Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RUANG LINGKUP FPI

(Review Film Big Brother)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian

Tengah Semester ( UTS ) Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :

M. Nasir, M.Ag

Oleh:

KELOMPOK 4

Randi Ramdani

Santi

Siti Sarah Parwati

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MASTHURIYAH

SUKABUMI

2022/2023
A. Review Film Big Brother

Film Big Brother mencoba menampilkan apa yang ideal dari seorang guru dengan cara
yang preachy dan kadang terasa seperti sebuah iklan layanan masyarakat. Beberapa adegan
juga sangat cheesy dan penceritaan latar belakang karakter penuh dengan eksposisi yang
berlebihan.

Tapi dengan mengangkat isu dunia pendidikan dan kisah hubungan guru-murid-orang tua
yang hangat, Big Brother cukup asyik, mengharukan dan membuka wawasan tentang kondisi
pendidikan di Hong Kong berhiaskan sedikit adegan pertarungan yang dengan koreografi
kelas wahid khas seorang Donnie Yen.

Bercerita tentang Henry Chen (Donnie Yen) yang menjadi guru baru di sekolah Tak Chi,
sekolah yang memiliki masalah dana dan kenakalan murid, tentunya tidak seekstrim Suzuran
di seri Crows Zero. Menjadi seorang wali kelas, Henry Chen mendapati berbagai masalah
yang dihadapi oleh murid-murid dan sekolahnya.

Ada hal di luar sekolah yang membut mereka nakal. Dan ada campur tangan gangster yang
mengancam kelangsungan sekolah Tak Chi. Sebagai guru yang memiliki metode tidak biasa,
layaknya Onizuka di serial GTO (Great Teacher Onizuka), Henry Chen mencoba membantu
siswanya untuk bisa mengubah mind-set mereka agar bisa menjadi murid yang hebat dan
bahagia sekaligus membantu kelangsungan sekolah Tak Chi.

Film ini lebih fokus dalam menyoroti permasalahan di dunia pendidikan, di Hong Kong
khususnya dan dunia pada umumnya. Mulai dari masalah pendanaan yang dialami sebuah
sekolah, metode mengajar yang –menurut film ini- salah, guru yang harus lebih aktif
membantu para siswa, masalah minat dan bakat, hingga masalah depresi yang dialami oleh
siswa.

Namun film Big Brother tidak muluk-muluk. Ada permasalahan yang bisa diselesaikan dan
ada pula yang sampai saat ini masih belum ditemukan solusinya, seperti naiknya angka kasus
bunuh diri para siswa sekolah di Hong Kong.

Sayangnya, banyak adegan yang menggambarkan usaha Henry Chen untuk membantu siswa
dan sekolahnya ditampilkan dengan sangat menggurui lengkap dengan adegan cheesy yang
diiringi alunan musik yang catchy.

Mungkin bagi sebagian orang yang tidak menyukai dua hal ini di dalam sebuah film akan
susah menonton adegan-adegan tersebut. Pengungkapan misteri yang ada pun dilakukan
dengan penjelasan yang sangat gamblang dan relatif berlebihan.

Untungnya, hubungan antara guru, murid dan orang tua yang ditampilkan sepanjang film
sangat hangat, mengharukan, membuat film ini memberikan nuansa feel good yang sangat
menyenangkan. Film ini menunjukkan kalau kesuksesan dan kebahagiaan dari seorang siswa
tidak akan lepas dari peran guru dan juga orang tua.
B. Keterkaitan Film Big Brother Dengan Komponen Pendidikan
a. Guru
Sebagai seorang calon guru, dari film ini saya belajar bahwa, kita harus mengenal
murid kita. Terlihat dari Henry Chen yang tidak langsung menyimpulkan bahwa
muridnya sangat nakal atau muridnya bodoh (karena nilai mereka jelek), tetapi ia
menganalisis terlebih dahulu para muridnya. Setelah ia mengetahui kepribadian dari
muridnya, ia langsung menganalisis formula yang cocok untuk mengatasinya.
Dalam film “Big Brother” terlihat sekali bahwa Henry Chen adalah sosok guru yang
mengayomi para siswanya. Bagaimana tidak, ia rela berkorban waktu, tenaga, bahkan
uangnya untuk menuntaskan setiap permasalahan muridnya. Sebagai seorang guru,
Henry Chen mendatangi masing-masing rumah muridnya yang bermasalah dan
berbincang dengan orang tuanya. Saya belajar bahwa ketika nanti menjadi seorang
guru, saya juga harus mau mengayomi dan berkorban untuk murid saya layaknya
seperti Henry Chen. Dengan banyaknya masalah yang terjadi, Henry Chen tetap
bersabar dan selalu berusaha untuk menemukan formula yang tepat dalam menangani
masalah yang terjadi. Dari sinilah saya belajar, bahwa seorang guru harus memiliki
kesabaran, senakal apapun muridnya.

b. Murid
Dari sini saya belajar lagi bahwa, sebenarnya seorang anak itu memiliki keunikan
tersendiri. Saya jadi teringat film India yang pernah saya tonton yaitu Taree Zamen
Par, yang menceritakan seorang anak disleksia, tidak mengenali huruf, tidak bisa
baca, tapi memiliki keunikan atau kelebihan dalam hal melukis. Dalam “Big Brother”,
banyak sekali anak yang nakal, tidak taat peraturan dan bahkan berkelahi. Namun,
Henry Chen tidak melihat hanya dari sudut pandang saja, ia melihat dari sudut
pandang lain yaitu, apa penyebab anak tersebut nakal?
Ada salah satu siswi di sekolah tersebut yang kelakuannya nakal, ternyata karena
tekanan dari orang tua yang mengharuskan anaknya menjadi sesuai keinginan orang
tuanya, padahal bakat anak tersebut dalam dunia balap mobil. Itu artinya, setiap anak
itu unik dan memiliki kelebihannya masing-masing.
Dalam film ini, saya menemukan salah satu contoh dari buku yang saya baca
yaitu Atomic Habits karya James Clear, bahwa kebiasaan atau habits akan mengubah
kehidupan masa depan kita. Terbukti dari para siswa yang tadinya selalu melakukan
kebiasaan yang buruk, dan mengubah kebiasaan tersebut menjadi kebiasaan yang baik
sehingga masa depan mereka berubah drastis. Yang tadinya tidak diharapkan bahkan
tidak ada harapan untuk bisa kuliah di universitas, mereka menjadi diterima di
universitas yang diinginkan.

c. Lingkungan
Big Brother membahas berbagai masalah keluarga yang terbukti sangat dekat dan
relatable dengan masalah umum yang sering terjadi disekitar kita. Lewat berbagai
latar belakang karakter siswa di SMA Tak Chi masalah-masalah sensitif diangkat dan
dicari solusinya.
Dari karakter saudara kembar Bruce dan Chris, penonton dapat melihat sisi kelam dari
keluarga broken home dimana korban utamanya sebetulnya adalah anak dari keluarga
itu sendiri.
Masalah budaya Timur yang lebih mementingkan anak laki-laki daripada perempuan
juga dibahas lewat karakter siswi tomboy bernama Gladys. Tidak hanya masalah
keluarga saja, Big Brother bahkan juga membahas masalah sosial, ekonomi dan
rasisme sebagai wujud cerminan dunia realita tempat kita hidup.
d. Tujuan
Tujuan pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang positif dari peserta didik
setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kegiatan pengajaran
merupakan suatu aktivitas yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga terjadi proses belajar dan
tujuan pengajaran tercapai. Namun bagaimana jika ada siswa yang tidak memiliki
semangat untuk belajar karena memiliki masalah yang selalu mengganggu
pemikirannya. 
Disini kita bisa memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk lebih
mengenal pada kondisi-kondisi yang tidak seharusnya dilakukan.
Terlebih lagi kita akan menggunakan pendekatan ini untuk melakukan penelitian
singkat terhadap Film Big Brother yang sudah kami tonton. Kami berharap kami bisa
menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada film tersebut dengan
menggunakan pendekatan psikodinamika ini.

e. Metode
Perlu kita ketahui bahwa perubahan tingkah laku atau emosi seseorang itu pasti
memiliki sebab, sebab itu bisa berupa kejadian personal maupun lingkungan, yang
dimana keduanya bisa merubah atau bahkan menimbulkan stress, trauma dan konflik
individual.
Pengalaman yang seorang dapatkan bisa menimbulkan gangguan tingkah laku itu,
misalnya gangguan neurotis, gangguan karakter dan psikosomatis, depresi, reaksi-
reaksi dan gangguan psikosis
Melihat  permasalahan yang ada pada film Big Brother ini kami memilih dan
mengumpulkan bahwa terdapat suatu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan
unik dan singkat, dan sangat berbeda dari penyelesaian masalah yang biasanya
dilakukan dengan waktu yang cukup lama. Juga kami membuat kesimpulan bahwa
tokoh guru ini menggunakan penyelesaian masalah dengan memfokuskan pada
masalah-masalah spesifik yang dapat diintegrasikan secara baik.

Berbeda dengan guru lainnya, Henry Chen mengajar dengan sangat unik, layaknya
seperti dalam serial GTO (Great Teacher Onizuka). Metode yang dilakukan oleh
Henry Chen, mungkin dianggap aneh ketika dilihat orang lain dari luar. Bahkan, ada
salah satu penilai pendidikan dari pemerintah yang kaget melihat cara mengajarnya.
Pertama kali masuk kelas saja, Henry Chen bukan membahas pembelajaran yang
biasa diajarkan di kelas, tetapi ia mengambil rokok dari salah satu siswa dan
mengedukasi mereka perihal rokok. Dari mulai bagian-bagian rokok, zat dalam rokok,
dan fakta berbahayanya rokok tersebut. Ketika salah seorang murid berhasil
menjawab satu pertanyaannya, murid tersebut malah disuruh untuk pulang, meski
baru saja masuk kelas. Gimana menurut kalian? Aneh atau nggak?
Tapi kerennya lagi, itulah metode paling efektif untuk mengajar di kelas tersebut dan
hanya Henry Chen yang bisa.

f. Kurikulum
Chen berani masuk lebih dalam ke kehidupan anak-anak didiknya. Terlebih, anak-
anak itu punya latar belakang kehidupan rumah yang berantakan. Sebagai seorang
guru, Chen punya gaya yang badass: mengendarai motor, punya tato, pakai jaket
denim, celana jins, dan tahu pergaulan murid-muridnya. Mereka menyebut Chen
dengan sapaan ”big brother’’. ’’Kamu bisa melakukannya!’’ kalimat itu adalah jargon
andalan Chen. Chen berjuang membuat anak-anak tersebut punya citra yang bagus di
mata pemerintah. Jika tidak, pemerintah akan menutup sekolah tersebut. Tanah
sekolah yang dijual murah menjadi incaran mafia untuk dijadikan kondominium.
Kisah yang ditawarkan Big Brother mungkin terkesan cheesy. Namun, Yen berhasil
mengeksekusinya dengan apik. ’’Dia adalah gabungan dari Edward James Olmos
dalam film Stand and Deliver (1988) dan Jack Black dalam School of Rock (2003),’’

C. Pendekatan yang Digunakan


Pendekatan (approach) adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu
bidang ilmu. Atau juga mengandung pengertian suatu disiplin ilmu untuk dijadikan
landasan kajian sebuah studi atau penelitian. Pendekatan selalu terkait dengan tujuan,
metode, tekhnik.
Dalam filsafat pendidikan islam terdapat beberapa metode pendekatan yang digunakan
diantaranya:
a) Pendekatan normatif
b) Pendekatan historis
c) Pendekatan bahasa (lingusitik)
d) Pendekatan kontekstual
e) Pendekatan filsafat tradisional
f) Pendekatan filsafat kritis
g) Pendekatan hermeneutik
h) Pendekatan perbandingan
Berdasarkan film Big Brother dapat kita amati bahwa sistem pendidikan yang
dilaksanakan oleh tenaga pendidik ini adalah “pendekatan filsafat kritis”, karena makna
dari pendekatan ini adalah lebih bersifat keilmuan terbuka dan dinamis, yang berbeda
dengan aliran filsafat-filsafat yang ideologis. Pendekatan ini memiliki tiga ciri utama,
yaitu:
a. Kajian filsafat selalu terarah pada perumusan ide-ide dasar terhadap objek
persoalan yang sedang dikaji.
b. Perumusan ide-ide dasar itu menciptakan berfikir kritis.
c. Kajian filsafat dapat membentuk mentalitas dan kepribadian yang mengutamakan
kebebasan dari dogmatis dan fanatisme.

Jadi, dengan pendekatan tersebut para siswa mendapatkan pengalaman baru serta ide-
ide yang menarik dari pengajaran tersebut, sehingga pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan bagi mereka. Karena pada pembelajaran sebelum nya mereka merasa
kaku, tapi setelah tenaga pendidik diganti oleh Mr.Chen proses pembelajaran
menjadi cair dan kreatif. Pendekatan ini juga mengkaji kondisi-kondisi sosial yang
terjadi dalam kehidupan serta mengungkap struktur yang seringkali tersembunyi.
Seperti para siswa yang mendapat tekanan dari orang tua, dan ketatnya peraturan di
sekolah.

Dengan menggunakan pendekatan ini para siswa mampu berpikir lebih terbuka dan
dinamis serta menjadi lebih bersemangat dalam pembelajaran karena metode yang
digunakan oleh Mr.Chen cenderung menerapkan pembelajaran yang tak biasa. Hal
ini dilakukan agar para muridnya mampu berpikir sendiri dengan sudut pandangnya
sendiri untuk mengubah hidup mereka.

D. Solusi
1. Orang Tua
Mendidik anak memang perlu otoriter atau tuntutan agar anak tumbuh, tapi juga
harus diimbangi dengan dukungan dan perhatian agar anak merasa ada yang
memahami mereka dan menghargai usahanya. Kadang orang tua tak mengerti
perasaan anaknya tapi mereka merasa mengerti anaknya.
2. Guru
Peran guru yang ditunjukkkan oleh Kreating menunjukkan secara totalitas bahwa
guru tidak hanya mengajar secara kaku dan kurang fleksibel tetapi juga harus bisa
berperan dalam mencari metode dan cara mendidik siswanya menjadi lebih humanis
dan bersahabat—Seharusnya film ini banyak ditonton oleh guru-guru agar dalam
memberikan pembelajaran pada siswa lebih kreatif, mengutamakan kebutuhan siswa,
keluwesan dalam mengajar dan memberikan inspirasi yang positif serta bermanfaat
pada siswa-siswanya.
3. Pendidikan
Film ini menyoroti masalah pendidikan. Sering kali pendidikan dimaknai sebagai
suatu media untuk meraih sesuatu yang bersifat material semata dan hanya menjadi
status. Pendidikan hanya dilakukan untuk memastikan para siswanya dapat masuk ke
universitas unggulan sesuai dengan keinginan para orang tua siswa. Ditambah lagi,
pihak sekolah selalu lebih mengedepankan nama besar sekolah. Hal-hal tersebut
merupakan kesalahan dalam pendidikan untuk anak.

Anda mungkin juga menyukai