Anda di halaman 1dari 6

MARIA: RATU ROSARIO, SANG PENGANTARA RAHMAT ALLAH

(Yohanes 19: 25-27)

Maria merupakan sosok sentral dalam sejarah keselamatan Allah. Ia dipilih Allah
menjadi Bunda Kristus dan disebut sebagai Bunda Allah. Tanpa Maria, keselamatan tidak
akan terwujud. Lalu bagaimana peranan Maria dalam sejarah keselamatan? Teks-teks Kitab
Suci baik Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) maupun Injil Yohanes melukiskan secuil
peranan Maria dalam tata keselamatan. Maria selalu berada di dekat Putranya, Yesus.
Sebagai seorang ibu, tak pernah sekalipun Maria menjaga jarak atau menjauh dari Putranya.
(Sekalipun Maria harus berhadapan dengan kenyataan adanya stigma atau pandangan
masyarakat, ia hamil di luar nikah, toh ia tetap menerima Yesus sebagai PutraNya, Sebab Ia
yakin karya Allah jauh melampaui pandangan picik manusia....improve: 1. Siksa wanita
berdosa dengan batu; 2. Dapat gossip apalagi gossip zaman ini sdh di dunia nyata, di medsos
lagi). Ia merawat Yesus sejak dari kandungan hingga kelahiran-Nya di kandang Betlehem (Ia
merasakan sengsaranya melahirkan di kandang..di sana ada kedelai eeh maksudnya keledai,
kambing domba dengan atribut-atribut kotoran hewan yang menghiasinya seperti dekorasi
sederhana, tahi tokek, ccicak dll).

Ia menjaga dan merawat Yesus kecil dengan cinta, mewarisi nilai-nilai etika dan
moral yang baik kepadanya. Ketika Yesus hilang pada umur dua belas tahun di bait Allah, Ia
amat cemas, pertanda ia tak mau kehilangan putra tunggalnya itu. Ia mencari-Nya sampai
ditemukan kembali (kita bayangkan Yesus lagi jalan beramai-ramai dengan orangtua, tanta,
om, sepupunya, ema tua ende tua tiba-tiba hilang. Rupanya Yesus kecil juga hobi hilang dari
kebersamaan. Namun, hilangnya positif di Bait Allah) Waktu Yesus berkarya ia, tetap ada di
sampingnya, memberi Yesus kekuatan. Bahkan sampai detik-detik Yesus wafat, ia tak sedikit
pun berpaling. Ia berada di via dolorosa, jalan derita sejak perhentian pertama, Menyaksikan
putranya, darah dagingnya disiksa secara kejam. Ia terluka tetapi tak luntur cintanya. Sampai
pada puncak Kalvari ia selalu ada. Tak terkecuali saat Yesus menghembuskan nafasnya.
Singkatnya, Ia amat dekat dengan Putranya terkasih. Sungguh dia layak disebut Bunda Allah
berkat kesetiaannya pada Putranya,

Saat Yesus tak ada, Ia begitu setia berada bersama para murid Yesus. Ia terlibat dalam
seluruh karya pelayanan para murid (ada dalam Kisah Para Rasul) Kini, putra dan putrinya
ialah para murid. Mulai dari Petrus (etuk) yang imannya rapuh alias si penyangkal, hingga
Thomas si manusia kritis yang butuh bukti dalam beriman. Dari Maria Magdalena sang
pelacur hingga Maria istri Kuza bendahara Herodes. Keberadaannya sangat penting di antara
para murid. Ia membimbing mereka dengan kasih keibuan yang tulus. Sungguh ia juga Bunda
para rasul sebab ketulusannya membagi cinta. Maria yang adalah Bunda Para rasul
sesungguhnya adalah kita para pengikut Kristus. Ia selalu ada dalam derap langkah hidup
kita. Melalui relasi itu sesungguhnya Maria begitu dekat dengan para pengikut dan dengan
Yesus sendiri. Dia tak lain adalah penghubung atau perantara Yesus dan para pengikutnya. Ia
tak akan sungkan mendengar permohonan para pengikut Kirtus dan membawanya kepada
sang Putra. Dan Putranya tak akan pernah menolak permohonan dari sang Bunda sebab Ia
1
amat mencintai dan mau mendengarkan sang Bunda. Hal itu berarti segala sesuatu yang kita
sampaikan kepada Yesus melalui Bunda Maria pasti akan dikabulkannya.

Kesadaran atau pun refleksi akan peran Maria sebagai perantara rahmat Allah
membuat para pengikutnya menciptakan berbagai bentuk penghormatan, salah satunya doa
Rosario. Keberadaan Rosario bukan tanpa sejarah. Bukan sekadar muncul bim salami prok
prok .. jadilah doa Rosario...seperti pesulap merah itu, yang twing-twing... muncul doa
Rosario... Rosario sendiri berasal dari bahasa Latin, Rosarium, dari akar kata rosa artinya
bunga mawar. Dalam budaya masyarakat Eropa, bunga (termasuk mawar) mempunyai arti
yang sangat penting, yaitu sebagai tanda cinta atau hormat. Pada abad pertengahan, umat
Kristen biasanya merangkaikan bunga mawar untuk dipersembahkan kepada Maria. Mereka
meletakkannya di rumah ibadat di depan gambar atau patung St. Maria. Dalam proses
merangkaikan bunga mawar itu, mereka mengucapkan litani pujian kepada Maria.

Ada dua tradisi mengenai asal-usul doa Rosario. Pertama, tradisi yang bersumber
pada pengalaman St. Dominikus, pendiri Ordo Dominikan, pada awal abad ke-12. Menurut
tradisi ini, Bunda Maria menampakkan dirinya kepada St. Dominikus. Dalam penampakkan
itu, Maria memberikan Rosario kepada Dominikus dan meminta Dominikus untuk
mewartakan Rosario itu. Bunda Maria berjanji, jika Dominikus dengan setia mewartakan dan
mendoakan doa Rosario, maka karya kerasulannya akan berhasil. Saat itu, Santo Dominikus
kebetulan sedang berjuang melawan kaum bidaah Albigensian [suatu
kelompok yang tidak percaya terhadap misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang
menjelma menjadi manusia]. Dalam sejarah akhirnya, Dominikus dan para pengikutnya
berhasil ‘mematikan’ bidaah Albigensian itu dengan jalan menggalakkan doa Rosario.

Tradisi ini juga menyebutkan bahwa St. Dominikus adalah santo yang menyebarkan
doa Rosario seperti yang kita kenal sekarang. Ia mempunyai peran yang  cukup besar dalam
memperkenalkan doa Rosario kepada umat meski catatan riwayat hidupnya tidak menuliskan
bahwa dirinyalah yang menyusun doa Rosario; bahkan konstitusi Dominikan juga tidak
menyebutkannya sebagai pencipta doa Rosario.

Pada zaman Santo Dominikus, manik-manik yang sebelumnya dipakai untuk


mendaraskan Doa Bapa Kami, mulai dipakai untuk mendaraskan Doa Salam Maria. Secara
puitis umat mulai menyebut chaplet atau satu untaian manik-manik dengan
nama rosarium, yang berarti karangan bunga mawar untuk Maria.

Dalam perjalanan waktu, Doa Bapa Kami yang telah digantikan dengan Doa Salam
Maria, dibagi dalam tiga lingkaran lima puluhan, kemudian dibagi lagi ke dalam lima
perpuluhan. Doa Bapa Kami lalu diucapkan pada setiap awal Salam Maria, dan pada akhir
perpuluhan diakhiri dengan kemuliaan. Dengan demikian, terjadilah doa Rosario yang kita
kenal sampai saat ini.

2
Kedua, setelah mapan secara historis, doa Rosario mulai mendapat dukungan dari
lingkungan kepausan. Sikap itu bermula dengan dimasukkannya doa Rosario menjadi doa
perang suci melawan Albigensian dan musuh-musuh Gereja, khususnya yang berada di
Timur Tengah.

Saat itu, negara-negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman (sekarang Turki)
sehingga terdapat ancaman yang genting bahwa agama Kristen akan terancam punah di
Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa, dan
Venesia (yang disebut pasukan Liga Kudus/Holy League). Menghadapi ancaman ini, Paus
Pius V meminta umat Katolik untuk berdoa Rosario agar pasukan Kristen memperoleh
kemenangan.

Perang Lepanto itu merupakan perang armada laut. Turki (Islam) 278 kapal, 31.4909
Prajurit, 50.000 pelaut turki, 750 senjata. Sedangkan Holy League/bangsa Eropa, Katolik
memiliki 212 kapal, 28.500 prajurit, 40.000 pelaut, 1.850 senjata /2 kali lebih banyak dari
Turki. Sesudah perang berkat doa Rosario, Holy League kehilangan 10.000 prajurit dan 13
kapal sedangkan Turki 40.000 Prajurit dan 230 kapal. Walaupun nampaknya mustahil sebab
Pasukan Turki lebih diunggulkan, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada
tanggal 7 Oktober tersebut. Jadi secara umum, orang menerima bahwa kemenangan pasukan
Katolik yang dipimpin oleh Don Juan atas pasukan Turki dalam pertempuran pada tanggal 7
Oktober 1571, merupakan berkat kekuatan doa Rosario.

Doa ini kemudian berkembang di kalangan umat beriman dan mendapat tempat
istimewa dalam Gereja. Paus Gregorius XIII menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta
Maria Ratu Rosario. Kemudian pada tahun 1884, Paus Leo XIII menetapkan bulan Oktober
sebagai bulan Rosario.

