Bobby 180510210038
Gelar bunda Allah ditetapkan sebagai dogma gereja katolik untuk menghapus keraguan bahwa Bunda
Maria hanyalah bunda Kristus saja. Dasar alkitab yang membenarkan dogma tersebut pada Lukas
1:35 yang berbunyi “Sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah”Dengan demikian, gelar Bunda Maria sebagai bunda Allah mempunyai arti bahwa Bunda
Maria merupakan bunda Yesus yang adalah Allah itu sendiri.
Gelar Maria sebagai Bunda Allah, jelasnya mengungkapkan kodrat Yesus Kristus, sebagaimana
diajarkan dalam dogma Kristologi, yaitu bahwa Yesus itu satu pribadi, namun memiliki dua kodrat,
yaitu insani dan ilahi.
2. Ratu Surga
Gelar Bunda Bunda Maria sebagai Ratu surga berhubungan dengan gelar Bunda Bunda Maria yang
lainnya, yaitu bahwa Bunda Bunda Maria adalah Bunda Kristus yang adalah Sang Raja di atas segala
raja di bumi ini.
Dalam kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan
Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (1 Raj 2:19). Kitab
Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang
Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya
(Mzm 45:7; Luk 1:32-33). Dengan demikian gelar Bunda Bunda Maria sebagai Ratu Surga
berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang
melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia (Luk 1:31-32)
Bunda Maria sebagai Ratu para rasul, karena dia dipilih menjadi Bunda Yesus Kristus, dan
untuk memberikan Yesus kepada dunia; Dia bersama dengan para rasul menunggu turunnya
Roh Kudus, memperoleh bagi mereka kelimpahan rahmat adikodrati yang mereka terima
pada Pantekosta. Perawan Bunda Maria yang paling suci ini telah dan selalu menjadi sumber
mata air yang tak pernah kering bagi setiap rasul. Dia melakukan kerasulan yang menjangkau
semua orang yang lain. Kerasulan doa, kerasulan keteladanan yang baik, kerasulan
penderitaan, Bunda Maria memenuhi semuanya.
4. Bunda Penebus
Dengan gelar penebus serta tidak berarti kita memiliki dua penebus, penebus dan juru selamat kita
hanya Yesus Kristus (Lihat Yoh 14:6; Kis 4:12; Mat 20:28; Mrk 10:45; 1Tim 2:6). Bunda Maria
mendapat Gelar Penebus serta karena ia memegang peranan yang sangat penting dalam sejarah
keselamatan. Lukas 1:38 "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." disini jelas bahwa Bunda Maria mau mengandung Yesus yang adalah Juruselamat
dan Penebus (dengan segala konsekuensinya bahkan Penderitaan dan kepedihan "dan suatu pedang
akan menembus jiwamu sendiri" Luk 2:35), Bunda Maria bisa saja menolak, karena setiap manusia
dikaruniai kehendak bebas (bdk Ul 30:19), nah inilah yang menjadikan Bunda Maria sebagai penebus
serta, karena ketidaktaatan manusia akan kehendak Allah "ditebus" dengan Ketaatan Bunda Maria
kepada kehendak Allah. Itulah sebabnya para Bapa Gereja mengatakan bahwa Bunda Maria adalah
Hawa yang baru (a new Eve) hal itu diungkapkan oleh St. Justinus Martir dan Irenaeus pada Abad ke
2 bahkan St. Hieronimus mengatakan "Per Evam mors, per Bunda Mariam vita" Maut datang melalui
Hawa, kehidupan datang melalui Bunda Maria.
Dalam hal ini Bunda Maria tidak ikut menebus seperti Yesus, tetapi Bunda Maria membuka jalan
sehingga karya Penebusan itu terjadi. Kerjasama yang erat antara Allah dan Bunda Maria membuat
karya keselamatan itu terjadi karena itulah Bunda Maria mendapat gelar Penebus serta atau Rekan
Penebus.
Devosi kepada Bunda Maria melalui Doa Rosario diteguhkan kembali oleh Bunda Maria sendiri
dalam penampakkannya di Fatima pada tahun 1917. Kepada ketiga anak gembala: Lusia, Fransiskus
dan Yasinta, Bunda Bunda Maria menyampaikan pesan-pesannya bagi kita. Ada beberapa pesan
penting yang berkenaan dengan Bunda Maria sebagai Ratu Rosario dan manfaat doa Rosario.
Devosi kepada Bunda Maria yang sering saya lakukan yakni Doa Rosario dan Novena Tiga Salam
Maria. Beberapa kali saya melakukan doa rosario bersama keluarga saya, dari Doa rosario tersebut
sejatinya membawa ketenangan dalam diri saya, menjadikan saya manusia baru, dan memberikan
kedekatan khusus dengan Bunda Maria. Kedepan harapan saya agar dapat memanfaatkan lebih
banyak waktu untuk berdoa dan devosi.