Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Keanekaragaman Hewan Tingkat Rendah

Disusun Oleh

 NIA NOVITA(2019201042)
 SUSI ERNAWATI(2019201055)
 RAMADONA(2019201045)

Dosen Pengampu : SRI LESTARI M.Pd

PRODI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEMESTER : II (DUA)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kehidupan kepada makhluk ciptaan-
Nya, yang telah melebihkan manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw.
Sebagai sosok yang sangat kita muliakan karena akhlaknya dan kepribadiannya yang dapat
kita pelajari dari berbagai hadis yang telah diriwayatkan oleh banyak sahabat.

Dalam makalah ini menjelaskan tentang “Keanekaragaman Hewan Tingkat


Rendah”.Dikarenakan tidak memungkinkannya penjabaran secara menyeluruh, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan
datang. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
membimbing penulisan makalah ini.

Belitang, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hewan Invertebrata(Tingkat rendah).................................................. 2
1. Flum porifer.........................................................................2
2.   Filum Coelenterata..............................................................3
3.  FilumPlatyhelmintes......................................................3
4.  FilumNemathelmintes(Nematoda).......................................3
5.  Filum Annelida...................................................................4
6. Filum Mollusca....................................................................4
7.  Filum Anthropoda..............................................................5
8. Filum Echinodermata..........................................................5
9. Filum Chordata...................................................................6
B.     Perkembangbiakan Generatif Pada Hewan Tingkat Rendah........6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................7
B. Saran.................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Keanekaragaman dalam dunia hewan lebih banyak macamnya dibandingkan dengan dunia
tumbuhan. Jenis yang telah diidentifikasikan jauh lebih banyak daripada jenis tumbuhan. Seluruh
hewan dimasukkan ke dalam satu kelompok. Di dalam kelompok yang sama itu, bila ditemukan
perbedaan ciri maka dibuatlah kelompok yang lebih kecil. Demikianlah seterusnya sehingga akhirnya
diperoleh kelompok yang anggotanya paling sedikit, tetapi lebih banyak memiliki ciri yang
sama.Dunia hewan (Kingdom animalia) adalah kelompok yang memiliki anggota yang sangat luas,
terdiri dari Vertebrata dan Invertebrata. Kingdom animalia memiliki bentuk dan alat-alat tubuh yang
beragam. Keanekaragaman bentuk tubuh bisa dikelompokkan dengan bentuk simetri tubuhnya.
Berdasarkan simetri tubuh, ada hewan yang berbentuk simetri bilateral dan simetri radial.
Secara umum, kingdom animalia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Vertebrata atau hewan
bertulang belakang dan Invertebrata atau hewan tak bertulang belakang. Hewan tidak bertulang
belakang atau avertebrata sering disebut hewan tingkat rendah. Hewan tidak bertulang belakang
mencakup banyak filum. Dan yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah hewan tingkat rendah
(Invertebrata).

B.     Rumusan Masalah
1.    Jelaskan Klasifikasi Hewan Invertebrata?
2.     Bagaimana Perkembangbiakan Generatif Pada Hewan Invertebrata?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui Klasifikasi Pada Hewan Invertebrata.
2.      Mengetahui Perkembangbiakan Generatif Pada Hewan Invertebrata.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Klasifikasi Pada Hewan Invertebrata(Tingkat rendah)


Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa,
vertebrae = tulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrata adalah hewan tingkat
rendah dan tidak memiliki tulang belakang dan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang
belakang.
Invertebrata terdiri dari beberapa filum, yaitu:
1. Filum Porifa
Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera
berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi
yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk
memproduksi spons. 
Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk
membersihkan
Ciri-ciri umum Porifera:
a)    Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana.
b)    Tubuh terdiri atas banyak sel.

c)    Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh.
d)    Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman
5,5km.
e)   Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil).

f)    Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
g)     Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori.

h)    Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung secara
intraseluler.
2.        Filum Coelenterata

Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata
adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya
ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik.
Beberapa jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang
merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi
pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.

Ciri-ciri umum Coelenterata:


a)   Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.
b)  Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.

c)   Bentuk tubuhnya simetri radial.


d)  Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan.

e)   Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.

3. FilumPlatyhelmintes

Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih,
dan helmintes = cacing). Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana
Ciri-ciri Platyhelmintes
a)   Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.
b)  Susunan tubuhnya simetri bilateral.

c)   Merupakan hewan triploblastik aselomata.


d)  Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.

e)   Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus.
4.        FilumNemathelmintes(Nematoda)
Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi,
nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak
bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing giling. Nemathelmintes ada
yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sebagai parasit

Ciri-ciri Nemathelmintes:
a)   Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal sebagai
hewan triploblastik pseudoselomata.
b)  Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.

c)   Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
d)  Semua anggotanya bereproduksi secara seksual.

e)   Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
f)    Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.
5.        Filum Annelida
Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen.
Jadi, annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai
cincin/gelang.

Ciri-ciri Annelida:
a)   Merupakan hewan triploblastik selomata.

b)  Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.


c)   Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.

d)  Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit.
e)   Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.

6.        Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti hewan yang
bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan,
misalnya kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan sebagai
penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara.

Ciri-ciri Mollusca:
a)   Merupakan hewan triploblastik.
b)  Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.

c)   Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar
lendir.

d)  Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut, daerah
panas sampai daerah dingin.
e)   Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf,

sistem reproduksi, dan sistem otot.


7.        Filum Anthropoda

Anthropoda berasal dari kata arthros = sendi atau ruas, dan podos = kaki. Jadi, anthropoda adalah
hewan yang memiliki kaki yang bersendi/beruas-ruas. Anthropoda merupakan filum terbesar dari
kingdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesies yang lebih banyak daripada filum lainnya.
Anthropoda (kelas Crustacea) dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein,
misalnya udang dan kepiting. Lebah madu dapat menghasilkan madu yang berfungsi sebagai
penambah tenaga.
.
Ciri-ciri Anthropoda:
a)   Merupakan hewan triploblastik selomata. 
b)  Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sbg
parasit pada hewan dan tumbuhan.
c)   Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan partenogenesis.

d)  Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.


e)   Merupakan hewan bilateral simetris.

f)    Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah dilengkapi dengan rahang

serta memiliki anus.\

8.        Filum Echinodermata

Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri, dan dermal = kulit. Jadi,
echinodermata berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Pada umumnya, echinodermata tidak
memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat dimanfaatkan sbg makanan,
misalnya kerupuk teripang. Selain itu, beberapa kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat
dimanfaatkan sebagai hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut.

Ciri-ciri Echinodermata:
a)   Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata. 

b)  Semua anggota hewan ini hidup di laut.


c)   Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral.

d)  Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.
e)   Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral.

9.      Filum Chordata

Hanya sedikit sekali chordata yang mempunyai notokorda dan tidak tergantikan dengan
tulang punggung. Lanselet dan tunikata merupakan dua contoh hewan yang tergolong chordata
invertebrata.
Lanselet (lanset) masuk ke dalam subfilum Cephalochordata. Kelompok hewan tersebut
mempunyai notokorda di sepanjang ekor hingga kepala. Anggotanya ada sekitar 23 spesies. Tubuh
lanselet umunya berukuran kecil dengan panjang tubuh hanya beberapa sentimeter. Dinamakan
lanselet karena hewan tersebut berbentuk mirip pisau bedah bermata dua sisi dan berujung runcing.
Tunikata masuk dalam subfilum Urochordata yang terdiri atas 1.250 spesies. Hewan tersebut hidup
di dasar laut dan memiliki tunik (selubung) yang membuat tubuh mereka seperti dinding tebal atau
kantung yang pendek dan gemuk. Tunikata juga dinamakan hewan penyemprot laut karena dapat
menyemprotkan air dari lubang pengeluaran air ketika mereka merasa terganggu.
Tubuh larva (berudu) tunikata bertipe simertri bilateral. Mereka bermetamorfosis menghasilkan
individu dewasa yang hidup melekat di dasar laut. Namun, ada juga beberapa spesies yang tetap hidup
bebas hingga dewasa.
Faring tunikata dilapisi oleh silia yang bermanfaat untuk mengarahkan air menuju faring dan
dikeluarkan melalui insang. Partikel mikroskopik yang melekat di faring merangsang sekresi mukosa
dan akhirnya partikel tersebut dimakan.

B.     Perkembangbiakan Generatif Pada Hewan Tingkat Rendah

Pada beberapa jenis hewan tingkat rendah, alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam
satu individu. Hewan yang demikian disebut hewan hermafrodit. Walaupun hewan hermafrodit
mampu menghasilkan sel telur dan sel sperma namun jarang terjadi
pembuahan sendiri karena :

1.      Kematangan sel telur dan sel sperma tidak bersama


2.      Letak muara sel telur dan sel sperma tidak mungkin bertemu.

Misalnya pada cacing tanah dan siput. Hewan hermafrodit yang dapat melakukan pembuahan
sendiri adalah Hydra dan cacing pita.
Hewan tingkat rendah berkembang biak dengan cara sebagai berikut:
1.   Konjugasi. Adalah perkawinan antara dua individu sejenis yang belum dapat dibedakan jenis
kelaminnya, contohnya pada Paramecium dan cacing tanah.
2.   Anisogami. Adalah perkawinan antara dua individu sejenis yang menghasilkan dua jenis gamet yang
berbeda bentuk dan ukurannya. Contohnya pada Hydra.
3.   Metagenesis. Adalah perkembangbiakan yang berlangsung di mana dalam satu siklus
terbentuknya individu baru, terjadi pergantian antara reproduksi aseksual danseksual. Contohnya pada
Obelia dan Plasmodium.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi yang disebut dengan avertebrata/invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang
belakang yang biasa disebut hewan tingkat rendah. Yaitu memiliki 9 filum seperti Filum Porifera,
Filum Chordata, Filum Coelenterate, Filum Platyhelmintes, Filum Nemathelminthes, Filum Annelida,
Filum Anthropoda, Filum Mollusca, Dan Filum Echinodermata.

B.   Saran
Demikian dengan isi makalah yang kami sajikan, bila ada kesalahan dalam penulisan mohon
dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati kami, kami sebagai pemakalah mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari teman-teman sekalian.
DAFTAR PUSAKA

http://warnet178meulaboh.blogspot.co.id/2013/04/makalah-dunia-hewan.html
http://ahyarulmuslihin.blogspot.co.id/2015/02/klasifikasi-hewan-invertebrata.html
http://tikanov.blogspot.co.id/2015/02/perkembangbiakan-generatif-pada-hewan.html

Anda mungkin juga menyukai