Pentingnya Doa Rosario. Rosario merupakan doa yang sederhana tapi sangat penting.
Mengapa penting? Alasannya karena ada beberapa makna yang terkandung di dalamnya.

Pertama, doa sederhana yang dapat kita sampaikan melalui Maria untuk meminta kemurahan
hati Yesus agar menolong dan mengabulkan doa kita. Lebih dari itu kita semakin didekatkan
dengan Yesus, sang penyelamat. Dalam doa rosario kepada Maria, terdapat empat peristiwa
rosario, yakni terang, gembira, sedih, dan mulia.

Peritiwa tersebut membawa kita kepada kehidupan Maria bersama Putranya Yesus
Kristus. Ketika kita mendaraskan dan merenungkannya kita bisa kembali kepada situasi dan
kondisi yang di alami Maria dan putranya Yesus. Rosario mendekatkan kita pada misteri
keselamatan Kristus. Melalui doa Rosario kita menggumuli peziarahan Yesus mulai dari
kelahiran hingga kemuliaan-Nya. Kita dapat mengalami karya keselamatan itu secara lebih
dalam.

3
Kedua, Melawan Kejahatan dan terhindar dari malapetaka. Doa Rosario merupakan senjata
untuk melawan dan memusnahkan kejahatan. Kita bisa meminta bantuan kepada Ibunda kita
agar bisa bebas dari kejahatan yang mencelakakan kita dan menjauhkan malapetaka yang
akan mengancam jiwa raga kita.

Ketiga, tanda Pertobatan dan akan memperoleh rahmat. Doa Rosario akan menghantar
kita kepada pertobatan, dan merasakan rahmat Tuhan.
Bunda Maria adalah Ratu Surga yang akan membawa kita kepada pangkuan Bapa dan Anak.
(Nyata dalam penampakan Maria di Fatima 13 Mei-13 Oktober 1917).

Pentingnya doa Rosario juga dikemukakan oleh para orang Kudus.

“Rosario adalah bentuk doa yang paling bermutu dan sarana paling manjur untuk
memperoleh kehidupan kekal. Ini adalah obat untuk semua ejahatan kita. Akar daris emua
berkat kita. Tidak ada sarana doa lain yang lebih bermutu (Paus Leo XIII)”

“Tidak akan tersesat. Seorang yang mendoakan Rosarionya setiap hari (St. Louis
Grignion Maria De Monfort)”

“Berdoalah Rosario setiap hari. Berdoalah. Berdoalah sesering mungkin dan


persembahkanlah silih bagi para pendosa. Akulaha Ratu Rosario. Pada akhirnya hatiku yang
tak bernoda akan menang (Pesan Bunda Maria di Fatima)”

15 JANJI MARIA (DALAM PENAMPAKAN DI FATIMA 13 MEI-13


OKTOBER 1917)

1. Barangsiapa dengan setia menghormatiku dengan berdoa rosario, akan menerima


rahmat yang istimewa
2. Aku berjanji akan melindungi secara khusus dan memberi rahmat yang berlimpah
kepada yang berdoa rosario
3. Rosario akan menjadi perisai yang ampuh melawan kejahatan, menghancurkan sifat-
sifat yang tidak baik, mengurangi dosa, dan memberantas kesesatan iman.
4. Rosario akan memperkembangkan kebajikan dan karya-karya yang baik, akan
memberikan pengampunan dari Allah kepada jiwa-jiwa, akan menghapus kecintaan
manusia akan harta benda duniawi dan segala kehampaannya, dan akan
mengembangkan hasrat untuk memiliki kehidupan dan hal-hal yang abadi dalam diri
manusia. Oh, semoga jiwa-jiwa akan menyucikan diriya sendiri dengan cara ini.
5. Jiwa yang bersandar padaku dalam doa rosario tidak akan binasa
6. Barangsiapa berdoa rosario dengan penuh kesungguhan dan kekhusukan, dengan
merenungkan peristiwa-peristiwa yang suci, tidak akan ditimpa kemalangan
7. Barangsiapa yang hidup dengan penuh kesetiaan terhadap rosario, tidak akan mati
tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja Kudus
8. Barangsiapa yang setia dalam doa rosario, akan mendapat rahmat Allah selama
hidupnya dan lebih-lebih pada saat ajalnya. Pada waktu ajal mereka akan ikut
menikmati pahala para suci di surga
9. Aku akan membebaskan mereka yang penuh kesetiaan terhadap rosario dari siksa api
penyucian
10. Mereka yang setia pada rosario, akan mendapatkan kemuliaan yang luhur di surga

4
11. Kamu akan mendapatkan apa yang kamu minta dariku dengan berdoa rosario
12. Mereka yang menganjurkan berdoa rosario, akan kubantu dalam kesulitan hidupnya
13. Aku mendapat janji dari Puteraku bahwa para penganjur doa rosario akan
mendapatkan perhatian surgawi secara khusus selama hidup dan pada saat
kematiannya
14. Semua yang berdoa rosario adalah Puteraku dan saudara-saudara Puteraku yang
tunggal Yesus Kristus
15. Devosi terhadap rosarioku adalah pertanda yang luhur bahwa yang bersangkutan akan
berbahagia bersama Kristus.

Melalui doa Rosario, banyak mukjizat yang terjadi. Video kesaksian dan
mukjizat Doa Rosario: ...... 10 m

15 MENIT, REFLEKSI DENGAN IRINGAN MUSIK AVE MARIA

Bunda Maria, kami anak-anak-Mu dalam segala kepiluan, kepenatan dan kegundahan
hati, datang kepada-Mu. Kami percaya Engkaulah Bunda yang penuh Cinta Bunda Penuh
Rahmat, Engkaulah Ratu Rosario. Lihatlah kami yang saat ini yang kerap kali tak tak tahu
berdoa dengan benar bahkan enggan berdoa. Kami lebih senang mengurus kesenangan semu.
Ketika berdoa, kami berbicara dengan teman, menggangu teman, tidur saat berdoa dan
Ekaristi. Menghayal saat doa dan Ekaristi. Berpikir hal-hal lain saat doa dan Ekaristi
sehingga tak mampu fokus kepada Allah. Kami bahkan enggan berdoa. Selepas bangun kami
langsung melakukan pekerjaan kami seperti mandi maupun bersih asrama. Ketika jadwal
misa pagi, kami memilih menambah waktu tidur. Ketika doa malam kami enggan
melangkahkan kaki ke aula tapi lebih memilih pergi ke tanjung atau berdiam diri di asrama.
Namun, ketika kami jatuh sakit dan mengalami penderitaan kami justru tak tahu malu datang
kepada-Mu ya Bunda. Kami datang dengan mata berlinang air mata memohon
pertolonganmu. Kami tersedu-sedu memohon penyembuhan dari sakit, mohon agar engkau
menyembuhkan mama yang sakit berat hampir mati bapa yang hampir tak tertolong. Kami
mohon agar kami dibebaskan dari pertengkaran dalam rumah tangga, rasa iri hati dalam
keluarga.

Ampunilah kami yang di Bulan Rosario ini hanya mampu mempersembahkan dua
peristiwa Rosario dan enggan mempersembahkan lima doa Rosario. Ampunilah kami ya
Bunda, yang ketika berdoa Rosario di rumah atau kelompok bukanya fokus pada doa
melainkan memikirkan kue apa yang dihidangkan oleh tuan rumah, Apakah kuenya enak atau
tidak. Dan kalau ada kue kami memilih mengambil banyak-banyak kue sehingga yang
lainnya tidak kebagian. Ampunilah kami yang setiap kali doa Rosario menertawakan teman
yang salah mengangkat doa salam maria atau bapa kami atau salah menyanyikan lagu.
Tatkala ada yang fals menyanyikan lagu kami jutru tertawa dan enggan memberi semangat...

Bunda Maria, maafkan kami yang dalam kehidupan harian kami terus melakukan
pelanggaran dan belum mencerminkan anak yang baik seperti yang kauinginkan. Kami sibuk
menceritakan masalah sesama, menggosipkan yang tidak benar tentang sesama, sibuk
membanding-bandingkan kemampuan, kekayaan kecantikan dengan orang lain. Kami tertawa
kalau teman yang lain dibully dan dihina. Kami merasa jorok untuk melakukan pekerjaan

5
tangan semisal menebas rumput, memungut sampah menyiram bunga dan lebih banyak
menjadi penonton pasif. Kami telah sering melontarkan kata-kata makian maupun kata-kata
kasar dan mengganggapnya sebagai hal biasa. Kami telah sering melawan perkataan ataupun
nasihat pembina dan orang tua. Enggan belajar dengan serius demi masa depan dan orang tua
yang membiayai.

Kini kami menghadap ke ribaan kasih keibuannmu. Kami mau bertobat dari segala
kebobrokan kami dari segala kekelaman yang kami ciptakan sendiri. Kami ingin mejadi
anak-anak Bunda Maria yang taat yang setia menjalankan kehendak Allah. Kami ingin tekun
dalam doa Rosario. Kami mau menjadikan Bulan ini sebagai bulan khusus untuk semakin
mendekatkan diri kepada Yesus melalui Engkau ya Bunda. Kami mau berkomitmen untuk
konsentrasi doa Roasrio. Kami mohon doakanlah kami tiada hentinya. Kami mohon,
berkaryalah selalu dengan kami. Kami percaya engkaulah perantara rahmat Allah yang sejati.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai