XG/15
Kami saat pelajaran Bahasa Indonesia telah menonton film yang berjudul Dead
Poets Society. Film ini pada awalnya kukira sangat aneh, tidak jelas, absurd, weird.
Tetapi pada tengah tengah aku sudah mulai paham inti dari cerita ini, film Dead Poets
Society ini mengambil latar Welton Academy, sebuah sekolah asrama khusus untuk
laki-laki. Sekolah ini memiliki reputasi yang hebat dan mereka menuntut kedisiplinan
yang tinggi. Ada pemeran yang sangat penting dan sangat utama dalam film ini, ialah
John Keating. John Keating merupakan guru sastra Inggris baru yang baru saja
mengajar di Welton Academy. John Keating dulunya juga lulusan Welton Academy, ia
bahkan menjadi lulusan terbaik disana tetapi sebelum mengajar di Welton Academy
John Keating pernah mengajar di Chester, London. John Keating adalah pendiri Dead
Poets Society, tetapi saat ia masih belajar di Welton Academy.
Film ini sangat memiliki nilai nilai yang penting dalam hidup. Film ini aslinya
harus sekali ditonton oleh orang tua zaman sekarang. Semua orang tua pasti ingin
anaknya menjadi sukses, tetapi banyak orang tua yang menyuruh anaknya untuk
mencapai kesuksesan dengan cara yang salah. Misalnya menyuruh anaknya untuk
menjadi dokter, TNI, polisi yang bukan cita cita dan hobi mereka, anak anak akan lebih
menyukai cita cita nya berdasarkan hobi dan passionnya sendiri bukan berdasarkan
dorongan orang tua.
Saat saya SMP, pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang sangat
membosankan sekali, apalagi saat kelas 9. Nama gurunya adalah Bu Susana, ia
mengajar hanya dengan teori dan membentak bentak saja. Tetapi saat saya masuk
SMA, pertama kali saya merasakan pelajaran Bahasa Indonesia sangat seru dan
menarik. Karena Pak Why terinspirasi dari gaya mengajar seperti John Keating. Tetapi
cara ini aslinya sangat bermanfaat karena mendorong murid muridnya untuk menjadi
lebih kritis dan kreatif dalam pemikirannya.