Anda di halaman 1dari 14

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : IMMANUEL HAREFA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030219706

Tanggal Lahir : 24 September 1987

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4541 / PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Kode/Nama Program Studi : 71 / ILMU PEMERINTAHAN

Kode/Nama UPBJJ : 13 / UPBJJ – UT BATAM

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu / 25 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebuah konsep yang
berbeda, buktikan kebenaran dari pernyataan tersebut!

 Studi Perbandingan adalah sebuah studi guna untuk membandingkan sistem pemerintahan.
Dalam Studi Perbandingan ada beberapa ruang lingkup dan indikator yang dijadikan
parameter dalam membandingkan sistem pemerintahan.

Politik komparatif atau perbandingan politik adalah suatu bidang dalam ilmu politik, yang
ditandai dengan pendekatan empiris berdasarkan metode komparatif. Dengan kata lain,
perbandingan politik adalah studi mengenai politik dalam negeri, lembaga-lembaga politik,
dan konflik dalam negara.

Kita dapat menggali hubungan ilmu politik dan perbandingan politik dengan bidang-bidang
lain, seperti yang dilakukan oleh Ronald H. Chilcote, yang melihat bahwa teori maupun
metodenya banyak bersumber dari pemikiran para filsuf politik “klasik” seperti Aristoteles
dan Plato, Machiavelli dan Montesquieu, serta Hegel, Mark dan Mill.

Perbandingan pemerintahan adalah mensejajarkan unsur-unsur pemerintahan baik dalam arti


luas maupun dalam arti sempit untuk mendapatkan persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan dari objek atau objek-objek tadi dengan alat perbandingannya. Studi perbandingan
pemerintahan dan perbandingan politik sering kali membingungkan.

Istilah perbandingan pemerintahan biasanya mengacu pada studi tentang berbagai negara
bangsa di Eropa, dan fokus studi ini adalah tentang lembaga-lembaga beserta fungsinya
dengan penekanan pada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif serta berbagai organisasi
lain yang terkait seperti partai-partai politik dan kelompok-kelompok kepentingan serta
kelompok penekan.

Sedangkan studi perbandingan politik mempelajari kegiatan-kegiatan politik dalam cakupan


lebih luas termasuk mengenai pemerintahan dan berbagai lembaganya dan juga aneka
organisasi yang tidak secara langsung berhubungan dengan pemerintahan antara lain suku-
suku bangsa, masyarakat, asosiasi-asosiasi dan bebagai perserikatan.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa studi perbandingan politik mencakup di dalamnya kajian
terhadap perbandingan pemerintahan. Akan tetapi, dalam berbagai literatur studi ilmu politik
terungkap bahwa antara studi perbandingan politik dan studi perbandingan pemerintahan
memiliki akar dan alur keilmuan yang sama yaitu ilmu politik. Selain itu, perkembangan
negara-negara terutama di Eropa serta kepentingan-kepentingan politiknya, kemudian kajian
studi perbandingan politik dan pemerintahan di arahkan pada fokus yang sama. Kondisi ini
dipertegas kembali dengan semakin meluasnya perhatian sarjana-sarjana ilmu politik di
Barat terhadap wilayah-wilayah baru di luar Eropa dan Amerika Utara terutama pada Tahun
1940-an dan 1950-an dengan munculnya penelitian-penelitian dengan studi kasus pada
wilayah-wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin.

2. Kelompok pluralis menggambarkan ilustrasi bagaimana sebuah kebijakan publik dibuat, salah satu
pakarnya adalah Jones dan Frohock

a. Gambarkan model arus sistem politik tersebut !

b. Jelaskan maksud dari arus sistem politik tersebut !

 Konsep Sistem Politik oleh Jones dan Frohock


Merujuk pada pendapat Jones (1976) bahwa dalam perspektif konseptual, variabel-variabel
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan suatu kebijakan adalah sebagai berikut.
a. Persepsi/Definisi Substansi/materi kebijakan perlu diuraikan secara jelas, termasuk latar
belakang dan permasalahan yang mendorong perlunya mengangkat gagasan kebijakan
tersebut. Pendefinisian yang jelas dan tegas diharapkan tidak menimbulkan multipersepsi
terhadap substansi kebijakan.
b. Agregasi Identifikasi ruang lingkup dan kuantitas berbagai pihak yang akan terkena
dampak sebuah kebijakan. Materi kebijakan harus mampu mengakomodasikan berbagai
kepentingan stakeholders dan shareholders secara proporsional dan berkeadilan, urgen, serta
prioritas.
c. Organisasi/Lembaga Dalam hal ini perlu dicermati tentang record para pelaku (policy
maker) yang terlibat dalam pengusulan sebuah kebijakan. Usulan kebijakan hendaknya
sesuai dengan wewenang dan otoritas instansi/organisasi pengusul.
d. Agenda Setting Tata cara atau prosedur yang ditempuh dalam mencapai status agenda
(dari gagasan hingga mencapai status agenda). Sosialisasi dan internalisasi kepada para
stakeholders dan shareholders hendaknya dilakukan sejak proses perumusan, pembahasan,
sampai dengan ditetapkannya suatu kebijakan. Hal ini penting untuk meminimalisasi
ketidakpuasan dan pemahaman yang berbeda.
e. Formulasi Dalam hal ini beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah lembaga yang
mengusulkan sebuah kebijakan, sumber data/ informasi termasuk ketersediaan anggaran,
dasar hukum yang dijadikan acuan, dan prosedur penetapan kebijakan. Dalam formulasi
kebijakan, kepentingan dan ego sektoral harus diminimalisasi. Lembaga pengusul (policy
makers) harus mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingan dalam rangka tugas
pelayanannya.

c. Korelasikan model arus tersebut dengan pembuatan kebijakan di Indonesia !

 Korelasikan model arus tersebut dengan pembuatan kebijakan di Indonesia korelasi arus
sytem di atas baik juga untuk kebijakan di Indonesia,bisa dilihat output kebijakan dan hasil
input.

 contoh : kebijakan berpakaian Muslim di Kota Padang di atas, partisipasi masyarakat tidak
dapat ditinggalkan selain didukung oleh budaya yang telah lama ada dan agama yang dianut
masyarakat

Jones mengemukakan sebelas (11) tahapan dalam proses kebijakan publik, yang dimulai dengan
perumusan masalah dan diakhiri dengan termination. Adapun tahap-tahap tersebut sebagai
berikut:

1. Perception/definition

Mendefinisikan masalah adalah tahap awal dari proses kebijakan publik. Manusia menghadapi
masalah karena ada kebutuhan (needs) yang tidak dapat dipenuhi. Negara bertugas membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dalam rangka welfare state. Mengakses kebutuhan
tidaklah sederhana, dibutuhkan sikap responsif, kepekaan terhadap prakiraanprakiraan kebutuhan
masyarakat. Masalah masyarakat (public problems) sangatlah kompleks, pembuat kebijakan
sering mengalami kesulitan membedakan antara masalah dan akibat dari masalah.

2. Aggregation

Tahap mengumpulkan orang-orang yang mempunyai pikiran sama dengan pembuat kebijakan.
Atau mempengaruhi orang-orang agar berpikiran sama terhadap suatu masalah. Dapat dilakukan
melalui penulisan di media massa, penelitian atau orasi.

3. Organization

Mengorganisasikan orang-orang yang berhasil dikumpulkan tersebut ke dalam wadah organisasi


baik formal maupun informal.
4. Representation

Mengajak kumpulan orang-orang yang berpikiran sama terhadap suatu masalah untuk
mempengaruhi pembuat kebijakan agar masalah tersebut dapat diakses ke agenda setting.

5. Agenda Setting

Terpilihnya suatu masalah ke dalam agenda pembuat kebijakan.

6. Formulation

Tahap ini merupakan tahap yang paling kritis, masalah dapat diredefinisi dan memperoleh solusi
yang tidak populer di masyarakat tetapi merupakan kepentingan kelompok mayor dari para
pembuat kebijakan. Hal ini disebabkan interaksi para pembuat kebijakan baik sebagai individu,
kelompok ataupun partai) yang dilakukan melalui negosiasi, bargaining, responsivitas dan
kompromi dalam memilih alternatif-alternatif. Formulasi juga membahas siapa yang
melaksanakan dan bagaimana cara melaksanakan output kebijakan.

7. Legitimation

Proses pengesahan dari alternatif yang terpilih (public policy decision making).

8. Budgeting

Penganggaran yang disediakan untuk implementasi kebijakan. Kadang terjadi kasuistis di mana
anggaran disediakan di tahap awal sebelum perception,atau sesudah implementasi. Ketersediaan
dana juga mempengaruhi penyusunan skala prioritas.

9. Implementation

Kebijakan publik yang telah dilegitimasi siap dilaksanakan apabila dana telah tersedia, namun
secara kasuistis kadang terjadi, kebijakan tetap harus dilaksanakan sedangkan dana belum dapat
dicairkan.

10. Evaluation

Menilai hasil implementasi kebijakan, setelah menentukan metodemetode evaluasi. Merupakan


tahap di mana upaya dilakukan untuk menemukan faktor-faktor penghambat dan pendorong serta
kelemahan dari isi dan konteks kebijakan itu sendiri. Evaluasi kebijakan membutuhkan bantuan
proses monitoring.

11. Adjustment/Termination

Tahap penyesuaian kebijakan publik untuk menentukan apakah perlu direvisi ataukah diakhiri karena
kebijakan telah selesai atau mengalami gagal total.
3. Terdapat tiga tipologi budaya politik yang dikemukakan oleh Almond dan Verba, yaitu budaya
politik parokial, subyek dan partisipan. Berdasarkan pernyataan tersebut,

A. Apa yang dimaksud budaya politik subyek ?


 Budaya politik subyek merupakan tipe budaya politik di mana anggota masyarakat tidak
mempunyai perhatian dan kesadaran besar terhadap keseluruhan sistem politik yang ada. Dalam
budaya politik tipe ini, perhatian yang lebih besar ditunjukkan pada hasil dari sistem politik yang
bersangkutan.

B. Apakah Indonesia pada masa reformasi saat ini dapat digolongkan kedalam budaya politik
subjek? Berikan penjelasan saudara!
 Tidak lebih kearah budaya politik partisipan, Sehingga budaya politik yang berkembang
cenderung merupakan budaya politik subjek-partisipan.
Budaya politik yang berkembang pada saat ini atau masa reformasi. Budaya politik yang
berkembang pada era reformasi ini adalah budaya politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan
yang berkembang di kalangan elit politik. Budaya seperti itu telah membuat struktur politik
demokrasi tidak dapat berjalan dengan baik.Walaupun struktur dan fungsi-fungsi sistem politik
Indonesia mengalami perubahan dari era yang satu ke era selanjutnya, namun tidak pada budaya
politiknya.Reformasi pada tahun 1998 telah memberikan sumbangan bagi berkembangnya budaya
poltik partisipan, namun kuatnya budaya politik patrimonial dan otoriterianisme politik yang masih
berkembang di kalangan elit politik dan penyelenggara pemerintahan masih senantiasa mengiringi.
Walaupun rakyat mulai peduli dengan input-input politik, akan tetapi tidak diimbangi dengan para
elit politik karena mereka masih memiliki mentalitas budaya politik sebelumnya. Sehingga budaya
politik yang berkembang cenderung merupakan budaya politik subjek-partisipan.
Undang-undang dasar telah menjamin bagi bekerjanya struktur politik demokratis, tetapi budaya
politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik telah
membuat stuktru politik demokrasi tersebut tidak berjalan dengan baik. Struktur politik dan fungsi-
fungsi politik mengalami perubahan, tetapi tidak pada budaya politiknya. Akibatnya terjadi
semacam paradoks.
Budaya politik partisipan adalah tempat yang cocok untuk tumbuhnya demokrasi. Kenapa? Karena
hubungan warga negara dan pemerintah sangat baik dan terikat satu sama lain.
Setelah era reformasi memang orang menyebut Indonesia telah menggunakan budaya Politik
partisipan karena telah bebasnya Demokrasi, partisipatifnya masyarakat dan tidak tunduk akan
keputusan atau kinerja pemerintah baru aetika . perlu diketahui ketika era orde baru Demokrasi
dikekang. Segala bentuk media dikontrol/diawasi oleh pemerintah lewat Departemen Penerangan
supaya tidak mempublikasikan kebobrokan pemerintah.
Budaya Politik Partisipan (participan political culture), dimana pada tingkat tersebut frekuensi
orientasi masyarakat terhadap empat dimensi tersebut diatas lebih baik, masyarakat mulai bersifat
aktif dalam peran-peran politik, meskipun perasaan dan evaluasi masyarakat terhadap peran
tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.
Ciri-ciri budaya politik partisipan antara lain:

 Warga menyadari hak dan tanggung jawabnya dan dan dapat mempergunakan hak serta
menanggung kewajibannya
 Tidak begitu saja menerima keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin tetapi dapat menilai dengan
penuh kesadaran semua objek politik, baik secara keseluruhan, input aotput, maupun posisi dirinya
sendiri
 Kehidupan politik sebagai sarana transaksi, misalnya penjual dan pembeli. Warga menerima
menurut kesadarannya tetapi dapat menolak menurut penilaiannya sendiri
 Menyadari sebagai warga Negara yang aktif dan berperaan sebagai aktifis.

Budaya politik yang berkembang di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat
Indonesia yang heterogen. Kondisi masyarakat yang hetorogen selain dapat memberkaya
berkembangnya budaya politik yang beragam, juga dapat menjadi suatu ancaman terhadap
keutuhan bangsa. Untuk menghindari terjadi disintegrasi bangsa, perlu kiranya menanamkan nilai-
nilai dasar yang dapat mengikatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, seperti toleransi,
kekeluargaan, musyawarah mufakat, gotong royong, jaminan dan perlindungan hak asasi manusia.
Yang terpenting dalam hal ini adalah bukan membicarkan perbedaan yang ada tetapi bagaimana
menyatukan pendangan yang lebih menekankan pada kepentingan nasional.

Budaya Politik Indonesia pada era reformasi hingga saat ini adalah Campuran dari Parokial, Kaula,
dan Partisipan, dari segi budaya Politik Partisipan, Semua ciri-cirinya telah terjadi di Indonesia
dan ciri-ciri budaya politik Parokial juga ada yang memenuhi yaitu seperti berlangsungnya
pada masyarakat tradisional dan pada budaya politik kaula ada yang memenuhi seperti warga
menyadari sepenuhnya otoritas pemerintah.
4. Bandingkan sistem pemerintahan antara Negara Rusia dan Tiongkok, buat dalam sebuah matrik
perbandingan!

Matrik perbandingan system pemerintahan Negara Rusia dan Tiongkok

Dasar Sistem Pemerintahan Rusia Tiongkok

Bentuk / Jenis Pemerintahan Republik Semi- Otoritas Taiwan


presidensial
Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem satu partai
oleh sebuah partai
tunggal
Sistem Parlemen Majelis Federal Kongres Rakyat
Rusia Nasional
Sistem Kepartaian Sistem Kepartaian Partai Komunis
tunggal yang Tiongkok adalah
berubah menjadi satu-satunya partai
sistem multipartai yang berkuasa di
Tiongkok dan
mengizinkan
berdirinya delapan
partai dan
membentuk front
untuk kedelapan
partai dan berada di
bawah pembinaan
Partai Komunis.
Konstitusi Konstitusi Republik
Naskah undang-undang dasar
Rakyat Tiongkok
ini dirumuskan oleh
adalah hukum
Konferensi Konstitusi 1993
tertinggi di Republik
yang dihadiri oleh lebih dari
Rakyat Tiongkok
800 orang. Sergei Alexeyev,
yang diadopsi dari
Sergey Shakhray, dan Anatoly
hasil Kongres
Sobchak dianggap sebagai
Rakyat Nasional ke-
perancang utama undang-
5 pada 4 Desember
undang dasar ini. Naskahnya
1982, dengan revisi
terilhami dari proyek
lebih lanjut setiap
konstitusional Mikhail
lima tahun.
Speransky dan Undang-
Undang Dasar Prancis. Konstitusi ini
Pengacara-pengacara yang merupakan yang
mendapatkan hibah dari keempat dalam
USAID juga turut serta dalam sejarah Republik
perumusan undang-undang Rakyat Tiongkok,
dasar ini. Undang-Undang menggantikan
Dasar 1993 menggantikan konstitusi 1954,
Undang-Undang Dasar Rusia konstitusi 1975 dan
1978 yang berasal dari zaman konstitusi 1978.
Uni Soviet (yang sebelumnya
telah diamendemen pada April
1992 untuk menyesuaikan
dengan keadaan setelah
pembubaran Uni Soviet).

Berdasarkan Kategori Pembagian Kekuasaan


Pembagian Kekuasaan Rusia Tiongkok
Eksekutif Dalam kekuasaan Dewan Negara merupakan
ini, presiden lembaga eksekutif yang
bukanlah kepala dipimpin oleh Perdana Menteri,
lembaga eksekutif, terdiri dari kementerian dan
melainkan sebagai lembaga dengan kerangka kerja
penjamin konstitusi. yang lebih spesifik. Dewan
Dia dapat Negara mempresentasikan
mengajukan sebagian besar inisiatif kepada
rancangan undang- KTKRN untuk dipertimbangkan
undang yang setelah sebelumnya disahkan
berkaitan dengan oleh Komite Tetap Politbiro.
kebijakan dalam dan Meskipun KRN pada umumnya
luar negeri. menyetujui rekomendasi
kebijakan dan personel Dewan
Negara, KRN dan KTKRN
menegaskan perannya sebagai
badan legislatif nasional dengan
kemampuan untuk memaksakan
revisi dalam beberapa undang-
undang. Misalnya ketika Dewan
Negara dan Partai tidak dapat
mengamankan pajak bahan
bakar untuk membiayai
pembangunan Jaringan jalan
bebas hambatan terkendali di
Tiongkok.
Legislatif Dalam kekuasaan Legislatif, KRN merupakan
Dewan Federasi harus bekerja kekuatan tertinggi
sama dengan Duma Negara negara yang
dalam penyelesaian dan mengontrol
pemungutan suara atas Konstitusi Tiongkok
rancangan undang-undang. dan hukum dasar
Undang-undang federal tentang serta pemilihan dan
anggaran, bea cukai, peraturan, pengawasan pejabat
pemantauan kredit, dan lembaga pemerintah
ratifikasi perjanjian lainnya. KRN
internasional harus mengadakan
dipertimbangkan oleh Dewan pertemuan selama
setelah diadopsi dari Duma sekitar dua minggu
Negara. dalam setahun untuk

Pelaksanaan politik di Rusia meninjau dan

pasca Soviet membawa menyetujui arah

kebebasan yang lebih besar. kebijakan baru,

Dulu, di era Soviet politik undang-undang,

bersifat otoriter dan dapat anggaran dan

diprediksi. perubahan personel


utama. Komite Tetap
Kongres Rakyat
Nasional (KTKRN)
yang merupakan
lembaga legislatif
permanen yang
bertugas mengadopsi
sebagian besar
perundang-undangan
nasional,
menafsirkan
konstitusi dan
undang-undang serta
melakukan tinjauan
konstitusional.
Presiden bertindak
sebagai kepala
negara seremonial
yang menyetujui
keputusan yang
dibuat oleh KTKRN,
tetapi Presiden
menggunakan
kekuatan
independennya
untuk mencalonkan
Perdana Menteri
Dewan Negara dan
Wakil Presiden yang
tidak memiliki
kekuasaan sendiri
tetapi hanya
membantu Presiden.
Yudikatif Pengadilan tertinggi Rusia Lembaga yudikatif
adalah Mahkamah Konstitusi Tiongkok
Federasi Rusia dan Mahkamah menjalankan fungsi
Agung Federasi Rusia. kejaksaan dan
Mahkamah Konstitusi pengadilan.
mengatur konstitusionalitas Pengadilan
undang-undang. Sedangkan, Tiongkok diawasi
Mahkamah Agung memiliki oleh Mahkamah
yurisdiksi asli dalam beberapa Agung Rakyat
kasus dan merupakan (MAR) yang
pengadilan tertinggi untuk dikepalai oleh
kasus-kasus yang diadili di seorang Ketua
pengadilan yang lebih rendah. Hakim Agung.
Sementara itu, Mahkamah Kejaksaan Agung
Agung Arbitrase adalah Rakyat (KAR)
pengadilan tingkat terakhir bertanggung jawab
dalam sengketa komersial dan atas penuntutan dan
mengawasi pekerjaan mengawasi proses
pengadilan yang lebih rendah. peradilan di tingkat
provinsi, county dan
desa. Pada tingkat
wilayah administrasi
yang sama dengan
MAR dan KAR,
dibentuk Komisi
Pengawas Nasional
pada 2018 untuk
menyelidiki korupsi
yang terjadi di dalam
Partai Komunis
Tiongkok dan
lembaga-lembaga
negara.
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : IMMANUEL HAREFA


NIM : 030219706
Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4541 / PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
Fakultas : FHISIP (Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik)
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
UPBJJ-UT : UPBJJ – UT BATAM

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Batam, 25 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

IMMANUEL HAREFA

Anda mungkin juga menyukai