Anda di halaman 1dari 15

 Harmoni adalah elemen musikal yang

didasarkan atas penggabungan secara


simultan dari nada-nada, sebagai mana
dibedakan dari rangkaian nada-nada.
 Konstruksiakord merupakan susunan nada-
nada dari akord

 Akord yang paling sederhana adalah sebuah


trisuara
 Tri suara yang utama dibangun di atas tingkatan
tangga nada.

 Akord pada nada pertama disebut Tonika


 Polapergerakan akord; akord bergerak dari
satu ke akord lainnya menurut pola yang
berbeda-beda.

 Skema yang menunjukkan perubahan akord


disebut progresi akord.
 Konsonan :
 Beberapa penggabungan nada-nada yang
menghasilkan sebuah kualitas yang memberikan
ketenangan atau kesantaian

 Disonan:
 Beberapa penggabungan nada-nada yang
menghasilkan sebuah kualitas yang memberikan
ketegangan atau tidak santai.
 Akord konsonan:
 Penggabungan nada-nada yang terdiri dari
semata-mata atas interval konsonan
 Akord disonan:
 Penggabungan nada-nada yang berisi satu atau
lebih interval-interval disonan
 Berikut
daftar interval-interval konsonan dan
disonan:
 Contoh akord konsonan dan disonan
 Harmoni sederhana dan Harmoni kompleks
 Harmoni sederhana adalah sebuah akord yang di
dalamnya terdiri dari beberapa nadaa (konstruksi)
serta beberapa perubahan akord (progresi)
 Harmoni kompleks terdiri atas sejumlah nada-nada
akord bersama-sama dengan progresinya yang tidak
biasa.
 Harmoni abad IX dan xx bersifat kompleks.

 Harmoni diatonik dan kromatik


 Harmoni diatonik: di dalamnya hanya sedikit sekali
perubahan nada-nada (seperti kres, mol, dan fugar.
 Harmoni kromatik: di dalamnya terdapat banyak
perubahan nada-nada
 Salah satu unsur-unsur musik yang berhubugan
dekat sekali serta bergantung kepada harmoni
adalah tonalitas

 Tonalitas adalah unsur musikal yang menciptakan


sensualitas dari gaya tarik menuju ke sebuah
pusat kunci.

 Semua harmoni dihubungkan ke sebuah nada


yang dikenal sebagai Tonik.
 jika tonik adalah nada C, kuncinya adalah C.
 Oleh sebab itu kita mengenal komposisi yang berlabel
“Sonata in D Mayor”, Simfoni in E Minor”
 Musik demikian disebut musik tonal.
 Komposisi-komposisi yang terdiri atas
beberapa bagian besar biasanya memiliki
satu atau lebih bagian-bagian kunci yang
berlawanan.

 Bahkan dengan lagu-lagu yang pendek kunci-


kunci lain mungkin diperkenalkan tanpa
mengganggu efek dari kunci yang utama dari
komposisi
 Musik sebelum kira-kira tahun 1600 di
dasarkan terutama atas sistem tangga nada
modus-modus.
 Musik ini disebut musik modal.
 Efe k-efek harmoni modal telah dipergunakan
oleh komposer-komposer moderen (Debussy
dalam “La Cathedrale Engloutie”
 Dalam abad ke-19 para komponis mulai
bereksperimen dengan efek-efek tonal
dengan menggunakan kunci-kunci yang
sedikit berhubungan dengan modulasi yang
diperpanjang
 Modulasi adalah gerakan harmoni yang
mengubah daya perasaan kunci, dari satu
kunci ke kunci yang lainnya.
 Dalam abad ke 20, beberapa komposer telah
sampai pada satu tonalitas yang kabur sama
sekali
 Politonalitas
 Musik yang di dalamnya dua atau lebih kunci
dikombinasikan secara terus menerus dalam sebuah
komposisis tunggal
 Multitonalitas
 Sebuah Komposisi dengan Pemindahan secara cepat
dari satu pusat kunci ke pusat kunci yang lainnya
sehingga seluruh daya perasaan perkuncian
dikacaukan.
 Atonalitas
 Peniadaan yang murni dari daya perasaan perkuncian
 Mikrotonalitas
 Ketiadaan atau kekaburan atas rasa perkuncian dapat
dihasilkan dengan membagikan oktaf ke dalam lebih
dari dua belas nada yang berbeda pada umumnya.
 Sikap terhadap tonalitas
 Kebanyakan dari kita kurang biasa dengan musik
atonal, politonalitas, multitonalitas, atau
mikirtonal, sehingga kita tidak puas
mendengarnya.
 Kita harus mempunyai sikap yang fleksibel
terhadap tonalitas sehingga membuat
kemungkinan suatu pengertian yang terang, serta
pemahaman atas musik yang kurang tonal.
 Mendengarkan berbagai jenis musik yang baik
yang bersifat tonal maupun yang kurang
tonal
 Dengarkan dengan konsentrasi agar dapat
memahami sifat yang istimewa dari
komposisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai