Ì ËÊ É È Ç Æ Å Ä Ã
ÑÐÏÎÍ
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa
orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah
bahwa Allâh Amat keras siksaan-Nya. (QS. Al-Anfâl/8:25)
Kaum Muslimin, rahimakumullâh!
Sikap saling menolong merupakan bentuk kerjasama yang
diajarkan oleh Islam dan merupakan bukti keimanan. Sekaligus
¦ ¥ ¤ £ ¢ ¡{ | } ~ ﮯ
ª©¨§
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi
sebagian yang lain. Jika kamu (wahai kaum Muslimin) tidak melaksanakan
apa yang telah diperintahkan Allâh itu, niscaya akan terjadi kekacauan di
muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al-Anfâl/8:73)
4 Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 04/Thn XIX/Syawwal 1436H/Agustus 2015M
Dalam hadits juga dijelaskan bahwa kaum Muslimin tidak boleh
mengabaikan seorang Muslim yang membutuhkan pertolongan.
Rasûlullâh n bersabda :
ml kj ihg
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zhalim
yang menyebabkan kamu disentuh api neraka (QS. Hûd/11:113)
Kaum Muslimin, rahimakumullâh!
Termasuk bentuk lain dari pertolongan itu adalah memboikot
barang-barang dagangan musuh dan orang yang terang-terangan
membantu musuh dan membiayai mereka. Pemboikotan jika
dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah pemboikotan yang syar’i,
maka dia bisa menjadi senjata yang manjur dan berpengaruh.
Ini semua adalah bentuk pertolongan kepada fisik kaum Muslimin
yang mengalami berbagai tindakan zhalim. Lalu bagaimana menolong
kaum Muslimin agar akidahnya tetap kokoh ditengah gempuran
berbagai syubhat yang dilontarkan para musuh Islam? Sebab para
musuh Islam, disamping melakukan penyerangan terhadap fisik,
mereka terlebih dahulu menyerang akidah kaum Muslimin.
Kaum Muslimin, rahimakumullâh!
Tidak disangsikan lagi, pertolongan terhadap akidah kaum
Muslimin harus mendapat porsi perhatian yang lebih besar. Yaitu
dengan berusaha menjelaskan kepada umat tentang pokok-
pokok akidah dan pemahaman yang benar, membantah syubhat-
syubhat serta menjelaskan bahaya bid’ah dan akidah sekte-sekte
menyimpang yang biasa disetir oleh para musuh Islam untuk
menggoncang stabilitas keamanan dan mengobarkan kekacauan.
Kaum Muslimin, rahimakumullâh!
Membela dan menolong umat Islam bisa juga dilakukan melalui
6 Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 04/Thn XIX/Syawwal 1436H/Agustus 2015M
media. Karena semua orang bisa melihat dan mendengar bagaimana
peran media yang dengki dalam menghapus fakta kebenaran dan
mencemarkan nama baik agama Islam serta mengingkari hak-hak
kaum Muslimin. Media-media kafir dan sekuler menggambarkan
bahwa kaum Muslimin itu pembunuh dan para penghisap darah.
Mereka juga menyebut orang yang membela negerinya dan
kehormatannya sebagai teroris.
Disini, peran media Islam dituntut untuk menjelaskan
kezhaliman orang-orang itu, menayangkan sepak-terjang mereka
dan menjelaskan jati diri mereka. Dalam kondisi-kondisi tertentu,
tayangan media massa lebih kuat dan lebih tajam dari pada sayatan
pedang.
Kaum Muslimin, rahimakumullâh!
Menolong juga bisa dilakukan melalui doa. Ia adalah senjata
segala urusan dan obat dari segala kesulitan. Rasûlullâh n
menolong orang-orang yang terzhalimi dengan doa dalam qunut
Beliau n . dan Beliau n adalah suri tauladan terbaik.
Yang tidak kalah pentingnya adanlah seorang Muslim tidak
boleh lupa untuk bersandar kepada Allâh k di tengah cobaan
dan selalu menjaga hubungan dengan Allâh k bahkan semakin
memperkuatnya hubungan tersebut.
Semoga Allah k menjadikan kita termasuk orang-orang yang
senantiasa menolong sesama Muslim dengan kemampuan yang
Allah k berikan kepada kita.
ّٰ
ﹶﺃ ﹸﻗـ ﹾـﻮ ﹸﻝ ﹶﻗـ ﹾـﻮ ﹺﱄ ﹶﻫ ﹶﺬﺍ ﹶﺃ ﹾﺳ ﹶﺘ ﹾﻐ ﹺﻔ ﹸﺮ ا َ ﹺﱄ ﹶﻭ ﹶﻟﻜ ﹾﹸﻢ ﹶﻭﻟﹺ ﹶﺴ ﹺﺎﺋ ﹺﺮ ﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹾﺴ ﹺﻠ ﹺﻤ ﹾ ﹶ
ﲔ
ﺍﻟﺮ ﹺﺣ ﹾﻴ ﹸﻢ ﹺ
ﺎﺳ ﹶﺘ ﹾﻐﻔ ﹸﺮ ﹾﻭ ﹸﻩ ﺇﹺ ﱠﻧ ﹸﻪ ﹸﻫ ﹶﻮ ﹾﺍﻟ ﹶﻐ ﹸﻔ ﹾﻮ ﹸﺭ ﱠ
ﹺ ﹺ
ﹶﻭﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹾﺴﻠ ﹶﲈﺕ ﹶﻓ ﹾ
[ KHUTBAH KEDUA ]
R Q P O NM L K J
Sesungguhnya Allâh pasti menolong orang yang menolong (agama)-
Nya. Sesungguhnya Allâh benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa
)(QS. Al-Hajj/22:40
ب ﹶﻳﺂ ﹶﺃ ﱡ ﹶﳞﺎ ﺍ ﱠﻟ ﹺﺬﻳ ﹶﻦ ﹶﺀﺍ ﹶﻣﻨﹸﻮﺍ ﹶﺻ ﱡﻠﻮﺍ ﹶﻋ ﹶﻠ ﹾﻴ ﹺﻪ ﻮﻥ ﹶﻋ ﹶﲆ الَّ ّ ﹶ ﻠﱡ ﺼ ﻳ ﻪ ﺘ
ﹶ ﹶ
ﻜ إ َّن ا ّٰ َ ﻭﻣﻼ ﹺ
ﹶﺋ
ِِ ﹶ ﹸ ﹸ ﹶ ﹶ ِ
ﹶﻭ َسل ِ ُموﺍ ﺗﹶﺴ ﹺﻠﻴﲈ .ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬﻢ َص ّل ﹶﻋ ﹶﲆ ﹸﳏﹶﻤ ﹴﺪ ﹶﻭ ﹶﻋ ﹶﲆ ﹺ ّ
ﺁﻝ ﹸﳏ ﹶ ﱠﻤ ﹴﺪ ﻛ ﹶﹶﲈ ﹶﺻ ﱠﻠ ﹾﻴ ﹶﺖ ﹶﻋ ﹶﲆ ﱠ ﱠ ِ ﹾ ﹰ
ﺎﺭ ﹾﻙ ﹶﻋ ﹶﲆ ﹸﳏﹶﻤ ﹴﺪ ﹶﻭ ﹶﻋ ﹶﲆ ﹺ ﺍﻫ ﹾﻴ ﹶﻢ ،ﺇﹺﻧ ﹶﱠﻚ ﹶﲪﹺ ﹾﻴﺪﹲ ﹶ ﹺﳎ ﹾﻴﺪﹲ .ﹶﻭ ﹶﺑ ﹺ ﺁﻝ ﺇﹺﺑﺮ ﹺ ﺍﻫ ﹾﻴﻢ ﹶﻭ ﹶﻋ ﹶﲆ ﹺ ﹺ
ﺁﻝ ﱠ ﹾﹶ ﺇﹺ ﹾﺑ ﹶﺮ ﹶ
ﺍﻫ ﹾﻴ ﹶﻢ ،ﺇﹺﻧ ﹶﱠﻚ ﹶﲪﹺ ﹾﻴﺪﹲ ﹶ ﹺﳎ ﹾﻴﺪﹲ .
ﺁﻝ ﺇﹺﺑﺮ ﹺ ﹺ ﹺ
ﹾﺖ ﹶﻋ ﹶﲆ ﺇﹺ ﹾﺑ ﹶﺮﺍﻫ ﹾﻴ ﹶﻢ ﹶﻭ ﹶﻋ ﹶﲆ ﹾ ﹶ ﹸﳏ ﹶ ﱠﻤ ﹴﺪ ﻛ ﹶﹶﲈ ﹶﺑ ﹶﺎﺭﻛ ﹶ
ﲔ، ﻼ ﹶﻡ ﹶﻭﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹾﺴ ﹺﻠ ﹺﻤ ﹾ ﹶ ﲔ ،ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬ ﱠﻢ ﹶﺃ ﹺﻋ ﱠﺰ ﹺ
ﺍﻹ ﹾﺳ ﹶ ﻼ ﹶﻡ ﹶﻭﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹾﺴ ﹺﻠ ﹺﻤ ﹾ ﹶ ﺍﻹ ﹾﺳ ﹶ ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬ ﱠﻢ ﹶﺃ ﹺﻋ ﱠﺰ ﹺ
ك ﻣﻜ ﹴ ﹺ ﹺ ﹺ ُّ ﲔ ،ﹶﺍﻟ ﱣﻠﻬﻢ ﺍﺣ ﹶﻔ ﹺ ﹺﹺ ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬ ﱠﻢ ﹶﺃ ﹺﻋ ﱠﺰ ﹺ
ﹶﺎﻥ. ﲔﰲ ِ ﹶ ﻆ ﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹾﺴﻠﻤ ﹾ ﹶ ﻼ ﹶﻡ ﹶﻭﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹾﺴﻠﻤ ﹾ ﹶ ﹸ ﱠ ﹾ ﺍﻹ ﹾﺳ ﹶ
َ َ
ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬ ﱠﻢ ﹸﻛ ﹾﻦ ﻟـ ﹸﹶﻬ ﹾﻢ ُمؤ ّي ِ ًدا ﹶﻭﻧ ﹺﹶﺼ ﹾ ﹰﲑﺍ ﹶﻭ ﹶﻇ ﹺﻬ ﹾ ﹰﲑﺍ ،ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬ ﱠﻢ ﹸﻛ ﹾﻦ ﻟـ ﹸﹶﻬ ﹾﻢ ُمؤ ّي ِ ًدا ﹶﻭﻧ ﹺﹶﺼ ﹾ ﹰﲑﺍ
ﹶﺎﺏ، ﹶﻭ ﹶﻇ ﹺﻬ ﹾ ﹰﲑﺍ ،ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬ ﱠﻢ ﹸﻛ ﹾﻦ ﻟـ ﹸﹶﻬ ﹾﻢ ﹸﻣ ﹶﺆ ﱢﻳﺪﹰ ﺍ ﹶﻭﻧ ﹺﹶﺼ ﹾ ﹰﲑﺍ ﹶﻭ ﹶﻇ ﹺﻬ ﹾ ﹰﲑﺍ .ﹶﺍﻟ ﱣﻠ ﹸﻬ ﱠﻢ ﹸﻣﻨ ﹺﹾﺰ ﹶﻝ ﺍ ﹾﻟ ﹺﻜﺘ ﹺ
ﹾﴫ الِيْن ﹶﻭﺍﻧ ﹸ ﹺ ﺍﺏ ﺍﻫ ﹺﺰﻡ ﹶﺃ ﹾﻋــﺪﹶ ﺍﺀ ﹶﻙ ﹶﺃ ﹾﻋــﺪﹶ ﺍﺀ ّ
ﹶ ﹶ ﺎﺯ ﹶﻡ ﹾﺍﻷﹶ ﹾﺣـ ﹶـﺰ ﹺ ﹾ ﹾ ﺎﺏ ﹶﻫ ﹺ ﺍﻟﺴ ﹶﺤ ﹺ ﹸﳎ ﹾ ﹺﺮ ﹶﻱ ﱠ
ِ
ﲔﺍﲪﹺ ﹾ ﹶﲔ ﹶﻋ ﹶﻠﻴ ﹺﻬﻢ ﻳﺎ ﹶﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮ ﹺ
ﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹾﺴﻠﻤ ﹾ ﹶ ﹾ ﹾ ﹶ ﹾ ﹶ ﹶ ﱠ
ﹺﹺ
S
halat ‘ied merupakan shalat yang dilakukan setahun
dua kali, yaitu ‘iedul Fithri dan ‘iedul Adh-ha. Karena
keagungan kedua shalat ini, maka Nabi dan para sahabat
melakukannya di tanah lapang. Inilah tata-cara shalat ‘ied yang
perlu kita ketahui:
1. Shalat dilakukan sebelum khutbah.
Dari Ibnu ‘Umar c , ia mengatakan:
Bonus
Bonus Majalah
Majalah As-Sunnah
As-Sunnah Edisi
Edisi 04/Thn
04/Thn XIX/Syawwal
XIX/Syawwal 1436H/Agustus
1436H/Agustus 2015M
2015M 9 999
Khutbah Idul FithriSuplemen Shalat Ied
3. Shalat ‘ied tidak diawali dengan adzan dan iqamah.
Dari Jâbir bin Samurah z , ia berkata:
ﹶﻭﺍ ﹾﻟ ﹶﻌﻨ ﹶﹶﺰ ﹸﺓ، ﹶﻳ ﹾﻐﺪﹸ ﻭ ﺇﹺ ﹶﱃ ﺍ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹶﺼ ﱠﲆb ﹶﺎﻥ ﺍﻟﻨﱠﺒﹺ ﱡﻰﹶﻋ ﹺﻦ ﺍ ﹾﺑ ﹺﻦ ﹸﻋ ﹶﻤ ﹶﺮ ﹶﻗ ﹶﺎﻝ ﻛ ﹶ
ّ َ
ﲔ ﹶﻳﺪﹶ ﹾﻳ ﹺﻪ ف ُي َص ِل ﺇﹺ ﹶﻟ ﹾﻴ ﹶﻬﺎ
ﺐ ﺑﹺﺎ ﹾﻟ ﹸـﻤ ﹶﺼ ﱠﲆ ﹶﺑ ﹾ ﹶ ﺑ ﹶ ﹺ
ﹸ ﹾﲢ ﹶﻤ ﹸﻞ ﹶﻭ ﹸﺗﻨ ﹶﹾﺼ ﹸ، ﲔ ﹶﻳﺪﹶ ﹾﻳﻪﹶﹾ
Dari Ibnu ‘Umar c , dia berkata bahwa Nabi n berangkat
menuju mushalla (lapangan tempat shalat), dan tombak
kecil ada ditangannya. Beliau n membawanya dan
menancapkannya di depannya di lapangan, lalu ia shalat
menghadapnya. (HR. Al-Bukhâri, no. 973 dan Muslim,
no. 501)
ﻭﺻ ﹶﻼ ﹸﺓ ﺍ ﹾﻟ ﹺﻔ ﹾﻄ ﹺﺮ ﺭ ﹾﻛﻌﺘ ﹺ،ﹶﺎﻥ
ﺍﳉﻤﻌ ﹺﺔ ﺭ ﹾﻛﻌﺘ ﹺ
ﹶﻭ ﹶﺻ ﹶﻼ ﹸﺓ،ﹶﺎﻥ ﹶ ﹶ ﹶ ﹶ ﹶﺻ ﹶﻼ ﹸﺓ ﹾ ﹸ ﹸ ﹶ ﹶ ﹶ
ﴫ ﻭﺻ ﹶﻼ ﹸﺓ ﺍﻟﺴ ﹶﻔ ﹺﺮ ﺭ ﹾﻛﻌﺘ ﹺ،ﹶﺎﻥ
ﹶﺎﻥ ﹶﲤﹶﺎ ﹲﻡ ﹶﻏ ﹾ ﹸﲑ ﹶﻗ ﹾ ﹴ ﹾﺍﻷﹶ ﹾﺿﺤﻰ ﺭ ﹾﻛﻌﺘ ﹺ
ﱠ ﹶ ﹶ ﹶ ﹶ ﹶ ﹶ ﹶ
bﺎﻥ ﹸﳏ ﹶ ﱠﻤ ﹴﺪ
ﹶﻋ ﹶﲆ ﻟﹺﺴ ﹺ
ﹶ
Shalat Jum’at dua raka’at, shalat Fithri dua raka’at, shalat
Adh-ha dua raka’at, shalat safar dua raka’at, sempurna,
tidak kurang, berdasarkan sabda Nabi Muhammad n
(HR. An-Nasâ’i, 1419; Ibnu Mâjah, no. 1063; Ahmad, 1/37.
Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani t)
ُّك َ ُ ﹶ ﹶ ّٰ ﹶ
ب ﹺﰲ ﺍ ﹾﻟ ﹺﻔ ﹾﻄ ﹺﺮ ِ ـﺎﻥ ي ﻛـb ِ ـﻮﻝ ا ﹶﺃ ﱠﻥ ﹶﺭ ﹸﺳـ،ﹶﻋ ﹾﻦ ﹶﻋ ﹺﺎﺋ ﹶﺸ ﹶﺔ
ﹶﻭ ﹺﰲ ﺍﻟ ﱠﺜﺎﻧﹺ ﹶﻴ ﹺﺔ ﹶ ﹾ،ﺍﺕ
ﲬ ﹰﺴﺎ ﻭﱃ ﺳﺒﻊ ﹶﺗﻜﹾﺒﹺﲑ ﹴ
ﹶ ﹺﰲ ﹾﺍﻷﹸ ﹶ ﹶ ﹾ ﹶ،ﹶﻭ ﹾﺍﻷﹶ ﹾﺿ ﹶﺤﻰ
Dari ‘Aisyah, dia berkata bahwa Rasûlullâh n bertakbîr
di dalam (shalat) Fithri dan Adh-ha, pada raka’at pertama
tujuh kali takbîr, dan pada raka’at kedua lima kali. (HR. Abu
Dâwud, no. 1149, 1150; Ibnu Mâjah, no. 1280; Ahmad,
6/70. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani t )
Bonus
Bonus Majalah
Majalah As-Sunnah
As-Sunnah Edisi
Edisi 04/Thn
04/Thn XIX/Syawwal
XIX/Syawwal 1436H/Agustus
1436H/Agustus 2015M
2015M 111111
11 11
Khutbah Idul FithriSuplemen Shalat Ied
Bonus
Bonus Majalah
Majalah As-Sunnah
As-Sunnah Edisi
Edisi 04/Thn
04/Thn XIX/Syawwal
XIX/Syawwal 1436H/Agustus
1436H/Agustus 2015M
2015M 15
15
15 15
Khutbah Idul Fithri FATAWA
Beliau t menjawab:
Melaksanakan ibadah kurban itu hukumnya sunnah mu’akkad
(sunnah yang sangat ditekankan) bagi yang memiliki kemampuan
untuk melaksanakannya, bahkan sebagian ahli ilmu berpendapat
bahwa ibadah kurban itu hukumnya wajib.
Di antara para Ulama yang mengatakan hukumnya wajib yaitu Imam
Abu Hanîfah dan para Sahabat Beliau. Hukum wajib ini merupakan
riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal t dan ini juga dipilih oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t . Berdasarkan keterangan ini maka
tidak sepantasnya orang yang memiliki kemampuan meninggalkan
ibadah ini.
Adapun orang yang tidak memiliki harta, maka tidak sepantasnya
dia berhutang agar bisa melaksanakan ibadah kurban ini, karena dia
akan tersibukkan dengan hutang, sementara dia juga tidak tahu,
apakah dia akan mampu membayar hutang itu atau tidak? Namun
bagi yang memiliki kemampuan, maka dia tidak sepantasnya dia
meninggalkannya, karena hukumnya sunnah.
Ibadah kurban itu sebenarnya dilakukan atas nama orang yang
berkurban dan keluarganya, sebagaimana yang dilakukan Rasûlullâh
n . Beliau n berkurban dengan seekor kambing atas nama dirinya
dan keluarganya.
Jika seseorang berkurban dengan seekor kambing atas nama
diri dan keluarga, maka itu sudah cukup untuk semua keluarganya,
baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Jadi, tidak
perlu mengkhususkan atas nama orang yang sudah meninggal
saja sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang. Mereka
mengkhususkan ibadah kurban hanya atas nama orang yang sudah
meninggal, tanpa menyertakan diri dan keluarga mereka. Namun jika
si masyit itu berwasiat agar dilakukan ibadah kurban atas nama dia,
maka itu harus dilaksanakan. Wallahu a’lam.