Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang sempurna. Salah satu
bagian tubuh manusia yang diciptakan Tuhan yang membedakan manusia
dengan makhluk yang lainnya adalah otak yang merupakan bagian tubuh
manusia yang sangat penting. Karena otak berfungsi dalam kendali kehidupan
manusia dengan baik secara lahir maupun bathin.

Otak merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan
kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Otak yang juga merupakan pusat
kecerdasan atau pusat kemampuan berpikir ini mulai dibentuk selang
beberapa saat setelah terjadinya konsepsi (proses peleburan inti sel telur dan
inti sel sperma).

Doug Hall mengatakan bahwa dominasi kerja otak (kanan/kiri) itu


mempengaruhi kepribadian seseorang. Seperti yang kita ketahui dalam
kehidupan keseharian anak-anak mempunyai perilaku yang berbeda-beda, ada
anak yang mandiri, mudah beradaptasi, mudah bersosialisasi, tidak mudah
menangis, disiplin rajin dan cerdas, anak yang sangat tergantung pada orang
tuanya atau gurunya, pendiam, pemurung, mudah menangis, dan kurang
responsif.
Maka dari itu untuk mengetahui secara detail tentang otak dan
perkembangan otak, penulis akan memaparkan apa fungsi otak, bagaimana
tahap-tahap perkembangan otak dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan otak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hakikat otak manusia?
2. Apa saja bagian-bagian otak manusia?
3. Bagaimana fungsi otak manusia?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat otak manusia
2. Untuk mengetahui bagian-bagian otak manusia
3. Untuk mengetahui fungsi otak manusia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Otak


Otak (encephalon) adalah pusat sistem saraf (central nervous system/CNS)
pada vertebrata dan banyak invertebrate lainnya. Otak mengatur dan
mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh
homeostatis seperti tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu
tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi,
ingatan, pembelajaran motorik, dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel, yaitu: glia dan neuron. Glia berfungsi
untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa
informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi.
Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan ke seluruh tubuh dengan
mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter.
Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang dikenal dengan sebagai
sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai hingga seratus
miliar neuron.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume
sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia
bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran
manusia. Oleh karena itu terdapat ikatan erat antara otak dan pemikiran. Otak
dan sel saraf di dalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia.
Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.
2.2 Hakikat Otak Manusia
Otak merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat control dan
kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Otak juga merupakan pusat
kecerdasan atau pusat kemampuan berfikir yang mulai dibentuk selang
beberapa saat setelah terjadinya konsepsi (proses peleburan inti sel telur dan
inti sel sperma).
Otak dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:

3
a. Otak bagian depan (ferobain), yang meliputi cuping pencium (pusat
penciuman), dan belahan otak belakang (tempat kecerdasan).
b. Otak tengah, meliputi cuping yang berhubungan dengan mata yang
merupakan pusat penglihatan.
c. Otak belakang, adalah bagian bokong yang meliputi otak besar (pusat
koordinasi), medulla oblongata (pusat tindakan tanpa disengaja), medulla
oblongata dilanjutkan hingga mengenai tulang belakang.
Bagian otak yang menghubungkan otak ke berbagai bagian-bagian dari badan
antara lain:
a. Batang otak
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga
kepala bagian dasar.
b. Sistem limbik
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak
ibarat kerah baju (limbik bersal dari bahasa latin yang berarti kerah).
Bagian otak ini sama dengan yang dimiliki hewan mamalia, sehingga
sering disebut dengan otak mamalia.
c. Neokorteks
Di sinilah bersemayam kecerdasan yang membuat kita menjadi benar-
benar manusia. Bagian ini berkaitan dengan fungsi melihat, mendengar,
mencipta, berpikir, berbicara sesuai dengan bagiannya yaitu otak kiri dan
otak kanan. Neokorteks dikenal juga sebagai otak berpikir, berhubungan
dengan perilaku pengembangan diri manusia yang belum terbentuk akan
terbentuk sesuai dengan pengaruh yang didapatnya setelah lahir dan yang
secara sendiri dikembangkan oleh dirinya sendiri seperti kreativitas,
imaginasi, pemecahan masalah, refleksi dan lain-lain.
d. Otak kecil
Otak kecil (cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak
kecil terdiri atas dua belahan dan perkembangannya berlekuk-lekuk.
Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap dan posisi tubuh,
keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika
terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap

4
dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya
seseorang tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
2.3 Fungsi Otak
Fungsi otak adalah tatap muka, melihat, penciuman, mencicipi, berjalan,
berpikir ingatan, mengingat kembali, dan lain-lain. Sesuai dengan fungsinya,
otak dibedakan : otak kiri, otak kanan, dan otak tengah.
a. Otak kiri
Otak kiri berfungsi dalam hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa,
hitungan, dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short
term memory). Otak kiri juga bertugas mengendalikan fungsi bagian badan
sebelah kanan. Bila terjadi kerusakan pada otak kiri, maka akan terjadi
pada gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa, dan matematika.
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap
individu mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah satu
belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan.
Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya
terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.
b. Otak kanan
Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas,
bentuk atau ruang, emosi, musik, dan warna. Daya ingat otak kanan
bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi keruskan otak kanan,
misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang
terganggu adalah kemampuan visual dan emosi.Otak kanan bertugas
menggerakan bagian badan adalah sebelah kiri. Otak kanan mengolah hal-
hal yang berkaitan dengan irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun,
warna, dimensi dan tugas-tugas yang membutuhkan kesadaran holistik
atau keseluruhan. Istilah popular dalam kegiatan belahan otak kanan
adalah: artistik, kreatif, naluriah.
Bila seseorang memiliki kelemahan di area tertentu, kemudian dilatih,
maka keterampilan dan kekuatan orang tersebut di area-area lain ikut
menguat, misalnya: Si A lemah dalam keterampilan menggambar,
kemudian dilatih menggambar dan melukis, maka kinerja akademisnya

5
akan meningkat secara keseluruhan, terutama pada bidang-bidang seperti
geometri dimana perpesi dan imajinasi berperan penting.
Contoh lain adalah keterampilan yang dimiliki otak kanan yaitu
melamun yang sangat penting bagi ketahanan hidup otak. Melamun
memberi istirahat yang sangat diperlukan kepada bagian-bagian otak yang
melakukan perkerjaan analitis dan pengulangan. Kebanyakan jenius besar
menggunakan lamunan yang diarahkan untuk membantu mereka
memecahkan masalah, menghasilkan ide dan mencapai tujuan.
c. Otak tengah
Dalam kurun waktu 10 tahun penelitian, para pendiri yang terdiri dari
ahli teknologi ilmiah computer Amerika, tenaga ahli dari Asosiasi
Spesialis Komputer Inggris, serta pelatih dan Pelaksana Senior Sertifikasi
Program Bahasa Internasional, telah berhasil menggunakan teknologi
untuk membangkitkan fungsi potensial dari otak manusia, khususnya
fungsi dari midbrain yang terletak ditengah-tengah otak kiri dan otak
kanan. Fungsi midbrain adalah sebagai jembatan antara otak kiri dengan
otak kanan, dan dalam kondisi tertidur interbrain manusia tidak dapat
berkembang secara maksimal. Oleh karena itu, fungsi interaktif antara
otak kiri dan otak kanan mengalami keterbatasan.
Saat ini banyak para ahli yang meneliti tentang bagaimana membantu
keseimbangan operasional otak kanan dan otak kiri. Salah satu hasil dari
penelitian tersebut diantaranya berupa mental-aritmatik, pengembangan
seluruh otak dan lain sebagainya. Tujuan dari semua penelitian tersebut
adalah untuk membantu menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan
otak kiri serta menggali potensi daya otak, yang mana hasilnya berbeda-
beda.
Sebuah penemuan baru dengan metode yang berbeda dengan lainnya,
yaitu : berdasarkan ilmu psikologi yang luar biasa, teknik kejeniusan
mutakhir, neurolinguistik, ilmu komunikasi, ilmu tingkah laku dan lain
sebagainya, serta menggunakan teknologi computer ilmiah mutakhir,
dalam waktu yang sangat pendek yaitu setengah hari dapat berhasil
mengaktifkan midbrain anak-anak. Hal tersebut merupakan sebuah

