studi tentang berbagai negara bangsa di Eropa, dan fokus studi ini adalah
eksekutif, legislatif dan yudikatif serta berbagai organisasi lain yang terkait
pemerintahan dan berbagai lembaganya dan juga aneka organisasi yang tidak
studi ilmu politik terungkap bahwa antara studi perbandingan politik dan
studi perbandingan pemerintahan memiliki akar dan alur keilmuan yang sama
sarjana ilmu politik di Barat terhadap wilayah-wilayah baru di luar Eropa dan
sebagai suatu ilmu. Sebagai suatu studi atau sebagai suatu ilmu,
kerja, aturan dan sebagainya yang digunakan untuk menguji teori dan
menjadi pedoman kajian serta kerangka arahan dalam mencari solusi atau
2.2.A.
B.konsep yaitu (1) sistem (2) struktur dan (3) fungsi. Kedua secara umum media massa memiliki
peran sebagai media informasi media hiburan sarana pendidikan kontrol sosial dan lembaga ii
ekonomi. Ketiga apabila dianalisis berdasarkan teori sistem politik Gabriel Abraham Almond media
massa memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai komunikasi politik sosialiasi politik dan pengawas
kebijakan atau kontrol sosial. Selain itu media massa dalam contoh kasus KPK vs Polri memiliki peran
sebagai penggiring agenda publik yang pada akhirnya membentuk opini publik. Media massa juga
melaksanakan fungsinya sebagai alat kontrol sosial dan fungsi kolerasi yaitu menghubungkan suatu
peristiwa yang diberitakan melalui media kepada khalayak atau publik. Saran yang diberikan peneliti
setelah melakukan penelitian ini adalah penerapan etika komunikasi karena etika komunikasi
bertujuan untuk menjamin hak berkomunikasi di ruang publik dan hak akan informasi yang benar.
Selain itu etika komunikasi akan memecahkan dilema antara kebebasan berkespresi dan tanggung
jawab media sebagai instansi pelayanan publik. Untuk mewujudkan itu semua yang harus dilakukan
adalah adanya komunikasi sinergis antara masyarakat media massa dan pemerintahan.
C.Di Indonesia, pelaksana kebijakan umum/publik dilaksanakan oleh Presiden dan pembantu-
pembantu Presiden lainnya yaitu wakil presiden dan para menteri.
Kebijakan publik memiliki tingkatan, Nugroho (2006:31) menegaskan bahwa secara sederhana
rentetan atau tingkatan kebijakan publik di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni :
Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum, atau mendasar, yaitu:
(a) UUD1945,
(b) UU/Perpu,
(c) Peraturan Pemerintah,
(d) Peraturan Presiden, dan
(e) Peraturan Daerah.
Kebijakan Publik yang bersifat (meso) atau menengah, atau penjelas pelaksanaan. Kebijakan
ini dapat berbentuk Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri, Peraturan Gubernur,
Peraturan Bupati, dan Peraturan Walikota. Kebijakannya dapat pula berbentuk Surat
Keputusan Bersama atau SKB antar Menteri, Gubernur dan Bupati dan Walikota.
Kebijakan Publik yang bersifat mikro adalah kebijakan yang mengatur pelaksanaan atau
implementasi dari kebijakan di atasnya. Bentuk kebijakannya adalah peraturan yang
dikeluarkan oleh aparat publik di bawah Menteri, Gubernur, Bupati dan Wali kota.
4.Bila dibandingkan dari segi ekonomi, Jepang yang saat ini menduduki posisi ketiga ekonomi
terbesar secara global, jelas lebih unggul dari Korea Selatan. Saat ini Korea Selatan hanya menempati
posisi ke-11 ekonomi terbesar di dunia.
Pada tahun 2017, angka Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang adalah US$ 4,87 triliun. Sementara
Korea Selatan hanya US$ 1,53 triliun, seperti dilansir dari Investopedia.
Sementara itu, panelis FocusEconomics memproyeksikan ekonomi Jepang akan tumbuh 0,8% pada
2019, tidak berubah dari perkiraan bulan lalu, dan tumbuh 0,5% pada 2020.
Sementara itu, untuk Korea Selatan, Panelis FocusEconomics memproyeksikan ekonominya akan
tumbuh 2% pada 2019, turun 0,2 poin persentase dari perkiraan bulan lalu, dan tumbuh 2,4% pada
2020.