Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pendidikan Agama Islam


Kerajaan Samudera Pasai

Disusun oleh:
ARUM PUSPITA SARI

SMP ISLAM ROUDOTUL FALAKH


TAHUN PEMBELAJARAN
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan piji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat serta Hidayah-nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan khususnya,
penyusun bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk
menjelaskan atau memaparkan point point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang
saya peroleh, baik dari buku mauppun sumber-sumber yang lain. Semoga semuanya
memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah
ini, penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.

Sukadana, 01 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii

Bab 1 Asal usul dan sejarah singkat kerajaan Samudera Pasai ................................... 1
Bab 2 Kehidupan kerajaan Samudera Pasai ................................................................ 3
Bab 3 Masa Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai......................................................... 5
Bab 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai................................................ 6
Bab 5 Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai.............................................................. 7

iii
BAB 1
Asal Usul Dan Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti
arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung
Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan
Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur
Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh,
Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam,
dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-
1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak,
dengan raja pertama Malik al-Saleh.

Seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi


Pasai tahun 1346 M. ia juga menceritakan bahwa, ketika ia di Cina, ia melihat adanya kapal
Sultan Pasai di negeri Cina. Memang, sumber-sumber Cina ada menyebutkan bahwa utusan
Pasai secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan upeti. Informasi lain juga menyebutkan
bahwa, Sultan Pasai mengirimkan utusan ke Quilon, India Barat pada tahun 1282 M. Ini
membuktikan bahwa Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan kerajaan luar

Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan
itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan
Persia. Komoditas utama adalah lada. Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera
Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi
di kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan
pusat perkembangan agama Islam.

Seiring perkembangan zaman, Samudera mengalami kemunduran, hingga ditaklukkan


oleh Majapahit sekitar tahun 1360 M. Pada tahun 1524 M ditaklukkan oleh kerajaan Aceh.

SILSILAH

1. Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)


2. Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 ± 1345
4. Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346)
5. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir yang memerintah (ca. 1346-1383)
6. Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yang memerintah (1383-1405)
7. Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah (1405-1412)
8. Sultan Sallah Ad-Din yang memerintah (ca.1402-?)
9. Sultan yang kesembilan yaitu Abu Zaid Malik Az-Zahir (?-1455)
10. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, memerintah (ca.1455-ca. 1477)
11. Sultan Zain Al-‘Abidin, memerintah (ca.1477-ca.1500)
12. Sultan Abdullah Malik Az-Zahir, yang memerintah (ca.1501-1513)

1
13. Sultan Zain Al’Abidin, yang memerintah tahun 1513-1524

PERIODE PEMERINTAHAN

Rentang masa kekuasan Samudera Pasai berlangsung sekitar 3 abad, dari abad ke-13 hingga
16 M.

WILAYAH KEKUASAAN

Wilayah kekuasaan Pasai mencakup wilayah Aceh ketika itu.

STRUKTUR PEMERINTAHAN

Pimpinan tertinggi kerajaan berada di tangan sultan yang biasanya memerintah secara
turun temurun. disamping terdapat seorang sultan sebagai pimpinan kerajaan, terdapat pula
beberapa jabatan lain, seperti Menteri Besar (Perdana Menteri atau Orang Kaya Besar),
seorang Bendahara, seorang Komandan Militer atau Panglima Angkatan laut yang lebih
dikenal dengan gelar Laksamana, seorang Sekretaris Kerajaan, seorang Kepala Mahkamah
Agama yang dinamakan Qadi, dan beberapa orang Syahbandar yang mengepalai dan
mengawasi pedagang-pedagang asing di kota-kota pelabuhan yang berada di bawah pengaruh
kerajaan itu. Biasanya para Syahbandar ini juga menjabat sebagai penghubung antara sultan
dan pedagang-pedagang asing.

Selain itu menurut catatan M.Yunus Jamil, bahwa pejabat-pejabat Kerajaan Islam
Samudera Pasai terdiri dari orang-orang alim dan bijaksana. Adapun nama-nama dan jabatan-
jabatan mereka adalah sebagai berikut:

1. Seri Kaya Saiyid Ghiyasyuddin, sebagai Perdana Menteri.


2. Saiyid Ali bin Ali Al Makaarani, sebagai Syaikhul Islam.
3. Bawa Kayu Ali Hisamuddin Al Malabari, sebagai Menteri Luar Negeri

2
BAB 2

Kehidupan Kerajaan Samudera Pasai

KEHIDUPAN POLITIK

Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al-
Saleh, sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1285 – 1297. Pada masa
pemerintahannya, datang seorang musafir dari Venetia (Italia) tahun 1292 yang bernama
Marcopolo, melalui catatan perjalanan Marcopololah maka dapat diketahui bahwa raja
Samudra Pasai bergelar Sultan. Setelah Sultan Malik al-Saleh wafat, maka pemerintahannya
digantikan oleh keturunannya yaitu Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik al-Tahir I
(1297 – 1326). Pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan Ahmad yang juga bergelar
Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1348). Pada masa ini pemerintahan Samudra Pasai
berkembang pesat dan terus menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India
maupun Arab. Bahkan melalui catatan kunjungan Ibnu Batutah seorang utusan dari Sultan
Delhi tahun 1345 dapat diketahui Samudra Pasai merupakan pelabuhan yang penting dan
istananya disusun dan diatur secara India dan patihnya bergelar Amir. Pada masa selanjutnya
pemerintahan Samudra Pasai tidak banyak diketahui karena pemerintahan Sultan Zaenal
Abidin yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir III kurang begitu jelas. Menurut sejarah
Melayu, kerajaan Samudra Pasai diserang oleh kerajaan Siam. Dengan demikian karena tidak
adanya data sejarah yang lengkap, maka runtuhnya Samudra Pasai tidak diketahui secara
jelas. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak uraian
materi berikutnya.

KEHIDUPAN EKONOMI

Dengan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan
Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai menggantikan peranan
Sriwijaya di Selat Malaka.

Kerajaan Samudra Pasai memiliki hegemoni (pengaruh) atas pelabuhan-pelabuhan


penting di Pidie, Perlak, dan lain-lain. Samudra Pasai berkembang pesat pada masa
pemerintahan Sultan Malik al-Tahir II. Hal ini juga sesuai dengan keterangan Ibnu Batulah.

Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapurbarus dan emas.
Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang emas
yang dinamakan Deureuham (dirham).

3
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Telah disebutkan di muka bahwa, Pasai merupakan kerajaan besar, pusat perdagangan
dan perkembangan agama Islam. Sebagai kerajaan besar, di kerajaan ini juga berkembang
suatu kehidupan yang menghasilkan karya tulis yang baik. Sekelompok minoritas kreatif
berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam, untuk menulis karya
mereka dalam bahasa Melayu. Inilah yang kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan
hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP).
Bagian awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M. HRP menandai dimulainya
perkembangan sastra Melayu klasik di bumi nusantara. Bahasa Melayu tersebut kemudian
juga digunakan oleh Syaikh Abdurrauf al-Singkili untuk menuliskan buku-bukunya.

Sejalan dengan itu, juga berkembang ilmu tasawuf. Di antara buku tasawuf yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu adalah Durru al-Manzum, karya Maulana Abu Ishak.
Kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh Makhdum Patakan, atas
permintaan dari Sultan Malaka. Informasi di atas menceritakan sekelumit peran yang telah
dimainkan oleh Samudera Pasai dalam posisinya sebagai pusat tamadun Islam di Asia
Tenggara pada masa itu.

4
BAB 3
Masa Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan sultan ketiga,
Sultan Mahmud Malik Az Zahir. 

Pada masa kepemimpinannya, kerajaan ini menjalin hubungan yang erat dengan
kerajaan-kerajaan Islam di India dan Semenanjung Arab. Rempah-rempah seperti lada
menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan Samudera Pasai dengan kerajaan-
kerajaan ini.

Tidak hanya itu, guys. Lokasi Kerajaan Samudera Pasai sebenarnya strategis banget
untuk perdagangan, yaitu tepat di selat Malaka. Sehingga, kapal-kapal perdagangan di
seluruh dunia sering mampir ke kerajaan ini. Kapal-kapal dari Cina, India, Siam, Arab, dan
Persia sering berkunjung dan bahkan menetap di Samudera Pasai.

Selain kapal-kapal perdagangan, kerajaan ini juga dikunjungi para penjelajah maupun orang-
orang yang ingin belajar agama Islam. Dua penjelajah terkenal dunia, Marcopolo dan Ibnu
Batutah, bahkan pernah mampir ke kerajaan ini. Menurut catatan Ibnu Batutah, Sultan
Samudera Pasai saat itu adalah sosok yang menjunjung tinggi agama. Beliau bahkan berhasil
mengislamkan penduduk yang ada di daerah-daerah kekuasaan Samudera Pasai.

Kerajaan Samudera Pasai terus dikenal sebagai kerajaan Islam yang kaya hingga datangnya
pengaruh Kerajaan Sriwijaya yang melemahkan kerajaan ini.

5
BAB 4

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai

Menurut berbagai catatan mengenai Kerajaan Samudera Pasai, kemunduran kerajaan


ini nggak hanya disebabkan oleh pengaruh Kerajaan Sriwijaya saja. Pengaruh Kerajaan
Majapahit juga menjadi salah satu faktor mundurnya kerajaan ini.

Ada cerita unik nih, guys, tentang pengaruh Kerajaan Majapahit terhadap Kerajaan
Samudera Pasai.

Jadi, sultan yang berkuasa saat itu, Sultan Ahmad Malik Az-Zahir (1346-1383 M)
punya anak laki-laki yang naksir sama salah satu putri Majapahit bernama Raden Galuh
Gemerencang. Nama putranya adalah Tun Abdul Jalil.

Masalahnya, Sultan Ahmad Malik Az-Zahir juga ikutan naksir sama putri Majapahit
ini. Waduh, cinta segitiga dong? Iya, guys, ini cinta segitiga yang berakhir nggak bahagia
kayak cerita Wattpad.

Alih-alih memanfaatkan kesempatan ini buat jodohin anaknya dan bikin relasi
Samudera Pasai dengan Majapahit makin erat, Sultan Ahmad Malik Az-Zahir malah
melakukan tindakan tidak terpuji. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir malah membunuh anaknya
sendiri dan menenggelamkannya ke laut.

Di saat yang sama, Raden Galuh Gemerencang lagi dalam perjalanan ke Samudera
Pasai. Bayangin nih, sudah jauh-jauh datang dari Majapahit, sampai di Samudera Pasai
ternyata pacarnya dibunuh ayahnya sendiri. Raden Galuh Gemerencang langsung patah hati,
guys. Saking patah hatinya Raden Galuh Gemerencang langsung bunuh diri.

Rombongan pengawal yang mengiringi Raden Galuh Gemerencang langsung kembali


ke Majapahit dan melapor ke raja saat itu, Raja Hayam Wuruk. Raja Hayam Wuruk langsung
marah besar dan mengirim pasukan untuk menaklukan Kerajaan Samudera Pasai.

Penaklukan Kerajaan Samudera Pasai oleh Raja Hayam Wuruk ini membuat pasukan
Sultan Ahmad Malik Az-Zahir kalah. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir lalu melarikan diri dan
mengungsi ke daerah yang dinamakan Menduga. Sejak saat itu, kekuasaan Kerajaan
Samudera Pasai semakin melemah berkat pengaruh Kerajaan Majapahit.

6
BAB 5

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai menyisakan beberapa peninggalan yang kemudian digunakan oleh
para ahli sebagai sumber sejarah.

Berikut ini beberapa bukti peninggalan Kerajaan Samudra Pasai:

1. Makam Sultanah Nahrasiyah

Makam Sultanah Nahrasiyah - Bukti Peninggalan Kerajaan Samudra PasaiAceh Tourism

Makam Sultanah Nahrasiyah - Bukti Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

Makam Sultanah Nahrasiyah terletak di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kecamatan Samudera.

Pada batu nisan ratu pertama Kerajaan Samudera Pasai ini, terdapat kaligrafi yang berisi
kutipan Surat Yasin dan Ayat Kursi.

Nisan Sultanah Nahrasiyah yang sangat megah didatangkan langsung dari Kamboja.

Selain makam Sultan Malik Al-Saleh dan Sultanah Nahrasiyah, Kerajaan Samudera Pasai
juga meninggalkan beberapa makam raja lainnya.

2. Makam Sultan Malik Al-Saleh

Kerajaan Samudera Pasai meninggalkan jejak berupa beberapa makam dengan batu nisan
yang indah bentuknya.

Salah satunya adalah makam Sultan Malik Al-Saleh atau Marah Silu, pendiri sekaligus raja
pertama Kerajaan Samudera Pasai.

Makam dengan angka 1297 M ini diklaim sebagai batu nisan tertua yang ditemukan.

Batu nisan pada makam Sultan Malik Al-Saleh menunjukkan bukti adanya pengaruh Islam
dari Gujarat di Samudera Pasai.

3. Lonceng Cakra Donya

Lonceng Cakra Donya adalah peninggalan Kerajaan Samudera Pasai yang diperkirakan
dibuat pada 1409 M.

Lonceng setinggi 125 cm dan lebar 75 cm ini berupa mahkota besi berbentuk stupa.

Lonceng Cakra Donya diduga sebagai hadiah dari kekaisaran Cina kepada Sultan Samudera
Pasai.

7
4. Hikayat Raja-Raja Pasai

Hikayat Raja-Raja Pasai - Salah Satu PEninggalan Kerajaan Samudera PasaiKompas.com

Hikayat Raja-Raja Pasai - Salah Satu PEninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Hikayat Raja-Raja Pasai adalah karya dalam Bahasa Melayu yang diperkirakan ditulis pada
abad ke-14.

Isi karya sastra ini menceritakan tentang Kerajaan Samudera Pasai, termasuk mimpi Marah
Silu yang bertemu Nabi Muhammad kemudian mengislamkannya.

5. Dirham peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Samudera Pasai merupakan kerajaan makmur yang telah mengeluarkan mata uang sebagai
alat pembayaran, yaitu uang dirham yang terbuat dari emas.

Dirham Kerajaan Samudera Pasai pertama kali dikeluarkan pada periode pemerintahan raja
keduanya, yaitu Sultan Muhammad Malik Al Zahir.

Koin berbahan emas yang menjadi alat pembayaran ini kemudian diperkenalkan oleh orang-
orang kerajaan kepada bandar perdagangan di nusantara, seperti bandar Malaka.

Atas dasar mata uang emas yang pernah ditemukan pula, dapat diketahui pula beberapa nama
raja yang pernah memerintah di Kerajaan Samudra Pasai.

8
Foto-Foto Bukti Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Gambar 1.1 Makam Sultan Malik Al-Saleh

Gambar 1.2 Lonceng Cakra Donya

9
Gambar 1.3 Dirham Pasai

10

Anda mungkin juga menyukai