Anda di halaman 1dari 5

KATEKESE KATOLIK BAHAN KATEKESE

BULAN ROSARIO

“BERDOA ROSARIO YANG BAIK DAN BENAR”

Pengantar
Mengenal, Mendalami dan Menghayati iman katolik. Agama Katolik memiliki tradisi spiritual
untuk mendedikasikan bulan-bulan tertentu dalam setahun untuk berdevosi. Seperti saat bulan Mei disebut
bulan berdevosi pada Bunda Maria, dan bulan Oktober sebagai bulan Rosario.

ASAL-USUL DOA ROSARIO


Umat Allah yang terkasih. Pada bagian pertama ini, kita akan mengetahui asal-usul doa rosario
yang sangat populer dikalangan umat Katolik saat ini.
Asal usul doa rosario tidak dapat ditentukan secara jelas secara historis, karena terbentuk dan
berkembangnya setahap demi setahap. Secara ringkas dijelaskan sebagai berikut :
Doa dengan formula yang diulang-ulang, sudah merupakan bagian dari agama-agama besar di
dunia seperti agama Hindu, Budha dan bahkan Islam. Untuk menandai jumlah doa yang didaraskan, maka
digunakanlah alat bantu seperti butiran batu, kayu ataupun simpul tali. Digunakannya ‘butir-butir’
sebagai alat bantu doa juga merupakan tradisi sejak jaman Gereja awal, atau bahkan sebelumnya.
Sebelum doa rosario menjadi doa yang lazim di dalam Gereja, sudah ada bentuk doa yang pada
dasarnya diulang-ulang. Salah satu contohnya doa yang paling terkenal adalah doa Yesus yang
merupakan tradisi Gereja Timur. Para pertapa dan pengembara di padang gurun secara berulang-ulang
mendaraskan kalimat “Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah, Kasihanilah Kami Orang Berdosa Ini”.
Pada tahun 1569, Paus Pius V menerbitkan keputusan Consueverunt Romani Pontifices yang
mengatur dan menetapkan bagaimana umat Katolik berdoa rosario. Tentunya, ia juga memperhitungkan
perkembangan sejarah rosario dan juga praktek-praktek yang ada pada zamannya. Paus Pius V juga
mengatakan secara resmi bahwa doa rosario adalah doa devosi yang efektif baik didoakan secara
perorangan maupun berkelompok dan bagi kita yang berdosario akan mendapatkan rahmat dan juga
indulegnsi (penghapusan dosa untuk dosa-dosa yang sudah diampuni).
Setelah pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, Paus Pius V menetapkan tanggal 7 Oktober dalam
kalender liturgi yakni pesta Maria sebagai Ratu Kemenangan yang kemudian berubah menjadi Pesta Ratu
Rosario.
Umat Allah yang terkasih, doa rosario adalah doa yang hidup dan berkembang, sama seperti
Gereja yang hidup. Jadi, jangan heran jika masa depan kita memiliki bentuk doa rosario yang berbeda
dengan yang sekarang kita gunakan.

BERDOA ROSARIO YANG BAIK DAN BENAR


Umat Allah yang terkasih, ada begitu banyak orang Katolik yang salah kaprah tentang doa rosario
dan tidak sedikit orang yang non Katolik yang salah paham tentang rosario itu sendiri. Karena itu, pada
bagian kedua ini akan dijelaskan 4 hal tentang doa rosario yang menjadi perhatian kita, agar kita dapat
berdoa rosario dengan baik dan benar.
1. Perlu untuk kita ketahui adalah rosario itu bukanlah sekedar aksesoris. Rosario sejatinya adalah
sarana untuk berdoa, alat bantu untuk berdoa. Di dalam rosario kita mengulang-ulang doa Bapa
Kami dan Salam Maria. Karena itu, agar kita terpusat pada doa itu sendiri maka kita memerlukan
alat bantu supaya konsentrasi kita tidak terpecah. Jadi, sebenarnya rosario itu bukanlah sebuah
aksesoris. Kecintaan kita akan rosario, kita tidak tunjukkan dengan menjadikannya sebagai
aksesoris, tetapi kita tunjukkan dengan menggunakannya sebagai sarana untuk berdoa.
2. Perlu untuk kita ketahui bahwa rosario itu bukanlah jimat untu mengelak bala. Ada banyak kisah
ajaib yang diyakini terjadi oleh karena orang menggunakan rosario seperti selamat dari bahaya,
selamat dari musibah, lolos dari peristiwa kematian, dan lain sebagainya. Sebenarnya hal itu
terjadi bukan pertama-tama tentang benda rosario itu sendiri, melainkan karena kekuatan doa.
Karena itu, dalam katekese ini ditegaskan kepada kita bahwa kalau motivasi kita menggunakan
rosario agar lolos dari malapetaka, lolos dari peristiwa-peristiwa yang tidak kita inginkan, lolos
dari musibah, lolos dari maut, maka motivasi yang seperti itu sangat bertentangan dengan iman
kekatolikan.
3. Rosario tidak menggantikan Ekaristi. Berdoa rosario adalah bagian dari praktek devosi atau
praktek kesalehan umat beriman, dan karena itulah berdoa rosario tidak boleh menggantikan
ekaristi. Tidak diperkenankan untuk seorang katolik jika sedang merayakan ekaristi dia
mendaraskan doa rosario. Jika ingin berdoa rosario, lakukanlah sebelum atau sesudah ekaristi.
4. Rosario tidak mengarah kepada Maria. Berdoa rosario sebenarnya bukan terfokus kepada Maria.
Seperti doa-doa yang lainnya, doa seorang katolik harus kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus. Doa
rosario adalah doa seorang atau sekelompok orang katolik bersama Maria kepada Bapa, Putera
dan Roh Kudus. Artinya adalah kita melibatkan Maria untuk berdoa kepada Allah.

PERBEDAAN BULAN MARIA DAN BULAN ROSARIO


Umat Allah yag terkasih. Tiap tahun, Gereja Katolik mendedikasikan dua bulan kepada bunda
Maria, yakni bulan Mei dan bulan Oktober. Pada bagian keempat ini kita akan mengetahui perbedaan
antara Bulan Mei dan Bulan Oktober dalam Gereja Katolik. Mari kita simak bersama.
Saudara/ i terkasih, sebelum kita mengetahui perbedaan bulan Mei dan bulan Oktober dalam
Gereja Katolik, lebih baik kita terlebih dahulu mengetahui persamaannya, yakni : (1) Bulan Mei dan
bulan Oktober sama-sama didedikasikan kepada bunda Maria, (2) Bulan Mei dan bulan Oktober sama-
sama berdoa bersama dengan bunda Maria, (3) Bulan Mei dan bulan Oktober sama-sama berdevosi
kepada bunda Maria, (4) Sarana yang dipakai dalam bulan Mei dan bulan Oktober adalah rosario. Itulah
persamaan kedua bulan ini dalam Gereja Katolik. Selanjutnya, kita akan mengetahui perbedaan antara
kedua bulan ini melalui penjelasan berikut ini.
1. Secara tradisi, Gereja Katolik mendedikasikan bulan-bulan tertentu untuk devosi tertentu. Bulan
Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara- negara
empat musim mengalami musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan
Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya adalah ibu dari semua yang
hidup (bdk. Kej 3:20). Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus
Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak
bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja
universal.
2. Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan peristiwa yang
terjadi
3 abad sebelumnya, yaitu ketika terjadi pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, di mana negara-
negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman yang menyerang agama Kristen. Terdapat ancaman
genting saat itu, bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Pada tanggal 7 Oktober
1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa
Maria Maggiore.
Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7
Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai
Hari Raya Rosario Suci.
Demikianlah sekilas mengenai penjelasan bulan Mei dan bulan Oktober dalam Gereja Katolik.
Bunda Maria memang terbukti telah menyertai Gereja dan mendoakan kita semua, para murid Kristus,
yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus menjadi anak- anaknya (bdk. Yoh. 19:26-27). Bunda Maria turut
mengambil bagian dalam karya keselamatan Kristus Putera-Nya, dan bekerjasama dengan-Nya untuk
melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman.

Anda mungkin juga menyukai