Anda di halaman 1dari 9

KERAJAAN SAMUDRA PASAI

Disusun oleh
Setya Aji Achmad Wahyuda
Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Samudra Pasai.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

1|Page
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………01

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………03
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...03
1.2 Tujuan Penelitian …………………………………………………………...03
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………………...…..03

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….04

2.1 Apakah Kerajaan Samudra Pasai itu?..............................................................04

2.2 Bagaimana kehidupan di kerajaan Samudra Pasai?.........................................05

2.3 Silsilah Kerajaan Samudra Pasai?....................................................................06

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………..07

3.1Kesimpulan ……………………………………………………………...….07

3.2Saran ………………………………………………………………………...07

BAB IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………08

2|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M

Untuk itu, makalah ini dibuat agar pemahaman kita mengenai Kerajaan Samudra Pasai lebih luas
lagi.

1.2 Tujuan Penelitian

 Ulangan Harian Sejarah Indonesia


 Agar pemahaman mengenai Kerajaan Samudra Pasai lebih luas lagi
 Dapat dijadikan sebagai referensi belajar mengajar

1.3 Rumusan Masalah

 Apakah Kerajaan Samudra Pasai itu?


 Bagaimana kehidupan di kerajaan samudra pasai?
 Silsilah kerajaan samudra pasai?

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 APAKAH KERAJAAN SAMUDRA PASAI ITU

Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai,
adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatra, kurang lebih di sekitar Kota
Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.

Belum begitu banyak bukti arkeologis tentang kerajaan ini untuk dapat digunakan
sebagai bahan kajian sejarah. Namun beberapa sejarahwan memulai menelusuri keberadaan
kerajaan ini bersumberkan dari Hikayat Raja-raja Pasai, dan ini dikaitkan dengan beberapa
makam raja serta penemuan koin berbahan emas dan perak dengan tertera nama rajanya.

Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar
tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq
(Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang
singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan ihsan
Portugal pada tahun 1521.

Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai
pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan
sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan
Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama
Malik al-Saleh.

Seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi Pasai
tahun 1346 M. ia juga menceritakan bahwa, ketika ia di Cina, ia melihat adanya kapal Sultan
Pasai di negeri Cina. Memang, sumber-sumber Cina ada menyebutkan bahwa utusan Pasai
secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan upeti. Informasi lain juga menyebutkan bahwa,
Sultan Pasai mengirimkan utusan ke Quilon, India Barat pada tahun 1282 M. Ini membuktikan
bahwa Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan kerajaan luar

Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu,
dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia.
Komoditas utama adalah lada. Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai
mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi di
kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat
perkembangan agama Islam.

4|Page
2.2 BAGAIMANA KEHIDUPAN DI KERAJAAN SAMUDRA PASAI

KEHIDUPAN POLITIK

Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al- Saleh,
sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1285 – 1297. Pada masa pemerintahannya, datang
seorang musafir dari Venetia (Italia) tahun 1292 yang bernama Marcopolo, melalui catatan
perjalanan Marcopololah maka dapat diketahui bahwa raja Samudra Pasai bergelar Sultan.
Setelah Sultan Malik al-Saleh wafat, maka pemerintahannya digantikan oleh keturunannya yaitu
Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik al-Tahir I (1297 – 1326). Pengganti dari Sultan
Muhammad adalah Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1348).
Pada masa ini pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus menjalin hubungan
dengan kerajaan-kerajaan Islam di India maupun Arab. Bahkan melalui catatan kunjungan Ibnu
Batutah seorang utusan dari Sultan Delhi tahun 1345 dapat diketahui Samudra Pasai merupakan
pelabuhan yang penting dan istananya disusun dan diatur secara India dan patihnya bergelar
Amir. Pada masa selanjutnya pemerintahan Samudra Pasai tidak banyak diketahui karena
pemerintahan Sultan Zaenal Abidin yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir III kurang begitu
jelas. Menurut sejarah Melayu, kerajaan Samudra Pasai diserang oleh kerajaan Siam. Dengan
demikian karena tidak adanya data sejarah yang lengkap, maka runtuhnya Samudra Pasai tidak
diketahui secara jelas. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham
simak uraian materi berikutnya.

KEHIDUPAN EKONOMI

Dengan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan
Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai menggantikan peranan Sriwijaya
di Selat Malaka.
Kerajaan Samudra Pasai memiliki hegemoni (pengaruh) atas pelabuhan-pelabuhan penting di
Pidie, Perlak, dan lain-lain. Samudra Pasai berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan
Malik al-Tahir II. Hal ini juga sesuai dengan keterangan Ibnu Batulah.
Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapurbarus dan emas. Dan untuk
kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang emas yang
dinamakan Deureuham (dirham).

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Telah disebutkan di muka bahwa, Pasai merupakan kerajaan besar, pusat perdagangan
dan perkembangan agama Islam. Sebagai kerajaan besar, di kerajaan ini juga berkembang suatu
kehidupan yang menghasilkan karya tulis yang baik. Sekelompok minoritas kreatif berhasil
memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam, untuk menulis karya mereka dalam
bahasa Melayu. Inilah yang kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan hurufnya disebut Arab
Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP). Bagian awal teks ini
diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M. HRP menandai dimulainya perkembangan sastra
Melayu klasik di bumi nusantara. Bahasa Melayu tersebut kemudian juga digunakan oleh Syaikh
Abdurrauf al-Singkili untuk menuliskan buku-bukunya.

5|Page
Sejalan dengan itu, juga berkembang ilmu tasawuf. Di antara buku tasawuf yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu adalah Durru al-Manzum, karya Maulana Abu Ishak.
Kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh Makhdum Patakan, atas
permintaan dari Sultan Malaka. Informasi di atas menceritakan sekelumit peran yang telah
dimainkan oleh Samudera Pasai dalam posisinya sebagai pusat tamadun Islam di Asia Tenggara
pada masa itu.
STRUKTUR PEMERINTAHAN

Pimpinan tertinggi kerajaan berada di tangan sultan yang biasanya memerintah secara
turun temurun. disamping terdapat seorang sultan sebagai pimpinan kerajaan, terdapat pula
beberapa jabatan lain, seperti Menteri Besar (Perdana Menteri atau Orang Kaya Besar), seorang
Bendahara, seorang Komandan Militer atau Panglima Angkatan laut yang lebih dikenal dengan
gelar Laksamana, seorang Sekretaris Kerajaan, seorang Kepala Mahkamah Agama yang
dinamakan Qadi, dan beberapa orang Syahbandar yang mengepalai dan mengawasi pedagang-
pedagang asing di kota-kota pelabuhan yang berada di bawah pengaruh kerajaan itu. Biasanya
para Syahbandar ini juga menjabat sebagai penghubung antara sultan dan pedagang-pedagang
asing.
Selain itu menurut catatan M.Yunus Jamil, bahwa pejabat-pejabat Kerajaan Islam
Samudera Pasai terdiri dari orang-orang alim dan bijaksana. Adapun nama-nama dan jabatan-
jabatan mereka adalah sebagai berikut:
1. Seri Kaya Saiyid Ghiyasyuddin, sebagai Perdana Menteri.
2. Saiyid Ali bin Ali Al Makaarani, sebagai Syaikhul Islam.
3. Bawa Kayu Ali Hisamuddin Al Malabari, sebagai Menteri Luar Negeri

2.3 SILSILAH KERAJAAN SAMUDRA PASAI


1. Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)
2. Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 ± 1345
4. Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346)
5. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir yang memerintah (ca. 1346-1383)
6. Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yang memerintah (1383-1405)
7. Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah (1405-1412)
8. Sultan Sallah Ad-Din yang memerintah (ca.1402-?)
9. Sultan yang kesembilan yaitu Abu Zaid Malik Az-Zahir (?-1455)
10.Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, memerintah (ca.1455-ca. 1477)
11.Sultan Zain Al-‘Abidin, memerintah (ca.1477-ca.1500)
12.Sultan Abdullah Malik Az-Zahir, yang memerintah (ca.1501-1513)
13.Sultan Zain Al’Abidin, yang memerintah tahun 1513-1524

6|Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan islam pertama di Indonesia, dan terletak di
pesisir pantai utara Sumatra, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara,
Provinsi Aceh, Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai termasuk kerajaan islam tertua dan terlama di
Indonesia Rentang masa kekuasan Samudera Pasai berlangsung sekitar 3 abad, dari abad ke-13
hingga 16 M.. Kebudayaan pada masa kerajaan Samudra Pasai memanfaatkan huruf Arab yang
dibawa oleh agama Islam, untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu. Inilah yang
kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara karya tulis
tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP). Bagian awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun
1360 M. HRP menandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di bumi nusantara.
Bahasa Melayu tersebut kemudian juga digunakan oleh Syaikh Abdurrauf al-Singkili untuk
menuliskan buku-bukunya

3.2 Saran

Semoga di masa mendatang generasi muda akan terusbangga dengan sejarah bangsa kita
sendiri.dan nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah dapat dipahami betul. Selain itu generasi
muda diharapkan menjadi kelestarian sejarah Indonesia khususnya sejarah kerajaan-kerajaan.
Karena seringkali para generasi muda menganggap sejarah hanyalah pelajaran yang
membosankan, dan lebih menyukai budaya asing. Jika dibiarkan terus menerus terjadi maka
suatu saat nanti kebesaran budaya kita akan menghilang, tentu saja sejarah bukanlah hal yang
dapat dibeli kembali, melainkan harus dijaga dan diabadikan. Jika pemerintah bersama
masyarakat luas ikut turut andil dalam persoalan ini maka niscaya minat generasi muda terhadap
sejarah akan semakin meningkat.

7|Page
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Samudera_Pasai

https://www.acehprov.go.id/jelajah/read/2018/01/22/64/kerajaan-samudera-
pasai.html

https://blog.ruangguru.com/kerajaan-samudera-pasai

https://www.romadecade.org/kerajaan-samudra-pasai/#!

8|Page

Anda mungkin juga menyukai