Oleh :
1. Elsa Wahyuni
2. Findo Eko Putra
3. Gustia Ningsih
4. Ika Nurjannah Matondang
5. Kejora Amnur
6. Latifa Febriani
Rombel : 005
Dosen Pengampu:
Dr. Yeni Erita, M.Pd
Selanjtnya dari hubungan film dengan guru sebagai agen perubahan sokola rimba adalah:
a. Seorang guru harus senatias memiliki banyak ide dan kreatif dalam mendidik dan
membimbing social dan emeosional peserta didik
b. Pendidik haru senantiasa bersabar dalam mendidik dan membimbing social dan emeosional
peserta didik
c. Guru harus memiliki sikap pantang menyerah senatiasa mengajarkan dan mengarhkan
peserta didik ke hal-hal yang baik dan positif
d. Dan guru harus tetap semangat dan pantang mneyerah seperti Butet dalam film sokola
rimbo yang senatiasa selalu berjang dan patang menyerah agar orang-orang suku pedalam
senatiasa mau dan bisa untuk belajar dan sekarang perjuanga Butet susdah berhasil dapat
dilihat dari suku pedalaman tersebut sudah bis abaca, tulis dan hirung dan sudah tidak
tertipu lagi dengan surat perjanjian oaring-orang asing yang akan menguasai mereka.
2. Apa yang bisa Anda pelajari dari kejadian/film tersebut dan apa hubungannya
dengan pembelajaran sosial emosional?
Penjelasan:
Adapun hubungannya permasalahan dalam film laskar Pelangi dan sakola rimbo
yaitu kita sebagai calon pendidik harus senantiasa mampu mengajarkan kepada peserta
didik mengenai kemampuan social dan emosional, selain mengajarkannya kepada peserta
didik kita sebagai pendidik atau guru senatiasa juga mengajar peserta didik dengan social
emosional yang sesuai dengan karakteristik nya, seperti pada film laskar Pelangi dan
sakola rimbo untuk mengajar sebagai guru pada kedua kasus tersebut juga berbeda,
dimana pada film laskar Pelangi sebagai seorang guru kita harus mengajar dengan social
emosioanal kepada anak dengan karakteristik orang pinggirang atau orang awam yang
mana pendidikannnya masih rendah dan masih terbelakang,
Sedangkan pada film sakola rimbo dengan permasalahnnya yaitu sebagai guru
bagi suku atau orang pedalaman yang mana masih sangat buta dengan Pendidikan dan
bahkan menolak Pendidikan karena saking tidak adanya ilmu dan masalah masa lalu. Dan
disitu kita harus tau sikap social dan emosinal sperti apa yang harus kita lakukan, bisa
dengan cara melakukan pendekatan dengan mepelajari dan memahami mereka dahulu dan
setelah dekat dan sudah memiliki rasa percaya baru lah kita mulai mengajarak pemahaman
dengan social dan emosional tentunya. Jadi kesimpulannya yaitu sebaggai seorang
pendidik tentunya kita harus mendidik peserta didik kita sesuai dengan karakteristiknya
dan tentunya tidaka semuanya akan sama dan dengan mengajrakan pembelajaran social
emosional.