Anda di halaman 1dari 5

RESIKO BUNUH DIRI

A. Devinisi

Bunuh diri adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri.
Bunuh diri seringkali dilakukan akibat adanya rasa keputusasaan yang disebabkan oleh
gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan bipolar, schizophrenia, ketergantungan
alcohol/alkoholisme atau penyalah gunaan obat.

B. Proses terjadinya resiko bunuh diri

1. Faktor Predisposisi

Biologis

 Penyakit fisik  Riwayat neri kronis


 Riwayat mengalami Gg. Jiwa  Faktor Herediter
 Riwayat penggunaan NAPZA  Penyakit terminal

Psikologis

 Riwayat kekerasan masa kanak”  Perasaan bersalah


 Riwayat keluarga bunuh diri  Kegagalan dalam mencapai
 Homoseksual saat remaja harapan

Social  Hidup sendiri


 Tidak bekerja
 Perceraian
 Perpisahan

2. Faktor Presipitasi

 Perasaan marah/bermusuhan
 Hukuman pada diri sendiri
 Keputusasaan
 Perasaan terisolasi
 Kehilangan hubungan interpersonal/gagal melakukan ubungan yang berarti
 Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat melakukan hubungan yang berarti

Jenis RBD

 Isyarat
 Ancaman
 Percobaan

Contoh kasus:

Tn.D berusia 30 tahun merupakan penulis terkenal yang memiliki banyak penggemar.
Kesuksesannya tidak diimbangi dengan keharmonisan keluarga yang diidamkan setiap
keluarga. Tn.D memiliki riwayat masa lalu yang bisa di katakana suram. Ketika dia duduk di
sekolah dasar, ibunya menikah lagi dengan laki-laki kasar yang suka memukul. Hampir dia
kakak, dan ibunya di pukul oleh ayah tirinya tersebut. Sampai pada akhirnya ketika Tn.D
dipukul oleh ayahnya kakaknya marah dan mengambil pisau, dan setelah terjadi beberapa
kali perdebatan, sangayah tertusuk pisau dan meninggal. Karna sangkakak ingin melindungi
adiknya, maka dia rela di penjara, akan tetapi ternyata hukuman yang dijatuhkan lama dan
akhirnya sang kakak menghabiskan waktu 13 tahun di penjara. Karena kejadian itu, kakak
Tn.D memiliki dendam kepada adiknya yang pada saat keluar dari penjara kakak Tn.D
menyerang Tn.D dengan menusukya. Sejak kejadian itu, Tn.D mempunyai teman anak SMA
yang mengaku fansnya yang ternyata memiliki kisah yang sama dengan dirinya yaitu sering
di pukul oleh ayahnya. Setelah teman-temannya menyelidiki, ternyata anak SMA yang di
maksud Tn.D hanyalah teman khayalan yang di ciptakan sendiri. Dan karna teman khayalan
nya tersebut, Tn.D sering kali dirinya melukai dirinya demi menyelamatkan anak SMA
tersebut, sampai pernah bekerja.

Pegkajian

1. Faktor predisposisi
a) Diaknosis psikiatri
Tn.D dalam kasus tersebut didiagnosis skizofrenia
b) Sifat kepribadian
Sifat kepribadian pada Tn.D yang meningkat resiko bunuh diri adalah adanya
teman khayalan sehingga Tn.D selalu berusaha melindunginya dengan cara
mengorbankan dirinya sendiri yang bisa membahayakan
c) Lingkungan psikososial
Tn.D mulai mengalami gangguan adalah ketika dia diserang dan dicoba
dibunuh oleh kakaknya yang baru keluar penjara dimana kakaknya mengalami
dendam terhadapnya
d) Biologi
Tidak adaketurunan dari Tn.D yang sama memiliki gangguan seperti dirinya
e) Psikologis
Perilaku yang di tunukkan oelh Tn.D dengan selalu melindungi teman
khayalannya yang merupakan cerminan dirinya tersebut karena dia inginteman
khayalan tersebut tidak seperti dirinya sekarang. Dia juga merasa bersalah
dengan apa yg terjadi pada kakak nya sehingga dia juga tertekan. Tn.D akan
selalu berusaha melindungi dengan cara yang membahayakan dirinya tanpa
dia sadari tersebut. Karena pada dunia Tn.D, teman khayalan yang dia lihat itu
nyata dan perlu perlindungannya

f) Sosiokultural
Hubungan dengan orang di sekitarnya, Tn.D memiliki hubungan yang baik
dan Tn.D merupakan tokoh yang diidolakan karena karya bukunya. Akan
tetapi, hubungan Tn.D dengan kakaknya sangat tidak baik. Dan hal terseut
salah satu yang melatar belakangi apa yang dialaminya sekarang.
2. Faktor prepitasi
Faktor peneetus dari kasus diataas adalah adanya rasa bersalah terhadap kakaknya,
dan adanya perasaan dendam dari kakaknya yang resu ingin menyerang Tn.D,
sehingga teman khayalan Tn.D muncul sebagai cerminan dirinya
3. Respon terhadap stress
a) Kognitif
Kognitif klien sejak mengalami gangguan ini terganggu, yaitu kemampuan
menulisnyasangat menurun dan cenderung hanya mengulang tulisan yang
sudah pernah dia tulis sebelumnya
b) Afektif
Tn.D sering kali merasakan cemas akan serangan dari kakaknya, daan selain
itu bayangan dari masa lalunya terus saja dating membayanginya.
c) Fisiologis
Tn.D sering kali merasakan keringat dingin dan susah tidur ketika bayangan
dari masa lalunya sudah mulai ada, dan Tn.D selalu mencemaskan teman
bayanannya.
d) Perilaku
Tn.D sehari-harinya berperilaku seperti orang normal lainnya dalam menjalani
aktivitas hariannya, hanya saja orang sekeliling Tn.D sering melihat Tn.D
mengobrol sendiri seolah ada orang lain didepannya yang di ajak mengobrol.
Selain itu, Tn.D sering berperilaku yang membahayakan seperti menabrakkan
mobilnya sendiri dan menjatuhkan dirinya sendiri seperti orang yang sedang
dipukuli.
e) Sosial
Hubungan social Tn.D dengan sekitar baik, tidak mengalami gangguan
4. Kemampuan mengatasi masalah
a) Kemampuan personal
Tn.D kurang bisa mengendalikan dirinya apabila sudah menyangkut dengan
teman bayangannya, sehingga menurut orang sekitarnya Tn.D sering
melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya
b) Dukungan social
Pada awalnya, keluarga dan temannya tidak mengetahui apa yang
sedangdialami Tn.K, akan tetapi ketika mengetahui Tn.K sedang sakit
keluargadan temannya memberikan dukungan penuh pada Tn.K agar
cepatsembuh.
c) Asset material
Tn.D merupakan penulis terkenal, sehingga memiliki penghasilan yang cukup
untuk kehidupan dan keluarganya

d) Keyakinan positif:
Tn.K memiliki keyakinan penuh bahwa dirinya akan sembuh
dengankeyakinan padaNya, selain itu dukungan dari keluarga dan orang
sekitar juga menjadi penyemangat tersendiri baginya.

Diagnosa Keperawatan :

Resiko bunuh diri

Intervensi Keperawatan:

1. Membantu klien untuk mengenalimasalah yang sedang dialami.


2. Manajemen perilaku
3. Surveillance: safety
4. Active Listening
5. Afirmasi Positif

Implementasi

a. Bantu klien untuk menurunkanresiko perilaku destruktif yangdiarahkan pada


diri sendiridengan cara:
1) Kaji tingkatan resiko yangdialami klien: tinggi,sedang, rendah
2) Kaji level Long-Term Risk:lifestyle, dukungan sosial,tindakan yang
bisamembahayakan dirinya
b. Bantu klien untuk meningkatkanharga diri
1) Tidak menghakimi dan bersikap empati
2) Mengidentifikasi aspek positif yang dimilik
3) Berikan jadwal aktivitas harian yang terencana untukklien dengan
control impulsyang rendah
4) Lakukan terapi kelompokdan terapi kognitif serta perilaku bila
diindikasikan
c. Berikan lingkungan yang aman(safety)
1) Tempatkan klien di ruang perawatan yang mudahdipantau
2) Mengidentifikasi danmengamankan benda-bendayang dapat
membahayakanklien
3) Berikan ruangan yangnyaman, dan aman yaitudengan situai
lingkunganyang cukup cahaya dan jendela yang tidak terbukalebar
untuk menghindarikemungkinan klien lari dariruang perawatan
4) Ketika memberikan obat oral,dampingi klien dan pastikansemua obat
telah diminum
5) Monitor keadaan klien scarakontinyu
6) Batasi orang dalam ruangan klien

d. Bantu klien untuk mendapatkandukungan social


1) Informasikan kepadakeluarga dan saudara bahwaklien
membutuhkandukungan sosial yangadekuat
2) Dorong klien melakukanaktivitas social
3) Jadilah pendengar yang baik bagi klien dan bantu klienuntuk
mengatasi masalah

Evaluasi

S : Tuliskan apa yang masih dirasakan kliena.

a. Klien masih sering melihat teman bayangannya setiap waktu yang seolah-olah
selalu meminta bantuannya

O : Klien masih terlihat sering berbicara sendiri seolah ada lawan bicaradidepannya.

A : Tanda gejala yang masih ada atau yang sudah hilang

a. klien masih terlihat murung dan melakukan hal yang mengarah padamencedari
diri dengan alasan melindungi temannya
b. klien masih sering mengobrolsendiri
c. klien masih menaganggap bahwa temannya itu nyata

Anda mungkin juga menyukai