Anda di halaman 1dari 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk melihat


apa yang telah terjadi pada masa yang telah lalu, termasuk didalamnya
bagi Gereja Baptis Indonesia Nyutran. Kapan sesungguhnya gereja ini
didirikan, penulis merupakan salah satu anggota pertama yang ikut
dalam mengawali berdirinya gereja ini, merasa terbeban untuk
menyampaikannya. Sesungguhnya buku catatan kegiatan gereja ini
termasuk dimulainya dengan kebaktian yang pertama pada tanggal 19
September 1967 sudah dirintis pencatatannya oleh Ibu Susihati (Alm)
yang menjadi sekretaris pertama di gereja ini, kemudian penulis
menerima estafet sebagai sekretaris yang ke 2 pada tahun 1973 – 1976
yang ikut menggoreskan di dalam buku tersebut, dan kemudian pada
saat sekretaris yang ke 3 yang meninggal dunia dan tidak sempat
menyerahkan arsip-arsipnya maka hilanglah buku catatan tersebut
termasuk juga arsip-arsip yang lain.

Sejak berdirinya gereja ini hingga tahun 1995, telah diyakini dan
selalu diperingati hari ulangnya dengan menggunakan tanggal 19
September 1967 sebagai tanggal berdirinya. Namun sejak
disayahkannya Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Gereja
Baptis Indonesia Nyutran yang baru pada tahun 1994, yang
mencantumkan tanggal 29 Agustus 1974 sebagai tanggal berdirinya (
pasal 2 ), maka sejak itu hari ulang tahun gereja menjadi kontraversi,
karena tanggal 29 Agustus 1974 tersebut sebenarnya saat upacara
pengorganisaian gereja. Setiap kali ada acara hari ulang tahun gereja
dengan menyebutkan tanggal 29 Agustus sebagai hari ulang tahunnya,
penulis selalu mengingatkan bahwa tanggal tersebut adalah tanggal
pengorganisasian gereja, Penulis juga sudah berusaha untuk
meluruskan sejarah tersebut dengan membuat tulisan yang berjudul
“ MENGENANG TIGA PULUH TAHUN GEREJA-KU” yang disampaikan
dalam sarasehan Hari Ulang Tahun Pengorganisasian ke 23 GBI Nyutran
pada tanggal 23 Agustus 1997.

Pada umumnya musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat


dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Seperti di Gereja Baptis
Indonesia Nyutran. Pada masa sekarang ini sangat jarang di jumpai ada
suatu kegiatan suatu peribadatan yang tanpa melibatkan alat musik.
Bayangkan jika suatu peribadatan tanpa melibatkan musik, maka
kegiatan peribadatan akan terasa hambar dan terasa lesu. Dengan
melihat hal ini maka bisa dikatakan bahwa musik merupakan bagian
dari kehidupan beribadah yang di lakukan umat manusia. Apakah
seseorang berada dalam suasana sedih atau senang, kecewa, bahagia,
itu bisa diekspresikan lewat musik. Oleh karena itu musik juga dapat
dikatakan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang penting. Melalui
penyajian musik tertentu , keadaan emosional seseorang dapat
tersentuh. Dalam melakukan suatu kegiatan pun banyak diwarnai oleh
musik. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika dalam tata ibadah gereja
musik memainkan peranan yang sangat penting karena didalamnya
musik juga merupakan suatu sarana yang di pakai untuk dapat
mengekspresikan iman kepada Tuhan.

Musik juga mempunyai hubungan dengan suasana beribadah


didalam persekutuan gereja GBI(Gereja Baptis Indonesia) Nyutran. Sejak
berdirinya GBI Nyutran, gereja sudah memakai alat musik untuk
mengiringi tatanan ibadah untuk memberikan suasana peribadahan.
Hingga sekarang GBI Nyutran memakai alat musik untuk membawakan
pujian peribadahan.

Anda mungkin juga menyukai