Anda di halaman 1dari 15

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

MATA KULIAH
TEORI BELAJAR DAN PEMEBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU:

DR. NINA PERMATA SARI, S.PSI, M.PD

“ANALISIS MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM KONTEN VISUAL FILM


BERJUDUL BIG BROTHER 大師兄 (2018)"

OLEH

ARDI SETIAWAN : 2321235310007

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER

UNIVERSIRAS LAMBUNG MANGKURAT

PASCASARJANA

BANJARMASIN

2023
A. Pemilihan Karya Visual Justifikasi Pilihan

1. Judul Karya Visual

Poster Teatrikal Big Brother

Film “Big Brother 大師兄 Dà Shī Xiōng” merupakan sebuah film dengan
berdurasi 141 menit disutradarai oleh Kam Kai-Wang yang di produksi olehMega-
Vision Project Production Hong Kong pada tahun 2018. Film ini berpusat pada aksi
seorang guru sekolah menengah bernama Henry Chen (diperankan oleh Donnie Yen)
yang mengambil tindakan yang “out of the box” untuk melindungi siswa-siswanya dari
kekerasan di sekolah dan mengembalikan arti dan tujuan dari pendidikan dengan balutan
adegan aksi, komedi, drama dan persahabatan remaja.
film ini menghadirkan pesan yang kuat akan pentingnya pendidikan dan
bagaimana seorang guru bisa memiliki dampak yang besar pada kehidupan siswanya.
Cerita ini menggambarkan tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh para guru, serta
memberikan inspirasi dan ajakan penonton untuk menghargai pekerjaan dan melihat sisi
humanistik Guru & Pendidik diluar dari ranah profesi mereka.
2. Sinopsis Karya Visual

Film ini diawali dengan adegan di salah satu sekolah SMA bernama Tak Chi
Secondary school sebuah sekolah kelas 2 yang terancam ditutup karena kualitas
pendidikan yang dibawah standar, dimana ada seorang pria Bernama Henry Chen
sedang melamar pekerjaan sebagai seorang Guru. awalnya kepala sekolah tersebut
menolak Chen sebagai guru disana karena kurangnya pengalaman dalam bidang
pendidikan Kemudian tiba-tiba Chen memberikan secarik kertas yang membuat kepala
sekolah berubah fikiran. Dimulailah pekerjaan Chen sebagai guru kelas 6B. kelas yang
memang diisi oleh sekumpulan murid nakal. Tidak memandang gender, semua murid di
kelas tersebut sudah langganan membuat para guru kesal dan tidak kerasan mengajar.

