Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amalia Himatul Husna

No. Absen : 05
Matkul : Psikologi Belajar

Review Film Psikologi Belajar


Anak dengan tingkah laku yang sangat nakal dan susah di atur sering sekali membuat
guru/orangtua marah dan stres. Tetapi pada beberapa kasus anak yang suah diatur dan nakal
dapat berubah dengan pola bimbingan oleh guru dan orangtua. Guru profesional harusnya
memahami bagaimana cara mengatasi tingkah laku setiap anak yang berbeda-beda. Pada film ini
menceritakan bagaimana seorang guru yang bernama Lin dapat mengubah sikap/tingkah laku
anak yang bernama zi-jie.
1. Pendekatan
Pendekatan emosional ialah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam
menerima materi serta dapat merasakan mana yang baik dan mana yang buruk. Emosi adalah
gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalah perasaan.
Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu, baik perasaan jasmaniah
maupun perasaan rohaniah. Di dalam perasaan rohaniah tercakup perasaan intelektual, perasaan
sosial, dan perasaan harga diri.
Emosi berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang. Untuk itu, pendekatan emosional
perlu dijadikan salah satu pendekatan atau metode.
Dalam film ini guru Lin sangat sabar dan selalu memberikan pengertian kepada anak didiknya
terutama kepada zi-jie yang notaben nya murid yang emosianal dan agresif. Guru Lin
menunjukkan bahwa seorang guru tidak boleh melabeli bahwa anak ini nakal,anak ini susah
diatur,dsb, tetapi seorang guru harus bisa mendekati anak didik dan menanyakan apa yang
menjadi kesulitanya, kemudian memberikan ruang untuk anak didik berinteraksi secara efektif
yang bertujuan dapat mendorong perkembangan emosional setiap anak didik tersebut.
2. Teori Belajar
Menurut saya pada film ini menggunakan teori Behavioristik yaitu salah satu teori belajar
dengan fokus mengedepankan adanya perubahan perilaku dari peserta didik sebagai hasil dari
proses belajar yang dilakukan. Adanya perubahan dari tingkah laku ini karena munculnya
interaksi antara dua elemen, yakni stimulus dan respons karena itu teori ini orientasinya ada pada
perilaku lebih baik.
Jika siswa dan siswi tidak menunjukkan perubahan setelah adanya pembelajaran yang
dilakukan, maka teori belajar ini dapat dikatakan tidak berjalan dengan baik. Dalam teori ini
semua tingkah laku manusia bisa dilihat dan ditelusuri menggunakan bentuk refleks. Dilihat dari
psikologi, teori ini juga dikenal sebagai teori pembelajaran yang didasarkan pada pengkondisian
lingkungan.
3. Peran Guru
Guru memiliki peran yang dikatakan sangat penting dalam memaksimalkan perkembangan
sosial emosional anak. Berhasil atau tidaknya pembelajaran di sekolah berada ditangan guru.
Tentunya hal ini harus mendapatkan sorotan lebih terhadap kualitas maupun kuantitas guru
sebagai guru profesional. Guru memiliki peran yang sangat penting guna membentuk peserta
didik membangun sikap positif dalam belajar, meningkatkan rasa ingin tahu, mendorong
kemandirian dan ketepatan dalam logika intelektual, serta menciptakan pembelajaran yang tepat
untuk peserta didik.
Pada film ini guru Lin termasuk guru yang profesional dalam mendidik, cara beliau
memanjemen kelas, cara memimpin kelas, cara menciptakan pembelajaran di kelas yang menarik
pada siswa, cara beliau memberikan bimbingan konseling kepada zi-jie dan orangtua nya dan
cara beliau bertanggungjawab sepenuhnya dalam membimbing zi-jie sampai tingkah laku nya
berubah menjadi lebih baik.
4. Kolaborasi Antara Guru, Siswa dan Orangtua
Kolaborasi guru dan orangtua dalam membentuk karakter anak itu sangat penting.
Karena guru dan orang tua sama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak. Orang
tua bertanggung jawab mendidik anak-anaknya di rumah, sedangkan guru bertanggung jawab
untuk mendidik di sekolah. Untuk itu sangat diperlukan jalinan kerjasama yang baik
antara guru dan orang tua agar terbina hubungan timbal balik dalam rangka membentuk karakter
anak didik sesuai dengan harapan bersama yaitu menciptakan generasi yang berkarakter.
5. Gaya Belajar
Gaya belajar yang dimiliki oleh seseorang ada 3 yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Ada
beberapa tipe gaya belajar yang bisa kita cermati dan mungkin kita ikuti apabila memang kita
merasa cocok dengan gaya itu, diantaranya: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya
belajar kinestetik. Pada dasarnya semua gaya belajar tersebut dimiliki oleh setiap manusia.
Hanya saja kemampuan tersebut tidak berkembang secara optimal. Kemampuan gaya belajar
seseorang lebih sering hanya 1 saja yang bisa benar benar optimal karena orang tersebut sudah
merasa cocok dengan gaya belajarnya.
Dan pada film ini menggunakan gaya belajar kinestetik, yaitu proses pembelajaran yang
mengandalkan sentuhan atau rasa untuk menerima informasi dan pengetahuan. Seseorang yang
memiliki gaya belajar kinestetik cenderung suka melakukan, menyentuh, merasa, bergerak dan
mengalami secara langsung dibandingkan pembelajaran di kelas yang kebanyakan menulis.

Anda mungkin juga menyukai