6
prestasi yang membuat decak kagum baik dari dalam maupun luar negeri
karena merupakan suatu kehormatan bagi umat manusia modern. Pada
umumnya, setelah midbrain diaktifkan, midbrain akan mengeluarkan
gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda
diluar (sebagai contoh : dengan mata tertutup tetapi bisa mengenal benda,
huruf, warna, dan lain sebagainya), dan juga tentu saja daya ingat
mengingatkan, daya konsentrasi dan daya tangkap membaik, emosi lebih
stabil, hormone menjadi seimbang, dan sebagainya. Aktivitas tersebut
jelas terlihat hasilnya bagi anak hiperaktif maupun anak dengan daya ingat
yang lemah.
Melalui teknik “Genius Mind”, pelatihan ini dinamakan “Metode
Belajar Midbrain”. Tujuan akhir yang ingin dicapai dengan mengaktifkan
fungsi otak tengah (Midbrain) adalah membiasakan anak untuk senantiasa
menjaga keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan tanpa harus
memejamkan mata lagi, sehingga potensi terbesar daya otak dapat
dikembangkan. Selain itu, hal tersebut bisa digunakan untuk menjawab
ketimpangan dalam dunia pendidikan daya otak.
d. Otak Jantung
Jantung memiliki peran luar biasa dalam kehidupan manusia. Salah
satunya mengatakan bahwa peran fitrah jantung adalah sebagai
penghubung pertama antara tubuh fisik dengan penciptanya. Jantung mulai
berdetak pada janin sebelum otak terbentuk, oleh karena itu jantung
sebetulnya merupakan pemrakarsa utama kehidupan manusia. Di jantung
ada lebih dari 40 ribu sel (neuron), dan ini menandakan bahwa jantung
memiliki system saraf sendiri yang sering disebut otak didalam jantung.
Secara ilmiah, ini mendukung pengajaran banyak agama di dunia bahwa
jantung adalah tempat jiwa manusia. Oleh karena itu ajaran spiritual
menganajurkan bahwa sudah tugas manusia untuk menggabungkan
bersama energi jantung mereka ke dalam hati yang damai. Dikatakan lagi,
para ahli menyebutkan bahwa jantung mempunyai system komunikasi
yang lebih luas dan jauh dengan otak daripada di lakukan organ-organ
tubuh yang lain.

7
2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan Otak
Pertumbuhan otak pada usia dini sangat mempengaruhi tumbuh kembang
anak. Sesudah lahir, kegiatan otak dipengaruhi dan tergantung pada kegiatan
sel syaraf dan cabang-cabangnya dalam membentuk sambungan antar sel
syaraf. Melalui persaingan alami, sambungan yang tidak atau jarang
digunakan akan mengalami kematian. Pemantapan sambungan terjadi apabila
sel syaraf mendapat informasi yang mampu menghasilkan letupan-letupan
listrik hingga membentuk sambungan-sambungan sel syaraf baru. Kualitas
kemampuan otak dalam menyerap dan mengolah informasi tergantung dari
banyaknya neuron yang membentuk un it-unit. Stimulasi yang diberikan sejak
dini akan mempengaruhi perkembangan otak. Otak akan semakin
berkembang apabila stimulasi yang diberikan semakin banyak. Anak perlu
mendapat lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak dan selalu
mendapatkan stimulasi psikososial. Stimulasi soaial secara mudah daapt
diberikan dengan cara sentuhan dan mengajak anak bermain. Apabila hal
tersebut tidak diperoleh anak, maka anak dapat mengalami berbagai
penyimpangan perilaku. Contoh penyimpangan perilaku adalah hilangnya
citra diri, rendah diri, penakut, tidak mandiri atau sebaliknya anak menjadi
agres if dan tidak mempunyai rasa malu. Derajat kesehatan dan gizi yang
buruk juga akan menghambat pertumbuhan otak. Akibatnya hal ini akan
menurunkan kemampuan otak dalam mencatat, menyerap, menyimpan,
memproduksi, dan merekonstruksi informasi. Selain itu, masalah ini juga
dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan fisik.

2.5 Tahap-tahap Perkembangan Otak Anak


Proses tumbuh kembang otak sangat kompleks dan melalui beberapa
tahapan, yaitu penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf
(migrasi), perubahan sel saraf (diferensiasi), pembentukan jalinan saraf satu
dengan yang lainnya (sinaps), dan pembentukan selubung saraf (mielinasi).
1. Poliferasi ( penambahan sel-sel saraf )
Pada awalnya, bentuk sel saraf (neuron) masih sederhana. Kemudian,
mengalami pembelahan sehingga menjadi banyak. Inilah yang disebut

8
proses penambahan (poliferasi) sel saraf. Proses proliferasi ini berlangsung
pada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu. Proses poliferasi sel saraf
selesai/berhenti pada waktu bayi lahir.
2. Migrasi (perpindahan sel saraf )
Setelah proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atau
berpindah ke tempatnya masing-masing. Ada yang menempati wilayah
depan,belakang, samping, dan bagian atas otak. Waktu terjadi
perpindahannya berbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara
genetik dan alamiah.
Setelah sampai di “rumahnya” masing-masing, sel-sel saraf lalu
berkembang. Setiap “rumah” memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri.
Percepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda. Tak heran kalau
kemampuan otak setiap anak juga berbeda. Proses migrasi sebenarnya
berlangsung sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulan ke-6. Proses
migrasi ini terjadi secara bergelombang. Artinya, sel saraf yang bermigrasi
lebih awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya
menempati lapisan luar (korteks serebri).
3. Diferensiasi ( perubahan sel saraf )
Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki
komponen sel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak
adanya diferensiasi. Yaitu peru -bahan bentuk, komposisi dan fungsi sel
saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. Sel saraf kemudian
berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah
menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh banyak setelah
sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur
kehidupan individu sehari-hari.
4. Sinaps ( pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya )
Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya
(sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung
saraf), sinaps makin bertambah banyak.
5. Mielinisasi ( pembentukan selubung saraf )

9
Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi
masih terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum
terjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika
bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut
saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses
mielinisasi. Semua proses tersebut, selain ber -langsung alamiah, juga di
pengaruhi oleh stimulasi dan nutrisi. Nah,disinilah pentingnya peranan
orang tua pada masa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah
kelahiran) dalam perkembangan otak anak. Karena itu, jika ibu atau ayah
menghendaki si kecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu
memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar
saja. Persiapan agar anak memiliki otak yang ber -kualitas harus dimulai
sebelum kehamilan,selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai
proses perkembangan otak itu selesai.
2.6 Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Anak
Stimulasi sangat membantu dalam menstimulasi otak untuk menghasilkan
hormon-hormon yang diperlukan dalam perkembangannya. Stimulasi dapat
diberikan dalam berbagai bentuk yang sederhana dan mudah untuk dilakukan.
Stimulasi tersebut dapat berupa kehangatan dan cinta tulus yang diberikan
orang tua. Selain itu, orang tua dapat memberikan pengalaman langsung
dengan menggunakan panca inderanya (penglihatan, pendengaran, perasa,
peraba, dan penciuman). Interaksi anak dan orang tua melalui sentuhan,
pelukan, senyuman, nyanyian, dan mendengarkan dengan penuh perhatian
juga merupakan bentuk stimulasi secara dini. Ketika anak yang belum dapat
berbicara mengoceh, ocehan itu perlu mendapatkan tanggapan sebagai bentuk
stimulasi kemampuan bicara anak. Sejak dini orang tua semestinya mengajak
bercakap-cakap dengan suara lembut dan memberikan rasa aman kepada
anak.
Ketika dilahirkan, otak anak sudah mempunyai sel syaraf yang
bermilyaran jumlahnya, namun jumlah itu banyak yang hilang seteah
dilahirkan. Ketika otak mendapatkan suatu stimulus yang baru, maka otak
akan mempelajari sesuatu yang baru. Stimulus tersebut akan menyebabkan

10
sel syaraf membentuk sebuah koneksi baru untuk menyimpan informasi. Sel-
sel yang terpakai untuk menyimpan informasi akan mengembang, sedangkan
yang jarang atau tidak terpakai akan musnah. Di sinilah pentingnya suatu
stimulasi yang rutin diberikan. Stimulasi yang terus-menerus diberikan secara
rutin akan memperkuat hubungan antarsyaraf yang telah terbentuk sehingga
secara otomatis fungsi otak akan menjadi semakin baik. Stimulasi yang
diberikan sejak dini juga akan mempengaruhi perkembangan otak anak.
Stimulasi dini yang dimulai sejak usia kehamilan 6 bulan sampai anak usia 2-
3 tahun akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam ukuran serta fungsi
kimiawi otak. Berikut ini beberapa tips dari Dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi
tentang stimulasi dini pada balita:
1. Dalam memberikan stimulasi dini metode yang dapat dipakai meliputi
dengar, lihat, dan tiru/coba.
2. Bagian yang distimulasi adalah otak kanan-kiri, sensorik, motorik,
kognitif, komunikasi- bahasa, sosio-emosional, kemandirian, dan
kreativitas.
3. Cara melakukan stimulasi adalah dengan memberikan rangsangan berupa
suara, musik, gerakan, perabaan, bicara, menyanyi, membaca,
mencocokkan, membandingkan, mengelompokkan, memecahkan masalah,
mencoret, menggambar, merangkai, dan lain-lain.
4. Waktu melakukan stimulasi adalah setiap kali orang tua berinteraksi
dengan anak (menyusui, menidurkan, memandikan, ganti baju, bermain,
nonton TV, dan sebagainya).
2.7 Mengoptimalkan Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri
Otak manusia mempunyai dua belahan, yaitu otak kanan dan otak kiri.
Kedua belahan otak tersebut mempunyai fungsi dalam proses berpikir. Otak
kanan dan otak kiri masing-masing mempunyai spesialisasi kemampuan
tertentu, namun terkadang terdapat persilangan fungsi di antara keduanya.
Dalam melakukan tugasnya kedua otak ini juga saling bekerja sama.
Otak kiri mempunyai kemampuan dalam mengatur proses berpikir analitis
dan logis, fungsi bahasa serta kemampuan sains dan matematika. Selain itu,
otak kiri juga berfungsi untuk mengatur kerja organ yang ada di sebelah kiri.

11
Sehingga, tidaklah heran jika otak kiri cenderung lebih berkembang karena
sebagian besar dari kita menggunakan tangan kanan untuk melakukan
berbagai pekerjaan terutama menulis. Semakin banyak gerakan yang
dilakukan oleh tangan kanan akan semakin meningkatkan dominasi otak kiri
dalam proses berpikir. Di belahan yang lain, otak kanan di samping mengatur
kerja organ yang berada di sisi kiri, bagian ini juga mengambil peran dalam
mengatur proses berpikir global dan lebih mengutamakan intuisi. Selain itu,
kemampuan seni, musik, dan kreativitas juga dikendalikan oleh otak kanan.
Kedua belahan otak ini mempunyai peran yang sama pentingnya. Oleh karena
itu, seseorang akan dapat seimbang dalam setiap aspek kehidupannya apabila
dapat mengoptimalkan kemampuan kedua belahan otak ini. Seseorang yang
mempunyai kecenderungan untuk berpikir dengan otak kiri hendaknya
mengimbangi dengan proses berpikir menggunakan otak kanan untuk
mencegah terjadinya stress dan penurunan kesehatan fisik. Sebaliknya, orang
yang cenderung menggunakan otak kanannya, sebaiknya berusaha
mengimbangi dengan menggunakan pula otak kiri dalam aktivitas
berpikirnya.
Berikut ini adalah ciri-ciri anak yang didominasi oleh salah satu belahan
otak menurut Joan Freeman dan Utami Munandar:
Otak Kanan:
a. Senang belajar kelompok
b. Tidak senang duduk dan kurang giat belajar
c. Senang bergerak, memegang, menyentuh, dan mengerjakan sesuatu
d. Prestasi di sekolah tidak cemerlang
e. Menyenangi cahaya yang temaram dan kehangatan
Otak Kiri:
a. Senang belajar sendiri
b. Mandiri
c. Gigih, keras hati
d. Duduk tenang ketika belajar
e. Prestasi di sekolah baik
f. Senang pengajaran formal

12
Semua orang tua pasti menginginkan anaknya mempunyai kecerdasan
yang seimbang, sehingga yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah sejak
dini mengasah kemampuan anak untuk menggunakan kedua kemampuan
otaknya secara seimbang.
2.8 Gizi Untuk Tumbuh Kembang Otak Anak
Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses
tumbuh kembang anak. Selama berada dalam kandungan, anak tergantung
pada zat gizi yang terdapat dalam darah ibu, sedangkan setelah lahir
kebutuhan gizi anak tergantung pada tersedianya bahan makanan dan
kemampuan saluran cerna. Selain penyakit infeksi, keadaan gizi ibu yang
kurang baik selama hamil dan pola makan bayi yang salah merupakan
penyebab kegagalan pertumbuhan anak di Indonesia. Pemenuhan gizi yang
baik sangat berperan dalam pencapaian pertumbuhan badan yang optimal,
termasuk di dalamnya pertumbuhan otak anak. Perkembangan otak anak
paling cepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai bayi berusia
delapan belas bulan. Setelah masa tersebut otak masih tumbuh, tetapi dengan
kecepatan yang semakin berkurang hingga usia 5 tahun. Oleh karena itu,
orang tua harus memastikan bahwa pada masa tersebut kebutuhan gizi anak
harus terpenuhi dengan lengkap. Kekurangan salah satu nutrisi dapat
mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu. Terkait
dengan kinerja otak, kekurangan gizi dapat mengurangi tingkat kerja
neurotransmitter tertentu dan mempengaruhi perkembangan perilaku anak.
Makanan yang disediakan untuk anak sebaiknya memenuhi kecukupan
energi dan semua zat gizi yang meliputi karbohidrat, protein, vitamin,
mineral, dan lemak. Susunan hidangan disesuaikan dengan selera dan pola
makan anak sehingga dapat meningkatkan nafsu makannya. Porsi makanan
diberikan sesuai kebutuhan dan makanan dihidangkan dalam keadaan
higienis. Berikut ini adalah zat gizi yang penting untuk perkembangan otak:
a. Zat tenaga & zat pengatur
Zat tenaga dan zat pengatur penting untuk proses pembentukan,
pertumbuhan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh. Zat tenaga diperoleh dari
makan yang mengandung karbohidrat (beras, ubi, kentang, makaroni, mi,

13
jagung). Sedangkan zat pengatur diperoleh dari makanan yang
mengandung protein (susu, keju, ikan, daging, telur, ayam, tahu, tempe).
b. Vitamin & Mineral
Vitamin berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel otak. Mineral, khususnya zat
besi (Fe) diperlukan untuk pembentukan myelin yang akan mempengaruhi
kecepatan hantar saraf sehingga mempercepat proses penyampaian
informasi dan berdampak pada kecerdasan.
c. Kalium dan Natrium
Kalium dan natrium diperlukan otak untuk menghasilkan energi.
Kurangnya pasokan kalium akan berakibat mengurangi informasi yang
dapat diterima oleh otak. Kalium dapat diperoleh dengan cara
mengkonsumsi buah yang kaya kalium, yaitu alpukat, pisang, jeruk, dan
melon. Natrium terdapat hampir di semua bahan makanan.
d. Asam Lemak (DHA dan ARA)
Asam lemak ini penting untuk pertumbuhan otak dan mata anak. DHA dan
ARA dapar diperoleh dari pemberian air susu ibu (ASI) yang optimal.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Hakikat otak manusia merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai
pusat control dan kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Otak juga
merupakan pusat kecerdasan atau pusat kemampuan berpikir.
2. Otak manusia terdiri dari tiga bagian utama, diantaranya otak bagian
depan (ferobain), yang meliputi cuping pencium (pusat penciuman), dan
belahan otak belakang (tempat kecerdasan). Otak tengah, meliputi cuping
yang berhubungan dengan mata yang merupakan pusat penglihatan.Otak
belakang, adalah bagian bokong yang meliputi otak besar (pusat
koordinasi), medulla oblongata (pusat tindakan tanpa disengaja), medulla
oblongata dilanjutkan hingga mengenai tulang belakang.
3. Fungsi otak adalah tatap muka, melihat, penciuman, mencicipi, berjalan,
berpikir ingatan, mengingat kembali, dan lain-lain. Sesuai dengan
fungsinya, otak dibedakan : otak kiri, otak kanan, dan otak tengah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Viniyastri, Amelia; (2015), Pengaruh Pola Asuh (Parenting) Orangtua Terhadap


Perkembangan Otak Anak Usia Dini, Jurnal Ilmiah Widya, Vol (3) : 33-
42.

16

Anda mungkin juga menyukai