Nyaman dengan keseharian mereka, para murid ini kembali mendapatkan guru
baru yang terlihat biasa saja dan agak sombong, namun Chen selalu bisa mengambil
perhatian dari anak-anak ini dengan cara yang tidak pernah terbayangkan dan diluar dari
apa yang guru lain lakukan, namun kenyataannya cara mengajarnya ini dikemudian hari
menimbulkan masalah karena Teknik pengajarannya tidak sesuai dengan apa yang
kepala sekolah dan departemen Pendidikan inginkan.
Suatu hari, beberapa siswa dari kelas B6 membuat keributan dengan Tim Basket
hingga kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari sekolah. Pak Chen
berusaha untuk menyelamatkan Jack Li, Bruce Law, Chris Kwan, Gladys Wong dan
Gordon Hing dari ancaman Drop Out. Hari itu ia memberikan surat peringatan terakhir,
yang harus kelima anak itu setujui agar bisa tetap bersekolah di Tak Chi Secondary
School. Empat anak menyetujui untuk menerima surat tersebut, hanya Jack Li yang
menolak surat tersebut.
Melihat dunia pendidikan di Hong Kong, bagaimana anak-anak merasa tertekan
dengan sistem yang ada, membuatnya merasa prihatin, setiap tahunnya hanya 20%
pelajar yang berhasil masuk ke universitas. Akhirnya, ia mulai mencari tahu latar
belakang dari lima siswa kelas 6B ini, hingga ia menemukan fakta yang sesungguhnya.
Anak-anak ini hidup dalam keluarga dan lingkungan yang tidak sehat. Jack Li hidup
miskin bersama neneknya, ia bekerja paruh waktu di banyak tempat dan membuatnya
kerap tidur di kelas. Si kembar Bruce dan Chris Kwan, memiliki ayah pemabuk dan
tidak pernah memperdulikan mereka. Gladys Wong yang dikenal tomboy, ternyata
merasa orang tuanya tidak menginginkan anak perempuan. Sementara Gordon Hong
yang berdarah Pakistan, cita-citanya menjadi penyanyi dan kulit gelapnya sering
membuatnya jadi korban rasis.
Dari permasalah ini, Pak Chen dengan cara cara yang cemerlang dan out of the
box mulai dari melakukan mediasi dengan orang tua murid hingga terlibat perkelahian
untuk menyelamatkan muridnya dari ancaman gerombolan kriminal dengan tujuan
berusaha untuk menyadarkan bahwa mereka adalah anak-anak yang berharga dan
berusaha untuk menguraikan masalah-masalah yang dihadapi muridnya satu persatu
sehingga mereka bisa dibujuk untuk kembali bersekolah. Setelah rekaman perkelahian
Chen melawan gerombolan kriminal terungkap bahwa ternyata Chen adalah mantan
murid sekolah Tak Chi juga, ia dulunya adalah anak yang nakal dan sering berbuat onar
sehingga Chen dipindahkan ke sekolah militer di Amerika Serikat dan kemudian
menjadi tentara di Amerika Serikat. Setelah keluar dari dinas militer, Chen menjelajahi
dunia untuk mencari sisi lain dari kehidupan dengan menelusuri ke beberapa negara dari
barat sampai timur sampai pada akhirnya kembali ke tempat asalnya yakni sekolah Tak
Chi sesuai dengan pesan dari Kepala Sekolahnya dulu. Pada saat ini murid-muridnya
menjadi sangat hormat kepada Chen bahkan dikelasnya sekarang para muridnya juga
sangat antusias untuk belajar Sampai suatu ketika menjelang ujian untuk masuk
universitas, salah satu muridnya nekad untuk bunuh diri karena merasa tidak mampu
dan frustasi terhadap kemampuannya. Kemudian semua tekanan diarahkan kepada
Chen yang dianggap tidak bisa mendidik muridnya. Chen diintrogasi oleh ketiga pejabat
yang dimana pertanyaan mereka mengarah kepada kelayakan Chen menjadi seorang
guru karena dari setahun terakhir ini Chen dianggap tidak mengajar Sesuai kurikulum
dan pernah terlibat perkelahian. namun Chen dengan mudahnya bisa mematahkan semua
tuduhan tersebut sehingga membuat ketiga pejabat tersebut diam termenung. Namun
pada akhirnya Chen tetap tidak bisa mengajar disekolah Tak Chi karena dianggap tidak
mengajar sesuai kurikulum. Namun murid murid Chen tak menyerah begitu saja agar
sekolahnya tidak dihentikan tahun depan para muridnya sekarang menjalani hari demi
hari untuk belajar dengan giat sampai hari ujian tiba dan membuktikan dengan nilai ujian
yang bagus untuk bisa mengembalikan Chen sebagai guru mereka. Disaat hari ujian
berlangsung, ternyata segerombolan preman dari pengusaha yang ingin membeli paksa
sekolah Tak Chi menghalang murid murid Chen untuk mengikuti ujian agar mereka
gagal dan kemudian sekolah Tak Chi tidak mempunyai lulusan ke universitas yang bisa
menjadi alasan agar sekolah tersebut digusur. Namun Chen datang tepat waktu untuk
menyelamatkan murid muridnya dan mengantarkan mereka ujian tepat waktu. Singkat
cerita, ujian sudah dilalui dan ternyata murid murid Chen mendapatkan nilai yang bagus
dan lulus ke universitas unggulan , yang membuat Chen bisa kembali mengajar dan
sekolah Tak Chi tidak jadi dijual.

B. Justifikasi Pilihan

Alasan Penulis memilih film Big Brother dikarenakan Film ini sarat akan makna
positif mengenai persahabatan, ketulusan dalam menjalankan pekerjaan, dan nilai nilai
sosial yang disampaikan kepada audiens akan pentingnya peran seorang pendidik dalam
membentuk karakter siswa nya. Dalam film ini menunjukkan bahwa kehidupan anak-
anak ini sebenarnya sangat berharga. Banyak orang yang menganggap remeh para
remaja, apalagi jika anak tersebut dikenal sebagai anak yang nakal. Namun banyak
orang yang lupa, bahwa apa yang terjadi kepada anak selalu saja berhubungan dengan
orang dewasa. Film ini menunjukkan, bahwa kepribadian buruk anak-anak ini
dikeranakan mereka hidup sosok orang tua yang mengayomi. Mereka memang nakal,
namun hal ini adalah wujud dari rasa kesal dan sedih karena tidak mendapatkan kasih
sayang yang tulus dari orang tua. Setidaknya ada empat anak yang menjadi korban dari
rusaknya lingkungan keluarga. Terutama untuk Jack Li, Gladys Wong, Bruce Kwan dan
Chris Kwan, dimana mereka berasal dari keluarga yang kondisinya tidak utuh. Kisah
dalam film ini menunjukkan, bahwa kasih sayang orang tua adalah modal utama untuk
membentuk kepribadian anak. Cara memperlakukan anak-anak nakal bukanlah dengan
kekerasan dan berbagai kata verbal yang buruk. Namun berilah bimbingan dan kasih
sayang yang layak, dari sinilah secara perlahan hati anak-anak ini akan tergerak.
Selain mengenai pola asuh, film garapan Kam Ka-Wai ini memberikan banyak
sekali nilai sosial dan moral lainnya. Contohnya soal sistem pendidikan di Hong Kong
yang dianggap terlalu sulit dan membebani anak-anak setiap tahunnya. Menjadi anak
yang cerdas, berprestasi dan berpendidikan baik tentu semua orang menginginkannya,
namun kualitas setiap orang tidak hanya soal itu saja. Dari Film ini ada sebuah pelajaran
, bahwa sistem pendidikan yang sulit bukannya memotivasi anak-anak. Justru hal ini
malah membuat anak-anak merasa tertekan, apalagi faktanya hanya 20 persen anak yang
bisa berkuliah. Standarisasi seperti ini membuat anak-anak yang gagal stres hingga
mereka. nekat untuk bunuh diri.lalu para pengajar sering lupa bahwa pendidikan yang
baik bukan hanya soal nilai saja. Memiliki kemampuan nalar yang baik selain ranking
adalah modal bagi anak-anak untuk melindungi mereka dari tindak kejahatan. Sehingga
meski ranking mereka dikatakan biasa saja, setidaknya anak-anak ini tidak mudah untuk
dijerumuskan kepada hal hal negatif. Tidak hanya soal pendidikan, film ini juga
menunjukkan bahwa rasis adalah Tindakan yang berbahaya. Karena rasis yang
diterimanya sejak kecil, Gordon Hing yang juga keturunan Pakistan ini tidak percaya
diri dengan bakatnya. Anak ini hampir saja kehilangan cita-citanya, karena perbuatan
yang kerap dianggap sepele oleh orang lain.

C. Analisis Kecerdasan Jamak

a. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata. kecerdasan
linguistic yaitu“The capacity to use words effectively, whether orally or in writing”
(Campbell, 2006:10). Yaitu suatu kapasitas untuk menggunakan kata-kata secara
efektif, apakah dengan lisan atau tulisan.Ini merupakan kecerdasan para jurnalis,
juru cerita, penyair, dan pengacara.Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat
berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, dan mengajar dengan efektif lewat
kata-kata yang diucapkannya.
Dalam Film ini melalui kemampuan berkomunikasi yang luar biasa dan
pemahaman mendalam tentang kekuatan kata-kata Mr. Chen dalam film ini
menunjukkan kecerdasan linguistik yang tinggi. Kecerdasan linguistik ini
memungkinkannya untuk menjadi seorang guru yang efektif dan mempengaruhi
positif kehidupan siswa-siswanya, menjadi mediator yang baik untuk permasalahan
murid muridnya dengan orang tua mereka, menjadi sosok yang dicintai murid
muridnya melalui karisma yang mr Chen tumbuhkan melalui kata kata nya yang
memberikan inspirasi dan semangat kepada murid muridnya.

b. Kecerdasan Logis-matematis
Kecerdasan logis-matematis berkaitan dengan nalar dan matematika. Kecerdasan
logis-matematis berhubungan dengan dan mencakup kemampuan ilmiah. Menurut
Gardner dalam Hoerr (2000:4) Kecerdasan logis-matematis (logical-mathematical
intelligence) adalah “the ability to handle chains of reasoning and to recognize
patterns and order”. Yaitu kemampuan untuk menangani kejadian/alasan- alasan
yang berantai/terkait dan menghargai pola-pola dan keteraturan.

Walaupun kecerdasan logis-matematis Mr. Chen tidak ditekankan secara


eksplisit dalam film, karakternya sebagai seorang guru dan pelatih mencerminkan
kemampuan berpikir logis dan analitis, yang merupakan ciri khas dari kecerdasan
logis-matematis ditunjukkan antara lain Ketika mengatasi tantangan-tantangan yang
muncul di sekolahnya. Dia menggunakan logika dan pemikiran analitis untuk
mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusi yang efektif. Misalnya,
dalam menghadapi siswa-siswa sulit diatur, dia mengambil pendekatan logis untuk
memahami penyebab perilaku mereka yang ternyata disebabkan oleh berbagai
macam faktor perlakuan dan lingkungan yang menjustifikasi perilaku murid
muridnya mulai dari permasalahan keluarga hingga masalah rasisme yang menimpa
muridnya dan merancang strategi untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan
masalah yang dihadapi muridnya.

c. Kecerdasan Visual - Spasial


Kecerdasan spasial adalah jenis kecerdasan yang ketiga, mencakup berpikir
dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah, dan menciptakan
kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Kemampuan membayangkan
suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan
dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-
spasial ini.

Mr. Chen memiliki kemampuan untuk mengenali bakat dan potensi siswa-
siswanya melalui pengamatan visual. Dengan melihat pola-pola perilaku, ekspresi
wajah, atau gerakan tubuh siswa, dia dapat memahami kekuatan dan kelemahan
masing-masing siswa serta mengarahkan mereka ke jalur yang sesuai. Serta mampu
membaca karakter dari muridnya di awal pertemuan melalui kemampuan ini dan
kemudian menyimpulkan bahwa murid muridnya memerlukan teknik pengajaran
yang berbeda.

d. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal adalah jenis kecerdasan keempat. Ciri utama kecerdasan ini
adalah kemampuan untuk menyerap, menghargai, dan menciptakan irama dan
melodi. Kecerdasan musikal dimiliki orang yang peka nada, dapat menyanyikan
lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan yang mendengarkan berbagai
karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.

Karakter yang memiliki kemampuan musikal ini adalah Gordon Hong, murid mr
Chen yang merupakan imigran dari Pakistan, mempunyai bakat musical dan
mempunyai cita cita menjadi penyanyi dari kecil, namun karena perlakuan rasisme
dari lingkungan sekitarnya, dia menjadi pemalu dan gugup Ketika di panggung,
namun atas dorongan Mr Chen, Hong memiliki keberanian diri untuk bernyanyi
lagi, dan apa yang selama ini di fikirannya ternyata hanya bentuk ketakutan dirinya
saja.

e. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik-jasmani adalah kecerdasan fisik yang mencakup bakat
dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Atlet,
pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai kecerdasan kinestetik-jasmani tingkat
tinggi. Mereka adalah orang-orang yang cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak
bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu.
Mr. Chen dalam film ini menunjukkan kecerdasan kinestetiknya yang tinggi.
Keterampilan ini memungkinkannya menjadi seorang pelatih bela diri yang efektif
dan mempengaruhi positif perkembangan fisik dan keterampilan motorik siswa-
siswanya. Dalam adegan aksi dan pertarungan Mr. Chen menunjukkan keterampilan
kinestetiknya melalui gerakan-gerakan bertarungnya. Dia dapat mengantisipasi
gerakan lawan dan merespons dengan cepat dan efektif, menunjukkan koordinasi
tubuh yang luar biasa.

f. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan antar-pribadi (inter-personal) adalah kemampuan untuk
memahami dan bekerjasama dengan orang lain. Kecerdasan ini terutama
menuntut kemampuan untuk menyerap dan tanggap terhadap suasana hati,
perangai, niat, dan hasrat orang lain. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini
menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok (bekerja kelompok),
belajar sambil berinteraksi dan bekerja sama, juga kerap merasa senang
bertindak sebagai penengah atau mediator dalam perselisihan dan pertikaian
baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, mereka dapat menjadi
networker, perunding dan guru yang ulung.

Mr. Chen menunjukkan kecerdasan interpersonal melalui sejumlah


interaksi sosialnya dalam lingkungan sekolah. Berikut adalah cara-cara di mana
kecerdasan interpersonal Mr. Chen tercermin antara lain Ketika Dia dapat
mengomunikasikan ide-idenya dengan jelas kepada siswa-siswanya, dan
sebaliknya, dia mendengarkan mereka dengan penuh perhatian.
Kemampuannya berbicara dan mendengarkan dengan baik membantunya
membangun hubungan yang kuat dengan siswa-siswanya. Mr. Chen memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Dalam situasi-
situasi konflik di sekolah, dia menggunakan kecerdasan interpersonalnya untuk
mendekati masalah dengan tenang, mencari solusi bersama, dan mengatasi
masalah dengan cara yang mempromosikan kerjasama dan pemahaman
walaupun dengan cara dan tindakannya nya yang unik seperti mengajak orang
tua dan murid melakukan balapan go kart, namun dari aktivitas tersebut bisa
menyelesaikan masalah keduanya .
g. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan intra-pribadi atau kecerdasan dalam diri sendiri adalah
kemampuan seseorang mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai
macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamanya sendiri untuk
memperkaya dan membimbing hidupnya. Contoh orang yang mempunyai
kecerdasan ini, yaitu konselor, ahli teologi, dan wirausahawan.

Mr. Chen dalam film ini dikisahkan memiliki kemampuan untuk


mengelola emosi dengan baik, baik emosinya sendiri maupun emosi orang lain
di sekitarnya. Dia tetap tenang dalam situasi-situasi sulit dan konflik,
memungkinkannya membuat keputusan yang rasional dan bijaksana, dalam
salah satu scene di film, Ketika Mr. Chen menghadapi keadaan sulit setelah
keputusan sidang kepala sekolah dengan departemen Pendidikan yang
mengharuskan dirinya untuk menyerahkan pekerjaannya sebagai guru, namun
murid muridnya bersikeras untuk menahannya dan meminta nya melanjutkan
pekerjaannya, Mr Chen mampu mengendalikan dirinya untuk tidak larut dalam
keadaan yang emosional, sebab jika dirinya terus mengajar, maka murid
muridnya tidak akan bisa mengikuti ujian, yang tentunya akan merugikan
muridnya sendiri.
h. Kecerdasan Naturalistik
Kecerdasan Naturalis (Naturalist Intelligence) merupakan salah satu
kecerdasan atau kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengenali,
memahami, melihat perbedaan, menggolongkan, dan mengkategorikan apa
yang ia lihat atau jumpai di alam atau lingkungan sekitarnya. Karakteristik
Kecerdasan Naturalis adalah Akrab dengan peliharaan, menikmati jalan-jalan
di alam terbuka, peka terhadap bentuk alam, suka dengan kegiatan berkebun
atau berada dekat kebun, menikmati akuarium,herbarium,terarium, atau sistem
kehidupan lainnya.

Mr Chen menggunakan pengalaman alamiah, yang ia dapatkan Ketika


berkeliling dunia sebagai landasan filosofisnya untuk Kembali mengajar ke
sekolah Tak Chi, berawal Ketika Mr Chen berada di daerah bersalju, ia melihat
seekor induk elang menghampiri anak-anak nya yang berada di sarang disebuah
pohon yang tinggi, lalu dia termenung dan kemudian memikirkan Kembali akan
janji dan permintaan kepala sekolah nya sebelum ia pergi ke amerika serikat.
Mr Chen sadar bahwa idealnya manusia seharusnya memiliki sifat burung elang
tersebut, sejauh jauhnya terbang tetapi akan Kembali ke sarangnya untuk
membesarkan anak anaknya, sejauh apapun manusia bisa pergi, dia harus
mengingat tempat yang membesarkannya.
i. Kecerdasan Eksistensialis
Kecerdasan Eksistensialis meliputi kemampuan filosofis seseorang untuk
menjawab dan menemukan solusi dari persoalan-persoalan terdalam mengenai
keberadaan atau eksistensi makhluk hidup atau mampu mengidentifikasi dan
mencari kecenderungan tujuan hidupnya, mengarahkan bakat dan potensi yang
dimiliki untuk menuju tujan tersebut.

Kecerdasan Eksistensialis Mr Chen merupakan inti dan pesan utama dari


film ini, berawal dari seorang murid yang nakal dan sering berbuat onar, hingga
kepala sekolah memutuskan untuk melakukan pemindahan Mr Chen ke
Amerika Serikat. Dari sini dia melakukan dan mencoba berbagai hal untuk
menemukan jati dirinya mulai menjadi tentara marinir Amerika Serikat yang
terlibat banyak misi , hingga keluar dari kedinasan dan kemudian melakukan
perjalalan ke berbagai tempat di dunia untuk mencari arti dan kebijaksanaan
hidup, sampai akhirnya dia menyadari tujuan hidupnya adalah sebagai seorang
pendidik, mendidik adik adik sekolah nya di sekolah Tak Chi. Mr Chen juga
mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika dalam sistem pendidikan Hong
Kong, dan mempertanyakan apa arti dan tujuan pendidikan sebenarnya kalau
hanya mengejar angka dan pencapaian kuantitas ketika dia berhadapan dengan
pengawas departemen Pendidikan.

D. Konteks Penceritaan dan Representasi Karakter


melalui “Big Brother”, Henry Chen telah mengkritisi kondisi sosial masyarakat
kelas menengah bawah di Hong Kong terutama dari kacamata sistem pendidikan. Bahkan
kalau dijabarkan lebih kompleks, sistem pendidikan ini menjadi problematika klasik
sistem pendidikan secara umum di manapun. Lewat “Big Brother”, Henry Chen telah
mengingatkan kita, betapa sistem pendidikan secara umum hanya bersifat kapitalis,
transaksional, alakadarnya, dan cenderung mengabaikan potensi dari siswa yang
dianggap terbelakang karena tidak sesuai dengan standar pendidikan normatif. Terlebih
jika anak didik datang dari keluarga yang kurang atau tidak berpunya, sistem pendidikan
hanya sekadar menjalankan sistem yang standar, tidak ada upaya dan kerja keras untuk
mengantarkan setiap siswa didik untuk dapat menjadi pahlawan di masyarakat sesuai
potensi, bakat, dan antusiasme masing-masing. Film ini mengantarkan sebuah kritik
sosial untuk dunia pendidikan. Meliputi persoalan menggugah semangat juang dan
kemampuan tempur para siswa tidak hanya semata persoalan yang dihadapi oleh Guru.
Kemudian menggambarkan kenyataan berhadapan dengan sistem pendidikan yang kaku,
termasuk dinas pendidikan yang senantiasa menggunakan kacamata kuda dalam
menetapkan kebijakan, termasuk soal izin apakah sekolah masih bisa berdiri atau sudah
saatnya ditutup. Dalam film ini seluruh alur penceritaan dan pesan utama mengalir
melalui karakter utama nya yaitu Henry Chen yang jika ditinjau dengan aspek
kemampuan/kecerdasan majemuk oleh Howard Gardner yaitu Kecerdasan Kecerdasan
Linguistik, Kecerdasan Matematis-Logis, Kecerdasan Ruang Visual-spasial, Kecerdasan
Kinestetik Badani, Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Antar Pribadi, dan Kecerdasan Intra
Pribadi, Kecerdasan Naturalis, dan Kecerdasan Eksistensial. Maka Kesembilan
kecerdasan tersebut ada pada setiap tindakan dan perilaku dari tokoh Henry Chen yang
diceritakan melalui plot-plot dan scene cerita yang membentuknya menjadi seorang
Super Teacher bagi murid muridnya dan institusi sekolahnya, walaupun terlihat klise,
namun pesan yang disampaikan melalui karakter Henry Chen ini diperlukan untuk
mendefinisikan lagi apa tujuan bagi seorang pendidik, apakah merupakan pekerjaan
transaksional, ataukah ada misi mulia untuk membantu manusia mencapai derajat atau
kualitas maksimalnya.

E. Kesimpulan dan Relevansi Pendidikan


"Big Brother" (2018) adalah sebuah film yang menggambarkan perjalanan seorang
guru yang berdedikasi untuk membimbing dan membantu siswa-siswanya yang berasal
dari latar belakang sulit. beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari film ini antara lain
Pentingnya Pendidikan, Film ini menyoroti betapa pentingnya pendidikan dalam
mengubah hidup seseorang. Meskipun siswa-siswa dalam cerita memiliki latar belakang
yang sulit, mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka melalui bimbingan dan
dorongan dari seorang guru yang peduli. Empati dan Kepedulian, Mr. Chen, karakter
utama dalam film, menunjukkan betapa pentingnya memiliki empati dan kepedulian
terhadap siswa-siswanya. Kepeduliannya terhadap kehidupan mereka membantu
membangun hubungan yang kuat dan saling percaya, yang pada akhirnya memengaruhi
positif kehidupan siswa-siswanya.Pertarungan Melawan Tantangan: Film ini
menggambarkan ketahanan dan keteguhan karakter dalam menghadapi tantangan. Mr.
Chen tidak hanya mengajarkan siswa-siswanya tentang bela diri fisik, tetapi juga
mengajarkan mereka untuk menghadapi konflik dan kesulitan dalam kehidupan dengan
keberanian dan tekad. Pesan Kemanusiaan: "Big Brother" menggarisbawahi nilai-nilai
kemanusiaan seperti keadilan, keberanian, dan kepercayaan kepada sesama manusia. Film
ini mengilustrasikan bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakangnya, memiliki potensi
untuk tumbuh dan berkembang. Harapan dan Kesempatan Kedua: Film ini memberikan
pesan tentang harapan dan kesempatan kedua dalam kehidupan. Meskipun siswa-siswa
dalam cerita telah menghadapi kesulitan, mereka diberi kesempatan untuk meraih impian
mereka melalui pendidikan dan dukungan yang mereka terima dari guru mereka.

Secara keseluruhan, "Big Brother" adalah kisah inspiratif tentang seorang Henry Chen
yang bisa dikatakan seorang Super Teacher yang secara ajaib mampu menyelesaikan
masalah masalah yang berkutat dengan dunia pendidikan, mulai masalah kenakalan
remaja, hingga berkenaan dengan permasalahan sistemik. Dengan tinjauan 9
kemampuan/kecerdasan majemuk oleh Howard Gardner, seluruh elemen tersebut bisa
dianalisis dan ditemukan dengan mudah dalam setiap Tindakan dan aksi-aksi yang
dilakukan oleh tokoh utama, bagaimana ia membangun sebuah lingkungan Pendidikan
yang “utopis” dan “idealis” melalui berbagai cara yang out of the box.
Pesan yang dibawa film ini jelas, untuk mengembalikan pertanyaan dasar dari tujuan
pendidikan, apakah merupakan sebuah tempat untuk membentuk manusia manusia
terampil/the best of their version ataukah menjadi tempat dengan tujuan kapitalistik yang
mencari tujuan tujuan kuantitatif, yang melebihkan angka daripada sebuah kualitas.
Kemudian dari film ini juga memberikan sebuah pesan bahwa seringkali guru merasa
terkekang dengan prosedural yang membuat guru tidak bisa menyampaikan tujuan dari
pembelajaran secara maksimal kepada murid muridnya, sehingga bisa menjadi sebuah
refleksi bahwa seharusnya kurikulum tidak bersifat rigid, harus mampu mencair dan
beradaptasi dengan karakteristik siswa dan kelas, kemudian mengembalikan tujuan utama
pendidikan adalah mencapai pemahaman dari materi yang disampaikan bukan pada cara
menyampaikannya.
REFERENSI

Gardner, H., & Hatch, T. (1998). Multiple intelligences go to school: Educational implications of
the theory of multiple intelligences. Educational Researcher.

Campbell,Linda., Campbell, Bruce., & Dickinson, Dee. (2006). Metode Praktis Pembelajaran
Berbasis Multiple Intelligence. Depok: Intuisi Press.

Hoerr, Thomas R. (2000) Becoming a multiple intelligences school, Alexandria: Association


for Supervision and Curriculum Development.

Armstrong, Thomas. (2002) 7 Kinds of Smart; Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan


Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, terjemahan. T. Hermaya. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Suci Maharani R. (2023, Februari 30) https://bacaterus.com/review-big-brother/

Wikipedia. (2023, Februari 30). Big Brother (2018). Diambil dari Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Big_Brother_(film_2018)

Anda mungkin juga menyukai