Anda di halaman 1dari 2

DEAD POETS SOCIETY

Oleh : Iskandar "Tidak peduli siapapun yang mengatakan padamu, ide dan kata dapat mengubah dunia." (John Keating - Dead Poet Society) Dead Poets Society merupakan film yang mengisahkan petualangan seorang guru John Keating bersama tujuh anak laki-laki, Neil Perry, Todd Anderson, Knox Overstreet, Charlie Dalton, Richard Cameron, Steven Meeks, dan Gerard Pitts di sekolah khusus pria Welton. Sekolah Welton merupakan sekolah terbaik di amerika yang menerapkan sistem asrama dan masih mengandalkan prinsiip tradisi, kehormatan, disiplin, dan prestasi. Prinsip tersebut menjadikan sekolah sangat ketat dan tidak memberi kebebasa ber ekspresi bagi siwanya. Alur cerita awal dalam film ini tidak begitu menarik hanya mengkisahkan tentang penerimaan siswa baru di Welton dan menceritakan tentang keadaan sekolah Welton itu sendiri. Kisah menarik dimulai dari kemunculan John Keating sebagai guru sastra inggris yang memulai kelas dengan masuk dari pintudepan dan lewat lewat begitu saja dikelas lalu keluar melalui pintu belakang. Siswa yang biasanya diajar ketat hanya terheran-heran karena biasa nya mereka member penghormatan kepada guru namun kali ini guru hanya lewat begitu saja. Setelah itu Keating mengajak siswa-siwa nya melihat foto-foto alumni siswa Welton yang dipajang di lorong sekolah dan menceritakan tentang alumni di foto tersebut. Dalam adegan ini Keating mengatakan kalimat ajaib yang seakan-akan bermakna gapailah mimpi-mimpimu yaitu carpediem dan kata itu menjadi pesan penting dalam film ini. Dead Poets society sendiri merupakan sebuah perkumpulan yang dulu pernah dibuat Keating semasa ia sekolah di Welton. Perkumpulan ini kemudian kembali dihidupkan kembali oleh Neil Perry, Todd Anderson, Knox Overstreet, Charlie Dalton, Richard Cameron, Steven Meeks, dan Gerard Pitts. Perkumpulan tersebut merupakan perkumpulan rahasia yang merupakan wujud perlawanan kepada sekolah yang melarang adanya perkumpulan lain selain kelompok belajar. Kisah pun berlanjut dengan konflik ketika Neil yang ingin bermain drama ditentang oleh orang tuannya. Orang tua Neil berharap anaknya bias menjadi dokter namun itu semua tidak disetuji oleh orang tuannya.Neil pun memaksakan dirinya untuk terus bermain drama dan menunjukan

permainnan terbaiknya untuk sang ayah. Pertujukan Neil pun berakhir dengan sukses namun tidak mampu membuat sang ayah luluh. Akhirnya sang ayah pun memaksa Neil untuk masuk wajib militer. Karena merasa tertekan Neilpun bunuh diri. Kisah pun ditutup dengan dikeluarkannya Keating dari sekolah Welton karena diduga sebagai pemicu berbagai masalah yang terjadidengan cara mengajar yang ia terapkan. Namun para murid yang terlanjur nyaman dengan sang guru tidak rela bila guru mereka pergi. Para anggota Dead Poet Society pun member penghormatan terakhir saat keating meninggalkan kelas sembari mengucap Oh captain, My Captain yang menjadikan film ini semakin berkesan. Film ini member banyak inspirasi tentang meraih mimi dan kebebasan. Kita didoroang untuk melihat diri kita dari sisi yang berbeda dan keluar dari kebiasan. Kemampuan yang sebenarnya ada dalam diri kita pun dimunculkan setelah tertutup oleh peraturan yang mengekang dan membungkam kreatifitas. Seperti Tod salah satu tokoh dalam film ini, dia merasa tidak mampu membuat sebuah puisi. Namun setelah ia mencoba dan mendapat wejangan dari keating Tod mampu membuat sebuah puisi yang sangat indah dan memukau rekan rekannya. Pesan yang terkandung dalam film ini melalui John Keating, bahwa karya sastra termasuk puisi sebenarnya ada di dalam kehidupan kita yakni kisah, roman, dan cinta. Semuanya ada di dalam kehidupan kita, ilmu kedokteran, hukum, dan guru itu adalah ilmu yang kita tuntut untuk tujuan yang mulia. Yang berguna untuk kehidupan akan tetapi puisi, puisi itu sudah ada dalam kehidupan kita dengan sendirinya. Sastra ada di dalam kehidupan dan lingkungan kita, kisah yang kita hadapi setiap hari itu adalah sebuah sastra seperti sebuah drama yang terkadang tidak kita sadari. Film ini juga menjelaskan tentang sebuah arti persahabatan dimana kita bias saling menguatkan satu sama lain. Ketika sahabat mengalami keterpurukan dan tak ada yang mampu menjadi penguat, sahabat akan selalu hadir untuk menjadi tiang yang akan mejaga sahabatnya agar tetap tegar berdiri melawan tekanan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai