Manajemen
disajikan sudah digunakan dalam Pelaksanaan Hibah.
perbaikan perencanaan, perbaikan
pelaksanaan program dan Tidak tercapainya beberapa indikator kinerja
kegiatan organisasi, peningkatan tersebut karena proses pencairan dana
kinerja dan untuk penilaian kinerja. PEDP yang cukup lama sehingga sampai
akhir tahun anggaran kegiatan tidak bisa
D. Komponen Evaluasi Kinerja dilaksanakan. Sedangkan
Dengan adanya Permenpan dapat sasaran indikator kinerja Jumlah Buku
digunakan sebagai pedoman Pustaka Pendukung Pembelajaran Swadana
evaluasi akuntabilitas kinerja. dan Jumlah Kendaraan
Evaluasi akuntabilitas kinerja atas Bermotor Pendukung Layanan Perkantoran
unit kerja di lingkungan Politeknik Swadana tidak dapat terlaksana karena
Negeri Padang belum dilakukan, realisasi PNPB yang tidak mencukupi untuk
sehingga belum tersedianya melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga
penilaian atas akuntabilitas kinerja pelaksanaan kegiatan yang telah
unit kerja tersebut, meskipun tetap dianggarkan tersebut tidak dapat terlaksana
ada evaluasi program, namun hal dengan semestinya. Selain beberapa
tersebut hanya terbatas pada program kerja yang tidak dapat
program kegiatan saja. dilaksanakan, ada beberapa kegiatan yang
pencapaian anggaranya kurang dari 90%
E. Komponen Pencapaian sehingga hal ini mempengaruhi daya serap
Sasaran/ anggaran secara keseluruhannya.
Kinerja Organisasi.
a) Target kinerja output dan outcome Hasil LAKIP dari objek yang diteliti dapat
belum seluruhnya dapat tercapai disimpulkan bahwa sudah menerapkan
prinsip-prinsip Good Governance, atau
dengan kata lain LAKIP mampu mewujudkan
Selain hal di atas, pengukuran kinerja Good Governance pada PNP. Hal ini dapat
terhadap kegiatan pada Politeknik dijabarkan sebagai berikut :
Negeri Padang dapat terlihat secara 1) Participation, dalam artian
keterlibatan semua pihak dalam

57
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

penyusunan dan pelaksanaan Oleh karena itu penempatan SDM yang


LAKIP ini sudah dikatakan cukup berkualitas pada bagian ini sangat
baik. Hal ini bisa dilihat dari mendukung terwujudnya pencapaian
penyusunan dan pelaksanaan good governance.
LAKIP di Politeknik Negeri Padang Karena kesalahan dan tidak tepatnya
sudah melibatkan semua unsur atau dalam penganggaran maka akan
unit yang ada, walaupun secara berdampak tidak tercapainya yang
evaluasi terlihat keterlibatan pihak diharapkan. Begitu juga dalam hal
dan unsurnya masih kecil. pelaksaan dan pengawasannya. SDM
2) Tranparancy, maksudnya semua yang berkualitas dan kompeten sangat
informasi sudah disajikan dengan dibutuhkan.
lengkap. Di PNP penyediaan
informasi sudah memadai dan dapat 2. Komitmen semua pihak untuk mencapai
dimengerti dan dipantau. 3) tujuan yang telah ditetapkan masih
Accountability belum optimal. Salah satu penyebabnya
Pertanggungjawaban kepada publik adalah karena masih kurangnya
atas setiap aktifitas yang dilakukan komunikasi dan koordinasi dari masing-
sudah terlaksana, dimana masing bagian/unit/jurusan secara
pertanggungjawaban kepada pimpinan intensif sehingga permasalahan bisa
yang lebih tinggi dalam hal ini Direktorat timbul karena tidak adanya komitmen
Jenderal Pendidikan Tinggi sudah bersama yang tercipta dengan baik.
dilaporkan secara tepat waktu. 4) 3. Terkadang PAGU definitif keluar secara
Efficiency and Effectiveness dadakan sehingga mengakibatkan
Dalam LAKIP ini sudah tergambar koordinasi antara pihak perencanaan
bahwa pengelolaan sumber daya dengan pihak yang terkait menjadi
publik telah dilakukan secara kurang efektif sehingga mengakibatkan
berdaya guna dan berhasil guna. usulan program kurang terakomodir
Hal ini juga dapat dilihat dari tingkat dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan
ketercapaian terhadap hal-hal yang tim yang handal dan dapat bekerja
menjadi tujuan perguruan tinggi ini. secara cepat dan tepat.
5) Strategic vision Hal ini sudah
tergambar dengan baik karena
dalam LAKIP PNP sudah tertera dan Kesimpulan
terlihat visi, misi dan tujuan serta LAKIP merupakan bagian dari implementasi
sasaran dan apa program atau Sistem Akuntabilitas KInerja Instansi
kegiatan setiap tahunnya untuk Pemerintah (SAKIP). Dengan adanya LAKIP
mewujudkan visi dan misi yang telah ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja
ditetapkan. suatu organisasi. LAKIP merupakan media
akuntabilitas setiap organisasi. SAKIP dapat
mendukung terciptanya good governance
Dalam pelaksanaan LAKIP ini masih yang bertujuan untuk meningkatkan tata
mengalami beberapa hambatan yang kelola pemerintahan yang bersih dan
menjadi permasalahan/kendala yaitu : akuntabel, sehingga akan mampu
1. Masalah kemampuan Sumber Daya menunjukkan akuntabilitas publik kepada
Manusia (SDM) yang terkait dengan masyarakat yang akhirnya meningkatkan
perencanaan, pelaksanaan anggaran kualitas pelayanan publik.
dan pelaporan.
Berdasarkan penelitian yang pernah LAKIP PNP yang dianalisa adalah tahun
penulis lakukan bahwa kapasitas dan 2013 dan 2014, sedangkan komponen yang
kemampuan Sumber Daya Manusia dinilai adalah adalah perencanaan kinerja
(SDM) akan mempengaruhi terhadap (Renstra, Perencanaan Kinerja Tahunan,
keterandalan dan ketepatwaktuan Penetapan Kinerja), pengukuran kinerja,
laporan yang dibuat, seperti LAKIP dan pelaporan kinerja dan evaluasi kinerja serta
laporan lainnya. komponen pencapaian sasaran/kinerja
organisasi.

58 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) Dalam Mewujudkan Good Governance Pada
Politeknik Negeri Padang

Hasilya diperoleh bahwa LAKIP Politeknik Pendayagunaan Apartaur Negara dan


Negeri Padang cukup baik, hal ini dapat Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
dilihat dari tercapainya visi dan misi yang 2010 tentang Pedoman Penyusunan
telah ditetapkan di awal. Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Daftar Pustaka Pemerintah

Badan Pengawas Keuangan dan TAP MPR RI No XI/MPR/1998 tentang


Pembangunan. 2007. Modul penyelenggaraan negara yang bersih
Akuntabilitas Instansi Pemerintah. dan bebas korupsi, kolusi dan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan. nepotisme.
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Politeknik
Indra Bastian, 2006. Akuntansi Sektor Publik, Negeri Padang
Penerbit Erlangga. Jakarta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Pemerintah (LAKIP) Politeknik
Keuangan Daerah, Pertanian Negeri Payakumbuh
Penerbit ANDI. Yogyakarta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Mardiasmo, 2004. Akuntansi Pemerintah (LAKIP) Universitas
Sektor Publik, Penerbit ANDI. Andalas Padang
Yogyakarta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Mardiasmo, 2006. Perwujudan Pemerintah (LAKIP)
Transparansi dan Akuntabilitas Publik Universitas Negeri Padang Padang
melalui Akuntansi Sektor Publik :
Suatu Sarana Good Governance,
Jurnal Akuntansi Pemerintah, vol 2
nomor 1, hal 117.

Mahmudi, 2007. Manajemen Kinerja Sektor


Publik. UPP. STIM YKPN.
Yogyakarta.

Mohamad Mahsun dkk. 2006. Akuntansi


Sektor Publik. BPFE. Yogyakarta.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor


7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.

PP No. 60 tahun 1999 tentang


Pendidikan Tinggi

Peraturan Menteri Negara


Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun
2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2010

Peraturan Menteri Negara

59
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10. No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 Hal.51-60

Anda mungkin juga menyukai