Anda di halaman 1dari 5

Devosi Kepada Maria

merryteresacarm@gmail.com

DEVOSI KEPADA MARIA

 Perkembangan penghormatan kepada Maria dalam Gereja.

Pada abad pertama dan kedua, Maria belum dihormati seperti sekarang. Gereja hanya
menghormati para martir dan Rasul, karena mereka mengikuti Yesus dalam kematian-Nya.
Pada abad ke-3, sewaktu penghormatan kepada orang kudus makin biasa, maka Maria pun
dihormati pula dan dimintai perantaraannya. Sekitar thn 300 sudah dipakai doa terkenal “Di
bawah perlindunganmu”.

Mulai abad ke-5 dirayakan beberapa pesta Maria, yaitu: kelahiran Maria (8 september), kabar
sukacita (25 maret) dan Yesus dipersembahkan dalam bait Allah (2 februari). Juga disusun
lagu dan madah pujian kepada Maria, gambar Maria pun dilukis, mula-mula dengan anaknya
dan kemudian sendiri sebagai ratu (sejak abad ke-6).

Sejak abad ke-14 umat memuji Maria dan mengharapkan pertolongan melalui
perantaraannya, maka muncul devosi populer seperti Rosario, doa Angelus Dei dan ziarah.
Pernah terjadi dalam sejarah, ungkapan penghormatan kepada Maria itu berlebihan. Martin
Luther mengecam cara-cara itu dan menolak perantaraan Maria, karena dianggap
mengecilkan peranan Kristus sebagai “satu-satunya Perantara antara Allah dan manusia” (1
Tim 2,5). Sebenarnya Luther tetap menghormati dan memuji Maria, misalnya dalam
tafsirannya mengenai madah Magnificat.

Sekitar pertengahan abad ke-19 hingga Konsili Vatikan II, tampak penghormatan besar
kepada Maria dengan munculnya dua dogma tentang Maria, yaitu dogma Maria dikandung
tanpa noda dosa, oleh Pius IX pada tahun 1854 dan dogma Maria diangkat ke surga, oleh
Pius XII pada tahun 1950. Muncul tempat-tempat ziarah yang menarik perhatian orang,
misalnya: La Salette (1846), Lourdes (1858) dan Fatima (1917).

Maria adalah hasil karya rahmat ilahi, maka dalam Maria tampak apa itu Gereja. Dia sebagai
Ibu Allah merupakan typos atau citra Gereja. Devosi Maria dibela oleh Konsili Nicea II (787)
yang mengizinkan gambar atau patung dapat dipakai menjadi sarana untuk menghormati dia
yang digambarkan. Dengan Devosi, umat bermaksud menghormati Bunda Allah. Namun
perlu tetap disadari bahwa Maria bukanlah tokoh utama dalam iman kristiani.

 Pesta-pesta Maria dalam Tahun Liturgi

Sepanjang tahun ada 18 perayaan yang berhubungan dengan Maria.


- 7 perayaan solemnitas, yaitu:
1 januari, Santa Maria Bunda Allah
6 januari, Penampakan Tuhan
19 maret, St.Jusuf, suami Maria
25 maret, Kabar Sukacita
15 agustus, Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
8 desember, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda
25 desember, Natal

1
Devosi Kepada Maria
merryteresacarm@gmail.com

- 5 perayaan festum,yaitu:
2 februari, Jesus dipersembahkan dalam Bait Allah
31 mei, Maria mengunjungi Elizabet
22 agustus, Santa Perawan Maria Ratu
8 september, Kelahiran Santa Perawan Maria
30 desember, Keluarga kudus
- 6 perayaan memoria, yaitu:
11 februari, Santa Perawan Maria di Lourdes
16 juli, Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel
26 juli, Joakim dan Ana, orang tua Maria
15 september, Santa Perawan Maria berdukacita
7 oktober, Rosario Santa Perawan Maria
21 november, Santa Perawan Maria dipersembahkan dalam Bait Allah

 Ungkapan-ungkapan Devosi

Devosi umat kepada Maria terungkap dalam banyak bentuk. Banyak orang, baik perempuan
maupun laki-laki yang memakai nama Maria. Ada juga yang memakai nama Maria untuk
nama jalan dan nama kota, dsb. Ada banyak tarekat atau keluarga religius yang bernaung di
bawah perlindungan Maria1. Ungkapan devosi lain misalnya: berziarah, berdoa rosario,
menyanyikan Ave Maria, memakai Skapulir, menjadi anggota Kongregasi Maria, Legio
Maria, novena Maria, pujian Maria, misa votif Maria terutama pada hari Sabtu, nyanyian
Maria pada akhir Misa, prosesi Maria, ikon Maria2, dsb.

Berikut ini bentuk-bentuk umum kepercayaan rakyat yang ada:

4.1.Ziarah ke gua Maria

Ziarah adalah lambang perjalanan hidup manusia di bumi ini: berjalan menuju Allah yang
tak jarang diwarnai dengan susah payah dan kecapaian. Ziarah adalah kesempatan untuk
membaharui diri, meninggalkan cara hidup yang keliru. Ada kebiasaan saleh umat untuk
berziarah ke tempat-tempat yang dianggap kramat/suci. Orang meyakini bahwa di tempat itu
Allah hadir dan berkarya secara istimewa, maka banyak orang datang untuk mendapatkan
berkat (penyembuhan, keberhasilan, mendapat jodoh, dsb) atau pengalaman bersatu dengan
yang Ilahi.

Ada banyak tempat peziarahan Maria yang muncul. Di beberapa kota dan desa, Maria
mendapat nama baru sesuai nama daerah itu, misalnya: Maria dari Lourdes, Maria dari
Fatima, Maria dari Garabandal, Maria dari Loreto, dsb.

Devosi rakyat sifatnya spontan. Kebanyakan tempat ziarah itu dihubungkan dengan
kepercayaan umat bahwa Maria pernah menampakkan diri di situ. Ada juga tempat-tempat
kramat yang dikristenkan, misalnya: Sendangsono, Sendang Fajar Mataram, Sendang
Sriningsih, Gua Kerep, Poh Sarang, dsb.

1
Beberapa tarekat Maria misalnya: O.Carm, OCD, HCarm, OSM, SMM, SPM, CMF, KYM, CMI, MS, BHK,
OMV, OMI, dsb.
2
Ikon adalah lukisan (=eikoon). Di Gereja-gereja Timur, ikon menggantikan peranan patung, tetapi selain itu ikon juga
dianggap “menghadirkan” Maria. Penghormatan kepada ikon tidak ditujukan kepada gambar, melainkan kepada tokoh yang
digambarkan. Ikon mulai dikenal pada pertengahan abad ke-4.

2
Devosi Kepada Maria
merryteresacarm@gmail.com

4.2.Penampakan-penampakan Maria

Sejak abad IV gejala “penampakan Maria” sudah muncul. Banyak tempat ziarah
dihubungkan dengan penampakan. Sampai hari ini banyak diberitakan penampakan 3 lain.
Kebanyakan cerita itu tidak dapat dipastikan kebenarannya. Dalam hal ini Gereja bertindak
cukup teliti dan hati-hati, karena berita itu kebanyakan palsu. Biasanya penampakan terjadi
pada orang muda, perempuan dan orang yang sederhana.

Suatu penampakan Maria dianggap “benar” bila cukup pasti (secara manusiawi) bahwa gejala
itu berasal dari Allah melalui Maria. Sebaliknya penampakan dianggap “tidak benar, kalau
cukup pasti bahwa gejala itu dapat dijelaskan berdasarkan faktor-faktor psikologik/ para-
psikologik. Dalam kenyataannya agak sulit menentukan kebenaran suatu penampakan. Bisa
terjadi bahwa gejala yang disebut penampakan Maria berasal dari orang itu sendiri yang
memiliki kejiwaan tidak seimbang, tidak sehat, emosional, dsb.

4.3.Skapulir, simbol penyerahan diri kepada Maria

Skapulir adalah bagian dari jubah biarawan-biarawati seperti dipakai oleh biarawan
Benedektin, Dominikan, Karmel. Skapulir terdiri dari sehelai kain selebar bahu (=scapula),
diselempangkan pada bahu dan menjulur ke depan dan ke belakang sampai kaki. Mulanya
dipakai sebagai celemek, kemudian menjadi lambang kuk yang dipasang Kristus (Mt 11,29
ss).

Skapulir yang dipakai oleh orang awam sebagai tanda persekutuan rohani dengan tarekat
religius tertentu dan spiritualitasnya, merupakan tiruan dari skapulir kebiaraan. Skapulir ini
terdiri dari dua potong kain wol persegi empat yang dihubungkan dengan pita, sehingga bisa
dikalungkan pada leher.

Skapulir coklat adalah pakaian Ordo Karmel dalam bentuk kecil. Sejak awal sejarahnya,
pakaian Karmel menjadi tanda persembahan terhadap Maria. Skapulir coklat muncul pada
tahun 1251. Ketika itu Karmel telah berpindah dari Palestina (Tanah Suci) ke Eropa.
Perpindahan ini menimbulkan banyak persoalan. Pada waktu itu Prior Jendral Ordo Karmel
Simon Stock mendapat tugas untuk mengadakan pembenahan dalam Ordo. Dalam kesulitan,
Simon Stock mencari perlindungan kepada Maria yang menampakkan diri kepadanya dan
menunjukkan skapulir coklat sebagai tanda kasih keibuan dan perlindungannya4.

Nilai rohani skapulir adalah:


- Skapulir merupakan tanda bahwa kita menjadi milik Maria, sehingga dalam perjalanan
mengikuti Kristus kita perlu mengenakan kebajikan-kebajikan Maria, yaitu semangat
pelayanan, semangat doa dan kontemplasi, kerendahan hati, ketaatan iman, keibuan
rohani, kesederhanaan dan keterbukaannya untuk melaksanakan Kehendak Allah.

3
Bdk. C. Groenen, Mariologi, Teologi dan Devosi, Kanisius, Jogjakarta, 1987, 194. Biasanya penampakan dan penglihatan
disamakan, tetapi dapat juga dibedakan antara “penampakan” (apparitio) dan “penglihatan” (visio). Bila dibedakan, maka
“penglihatan” (visio) adalah sesuatu/seseorang yang disadari menjadi dapat dilihat, sedangkan “penampakan” (apparitio)
adalah seseorang/sesuatu menjadi dilihat, padahal secara aktual tidak disadari oleh orang itu. Lihat juga: Kathleen Coyle,
Mary in the Christian Tradition. Form a Contemporary Perspective, Claretian Publications, Philippines, 1993.
4
Bdk.Giovanni Grosso, Scapolare del Carmine, dalam: Dizionario Carmelitano, Citta Nuova, Roma, 2008, 778-
782.

3
Devosi Kepada Maria
merryteresacarm@gmail.com

- Skapulir adalah tanda penyerahan diri kepada Maria dalam mengikuti Kristus.
Skapulir mengingatkan kita akan kehadiran Maria dalam hidup setiap hari dan akan
misi kita untuk menghayati hidupnya.
- Tanda lahiriah perlindungan dan pemeliharaan Maria.

4.4.Doa rosario

Rosario adalah rangkaian doa dengan renungan peristiwa Kitab Suci, yang dilakukan dengan
bantuan serangkaian manik-manik. Manik-manik itu membentuk karangan doa seperti
rangkaian bunga mawar (=rosa). Doa utama rosario adalah “Bapa Kami” dan “Salam Maria”.

Pada awal abad pertengahan, para rahib menggunakan ke-150 Mazmur untuk berdoa. Karena
ada rahib yang tidak dapat membaca., maka mereka mengganti doa Ofisi itu dengan
mendoakan “Bapa Kami” sebanyak 150 kali, dan diberi nama Kitab Mazmur Kristus. Jumlah
“Bapa Kami” dihitung pada seuntai tali berikat-ikat atau manik-manik. Tali itu disebut
Paternoster. Mulai abad XI, tali Paternoster mulai dipakai juga untuk menghitung jumlah
doa “Salam Maria”.

Rangkaian “Salam Maria” yang diucapkan sebanyak 150 kali diberi nama Kitab Mazmur
Maria. Lama-kelamaan doa itu dijadikan 3 bagian, masing-masing 50 saja. Rangkaian
“Salam Maria” yang berjumlah 50 itu disebut corona (=mahkota).

Rosario berawal sejak thn 1409, S. Dominikus dari Prusia (+ 1460) rahib Kartusian,
menambahkan meditasi macam-macam “peristiwa” pada setiap sepuluh Salam Maria. Sekitar
1475 pater-pater Dominikan di Koeln (Jerman) menetapkan 15 peristiwa sejarah
penyelamatan yang terdapat dalam Injil. Peristiwa itu adalah 5 peristiwa dari masa kanak-
kanak Yesus (peristiwa gembira), 5 dari sengsara-Nya (peristiwa dukacita) dan 5 dari
kehidupan Yesus dan Maria sesudah dimuliakan (peristiwa kemuliaan). Dengan demikian,
rosario bersifat kristologis, karena bermaksud merasakan apa yang dirasakan Maria dalam
peristiwa yang berhubungan dengan Putra-Nya.

Pesta ‘Maria Ratu Rosario” dirayakan pada 7 Oktober untuk mengenang kemenangan di
Lepanto (1571). Waktu itu armada laut kristen mengalahkan armada Turki yang mengancam
pantai negara-negara Kristen di Laut Tengah. Seluruh umat Kristen berdoa rosario agar
mereka bebas dari ancaman musuh.

Sebagai ungkapan syukur dan kecintaannya pada Maria, Paus Yohanes Paulus II menjelang
ulang tahun ke-25 pelayanan pontifikatnya, menulis Surat Apostolik “Rosario Perawan
Maria” dan menetapkan bulan Oktober 2002-Oktober 2003 sebagai Tahun Rosario5. Melalui
peristiwa ini, kembali kita diajak menyadari peranan Maria dan kehadiran Yesus dalam hidup
sehari-hari. Dia melindungi, menjaga dan mendampingi kita dalam perjumpaan dengan
Allah yang mengubah.

Dalam amanatnya, Paus Yohanes Paulus II menegaskan pentingnya memohon rahmat


perdamaian bagi dunia dan agar rosario menjadi doa pemersatu keluarga-keluarga
kristiani. Beliau juga menekankan bahwa doa Rosario membawa kita untuk
mengkontemplasikan wajah Kristus bersama Maria sehingga setiap orang beriman makin

5
JUAN PABLO II, Carta Apostolica Rosarium Virginis Mariae, Vaticano, 16 octubre 2002.

4
Devosi Kepada Maria
merryteresacarm@gmail.com

memahami Kristus dan berubah di dalam-Nya (Bdk. Gal 2:20; Fil 1:21). Berangkat dari
pengalaman Maria, Rosario merupakan doa yang kontemplatif.

Tambahan peristiwa Cahaya yang diumumkan oleh Paus Yohanes Paulus II makin
melengkapi makna Rosario sebagai “Ringkasan Injil” yang merangkum peristiwa-peristiwa
penting hidup Yesus. Sekarang doa rosario memiliki 20 peristiwa sejarah penyelamatan,
yaitu: 5 peristiwa dari masa kanak-kanak Yesus (peristiwa gembira), 5 peristiwa dari masa
perutusan Yesus di hadapan orang banyak (peristiwa cahaya), 5 dari sengsaraNya (peristiwa
dukacita) dan 5 dari kehidupan Yesus dan Maria sesudah dimuliakan (peristiwa kemuliaan).

“ Maria, Ibu dan Saudari kami dalam perjalanan iman,


doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang, selalu dan pada waktu kami mati”. Amin

Malang, 18 November 2012


Merry Teresa Sri Rejeki, H.Carm

Anda mungkin juga menyukai