Disusun Oleh :
ROLAND MATIUS
NIM: 1612100779
Majelis Jemaat GKI Gejayan memulai Pos Pekabaran Injil (PI) Adisucipto pada Ibadah
Minggu 13 Juni 2004 di Hotel Quality, Jl. Adisucipto No. 48 Yogyakarta. pos PI ini menjadi
pengganti Pos PI Cik Di Tiro yang ditutup satu bulan sebelumnya. Setelah berjalan beberapa
waktu lamanya, aktivitas Pos PI Adisucipto di Hotel Quality sempat terhenti akibat peristiwa
gempa bumi Yogyakarta pada Sabtu, 27 Mei 2006. Ibadah Minggu ditiadakan selama tiga
Tidak lama setelah renovasi Hotel Quality selesai, Pos PI Adisucipto terus mengalami
pertumbuhan yang positif. Rata-Rata kehadiran jemaat di Ibadah Umum berkisar 70-80 orang/
minggu dan Ibadah Sekolah Minggu berkisar 20-30 orang/ minggu. Jumlah kehadiran
melonjak hingga berkisar 500 orang pada perayaan Natal dan berkisar 200 orang pada Perayaan
Paskah.
Selanjutnya pada tahun 2009, Majelis Jemaat GKI Gejayan meneguhkan empat orang Penatua
untuk melayani di Pos PI Adisucipto. Mereka adalah Bapak Irwan Setiono sebagai koordinator,
Bapak Henry Feriadi, Bapak Budi Hartono, dan Bapak Helder Sihombing. Peneguhan keempat
Penatua tersebut berlangsung di GKI Gejayan. Fokus utama Pos PI Adisucipto adalah
Pos PI Adisucipto melayani satu kali Ibadah Umum dan satu kali Ibadah Gabungan Sekolah
Minggu setiap Minggu pukul 09.00 WIB. Diawali keberadaannya, Majelis Jemaat GKI
Gejayan menunjuk Ibu Inawati sebagai Koordinator Sekolah Minggu untuk Pos PI Adisucipto.
Tahun 2010, Pos PI Adisucipto juga membuat pelayanan khusus untuk Kelas Remaja dibawah
Koordinator Ibu Yefi Kristina. Keduanya mengembangkan pelayanan anak dan remaja dengan
semangat yang tinggi walau dengan sarana terbatas. Nuansa persekutuan semakin terasa
dengan adanya Paduan Suara Melody Kasih dan Ensemble Anak Suara Ananda. Dua kelompok
yang kerap berkolaborasi mengisi pujian dalam beberapa Ibadah khusus seperti saat Natal dan
Paskah.
Perjalanan GKI Gejayan Pos PI Adisucipto memasuki babak baru setelah proses pembelian
tanah seluas 1.580 meter persegi di Jl. Solo KM 10,5 Berbah pada Februari 2010. Proses
pencarian baru untuk Pos Adisucipto menjadi perjuangan yang tidak mudah. Ada beberapa
tempat yang sempat dirasa sesuai untuk membangun tempat ibadah namun terkendala banyak
hal. Tanah di Jl. Solo KM 10,5 Berbah merupakan alternatif kelima dan Puji Tuhan akhirnya
Pos PI Adisucipto memiliki tempat Ibadah sendiri. Ibadah perdana di Gedung Pos PI
Adisucipto berlangsung pada Minggu, 4 April 2010 yang bertepatan dengan Perayaan Paskah
Proses sosialisasi kepada warga sekitar mulai berlangsung pada Juni - Juli 2010 dan manuai
reaksi yang beragam. Peristiwa erupsi Gunung Merapi Oktober 2010 menjadi momen penting
karena Gedeung Pos PI Adisucipto difungsikan menjadi pos penampungan warga terdampak
selama kurang lebih 1,5 bulan. Setidaknya ada 300 orang yang tertampung di Pos PI
Adisucipto. Mereka berasal dari Dusun Banteng, Cangkringan dan sekitarnya. Hubungan yang
baik terus diupayakan terjalin dengan masyarakat di sekitar Pos PI Adisucipto. Program
pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kerja sama dengan Ibu-Ibu PKK dan Kelompok
Budi Daya Perikanan (lele). Kerjasama lainnya juga menjangkau Kelompok Kesenian
Campursari dan program bakti sosial seperti mengadakan kegiatan pemeriksaan dan
pengobatan gratis. Pos PI Adisucipto terus berupaya bersinergi dan menjadi terang yang
Tahun demi tahun berlangsung dalam perlindungan Kristus. GKI Gejayan mempercayakan
Pdt. Ratna Indah Widhiastuty sebagai pendeta pendamping Pos PI Adisucipto pada periode
2010-2012, Pdt. Paulus Lie pada periode 2012-2013, dan Pdt. Hadyan Tanwikara pada periode
2013-2015, dan kembali didampingi oleh Pdt. Paulus Lie pada akhir 2015 hingga saat ini.
Menyadari karakter Jemaat yang sedikit berbeda dengan GKI Gejayan, kegiatan pembinaan di
Persekutuan Wanita, dan Persekutuan Doa. Selain itu juga ada kegiatan kebersamaan yang
Pos PI Adisucipto mendapat kesempatan untuk berubah menjadi Pos Jemaat Adisucipto di usia
yang ke 10 tepatnya 14 Juni 2014. Jumlah Kemaatnya terus bertambah. Rata-rata total
kehadiran dalam Ibadah Minggu berkisar 250 orang/ minggu - termasuk didalamnya Ibadah
Sekolah Minggu dan Pra Remaja dan meningkat menjadi 350 orang pada saat Paskah dan 500
orang pada saat Natal. Tidak hanya melakukan kegiatan Ibadah bagi Jemaat, beberapa kegiatan
Setelah hampir 2 tahun menjadi Pos Jemaat - Majelis Jemaat GKI Gejayan mengupayakan
peningkatan status Pos Jemaat Adisucipto menjadi bakal Jemaat Adisucipto. Setelah melewati
Pelawatan BPMSW dan BPMK akhirnya disetujui untuk meningkatkan Pos Jemaat Adisucipto
menjadi Bakal Jemaat Adisucipto. Ibadah Pelembagaan berlangsung pada Jumat, 12 Februari
2016. Jumlah rata-rata kehadiran Jemaat dan simpatisan dalam Ibadah Minggu berkisar 250-
300 orang/ minggu dan meningkat pada ibadah khusus seperti Paskah, Natal, dan lainnya.
Karena penyertaan Tuhan, Bakal Jemaat Adisucipto semakin berkembang dari berbagai aspek.
Oleh karenanya mulai 2017, Badan Pemimpinan Bakal Jemaat Adisucipto dan Majelis Jemaat
GKI Gejayan mulai mempersiapkan diri untuk melangkah ketahapan selanjutnya, yaitu
menjadi Jemaat Dewasa. Setelah seluruh syarat terpenuhi, Proposal Pendewasaan Bakal Jemaat
Adisucipto pun dikirimkan ke BPMS, BPMSW dan BPMK. Dan akhirnya pada 28 Agustus
2017, Bakal Jemaat Adisucipto menerima Perlawatab dari BPMS, BPMSW dan BPMK. Hasil
dari pelawatan ini mengharuskan Majelis Jemaat GKI Gejayan untuk memperlengkapi
beberapa data tambahan. Hingga pada 12 Maret 2018 diadakan kembali Pelawatan yang kedua.
Hasil dari pelawatan ini BPMS memberikan rekomendasi peningkatan status Bakal Jemaat
Adisucipto menjadi Jemaat Adisucipto. Kini dalam usia ke 14 tahun - pada hari ini Rabu 1
Agustus 2018 - Bakal Jemaat Adisucipto (GKI Adisucipto). Menjadi sebuah Jemaat yang
Plan
setelah ditabiskan dari bajem adi sucipto menjadi GKI Adisucipto, penatua berencana akan
membuat ibadah kedua dengan meminta pendapat dan saran dari jemaat melalui survei.
Demi menambah wawasan pemusik terhadap lagu lagu hymmn penatua dari bidang satu yaitu
musik dan ibadah, berencana akan mengadakan seminar musik untuk pemusik dan jemaat,
Melakukan ibadah sekaligus melakukan mengadakan bantuan sosial berupa air bersih.
VISI
GKI menjadi mitra Allah yang melaksanakan karya keselamatan dengan mewujudkan
MISI
Mengembangkan spiritualitas yang berpusat pada hubungan yang hidup dengan Allah,
Meningkatkan kesadaran umat dan pimpinan gereja untuk mengambil bagian dalam
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi umat dan pimpinan gereja untuk mengambil
Team Pemusik dibawahi oleh ibu eling dan team ibadah dibawahi oleh pak arif.
Tiap gladi, mempunyai penanggung jawab sendiri. Biasanya dari penatua langsung.
Tim soundman dan tim multi media mempunyai grup WA dalam hal membahas jadwal
tugas dan membahas masalah yang terjadi dalam selama kegiatan ibadah berlangsung
Setiap bulan sekali ada persembahan pujian yang teratur dari persekutuan dupa,
pelayanan dari pemuda serta remaja, dan persembahan dari anak sekolah minggu.
Tiap minggu kedua dari bulan baru doa bapak kami dinyanyikan.
Biasanya melakukan eveluasi, atau melakukan rapat antara penatua secara tertutup.
Leader
Menurut saya kepemimpinan di GKI adisucipto bagus, tegas, selalu melakukan segala
secara terstruktur dengan baik, sangat teliti terutama terhadap pemakaian segala jenis
Tiap ibadah ada penanggung jawab yang biasanya dari penatua sendiri sehingga setiap
Gaya kepemimpinan bu eling sebagai penanggung jawab musik, tegas tetapi santay.
Ibu eling bisa mengarahkan maksud dari gaya musik GKI dengan baik, kalau ada hal yang
“aneh aneh” dari team musik pasti akan ditegur oleh ibu eling.
Evaluasi
Setiap setelah melakukan suatu ibadah pasti akan melakukan evaluasi. Evaluasi diawali
dengan penatua atau penanggung jawab ibadah. duluan yang membuka pembicaraan, lalu
perdevisi yang melakukan evaluasi (musik, multimedia, soundman, singer) dan diakhiri dengan
doa bersama.
Evaluasi juga kadang kadang dilakukan beberapa minggu setelah acara, biasanya
evaluasi yang seperti ini dilakukan sehabis acara acara besar, seperti natal dan paskah. Biasanya
Kelebihan / kekuatanan
Ikatan antar golongan sangat kuat ( persekutuan orang tua, pemuda dan remaja)
Menyediakan cemilan sehabis ibadah dan biasanya ada makanan jika ada ibadah khusus
Kekurangan/ kelemahan
Lapangan parkiran yang kurang ketika ada kegiatan besar seperti natalan
Mental dari pemain musik yang kurang sehingga, sering terjadi kesalahan waktu
mengawali lagu.
Saran
Gereja gki adisucipto memang sudah sangat rapi penataan dari ibadah sampai
penyusunan setiap penatuanya, tapi memang tidak luput juga dari kesalahan, seperti alangkah
lebih baik melakukan latihan ibadah 2x agar pada saat hari minggu sudah maksimal.