Di sebuah senja, di sebuah rumah susun di Jakarta, mahasiswa bernama Biru Laut disergap
empat lelaki tak dikenal. Bersama kawan-kawannya, Daniel Tumbuan, Sunu Dyantoro, Alex
Perazon, dia dibawa ke sebuah tempat yang tak dikenal. Berbulan-bulan mereka disekap,
diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung, dan disetrum agar bersedia menjawab satu
pertanyaan penting: siapakah yang berdiri di balik gerakan aktivis dan mahasiswa saat itu.
Keluarga Arya Wibisono, seperti biasa, pada hari Minggu Sore memasak bersama, menyediakan
makanan kesukaan Biru Laut. Sang ayah akan meletakkan satu piring untuk dirinya, satu piring
untuk sang ibu, satu piring untuk Biru Laut, dan satu piring untuk si bungsu Asmara Jati. Mereka
duduk menanti dan menanti. Tapi Biru Laut tak kunjung muncul.
Jakarta, 2000
Asmara Jati, adik Biru Laut, beserta Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin Aswin Pradana
mencoba mencari jejak mereka yang hilang serta merekam dan mempelajari testimoni mereka
yang kembali. Anjani, kekasih Laut, para orangtua dan istri aktivis yang hilang menuntut
kejelasan tentang anggota keluarga mereka. Sementara Biru Laut, dari dasar laut yang sunyi
bercerita kepada kita, kepada dunia tentang apa yang terjadi pada dirinya dan kawan-
kawannya.
Laut Bercerita, novel terbaru Leila S. Chudori, bertutur tentang kisah keluarga yang kehilangan,
sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar
menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya,
dan tentang cinta yang tak akan luntur.
Unsur Instrinsik
1) Tema : Kelompok mahasiswa yang memperjuangkan keadilan untuk rakyat kecil pada
masa orde baru
2) Tokoh : Biru Laut, Daniel Tumbuan, Sunu Dyantoro, Alex Perazon, Asmara Jati, Anjani
3) Penokohan :
Struktur
1) Abstraksi : Laut Bercerita, novel Leila S. Chudori, bertutur tentang kisah keluarga yang
kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok
orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari
kejelasan makam anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur.
2) Orientasi : Laut adalah seorang mahasiswa program studi Sastra Inggris di Universita
Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia sangat menggeluti dunia sastra. Laut gemar membaca
buku yang ketika itu peredarannya dilarang di Indonesia. Hal itu yang menekatkan
dirinya secara diam-diam untuk memfotokopi buku-buku tersebut. Mulai dari sana,
dirinya bertemu dengan salah satu mahasiswa FISIP yang memperkenalkan Laut akan
organisasi Winatra dan Wirasena. Setelah ikut bergabung dengan organisasi Winatra,
Laut jadi semakin menggiatkan aktivitas diskusi buku Pramoedya dan beberapa konsep
yang hendak mereka lakukan untuk menentang doktrin pemerintah di negara ini yang
telah dipimpin oleh satu presiden selama lebih dari 30 tahun. Dalam novel ini,
diceritakan bahwa Laut beserta rekan-rekannya melaksanakan beberapa aksi atau
gerakan untuk membela rakyat yang telah diambil haknya oleh pemerintah, salah
satunya “Aksi Tanam Jagung Blangguan”.
5) Resolusi : Dan akhirnya ketika Laut dibawa pergi secara paksa, ia mati dengan cara
yang paling tragis dan puitis sekaligus—ditenggelamkan untuk bersemayam di dasar
lautan. Sementara itu, Asmara Jati (adik dari Laut), dan Anjani (kekasih Laut), bersama
Komisi Orang Hilang terus menggali informasi dan mendorong pemerintah untuk
menuntaskan kasus hilangnya Laut bersama para aktivis lainnya.
6) Koda : Para pejuang rela untuk jatuh, lalu bangkit dengan harapan agar kelak di masa
mendatang Laut Bercerita tidak hanya membangkitkan ingatan tapi juga memberi
peringatan terhadap kita para pembaca yang mungkin seringkali menyia-nyiakan
kebebasan. Kita, anak-anak reformasi, selamanya berutang budi kepada mereka yang
berjuang tanpa henti hingga harus kehilangan nyawa. Kita, anak-anak reformasi,
selamanya berutang budi pada mereka yang harus menerima kenyataan bahwa
sahabat dan keluarga mereka tidak akan pernah pulang. Tapi kita seringkali
melupakan itu, lalu sibuk menggunakan kebebasan untuk kepentingan pribadi.
Kaidah Kebahasaan
1) Diksi
“Kita harus belajar kecewa bahwa orang yang kita percaya ternyata memegang pisau
dan menusuk pisau dan menusuk punggung kita. Kita tak bisa berharap semua orang
akan selalu loyal pada perjuangan dan persahabatan.”
2) Kalimat Kompleks
“Di kampus kita hanya belajar disiplin berpikir, tetapi pengalaman yang memberi daya
dalam hidup adalah di lapangan.”
3) Kalimat Rujukan
http://eprints.ums.ac.id/84479/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://blog.tempo.co/read/1129483/novel-laut-bercerita-karya-leila-s-chudori-itu-
sedih-banget/full&view=ok
https://brainly.co.id/tugas/22087575
https://www.balairungpress.com/2018/07/meramu-kebebasan-melalui-biru-laut/
https://www.gramedia.com/best-seller/resensi-novel-laut-bercerita-karya-leila-s-
chudori/#Penokohan_dalam_Novel_Laut_Bercerita
https://hot.detik.com/book/d-3768004/laut-yang-bercerita-dan-penantian-yang-
menyedihkan
https://www.blognyarani.com/2021/02/review-buku-laut-bercerita-leila-s.html