Anda di halaman 1dari 2

Tugas Analisa Bahan Ajar KB 3

PERKEMBANGAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI


ANAK USIA MI

a. 1. Rasa Malu, merupakan bagian bentuk ketakutan yang ditandai oleh penarikan
diri dari hubungan dengan orang lain atau tidak sering berjumpa. 2. Rasa Cemas,
ialah keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan sakit yang mengancam
atau yang dibayangkan. rasa cemas ditandai oleh kekhawatiran, ketidakkenalan dan
lain sebagainya. 3. Perkembangan emosi pada anak usia antara 3-5 tahun. Di fase
ini anak mulai mempelajari kemampuan mengambil inisiatif sendiri anak mulai
belajar dan menjalin hubungan pertemanan yang baik dengan anak lain serta
mampu apa yang dirasakan oleh orang lain. 4. Perkembangan emosi anak,
perkembangan merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh setiap individu,
perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan
kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif
serta sistematis dalam diri manusia. 5. Kegembiraan, adalah emosi yang
menyenangkan yang juga dikenal dengan keriangan, kesenangan, atau
kebahagiaan.
b. Setelah kami pelajari materi ajar yang telah disajikan oleh ibu dosen kami dapat
memahami tentang perkembangan emosi yang berkembang bagi peserta didik. yang
mana adanya perkembangan emosi peserta didik perlu mendapatkan pengarahan,
bimbingan dan pengontrolan yang berkesungguhan, sebab apabila perkembangan
emosi tersebut mengalir dengan kehendaknya sendiri tanpa adanya pengarahan,
bimbingan dan pengontrolan yang baik dari para pendidik maka insyaallah sangat
berdampak negatif terhadap perilaku atau tindakan-tindakan anak didik, terlebih bagi
anak usia 5-12 tahun yang kapasitasnya hanya mulai mampu mempelajari kaidah
dan aturan yang berlaku, dan juga hanya bisa mulai mempelajari konsep keadilan
serta mulai mampu menjaga rahasia. Maka kalau tidak ada pengawasan dan
pengarahan serta bimbingan dari para pendidik mereka akan melakukan tindakan-
tindakan semaunya sendiri. Dengan demikian, sebagai pendidik seharusnya terlebih
dahulu menyiapkan mental, sosial dan spiritualnya. Karena guru menjadi panutan
dan sumber pengalir ilmu pengetahuan bagi peserta didik. Aspek positifnya, setelah
kami mempelajari tentang perkembangan emosi tersebut kami atau para pendidik
harus terlebih dahulu bisa menempatkan diri akan perkembangan emosi yang benar,
artinya seharusnya bisa memberikan contoh bagaimana pola-pola bersosial yang
baik dan dapat mengkokohkan spiritual kepada sang penciptanya. Nah kalau para
pendidik mampu memulai terlebih dahulu hal-hal tersebut insyaallah akan lebih
berdampak positif pengaruhnya terhadap anak didik dalam menjalankan tugas
profesi seebagai pendidik (ilmu yang diperoleh insyaallah barokah). Namun
Sebaliknya apabila para pendidik tidak mampu menempatkan posisinya sebagai
guru yang profesional dalam arti tidak memberikan contoh yang baik dari segala hal-
hal yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi maka janganlah
bermimpi anak-anak bangsa ini akan menjadi orang yang beriptak dan beriptek.
c. Langkah pertama para guru harus betul-betul menguasai bahan materi ajar dan
mampu mempetakan mana yang masuk dalam kategori libeling atau remaja dan
mempersiapkan segala sarana dan prasarana atau fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan
dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah, selain dari itu para
pendidik harus menjadi uswah yang baik dan kalau bisa sarankan anak didik untuk
berwudhu' terlebih dahulu lebih-lebih guru sebagai penyalur ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai