Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA KATHOLIK

SEJARAH ASAL USUL ROSARIO,MAKNA, ALAT DAN RANGKAIAN


DOA ROSARIO

DISUSUN OLEH
NAMA : Wandono
KELAS :X PMS 3
GURU PEMBIMBING:SUTRIANI,S.AG

SMKN NEGERI 2 SINGKAWANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan yang maha esa. yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga saya bisa meneylesaikan makalah agama katholik yang berjudul”sejarah
asal usul, makna, alat dan rangkaian doa rosario.

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
BAB I 4
PENDAHUHULUAN
BAB II ....3
A. SEJARAH DOA ROSARIO............................................................................5
B. ASAL USUL ...................................................................................................6
C. PETUNJUK CARA MENGGUNAKAN........................................................6
D. BERDOA DENGAN DOA ROSARIO...........................................................7
BAB III................................................................................................................8
KESIMPULAN....................................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

Asal usul doa rosario tidak dapat ditentukan secara jelas secara histories, karena
terbentuknya setahap semi setahap. Digunakannya ‘butir-butir’ sebagai alat bantu doa juga
merupakan tradisi sejak zaman Gereja awal atau bahkan sebelumnya. Pada abad pertengahan,
butir-butir ini dipakai untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.

Tradisi mengatakan bahwa St. Dominic (1221) adalah santo yang menyebarkan doa
rosario, seperti yang kita kenal sekarang. Ia berkhotbah tentang rosario ini pada pelayanannya
di antara para Albigensian yang tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai Allah
yang menjelma menjadi manusia. Oleh karena itu, tujuan utama pendarasan doa rosario
adalah untuk merenungkan misteri kehidupan Kristus. Walaupun catatan riwayat hidupnya
tidak menuliskan bahwa St. Dominic menyusun doa rosario, dan juga konstitusi Dominikan
tidak menyebutkannya sebagai pencipta doa rosario, namun peran Santo Dominic cukup
besar dalam memperkenalkannya kepada umat. Santo Dominic sendiri adalah saksi hidup
yang mendoakan doa rosario tersebut. Namun doa tersebut dalam bentuknya seperti sekarang
merupakan hasil pertumbuhan devosi yang terjadi beratus tahun setelah kematian St.
Dominic. Doa rosario sendiri mulai popular di sekitar tahun 1600-1700 an, terutama setelah
kemenangan pasukan Kristen di Lepanto, pada tahun 1571. Saat itu, negara- negara Eropa
diserang oleh kerajaan Ottoman , sehingga terdapat ancaman yang genting bahwa agama
Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan
Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Paus Pius V
memerintahkan umat Katolik untuk berdoa rosario untuk memohon dukungan doa Bunda
Maria, agar pasukan Kristen memperoleh kemenangan. Perintah ini dilakukan oleh Don Juan
(John) dari Austria , komandan armada, demikian juga, oleh umat Katolik di seluruh Eropa
untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7
Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di
basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti
didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampaknya
mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober tersebut.

4
BAB II
SEJARAH DOA ROSARIO

A. DOA ROSARIO

Menurut Wikipedia, asal usul Doa Rosario tidak jelas diketahui hingga
saat ini karena terbentuknya setahap semi setahap. Di zaman gereja awal, butir-
butir doa ini digunakan sebagai alat bantu doa, dan di abad pertengahan
digunakan untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.

Berdasarkan legenda, santo yang pertama kali menyebarkan doa rosario


ini adalah St. Dominic (1221).

Pada pelayanannya, ia berkhotbah tentang rosario di antara para


Albigensian, yaitu orang-orang yang tidak percaya misteri kehidupan Kristus
yang adalah Allah dan juga manusia. Inilah yang kemudian menjadi tujuan dari
Doa Rosario, yakni renungan misteri keselamatan Kristus.

Mengenai susunan Doa Rosario ini tidak dicatat dalam riwayat hidup St.
Dominic. Konstitusi Dominikan juga tidak menyebutkan dirinya sebagai
pencipta Doa Rosario. Ia hanya diketahui berperan besar dalam
memperkenalkan doa ini kepada umat Katolik. Doa Rosario mulai popular
antara tahun 1600-1700an.

B. ASAL USUL

Menurut Wikipedia, asal usul Doa Rosario tidak jelas diketahui hingga
saat ini karena terbentuknya setahap semi setahap. Di zaman gereja awal, butir-
butir doa ini digunakan sebagai alat bantu doa, dan di abad pertengahan
digunakan untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.

5
Berdasarkan legenda, santo yang pertama kali menyebarkan doa rosario
ini adalah St. Dominic (1221)

Pada pelayanannya, ia berkhotbah tentang rosario di antara para


Albigensian, yaitu orang-orang yang tidak percaya misteri kehidupan Kristus
yang adalah Allah dan juga manusia. Inilah yang kemudian menjadi tujuan dari
Doa RosaRio, yakni renungan misteri keselamatan Kristus.

Mengenai susunan Doa Rosario ini tidak dicatat dalam riwayat hidup St.
Dominic. Konstitusi Dominikan juga tidak menyebutkan dirinya sebagai
pencipta Doa Rosario. Ia hanya diketahui berperan besar dalam
memperkenalkan doa ini kepada umat Katolik. Doa Rosario mulai popular
antara tahun 1600-1700an.

C. PENTUNJUK CARA MENGGUNAKAN

1. Dimulai dengan memegang salib di jari sambil membuat tanda salib di


tubuh.
2. Mengucap doa “Aku Percaya”.
3. Berpindah ke manik pertama setelah salib dan mengucap doa “Bapa
Kami”.
4. Berpindahlah ke 3 manik kecil berikutnya dan ucapkan 3 kali doa Salam
Maria.
5. Berpindahlah ke manik yang berada diantara ketiga manik kecil dan
mengcucapkan doa Salam Mempelai Allah Roh Kudus.
6. Berpindahlah ke manik selanjutnya dan mengucap Bapa Kami.
7. Sebelumnya ucapkan Salam Maria sebagai tanda dimulainya peristiwa
pertama.

6
8. Lanjutkan ke manik berikutnya dan ucapkan Salam Mempelai Allah Roh
Kudus.
9. Berlanjut ke peristiwa selanjutnya,dimulai dengan doa Bapa Kami.
10.Mencapai medali dan mengucap doa Salam Ya Ratu

D. BERDOA DENGAN KALUNG ROSARIO

Rosario atau kalung Rosario merupakan untaian manik-manik yang


jumlahnya khusus dan digunakan saat mendaraskan Doa Salam Maria. Sambil
berdoa, tangan memegang kalung rosario dengan jari-jari bergerak dari satu
manik ke manik yang lain seiring dengan doa yang didaraskan. Ini cara agar
pikiran seseorang saat berdoa tidak terbagi karena harus memikirkan jumlah doa
yang sudah didaraskan.
Manik-manik pada kalung rosario terdiri dari lima dekade rosario. Tiap
dekade terdiri dari sepuluh manik-manik kecil di mana untuk membedakan satu
dekade dengan dekade lainnya di tambahan sebuah manik-manik besar.
Tiap satu Doa Salam Maria yang diucapkan, jemari menggeser 1 manik-
manik kecil. Sedangkan pada Doa Bapa Kami, diucapkan pada manik-manik
besar.
Jika di rumah atau tempat Anda berdoa saat ini tidak terdapat rosario,
tidak masalah. Anda bisa mengganti fungsi rosario dengan alat hitung lainnya.

BAB III
A. PENUTUP

7
Bagi umat Katolik, ada banyak makna yang terkandung dalam Doa
Rosaria. Pertama, doa ini merupakan renungan dan kontemplasi agar umat
Katolik dapat mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi.

Kedua, sebagai ringkasan Injil karena memuat rangkaian kisah perjalanan


Allah saat menjadi manusia, hingga Yesus bangkit dan naik ke surga. Kisah
Yesus tersebut dibagi dalam beberapa tahapan. Yaitu peristiwa inkarnasi dan
masa kecil Yesus (peristiwa-peristiwa gembira), pelayanan Yesus di hadapan
umum (peristiwa-peristiwa terang), peristiwa sengsara-Nya (peristiwa-peristiwa
sedih), dan kebangkitan-Nya (peristiwa-peristiwa mulia).

Ketiga, Doa Rosario sebagai doa kristologis, yaitu doa Kristiani yang
sangat Injili yang berpusat pada misteri inkarnasi yang menyelamatkan

8
9

Anda mungkin juga menyukai