Anda di halaman 1dari 2

Sosiologi

Menganalisis film
Nama: Muhammad Fauzul Mubin S.
Kelas: 10 ips 1 geografi

Judul film = classroom of the elite


Link = https://youtu.be/QR8Y1cadAx4

 sekolah yang ternama dan dibiayai pemerintah yang lulusannya dijamin bisa mendapatkan
kerja atau kuliah di tempat yang mereka inginkan. Sekolah yang bernama koudo Ikusei ini
menjadikan kepantasan sebagai tolak ukur para muridnya.

Sekolah ini memiliki sistem yang dinamakan S System yang akan menilai kepantasan para
murid dan mengeluarkan nilai-nilai yang mempengaruhi nilai siswa dan tentu saja kelas
dimana dia berada (catatan : tidak ada perubahan susunan kelas, dimana selama 3 tahun kau
akan tetap berada di satu kelas yang sama dengan temanmu berikut juga dengan wali
kelasnya.)

Para siswa juga tinggal dalam asrama dan dilarang untuk berkomunikasi dengan dunia luar
selain kegiatan sekolah. Hubungan mereka dengan keluarga juga sangat dibatasi, bahkan bisa
dibilang hampir dilarang. Untuk memenuhi kebutuhan mereka, akan di berikan poin yang
bisa dibelanjakan layaknya uang. Semua kebutuhan telah disediakan, sampai-sampai sarana
hiburan pun ada di kawasan sekolah ini.

Ayanokoji, adalah salah seorang siswa di sekolah itu. Dia ditempatkan di kelas D. Seperti
remaja umumnya dia ingin kehidupan sekolahnya aman dan damai. Dia juga berusaha untuk
bisa ‘berada’ diantara teman-teman sekelasnya.

Tapi, mungkin itu sia-sia, atau mungkin juga tidak. Dan yang lebih parahnya dia tidak peduli
dengan itu. Dan dikatakan siswa kelas D adalah anak-anak yang menyimpang. Melihat
tingkah Ayanokoji seperti itu seperti apa penyimpangannya

Dia juga sering mempertanyakan tentang kesetaraan, apakah manusia itu setara. Manusia
menutut untuk setara. Dan juga bagaimana manusia bisa setara. Dimana mulainya kesetaraan
hingga masing-masing manusia mulai tidak setara.

Yang jelas pemikiran seperti itu, tertanam di kepala Ayanokoji.

Didalam perjalannya untuk masuk sekolah dia bertemu Horikita. Perempuan berambut hitam
dengan sikap yang cukup dingin. Ternyata mereka sekelas Horikita juga merupakan siswa
kelas D, terlebih mereka bersebelahan bangku. Mereka berdua terihat cukup akrab dimata
orang-orang dikelas.
Maka, kehidupan sekolah mereka pun dimulai. Anak-anak kelas D akan mengalami prahara
dan permasalahan. Dan sekolah akan melihatnya bagaimana mereka menyelesaikannya.

Analisis:
Perkembangan kepribadian yang dialami oleh sang karakter utama, Ayanokouji adalah tabula
rasa. Pada saat kecil Ayanokouji diajar keras oleh ayahnya. Media sosialisasinya bertipe
formal, yaitu sekolah. Di sekolah elit itu memiliki pola represif. Yang dimana jika murid atau
teman teman ayanokouji mendapat nilai yang besar saat ujian, sekolah akan memberikan
mereka uang digital yang dapat digunakan di sekolah itu, cukup besar, sekolah itu
memberikan para murid sebesar 13 juta.

Anda mungkin juga menyukai