Kelas : 4 TBI B
Review Film Little Big Master
A. Review
Film ini diawali dengan kasus peserta didik yang memiliki kecerdasan di atas
rata-rata dan menuntun Lui Wai Hung, selaku kepala sekolah di sekolah tk tersebut,
untuk mengeluarkan siswa yang bernama martin. Hal tersebut dilakukan lui bukan
karena suatu alasan tak logis, melainkan lui ingin membantu martin agar tidak
terjebak di dalam angan-angan orang tuanya yang berambisi membuat martin
menjadi anak yang multitalent. Lui Wai Hung akhirnya memutuskan untuk resign
sebagai kepala sekolah. Lui Wai Hung memiliki seorang suami yang memiliki
profesi sebagai arsitektur dan sangat mencintai dirinya. Sampai pada satu titik Lui
Wai Hung memutuskan mengajar di sebuah sekolah taman kanak-kanak yang
bernama Yuen Tin di Yuen Long. Kondisi sekolah yang memprihatinkan dengan
hanya 5 siswa di dalamnya serta tenggang waktu 4 bulan penutupan sekolah
tersebut, membuat Lui Wai Hung menantang dirinya membantu mewujudkan
semangat belajar dari anak-anak. Perjuangan yang dilakuan Lui Wai Hung tidaklah
mudah, ia harus memasuki kehidupan pribadi setiap anak serta orang tua mereka
untuk tetap mempertahankan ambisi anak-anak untuk tetap bersekolah.
Semua Lui Wai Hung lakukan sekuat tenaga tanpa memperhatikan
kesehatannya, jika diibaratkan Lui Wai Hung bagaikan malaikat penolong bagi para
anak-anak di sana. Pepatah usaha memang tidak akan menghianati hasil memang
benar adanya, Lui Wai Hung pada detik-detik terakhir penutupan sekolah setelah 4
bulan berjuang akhirnya membuahkan hasil, siswa taman kanak-kanak Yuen Tin
mulai bertambah dari tahun ke tahun dan terus berkembang setelahnya. Hal yang
paling menakjubkan di dalam film ini adalah terinspirasi dari kisah nyata ditambah
dengan peran anak-anak yang sangat polos serta tulus di dalamnya menambah
kesan menarik.
B. Perasaan
Perasaan setelah menonton film ini adalah rasa haru dan sadar akan
pentingnya mengenyam pendidikan. Apalagi saat adegan dimana setiap anak
menanyakan mimpi dari orang tua mereka masing-masing, mereka menanyakan
dengan hati yang tulus dan membuat orang tua mereka sadar akan masa depan
anaknya harus lebih baik daripada kondisi orang tuanya saat ini. Semangat untuk
lebih fokus terhadap mimpi juga muncul, karena sebagai manusia tanpa adanya
mimpi yang mendasari kita untuk berkarya maka selamanya kita akan tetap
terjebak di titik dimana kita tak mampu untuk berkarya atau setidaknya
bermanfaat bagi orang lain.