Anda di halaman 1dari 8

Proposal Penelitian Kualitatif Analisis Film Letters To God

Diana Tika Lestari

153090377

Ilmu Komunikasi FISIP UPN V Yogyakarta

A. Latar belakang Film yang bercerita tentang tyler kecil bersama penyakit yang dideritanya ini merupakan film yang sangat mengagumkan untuk kalangan anak dan dewasa sekalipunmenurut saya. Tyler hidup bersama ibunya dan kakak serta keluarga kecil yang amat menyayanginya dan selalu khawatir terhadapnya, terutama ibunya Maddy. Dalam film ini juga diceritakan bagaimana keteguhan hati seorang anak laki-laki yang terkena kanker. Pelajaran nyata yang paling mengagumkan dalam film ini adalah kepolosan seorang tyler dalam menulis surat untuk tuhan hingga menginspirasi orang-orang disekitarnya. Diceritakan berdasarkan cerita nyata oleh orang yang mengalaminya, Tyler Doherty yang diperankan begitu hidup oleh Tanner Maguire. Film ini berawal dari sebuah surat yang diterima oleh braddy (Jeffrey Johnson), agen tukang pos baru yang menjadi pemabuk dan sangat depresi semenjak ditinggalkan oleh istri dan anaknya. Braddy menerima surat Tyler untuk tuhan dan dibacanya satu persatu dan mulai bingung apa yang harus dilakukannya dengan surat-surat itu. Hinggga akhirnya Braddy menemukan cara untuk membuat surat itu memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekitar Tyler bahkan bagi dirinya sendiri. Tyler seringkali menulis surat untuk Tuhan. Topiknya pun berlainan mulai dari ibunya Maddy yang selalu khawatir padanya, kakaknya Ben yang terkadang marah padanya, sahabat kecilnya Sam yang begitu perhatian padanya hingga harapan-harapan indah bagi orang-orang di sekitarnya. Film ini didistribusikan oleh Golden Village Pictures, Vivendi Entertainment, Eagle Films, IPA Asia Pacific untuk peredaran internasionalnya dan disutradarai oleh David Nixon yang sebelumnya menggarap Making Waves (1998) dan kali ini dibantu oleh Patrick Doughtie. Terlepas dari biaya produksi yang sangat rendah, Letters to God berhasil memaksimalkan segala keterbatasan yang dimilikinya. Namun jajaran cast yang namanamanya hampir tidak pernah terdengar itu mampu menyuguhkan kualitas akting yang begitu hidup. Berbagai lagu yang menjadi theme songnya mampu merangkai scene per scene dengan pas termasuk Dear Mr. God dari the Warren Brothers dan juga kinerja Seattle Symphony Orschestra. Skrip yang ditulis oleh Doughtie juga tidak terkesan natural tanpa tumpang tindih antar subplotnya, menyatu padu dengan gaya penyutradaraan Nixon yang sendu. Jangan anggap film produksi Mercy Creek Entertainment dan Possibility Pictures ini sebagai Cast: film religius seperti judulnya, maknanya lebih jauh dari itu.

Lebih banyak bermain di serial televisi sebelumnya termasuk The Mentallist, Robyn Lively bermain sebagai Maddy Doherty. Sedang menyelesaikan The Hangover 2 saat ini, aktor cilik bernama Tanner Maguire ini berperan sebagai Tyler Doherty. Jeffrey Johnson sebagai Brady McDaniel. Michael Bolten sebagai Ben Doherty. Maree Cheatham sebagai Olivia. Bailee Madison sebagai Samantha Perryfield. Ralph Waite sebagai Cornelius Perryfield. Director: David Nixon yang sebelumnya menggarap Making Waves (1998) kali ini dibantu oleh Patrick Doughtie. B. Perumusan Masalah Apa pelajaran moral yang dapat dipetik dari film ini? Bagaimana pelajaran moral itu terbentuk? Bagaimana pendifisian pelajaran moral itu? C. Tujuan Penelitian Mencari pembelajaran moral yang dapat disampaikan oleh film diatas, apa saja yang menyebabkan munculnya pelajaran-pelajaran moral tersebut, bagaimana pendefisian pembelajaran moral tersebut secara lisan dan deskriptif. D. Manfaat Penelitian Memberikan sumbangan analisis dalam dunia praktisi perfilman terutama dan bagi bidang akademis, serta guna memberikan pembelajaran bagi pelajar atau mahasiswa yang memperdalam dunia perfilman. E. Kerangka Teori Pengertian: 1. Tema : Satu gagasan, fikiran atau persoalan utama yangmendasari sesebuah karya sastera dan terungkap secaralangsung (eksplisit) atau tidak langsung (implicit). 2. Fakta Cerita : Paparan cerita dimana terdapat peristiwa atau kejadian dalamsatu urutan waktu yang di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapisuatu konflik, dimana ketiga unsur itu

