Anda di halaman 1dari 5

Data / Identitas Film :

Judul Film : Dead Poets Society


Sutradara : Peter Weir
Penulis Naskah : Tom Schulman
Produser :
Pemeran :
Robin Wiliams sebagai John Keating
Robert Sean Leonard sebagai Neil perry
Todd Anderson (Ethan Hawke)
Knox Overstreet (Josh Charles)
Charlie Dalton (Gale Hansen)
Richard Cameron (Dylan Kussman)
Richard Cameron (Dylan Kussman)
Steven Meeks (Allelon Ruggiero)
Gerard Pitts (James Waterston)

Musik : Andhika Triyadi


Sinematografi : Faozan Rizal
Penyunting : Cesa David Luckmansyah
Studio :
Kharisma StarVision Plus
Mizan Production

Distributor :

Kharisma StarVision Plus


Bentang Picture
Dapur Film
Tanggal Rilis : 9 Juni 1989
Durasi : 130 menit
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Produksi : Starvision Plus, Bentang Pictures, Dapur Film Indonesia (2012)

Pembukaan
Film Dead Poets Society adalah film tahun 1989 yang bisa dikatakan sangat menginspirasi.,
Film yang disutradarai oleh Peter Weir ini berlatar sebuah sekolah khusus laki-laki
bernama Welton Academy di New England pada tahun 50-an. Dimana pada sekolah
yang dikenal eksklusif dengan reputasi hebatnya tersebut setiap murid harus
mengikrarkan empat pilar dari akademi tersebut yaitu tradisi, kehormatan,
disiplin,danexcellence.
Isi
Film Dead Poets Society adalah film tahun 1989 yang bisa dikatakan
sangat menginspirasi. Film ini mengisahkan sekelompok siswa yang bersekolah di salah satu sekolah
elite di Amerika yaitu Akademi Welton. Sekolah ini merupakan sekolahan yang terkenal dengan
kedisiplinan yang tinggi dan menganut semboyan Tradisi, Kehormatan, Disiplin dan Pretasi. Kisah ini
bermula dari kisah kehidupan sosial tujuh orang siswa yaitu : Neil, Todd, Knox, Charlie, Richard,
Steven dan Gerard yang merasakan ketidaknyamanan dengan peraturan di sekolahnya tersebut.
Pemikiran mereka tentang ilmu pengetahuan berubah setelah datang guru baru yang akan
mengajarkan satra inggris kepada mereka. Guru tersebut adalah John Keating yang juga merupakan
alumni akademi welton. Guru ini mengajar dengan teknik yang berbeda sehingga siswa yang diajarnya
terinspirasi dengan apa yang ia ajarkan salah satunya adalah Neil yang memang sejak awal memiliki
minat dalam bidang akting.
Hingga suatu saat Neil dan kawan-kawannya menemukan catatan tua sekolah dimana
ternyata guru sastra inggris mereka, John Keating, pernah mempunyai klub rahasia bernama Dead
Poets Society. Klub yang anggotanya gemar membaca puisi dan selalu punya pemikiran berbeda dari
yang lainnya menjadi inspirasi Neil dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah klub yang
sama. Lambat laun pemikiran Neil dan teman-temannya terbuka lebar berkat pengajaran yang
dilakukan oleh Keating, terlebih lagi mereka mendapatkan istilah baru yaitu Carpe Diem yang dalam
bahasa inggris berarti Seize The Day yang berarti raihlah kesempatan menjadi motto baru dalam hidup
mereka. Terutama Todd, remaja paling pemalu diantara teman-temannya yang lain yang lambat laun
menjadi seorang yang berani mengutarakan isi hatinya berkat pola pikir Keating yang selalu
menginspirasi dan mendukungnya.
Film ini mengandung pesan moral sekaligus menyindir pemikiran-pemikiran orthodox atau
pemikiran kaum kolot pada masanya. Freethinkers adalah jargon yang selalu diucapkan oleh John
Keating. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, seize the day! Semua perkataan yang meluncur dari
mulut Keating seolah-olah merasuk kedalam diri Neill, Todd, Knox dan Dalton. Neill yang notabene
seorang murid yang paling pandai tahu bahwa berakting adalah kegemarannya dan impiannya
disamping mendapat nilai bagus terus-menerus di sekolah, kemudian Knox mempraktekan betul apa
itu yang disebut seize the day dengan cara menemui gadis pujaan hatinya walau dia tahu bahwa gadis
yang disukainya sudah dimiliki orang lain, dan Todd, remaja pemalu yang akhirnya bisa
mengungkapkan isi hatinya dengan lantang ke seluruh orang. Betul, mereka adalah para pemuda yang
tahu dan paham betul makna pelajaran yang diberikan oleh Keating di setiap kelasnya, tahu betul
bahwa menjadi seorang yang bisa menikmati kehidupan, cinta, dan keberadaan diri adalah modal
penting untuk menjalanai hidup ini selain menjadi bankir, pengacara maupun seorang dokter yang
sukses.
Akan tetapi apa yang diajarkan oleh Keating dianggap tidak baik oleh pihak sekolah
karena melenceng dari prinsip akademi welton. Hal ini memunculkan berbagai permasalahan,
terlebih lagi adanya permasalahan antara Neil dengan orangtuanya yang tidak sependapat. Neil
ingin mengembangkan bakat beraktingnya tetapi orangtuanya inngin ia menjadi dokter.
Sehingga hal ini membuat Neil tertekan. Ia semakin tertekan dan akhirnya melakukan bunuh
diri sebagai protesnya kepada orangtuanya dan sebelum bunuh diri ia memberikan pesan Ia
merencanakan hidupku tapi tak pernah menanyakan apa yang aku inginkan. Pesan ini menjadi
sebuah senjata bagi orangtuanya untuk mencari penyebab Neil bunuh diri. Orangtua Neil
bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengusut tuntas permasalahan ini dan yang mereka
curigai adalah guru sastra inggris yang tidak lain adalah John Keating. Alhasil John Keatingpun
dikeluarkan dari sekolah. Akan tetapi saat akan berpamitan para siswa yang dulu diajarnya
merasakan keberatan sehingga mereka melakukan suatu seperti yang dulu pernah diajarkan
oleh Keating.
Dari hal itu dapat kita lihat bahwa adanya konflik antara siswa, orangtua, guru dan
sekolahan. Kebanyakan orangtua tidak memperhatikan apakah bakat dan minat yang dimiliki
oleh anak mereka, orangtua selalu mengatakan memberikan yang terbaik kepada anaknya akan
tetapi mereka justru menjerumuskan anak mereka dalam kegelapan. Selain itu pihak
sekolahpun tidak mengembangkan proses pembelajaran yang mampu menarik siswa dalam
mencerna mata pelajaran yang diperoleh. Kebanyakan kebijakan yang diterpkan kurang
berpihak kepada siswa dan cenderung menjadikan siswa menjadi apatis dan individualis.
Seharusnya antara guru, orangtua dan sekolahan melakukan segala kebijakan yang tidak
merugikan siswa. Siswa harus lebih diajak aktif dalam berbagai pembelajaran yang dilakukan
supaya mereka tidak hanya manghafal dan memahami tetapi juga melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran yang mereka peroleh benar-benar memiliki
kegunaan dalam kehidupannya di masa mendatang.

Kelebihan & Kekurangan


Kelebihan :
Setiap karakter yang hadir di dalam cerita mampu digambarkan dengan cukup baik.
Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini.
Penampilan pemerannya sangat menjiwai karakter yang diperankan.
Film ini sangat bagus dan menarik. Dimana dalam ceritanya mengangkat tema
persahabatan.

Kekurangan :
Terdapat salah satu bagian konflik yang terkesan menarik sementara bagian lainnya
terasa datar akibat konflik yang muncul dari sisi kehidupan pribadi masing-masing karakter
terlalu banyak yang pada akhirnya justru memecah perhatian penonton.
Film ini terbagi menjadi dua season sehingga membuat penonton harus menunggu
season berikutnya.
Akhir ceritanya kurang jelas, masih menggantung sehingga menimbulkan rasa
penasaran bagi para penontonnya.

Penutup
Film Perahu Kertas ini memberi pelajaran kepada kita bahwa setiap manusia memiliki
takdir hidupnya masing-masing dan usaha keraslah yang mengantar takdir itu ke tangan
kita. Oleh karena itu, kita harus menjadi pribadi-pribadi yang percaya diri akan cita-cita yang
kita impikan.

Director:
Peter Weir
Writer:
Tom Schulman
Stars:
Robin Williams, Robert Sean Leonard, Ethan Hawke | See full cast and crew
Rating IMDb : 8.0

Satu hal yang bisa saya ambil dari film ini adalah bahwa guru yang baik tidak hanya
diharapkan untuk menyampaikan ilmu kepada murid-muridnya tetapi juga harus
menginspirasi mereka, membuka cakrawala berpikir, dan mendorong mereka untuk
mampu berpikir mandiri. Dan bahwa tidak ada yang lebih membanggakan bagi
seorang guru selain menyaksikan ilmu yang mereka ajarkan dapat diteruskan, ibarat
tongkat estafet yang dipindahtangankan ke pelari berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai