INDEPENDENT
BASIC LEADERSHIP (IBL)
A. LATAR BELAKANG
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad
18. Kepemimpinan adalah terjemahan dari kata “leadership” yang berasal dari kata “leader”.
Pemimpin (leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan merupakan jabatannya.
Dalam pengertian lain, secara etimologi istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin”
yang artinya bimbing atau tuntunan. Dari “pimpin” lahirlah kata kerja“memimpin” yang artinya
membimbing dan menuntun.
Tugas umum seorang pemimpin adalah bersama-sama pengikutnya sampai kepada tujuan
yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan pemimpin pilihan yang mampu
menggerakkan, memberi tuntunan dan binaan, memberikan teladan, dan menunjukkan jalan yang
paling baik untuk sampai kepada tujuan tersebut. Seorang pemimpin biasanya memiliki
kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan pengikutnya, dengan kecerdasan yang luar biasa
pemimpin dapat berpikir maju dan melihat lebih banyak dibandingkan pengikutnya. Tapi bisakah
semua pemimpin yang cerdas itu dikatakan pemimpin yang baik, karena dalam makalah ini topik
“Pemimpin yang baik” akan dibahas dari sudut pandang moral dan etika bukan dari intelegensia
saja.
Konsep baik dalam segi moral dan etika mungkin dianggap remeh oleh sebagian besar
orang, tapi jika kita menyelami tentang hal ini dan membandingkan dengan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi pemimpin-pemimpin Indonesia akan terdapat rasa butuh akan sosok
baik ini. Terutama harapan untuk membawa negara kita Indonesia tercinta ini keluar dari
permasalahan-permasalahan mendasar dalam negara yaitu kemiskinan dan sumber daya manusia
yang rendah.
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber
alokasi, dan negosiator.
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang
luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada
kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai
pemain tunggal, dll.
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan
kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini
mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
Pemimpin adalah salah satu indikator terpenting dalam keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai tujuan bersama. Maka dari itu, pemimpin dituntut untuk mampu memberikan
motivasi dan mampu mempengaruhi kondisi emosional anggota. Hal ini berfungsi dalam menjaga
pengaruh dan management pemimpin dalam suatu organisasi.
2. TEMA KEGIATAN
1) Defenisi Kepemimpinan
2) Peran Pemimpin
3) Jenis-jenis Pemimpin
4) Pemahaman Urgensi Kepemimpinan dalam Organisasi
5) Pemahaman Urgensi Kepemimpinan dalam Kehidupan Sosial
6) Penanaman Nilai – Nilai keislaman dalam Organisasi
7) Penerapan Nilai – Nilai Pancasila NKRI dalam Organisasi
4. LUARAN
5. METODE PENYAMPAIAN
6. SASARAN