disebut plot atau alur berupa fakta ataufiksi, tanpa mengikutsertakan pikiran atau gagasan-gagasan dari si pembaca.3. 3. Alur / Plot : Rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibatsehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Alur terdiri atas beberapa bagian :awal, konflik, konflik semakin memuncak, puncak masalah, lpenyelesaian, akhir. 4. Unsur Intrinsik : Unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukandi dalam teks karya sastra itu sendiri. a. Naratologi :bidang studi interdisipliner yang khusus mempelajari karyasastra, teater, dan film, disebut juga ilmu tentang cerita. suatu bidang kajian penceritaan secara literal sama ada cerita-cerita klasik ataupun moden tanpa mengikut jarak waktu dan tempat. b. Sinematografi : ilmu terapan merupakan bidang ilmuyang membahas tentangteknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehinggamenjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengembancerita).7. 5. Unsur Ekstrinsik : unsur yang ada di luar tubuh karya sastra tetapi sangat berpengaruh terhadap isi karya sastra tersebut. a) Psikologi :ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebutyakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapatdidefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental F. Metode Penelitian Jenis penelitian: penelitian kualitatif deskriptif Objek penelitian: Film dan latar belakang para pembuatnya (sutradara, cast, dll) Sumber data : observasi dan studi pustaka Tekhnik pengumpulan data: pengumpulan pustaka dan anlisis film Tekhnik analisa data : analisis kontekstual dan pemaknaan simbol-simbol komunikasi yang ada dalam film dan membandingkan dengan film lain serta mencoba bertanya pada yang cukup ahli. Uji validitas data : perbandingan dengan film lain dan bertanya pada ahli

G. Analisis Data: Tema : Kepercayaan terhadap Tuhan Fakta Cerita : Dilihat dari latar belakang sutradaranya, david nixon film ini akan bergenre sendu dan begitu dramatik layaknya film yang disutraadarainya sebelumnya. Berbeda dengan making waves film lamanya, dalam film ini david nixon dituntut mengikuti alur hidup pattrick doherty yang begitu menyentuh. Dalam film ini kebanyakan simbol diungkapkan secara eksplisit, terutama melalui bahasa verbal mulai dari tatapan mata, kesedihan, harapan, serta berbagai perasaan yang mengikutinya. Ketegaran tyler menjadi inti utama film ini, betapa dia tidak ingin membuat ibunya sedih, batapa dia ingin sam mendapatkan doanya, serta doa-doa lain untuk semua orang di sekitarnya yang dituliskan dalam suratnya untuk tuhan. Pemaknaan simbolis secara religius yang dapat saya tangkap dari film ini adalah bahwa ada berbagai cara untuk menyampaikan isi hati dan seluruh perasaan kita untuk tuhan dan tuhan dengan caranya akan menuntun kita menemui tujuan hidup dan memberi jawaban atas semua doa itu melalui tangan-tangan orang di dunia ini. pelajaran berharga dalam film ini adalah bagaimana kita harus tegar dan tetap berdoa meski menghadapi masalah hidup yang berat dan rumit. Alur: Maju Dibuka dengan situasi yang menggambarkan seluruh lingkungnan tyler. Masalah muncul ketika tyler akhirnya masuk rumah sakit meski akhirnya sembuh dan mulai dapat bebrmain lagi, tyler akhirnya jatuh dan masuk rumah sakit lagi. Saat itulah masalah memuncak karena kemotheraphy tyler terlihat tidak begitu berhasil.akhilnya tyler tetap dipulangkan karena dokter juga merasa tidak ada lagi yang dapat dilakukan. Film berakhir dengan meinggalnya tyler dan tambahan diakhiri dengan kepercayaan orang-orang di sekitar tyler untuk berdoa dan menulis surat kepada Tuhannya. Tokoh: Tyler Doherty: anak lelaki yang berusia 8-10 tahun dengan ketegaran dan kepolosan menghadapi kanker yang sedang dideritanya.\ Braddy: tukang pos baru yang sedang bermasalah dengan istri dan anaknya dan pemabuk. Maddy: ibu yang sangat khawatir dan takut kehilangan anaknya. Nenek: sangat perhatian terhadap tyler hingga mau selalau membantu menjaganya dan sangat percaya akan keajaiban Kakak tyler: pemarah namun sangat khawatir akan keadaan adiknya dan penyakit yang dideritanya.

Sam: sahabat kecil tyler yang selalu berusaha mengibur tyler dan selalu membela tyler, jahil. Dalam cerita ini juga diceritakan tetaang kakek sam yang baik hati, penjaga gereja, seorang ibu yang ditinggal suaminya dan para pekerja kantor pos serta teman-temamn sekolah dan guru tyler. Gaya/ style: Bahasa: film ini menggunakan bahasa inggris dalam setiap percakapannya, yang berarti film ini mengambil tempat di hollywod, new york dan tampat dengan bahasa keseharian bahasa inggirs. Pakaian: gaya pakaian yang sering digunakan dalam cerita ini kasual, seperti dalam kehidupan sehari-hari kecuali saat pesta kostum dan pak pos yang lebih sering menggunakan seragamnya. Audio: Musik efek yang juga mengiringi film ini juga dipilih dengan begitu seksama dan hati-hati demi mendukung maksud yang ingin disampaikan oleh sang sutradara. David nixon mengemas film ini utuh bercerita mengenai kepolosan, ketegaran, dan harapan dari seorang Tyler doherty. Sinematografi: Dibuka dengan scene laut yang luas untuk menggambarkan seberapa harapan dan betapa Maha Agungnya Yang Maha Kuasa dan irama musik efek dan piano religius seperti di gereja hingga pinggir pantai dan kota yang menggambarkan kehidupan. Scene alkitab ditutub menandakan betapa tyler sangat percaya pada Tuhan. Sebuah keramahan antar penduduk juga ditunjukkan dalam scene-scene film ini terbukti dengan bagaimana masih ada seorang tukang pos yang mengenal baik seluruh warga dan selalu disambut oleh seeluruh warga. Dalam setting kamar tyler juga diperlihatkan berbagai gambar dan miniatur olahraga serta beberapa medali olahraga, menunjukkan betapa tyler sebenarnya sangat menyukai olahraga. Dalam beberapa scenee juga diperlihatkan percakapan tyler dengan ibunya, yang mengisyaratkan pentingnya seorang ibu dan komunikasi antar ibu dan anak untuuk menjaga kedekatan dan pemberian pemahaman menggenai yang baik dan salah kepada seorang anak. Dan diajarkan pula bahwa terkadang orang yang marah kepaada kita adalah orang yang sangat peduli akan kita namun sulit mengungkapkan meski dia juga selalu berdoa agar kita mendapat yang terbaik seperti kakak tyler, Sam. Dalam film ini juga diperlihatkan suasana kekeluargaan yang erat, ketika ibu tyler bekerja, nenek tyler yang menjaga dan memberi tyler obat dengan sangat seksama yang juga mengartikan tidak ada satupun yang menginginkan ada hal buruk terjadi pada tyler disiitu. Unsur Psikologis: Unsur psikologis yang paling diperlihatkan dalam film ini adalah kepolosan anak-anak yang terus percaya bahwa tuhan akan mendengar doanya dan percaya

akan kebaikan setiap orang serta terus mendoakannya, hingga kemudian mengispirasi semuaorang untuk juga percaya pada Tuhan. Kesimpulan: bahwa menderita kanker atau penyakit apapun kita harus tetap menjalani hidup dengan tegar dan tetap percaya pada Tuha, karena hanya itulah penolong bagi tiap insan di dunia. H. Daftar Pustaka 2009. Tin Toy. scribd. (http://www.scribd.com/doc/23972381/tugas-analisis-film-pendektin-toy-pixar) wikipedia

2009. Tin Toy. Wikipedia. <id.wikipedia.org/wiki/TinToy> <10 Juli 2009>

Anda mungkin juga menyukai