Anda di halaman 1dari 5

TOPIK 2 Ruang Kolaborasi 2.

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pembelajaran Sosial Emosional

Dosen Pengampu: Tri Astuti, M.Pd.

Disusun Oleh:

Achmad Al Hafidz 2398010782

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2024


1. Anda dapat mencatat hal penting yang muncul di pikiran Anda pertama kali saat menonton
atau teringat pada film itu.
Jawab :

Saat menonton atau teringat pada film "Laskar Pelangi", hal pertama yang muncul di
pikiran saya adalah semangat dan kegigihan para tokoh utama dalam mengejar impian
mereka meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan dan keterbatasan. Cerita ini
menginspirasi dengan menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan tekad untuk meraih
cita-cita, serta memperjuangkan hak-hak dasar untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Selain itu, saya juga teringat akan suasana Belitung Timur yang indah yang ditampilkan
dalam film tersebut, yang menjadi latar yang memperkaya pengalaman menonton.

2. Bila Anda sudah menonton film tersebut, apa yang bisa Anda pelajari dari film tersebut
berhubungan dengan guru yang menjadi agen perubahan?
Jawab :

Dalam film "Laskar Pelangi", guru-guru di sekolah yang diperankan oleh Bu Mus dan
Pak Harfan memainkan peran yang sangat penting sebagai agen perubahan. Ada beberapa
pelajaran yang bisa dipelajari dari peran mereka:

a. Inspirasi dan motivasi: Bu Mus dan Pak Harfan adalah guru-guru yang sangat peduli
dengan murid-murid mereka. Mereka memberikan inspirasi dan motivasi kepada para
siswa untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan dan keterbatasan hidup
mereka. Mereka menunjukkan bahwa seorang guru tidak hanya mengajar materi
pelajaran, tetapi juga memberikan semangat dan keyakinan kepada siswa untuk meraih
impian mereka.
b. Kreativitas dalam pengajaran: Dalam kondisi sekolah yang minim fasilitas, Bu Mus dan
Pak Harfan menunjukkan kreativitas dalam pengajaran mereka. Mereka menggunakan
berbagai cara yang inovatif untuk membuat pembelajaran menarik dan relevan bagi
siswa, meskipun terbatasnya sumber daya yang tersedia.
c. Keterlibatan dengan komunitas: Selain menjadi guru di kelas, Bu Mus dan Pak
Harfan juga terlibat secara aktif dengan komunitas sekitar. Mereka membantu mengatasi
masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh muridmurid mereka di luar lingkungan
sekolah, menunjukkan bahwa seorang guru dapat menjadi agen perubahan yang berperan dalam
membangun masyarakat.
Dari peran Bu Mus dan Pak Harfan dalam film "Laskar Pelangi", kita dapat belajar
pentingnya peran seorang guru sebagai agen perubahan yang dapat menginspirasi, mendidik, dan
membantu murid-murid mereka mencapai potensi penuh mereka, bahkan di tengah tantangan
dan keterbatasan yang ada.

3. Anda bisa menonton alternatif film lain berhubungan dengan guru sebagai agen perubahan,
seperti:
▪ Dead Poet Society

▪ Sokola Rimba Jawab :


a. Dead Poets Society:

"Dead Poets Society" adalah film drama Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1989.
Film ini disutradarai oleh Peter Weir dan dibintangi oleh Robin Williams. Ceritanya
berkisah tentang seorang guru bahasa Inggris, John Keating, yang mengajar di sekolah
elit pria di Amerika pada tahun 1959. Keating menggunakan metode pengajaran yang
tidak konvensional untuk menginspirasi para siswanya untuk mengejar impian dan
mengekspresikan diri mereka secara bebas, terutama melalui puisi. Film ini mengangkat
tema tentang kebebasan berpikir, kreativitas, dan pentingnya guru sebagai mentor yang
dapat mengubah pandangan hidup siswanya.

b. Sokola Rimba:

"Sokola Rimba" adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2013, berdasarkan novel
berjudul sama karya Butet Manurung. Film ini disutradarai oleh Riri Riza. Ceritanya
mengisahkan perjalanan Butet Manurung, seorang perempuan yang meninggalkan
kenyamanan kota untuk menjadi guru di pedalaman hutan Rimba, di tengah suku-suku
Dayak yang masih menjalani gaya hidup tradisional. Melalui pengalamannya di hutan,
Butet berjuang untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak suku Dayak, sambil
memahami dan menghormati budaya mereka. Film ini menyoroti pentingnya pendidikan
dalam mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, serta peran guru sebagai agen
perubahan dalam menginspirasi dan membantu masyarakat yang kurang beruntung.

Kedua film ini menghadirkan cerita yang menginspirasi tentang kekuatan pendidikan dan
peran guru dalam mempengaruhi hidup siswa-siswa mereka serta masyarakat sekitar.

4. Apa yang bisa Anda pelajari dari kejadian/film tersebut dan apa hubungannya dengan
pembelajaran sosial emosional?
▪ Dead Poet Society

▪ Sokola Rimba Jawab :


Dari kedua film "Dead Poets Society" dan "Sokola Rimba", terdapat beberapa pelajaran
yang dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran sosial emosional:

a. Pentingnya Kemandirian dan Ekspresi Diri: Dalam "Dead Poets Society", guru John
Keating mendorong siswanya untuk berpikir secara mandiri, mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, dan mengekspresikan diri mereka dengan bebas melalui
puisi. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kemandirian dan ekspresi diri dalam
pembelajaran sosial emosional. Siswa-siswa diajak untuk memahami dan menghargai
perasaan dan pendapat mereka sendiri, serta pendapat orang lain.
Di "Sokola Rimba", Butet Manurung juga mendorong siswa-siswanya untuk
mengekspresikan diri mereka sendiri melalui pembelajaran yang berbasis pengalaman
dan alam. Mereka diajak untuk memahami dan menghargai budaya dan identitas mereka
sendiri, serta budaya dan identitas orang lain dalam masyarakat yang beragam.

b. Empati dan Penghargaan Terhadap Budaya dan Perbedaan: Kedua film ini menyoroti
pentingnya empati dan penghargaan terhadap budaya dan perbedaan. Dalam "Dead Poets
Society", siswa-siswa diajak untuk memahami dan menghargai perspektif dan
pengalaman hidup orang lain, sementara dalam "Sokola Rimba", Butet Manurung dan
siswa-siswa dihadapkan pada budaya dan kehidupan masyarakat Dayak yang berbeda
dari mereka sendiri. Hal ini mengajarkan pentingnya empati dalam memahami dan
menghormati budaya serta pengalaman hidup orang lain.
c. Pembangunan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Emosional: Melalui interaksi antara
guru dan siswa serta antara siswa dengan sesama, kedua film ini menunjukkan
pembangunan keterampilan sosial dan emosional seperti kerja sama, komunikasi efektif,
kepemimpinan, dan penyelesaian konflik. Guru-guru dalam kedua film ini memainkan
peran penting dalam membimbing siswasiswa mereka dalam mengembangkan
keterampilan ini.
Dengan demikian, kedua film ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan pembelajaran sosial
emosional karena mereka menyoroti nilai-nilai, keterampilan, dan sikap yang penting dalam
pengembangan kecerdasan emosional dan sosial siswa.

Anda mungkin juga menyukai