Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN KARAKTER LEWAT KESENIAN ft DEAD POET SOCIETY

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER

Apa yang muncul dalam benak kalian jika mendengar pendidikan karakter? Apakah lewat
kesenian pendidikan karakter bisa terwujud? Nah, berbicara pendidikan karakter, kita perlu
menelusuri apa yang disebut pendidikan karakter tersebut, ada banyak ahli yang mengemukakan
pendapat tentang pendapat tentang pendidikan karakter antara lain:

1. Thomas lickona berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja
untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti

2. T. Ramli berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan


esensi dan makna terhadap moral dan ahlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk
pribadi peserta didik yang baik

3. John W. Santrock berpendapat bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang


dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan
memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah
perilaku yang dilarang.

Dari pengertian menurut para ahli diatas, kita dapat mengetahui, bahwa pendidikan karakter
sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral, dimana tujuannya adalah untuk melatih dan
membentuk kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup
yang lebih baik.

Sebagai individu yang berada di dalam bermasyarakat, lahir dan hidup di dalam lingkup
masyarakat yang mempunyai norma-norma didalamnya, Kita tidak bisa mencampakkan
pendidikan Karakter, salah satu sebab individu terisolasi dengan individu lainnya adalah
minimnya pendidikan karakter itu sendiri.

Oleh sebab itu, perlu ada penanaman pendidikan karakter pada setiap individu, lalu bagaimana
cara menanamkan pendidikan karakter pada setiap individu lewat kesenian?

B. DEAD POET SOCIETY


Dead Poet Society merupakan sebuah film amerika serikat yang rilis pada tahun 1989. Film ini
dimulai dengan cerita tentang tujuh anak muda (Neil, Todd, Charlie, Smeeks, Pitts, Knox, dan
Cameron) yang sedang menempuh pendidikan di Akademi Walton. Adapun Akademi Walton
adalah sekolah asrama khusus laki-laki yang menerapkan aturan yang sangat ketat, prinsip dari
Akademi ini ialah tradisi, kehormatan, disiplin, dan prestasi.

Ketika dimulainya awal pembelajaran di sekolah itu, sang kepala sekolah( Mr. Nolan)
mengabarkan kepada seluruh pendidik dan muridnya bahwa ia telah mengganti seorang guru
bahasa inggris dengan seorang pendidik yang merupakan alumni dari Akademi tersebut dan telah
menempuh pendidikan di Harvard University, yakni Mr. Keating.

Ketatnya peraturan di Akademi tersebut membuat tujuh pemuda itu seringkali merasa jenuh,
semisal Neil yang dituntut ayahnya agar cepat lulus, belajar yang rajin. Di setiap pembelajarn
Mr. keating selalu memberikan semangat kepada muridnya untuk selalu melalukan perubahan
dalam hidup dan mengajak mereka semua tertarik pada puisi. Selain itu, Mr. Keating juga
cenderung menerapkan pembelajaran yang tidak biasa seperti menyuruh pada muridnya untuk
merobek buku pelajaran dan naik keatas meja, hal itu dilakukannya agar para muridnya mampu
berpikir sendiri dengan sudut pandangnya sendiri untuk mengubah hidup mereka.

Slogan yang terkenal dalam film ini ialah “carpe diem” yang berarti “ petiklah hari” , yang
dilakukan Mr. Keating agar para muridnya berani melakukan tindakan untuk menggapai hari ini.

Dead Poet Society merupakan film yang mengajarkan bagaimana seni adalah salah satu cara
menanamkan pendidikan karakter pada setiap individu, seni adalah bentuk ekspresi dari setiap
individu untuk menjadi hidup yang lebih baik, dalam film ini, Mr. Keating adalah salah satu
contoh bagaimana lewat kesenian, pendidikan karakter bisa terwujud.

C. KESIMPULAN

Pendidikan karakter yang ditanamkan oleh para pendidik kita semestinya tidak membuat para
murid dikekang, semakin di belenggu oleh aturan agaknya bukan solusi yang terbaik, seperti
tujuh pemuda dalam film Dead Poet Society yang malah tidak semangat dalam belajar karena
terlalu terpaksa melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan, seperti kita juga waktu sekolah,
peraturan-peraturan sekolah yang malah membelenggu kita, al hasil kita tidak semakin kreatif,
itulah yang saya kira menjadi cikal bakal siswa-siswa di sekolah kita menjadi berontak kepada
sistem sekolah yang tak ada luwesnya sama sekali, pendidikan karakter lewat kesenian adalah
tawaran yang mungkin lebih baik, seorang pendidik sangat bisa memasukan kesenian dalam
pendidikan karakter, seperti musik, puisi, drama, teater, bercerita, bernyanyi.

Kita mungkin bisa menengok bagaimana lagu-lagu daerah kita lewat lirik-liriknya menanamkan
pendidikan karakter yang asyik dan menarik!.

Anda mungkin juga menyukai