Oleh:
Sungkono
Praktisi Pengembangan Sumberdaya Manusia dan
Maintenance & Contractor Safety Coordinator
PT DuPont Agricultural Products Indonesia
Abstract
Change and competition are inevitable for every business. In order to
survive the change and competition, every business must be able to adapt its
external environment as well as to integrate its internal enivironment by
creating an organizational culture. Organization culture affects every
organization aspects dan a number of outcomes such as productivity,
performance, commitment, and ethical behaviors. This research aims to
H[DPLQH DQG DQDO\]H WKH LQIOXHQFH RI RUJDQL]DWLRQ FXOWXUH DQG HPSOR\HHV¶
PRWLYDWLRQ RQ HPSOR\HHV¶FRPPLWPHQW DQG FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH 'DWD IURP
105 respondents were collected and analyzed using Structural Equation
Modelling analysis. Result of this study proved that organization culture and
HPSOR\HHV¶ PRWLYDWLRQ KDYH VLJQLILFDQW LQIOXHQFHV RQ HPSOR\HHV¶ FRPPLWPHQWV
DQG FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH (PSOR\HHV¶ FRPPLWPHQWV DOVR KDV VLJnificant
LQIOXHQFH RQ FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH +RZHYHU ERWK RUJDQL]DWLRQ FXOWXUH DQG
HPSOR\HHV¶ PRWLYDWLRQ LQIOXHQFHV RQ FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH DUH QHJDWLYH
Latar Belakang
Dari tabel 1, terlihat bahwa posisi dari PT. DuPont cukup baik (posisi
ke 4). Pada tahun-tahun berikutnya posisi PT DuPont Agricultural Products
Indonesia tidak banyak berubah, namun untuk dapat menaikkan ke posisi yang
lebih tinggi, diperlukan strategi yang tepat dan didukung oleh seluruh
karyawan perusahaan.
Ida Ayu Brahmasari 171
Tabel 1
Daftar Perusahaan Penghasil Pestisida di Indonesia
Rumusan Masalah
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen karyawan?
4. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap komitmen karyawan?
5. Apakah komitmen karyawan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
Landasan Teori
Budaya Organisasi
1. Perilaku teratur yang diamati ketika orang berinteraksi, seperti bahasa yang
digunakan dan ritual yang berkaitan dengan rasa hormat dan cara bertindak.
2. Norma yang muncul dan kelompok kerja, sepertL QRUPD ³D IDLU GD\¶V ZRUN
IRU D IDLU GD\¶V SD\´ (Pembayaran yang layak untuk pekerjaan yang
dilakukan sehari-hari) dalam studi Hawthorne.
3. Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi, seperti kualitas produk
atau kepemimpinan harga.
4. Filosofi yang memedomani kebijakan suatu organisasi kepada karyawan
dan/atau konsumen.
5. Berbagai aturan untuk terus maju dalam organisasi, sebagai hal yang harus
dipelajari oleh pendatang baru agar dapat diterima sebagai anggota.
6. Perasaan atau iklim organisasi, melalui tatanan fisik dan cara anggota
berinteraksi dengan pelanggan atau orang-orang di luar organisasi.
Gambar 1
Tiga Lapisan Model Organisasi dari Schein
III
Basic assumptions
x Relationships to environment
x Nature of reality, time, and
space
x Nature of human nature
x Nature of human activity
x Nature of human relations
Budaya yang dicirikan oleh nilai inti dari organisasi yang dianut dengan
kuat, diatur dengan baik, dan dirasakan bersama secara luas. Makin banyak
anggota yang menerima nilai-nilai inti, menyetujui jajaran tingkat
kepentigannya, dan merasa sangat terikat kepadanya, maka makin kuat budaya
tersebut. Organisasi yang masih baru atau yang turnover anggotanya konstan,
mempunyai budaya yang lemah karena para anggota tidak akan mempunyai
Ida Ayu Brahmasari 175
dan komitmen organisasi memiliki implikasi penting bagi para manajer yang
menjalankan organisasi, maka faktor-faktor tersebut dapat dihubungkan.
Motivasi Kerja
Ada empat teori yang fokus pada kebutuhan (Need Theories), yaitu
teori Hierarkhi dari Maslow, teori Dua-Faktor dari Herzberg, teori ERG dari
Alderfer, dan teori McClelland. Teori yang paling kuat dari keempat teori
tersebut mungkin adalah teori McClelland, terutama dalam hubungan
berkenaan dengan hubungan antara prestasi dan produktivitas. Jika tiga teori
lainnya memiliki nilai, maka nilai tersebut menjelaskan dan memprediksi
kepuasan kerja. Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson (2005:139),
kebutuhan (needs) menunjuk pada kekurangan pengalaman seorang individu
pada waktu tertentu. Kekurangan tersebut dapat bersifat fisiologis (misalnya
kebutuhan akan makanan), psikologis (misalnya kebutuhan akan harga diri),
dan sosiologis (misalnya kebutuhan akan interaksi sosial) (Robbins, 2005:170).
banyak asumsi yang sama dengan model rasional tentang pembuatan keputusan
individu. Tindakan ini untuk membatasi kemampuan penerapannya (Robbins,
2005:170). Teori Pengharapan menjelaskan berbagai kondisi internal dari
proses motivasi.
Komitmen
(1) keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota dari suatu organisasi tertentu;
(2) kesediaan untuk mengerahkan sebanyak mungkin upaya demi
organisasinya;
(3) keyakinan yang tetap dalam menerima nilai-nilal dan tujuan organisasi.
Kinerja
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, juga dapat pada tingkatan
individu, kelompok ataupun organisasi. Kinerja juga dapat diartikan sebagai
pemenuhan suatu tugas. Poin penting dari kinerja adalah bahwa harus
dipikirkan secara luas. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika kinerja hanya
difokuskan pada kuantitas output (Aldac dan Stearns, 1987:77-78).
Gambar 2
Dampak Budaya Organisasi terhadap Kinerja danKepuasan Karyawan
Faktor-Faktor Obyektif:
x Inovasi dan Diper- Tinggi
Pengambilan Resiko sepsikan
Kinerja
x Perhatian ke Rincian sebagai
Budaya
x Orientasi Hasil Organisasi
x Orientasi Orang
x Orientasi Tim Kepuasan
x Keagresifan
Rendah
x Kemantapan
Kerangka Konseptual
Gambar 3
Kerangka Konseptual Penelitian
H
1
Budaya
Organisa H KK
3 KK
si 11
2
H5
Komitme Kinerja
n Perusaha
Karyawan an
H KK
3
4
H
Motivasi 2
Kerja
KP KP KP KP
1 2 3 4
Hipotesis Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Hasil Penelitian
Uji Normalitas
Uji Multikolinieritas
Gambar 4
Model Persamaan Struktural Tahap Akhir
Chi Square =39.562
p =.942
df =55
RMSEA =.000 ekk_1 ekk_2 ekk_3
GFI =.945
AGFI =.910
cmindf =.719 .83 .30 .69
TLI =1.034
CFI =1.000 KK_1 KK_2 KK_3
-.37
.91 .55 .83
.75
.27
ebo_1 BO_1
.87
Komitmen
.73 Karyawan
.85 Budaya
Organisasi .10 (KK)
ebo_2 BO_2
(BO)
.55.74
.28 ekk
ebo_3 BO_3
.31
-.03 .52
.57 -.25
.14
em_1 M_1
.76
.66
.81 Motivasi
em_2 M_2
(M) -.29
.62.79 .05 ekp
em_3 M_3
Kinerja
Perusahaan
(KP)
.87 .80
.90 .81
.76 .80 .65 .58
.35
KP_1 KP_2 KP_3 KP_4
Hasil evaluasi Goodness of Fit Index selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Tabel 3
Hasil Analisis Structural Equation Modelling
Standardized
Estimate S.E C.R P Keterangan
Estimates
Budaya Organisasi (BO)
BO Æ BO1 1.510 0.867 0.181 8.340 0.000 Signifikan
BO Æ BO2 1.339 0.854 0.161 8.290 0.000 Signifikan
BO Æ BO3 1.000 0.743 0.000 Signifikan
Motivasi Kerja (M)
M Æ M1 1.064 0.757 0.148 7.182 0.000 Signifikan
M Æ M2 1.072 0.813 0.134 7.971 0.000 Signifikan
M Æ M3 1.000 0.789 0.000 Signifikan
Komitmen Karyawan (KK)
KK Æ KK1 1.000 0.912 0.000 Signifikan
KK Æ KK2 0.337 0.546 0.062 5.475 0.000 Signifikan
KK Æ KK3 0.743 0.833 0.091 8.165 0.000 Signifikan
Kinerja Perusahaan (KP)
KP Æ KP1 0.571 0.873 0.059 9.689 0.000 Signifikan
KP Æ KP2 0.775 0.896 0.078 9.970 0.000 Signifikan
KP Æ KP3 0.721 0.805 0.082 8.829 0.000 Signifikan
KP Æ KP4 1.000 0.798 0.000 Signifikan
BO Æ KK 0.205 0.102 0.102 2.018 0.044 Signifikan
M Æ KK 0.811 0.520 0.185 4.376 0.000 Signifikan
BO Æ KP -0.238 -0.248 0.072 -3.301 0.001 Signifikan
M Æ KP -0.286 -0.289 0.085 -3.381 0.001 Signifikan
KK Æ KP 0.226 0.141 0.098 2.307 0.022 Signifikan
Ida Ayu Brahmasari 193
Gambar 4
Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Komitmen Karyawan dan Kinerja Perusahaan
Budaya
J = -0,248
Organisasi p = 0,001
J = 0,102
p = 0,044 Komitmen J = 0,141 Kinerja
J = 0,520 Karyawan p = 0,022 Perusahaan
p = 0,000
Motivasi
Kerja J = -0,289
p = 0,001
Berikut ini nilai Koefisien Jalur, Critical Ratio dan Probabilitas error
budaya organisasi, motivasi kerja terhadap komitmen karyawan dan kinerja
perusahaan.
Tabel 4
Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Komitmen Karyawan dan Kinerja Perusahaan
Koef.
Variabel C.R Prob Keterangan
Jalur
Budaya Organisasi Î
0,102 2,018 0,044 Signifikan
Komitmen Karyawan
Motivasi kerja Î
0,520 4,376 0,000 Signifikan
Komitmen Karyawan
Budaya Organisasi Î
-0,248 -3,301 0,001 Signifikan
Kinerja Perusahaan
Motivasi Kerja Î
-0,289 -3,381 0,001 Signifikan
Kinerja Perusahaan
Komitmen Karyawan
0,141 2,307 0,022 Signifikan
Î Kinerja Perusahaan
Keterangan : Î menunjukkan arah pengaruh
Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Richie
(2000) bahwa budaya organisasi menembus kehidupan organisasi dalam
berbagai cara untuk mempengaruhi setiap aspek organisasi dan mempengaruhi
berbagai outcomes seperti produktivitas, kinerja, komitmen, kepercayaan diri,
dan perilaku etis. Selain itu juga mendukung pendapat Rashid et al. (2003)
bahwa ada hubungan antara beberapa dimensi budaya dengan komitmen
organisasi, serta Geiger yang menemukan dampak nilai-nilai budaya terhadap
peningkatan komitmen. Studi mereka menunjukkan bahwa budaya dapat
meningkatkan komitmen organisasi, dan selanjutnya meyakinkan keberhasilan
organisasi. Oleh karena faktor budaya dan komitmen organisasi memiliki
implikasi penting bagi para manajer yang menjalankan organisasi, maka faktor-
faktor tersebut dapat dihubungkan.
Daftar Pustaka