Anda di halaman 1dari 16

MARIOLOGI

Mengenal dan
Belajar tentang
Maria Bunda Yesus.
Biografi singkat Bunda Maria: Kelahiran Bunda
Maria, Terbitnya Bintang Timur.

Maria dilahirkan dalam sebuah keluarga, yang telah lama mendambakan


seorang anak. Pasangan suami istri yakni, Yoakim dan Anna telah lama
mendambakan kelahiran seorang anak. Bagi masyarakat Yahudi kala itu,
kemandulan istri menjadi cibiran dan aib. Kehadiran Maria merupakan sebuah
berkat dalam masa tua kedua orangtuanya. Bagi Gereja sendiri, kelahiran
Maria merupakan sebuah tanda bagi kelanjutan sejarah keselamatan semesta.
Ya, sejak dalam kandungan, Maria telah dipersiapkan Allah untuk menjadi Ibu
bagi Juru Selamat.
Biografi singkat Bunda Maria: Kelahiran Bunda
Maria, Terbitnya Bintang Timur.
Maria berada di garis batas antara Perjanjian Ia diutus untuk menebus mereka yang
Lama dan Perjanjian Baru. Persetujuan (fiat)- takluk kepada hukum Taurat, supaya kita
nya atas panggilan Allah bahwa dia bersedia diterima menjadi anak” (Gal 4:4-5). Jadi
menjadi ibunda Yesus merupakan ‘inaugurasi’ Maria mempunyai tempat unik dalam
atas kepenuhan waktu yang selama itu rencana Allah untuk menyelamatkan umat-
dinanti-nantikan oleh umat manusia.
Nya, yaitu rencana untuk membebaskan
Berkaitan dengan hal ini Paulus menulis:
manusia dari hukuman dan mengembalikan
“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah
martabatnya seperti ketika diciptakan, yaitu
mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang
menurut gambar dan rupa-Nya (lihat Kej
perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
1:26.27).
Biografi singkat Bunda Maria: Kelahiran Bunda
Maria, Terbitnya Bintang Timur.

Kondisi seturut gambar dan rupa Allah – dalam bentuknya yang paling tinggi 
terpelihara dengan baik dalam diri Maria – akan dipulihkan bagi semua anak-
anak Allah melalui kematian dan kebangkitan yang menyelamatkan dari
Putera-Nya, Yesus Kristus. Namun penggenapan rencana Ilahi ini menantikan
penerimaan Maria yang penuh kerendahan-hati dan kesetiaan terhadap
kehendak Allah bagi dirinya.
Biografi singkat Bunda Maria: Kelahiran Bunda
Maria, Terbitnya Bintang Timur.
Karena itu setiap tanggal 8 September Gereja Kita tidak bisa langsung menjawab
seluruh dunia merayakan “Pesta kelahiran pertanyaan ini dengan membeberkan
Santa Perawan Maria”. Pesta ini sesungguhnya peristiwa kelahiran Maria secara lengkap
menunjukkan betapa Gereja mengasihi dan dan obyektif berdasarkan informasi dari
menghormati Bunda Maria sebagai wanita
dokumen – dokumen terpercaya Gereja
yang punya peranan besar di dalam karya
seperti Alkitab. Yang mungkin bagi kita
keselamatan Allah. Sehubungan dengan pesta
ialah melihat peranan dan kedudukan
ini mungkin terlintas dalam benak kita
pertanyaan berikut: “Landasan pemikiran apa Maria di dalam rencana dan karya
yang melatarbelakangi pesta ini?” keselamatan Allah di dalam sejarah.
Dimana letak “Keistimewaan” Bunda Maria?

Letak keistimewaan Bunda Maria adalah Dalam perjalanan Hidupnya Bunda Maria
ketika Allah memilih Maria sebagai ibu dari mempunyai relasi yang sangat mesra
Putera Tunggal-Nya, Yesus dan Bunda Maria dengan Putranya Yesus Kristus, sejak ada
dengan rendah hati dan penuh keberanian dalam kandungan serta sampai wafat-Nya,
mengiyakan panggilan Allah tersebut (Luk karena ia telah dipilih oleh Allah menjadi
1:26-38). Dalam perikop Injil Lukas 1:26-38 Bunda Allah. Lewat kedekatan relasi inilah
kita dapat mengetahui, bahwa dengan penuh yang menjadikan Gereja Katolik
iman dan penyerahan diri secara total kepada mempunyai keyakinan bahwa Maria
Penyelenggaraan Ilahi, Bunda Maria dengan sungguh-sungguh istimewa, baik dihadirat
berani dan mantap menaati panggilan Allah. Allah maupun manusia.
Dimana letak “Keistimewaan” Bunda Maria?

Lewat perjalanan sejarah Gereja dalam bimbingan Roh Kudus, lewat berbagai
Konsili, yakin Konsili Nicea, Konsili Efesus, Konsili Kalcedon menetapkan
bahwa Yesus sebagai Anak Allah, yang memang sungguh-sungguh Allah oleh
karena sehakikat dengan Bapa, menjadi daging, menjadi manusia begitu rupa,
sehingga Ia adalah Allah dan manusia (secara serentak), namun tetap satu. Karena
Yesus adalah benar-benar Allah, maka ibu Yesus menjadi ibu Allah. Istilah "Mater
Dei" (bahasa Latin) yang artinya Bunda Allah, mulai disebut pada abad ke IV.
Pertanyaan seputar Maria:

Apakah umat Empat Dogma


Katolik Gereja Katolik
“menyembah” tentang Bunda
Bunda Maria? Benarkah Maria.
berdoa di
depan patung =
menyembah
Bagaimana berhala? Apakah arti
mungkin “Devosi”
Bunda Maria kepada Bunda
tetap Perawan? Maria?
Apa dasar
Gereja Katolik
bahwa Bunda
Maria diangkat
Mengapa ke Surga? Bagaimana
Bunda Maria asal-usul Doa
tidak berdosa? Rosario?
Gereja Katolik TIDAK MENYEMBAH Bunda Maria,
Apakah umat TETAPI MENGHORMATI Bunda Maria. Sebab
Katolik Gereja memahami bahwa penyembahan hanya dapat
“menyembah” ditujukan kepada Allah. Gereja Katolik menghormati
Bunda Maria? Bunda Maria secara istimewa, karena mengikuti Allah
yang terlebih dahulu menghormatinya secara istimewa,
dengan memilihnya sebagai ibu bagi Kristus Putera-Nya,
sehingga Kristus dapat mengambil rupa manusia.

Gereja Katolik menghormati Bunda Maria, juga karena Penghormatan Gereja Katolik kepada Bunda Maria didasari oleh
sedikitnya empat alasan:
menghargai pemberian Kristus sendiri sesaat sebelum 1. Allah telah terlebih dahulu menghormati Maria dengan memilihya
wafat-Nya di kayu Salib. Dengan sisa-sisa kekuatan-Nya, menjadi ibu bagi Putera-Nya, Yesus Kristus (Luk 1:28, 35).
Kristus memberikan Maria, ibu-Nya kepada Rasul 2. Bunda Maria bekerja sama dengan rahmat Allah secara sempurna
Yohanes, murid yang dikasihi-Nya (lih. Yoh 19:26-27), (Luk 1:38).
yang mewakili seluruh umat beriman. Oleh karena itu, 3. Gereja mengikuti teladan Kristus yang menghormati bunda-Nya
(Luk 2:51-52).
Gereja Katolik menerima Bunda Maria sebagai ibunya, 4. Gereja menghormati pesan Kristus yang terakhir, untuk menerima
sebagaimana Rasul Yohanes yang sejak saat itu, menerima bunda-Nya, Bunda Maria, sebagai bunda umat beriman (Yoh 19:
Bunda Maria sebagai ibunya di dalam rumahnya. 26-27).

Jadi, jika Allah telah lebih dulu menghormati Bunda Maria


dengan memilihnya untuk menjadi Bunda Putera-Nya maka apakah
yang menghalangi kita untuk juga menghormati Bunda Maria?
Dasar Magisterium Gereja dan Pandangan Marthin
Luther tentang penghormatan kepada Bunda Maria:
 LG 53: Bunda Maria menerima Sabda Allah dalam hati dan  KGK 484: Janji-janji Allah terpenuhi dalam diri Bunda
tubuhnya. Ia jauh lebih unggul daripada semua ciptaan Maria, pada saat waktunya telah genap (Gal 4:4). Maria
lainnya, karena anugerah rahmat Allah. Sebagai Bunda dipilih untuk mengandung Kristus yang di dalam-Nya
Putera Allah, Bunda Maria juga adalah Puteri terpilih Bapa berdiam kepenuhan ke-Allah-an secara jasmani (Kol 2:9).
dan Kenisah Roh Kudus..
 KGK 490: Untuk tugas yang luhur itu, Allah memenuhi
 LG 56: Bunda Maria adalah makhluk ciptaan yang istimewa, Bunda Maria dengan rahmat-Nya (Luk 1:28).
sebab ia dipenuhi rahmat Allah (Luk 1:28), sehingga suci
 KGK 2676: Allah sendiri memberi salam kepada Maria
seutuhnya dan tak tercemar oleh dosa apa pun juga.
melalui malaikat-Nya... Maria penuh rahmat, karena Tuhan
 LG 62; 66: (62) tiada satu pun makhluk yang pernah dapat ada sertanya. Rahmat yang memenuhi Maria adalah
disejajarkan dengan Kristus. Demikianlah, satu-satunya kehadiran Dia yang merupakan sumber segala rahmat...
pengantaraan Penebus tidak meniadakan, melainkan
 KGK 2679: Sebagaimana murid yang dicintai Yesus, kita
membangkitkan pada setiap umat beriman aneka bentuk
juga menerima Bunda Yesus yang telah Bunda semua orang
kerja sama yang berasal dari satu-satunya sumber. Gereja
yang hidup, ke dalam rumah kita (bdk. Yoh 19:27).
mengakui peran Bunda Maria yang berada di bawah
(subordinate) peran Kristus ini. (66) Maria sebagai Bunda
Allah patut dihormati secara istimewa.
Pandangan Marthin Luther tentang penghormatan
kepada Bunda Maria:
 Penghormatan kepada Maria terukir di dalam hati manusia yang terdalam.
 “[Maria adalah] perempuan yang tertinggi dan batu permata termulia dalam Kristianitas setelah Kristus.... Ia
adalah keagungan, kebijaksanaan, kekudusan yang menjadi manusia. Kita tak akan pernah dapat
menghormatinya dengan memadai. Betapapun, penghormatan dan pujian harus diberikan kepadanya dengan
cara yang tidak melukai Kristus maupun Kitab Suci.
 Tak ada perempuan yang seperti engkau. Engkau melebihi Hawa maupun Sara, terpuji di atas semua
keagungan, kebijaksanaan, dan kekudusan.
 Seseorang harus menghormati Maria seperti yang dikehendakinya sendiri dan dinyatakannya dalam Kidung
Pujian Maria, Magnificat. Ia (Maria) memuji Allah atas segala perbuatan-Nya. Lalu bagaimana kita akan
memujinya? Penghormatan sejati kepada Maria adalah penghormatan kepada Allah, pujian kepada
rahmat Tuhan.... Maria bukan apa-apa demi dirinya sendiri, tetapi demi Kristus....” Maria tidak
mengharapkan kita datang kepadanya, tetapi melaluinya kepada Tuhan.
Bagaimana mungkin Bunda Maria tetap perawan?
Bunda Maria adalah seorang perawan sebelum melahirkan Yesus, sebab dikatakan dalam Kitab Suci bahwa ia mengandung oleh
Kuasa Roh Kudus (Mar 1:20; Luk 1:35). Artinya, Tuhan Yesus menjadi manusia di dalam rahim Bunda Maria, tanpa
keterlibatan benih laki-laki. Lahirnya Kristus dari seorang perawan, menjadi salah satu tanda ke-Allah-an Yesus, sebab tidak
pernah ada dalam sejarah manusia, seorang manusia lahir dari seorang perawan tanpa campur tangan benih laki-laki. Gereja
Katolik mengajarkan bahwa Maria tetap perawan, sebelum, pada saat, dan sesudah melahirkan Yesus. Walaupun tidak
dinyatakan secara eksplisit dalam Kitab Suci, namun hal ini dapat diketahui setidaknya melalui beberapa prinsip berikut:
→ Allah menguduskan secara istimewa hal-hal yang berkenaan dengan tempat kediaman-Nya. Kalau Allah
menguduskan tabut Perjanjian Lama yang berisikan manna, kedua loh batu dan tongkat imam Harun (Kel 25-31, Ibr 9:4),
maka terlebih lagi Ia pasti akan menguduskan Bunda Maria yang adalah tabut Perjanjian Baru yang mengandung Yesus,
yang adalah penggenapan makna dari benda-benda isi tabut Perjanjian Lama itu. Sebab Yesus adalah Sang Roti Hidup (Yoh
6:35), Firman yang menjadi daging (Yoh 1:14), dan Sang Imam Agung (Ibr 8:1).
→ Selain bahwa Allah menghendaki kesempurnaan ibu-Nya, ternyata Bunda Maria juga menghendaki hal tersebut. Bunda
Maria telah mempunyai nazar/kaul untuk tetap perawan seumur hidupnya. Hal ini diketahui dengan tanggapannya
ketika menerima kabar gembira, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jika Maria tidak
mempunyai kaul keperawanan, ungkapan ini menjadi aneh. Karena, pada kenyataannya ia sudah bertunangan dengan
Yusuf, namun Maria mengatakan bahwa ia tidak mengenal laki-laki.
Bagaimana mungkin Bunda Maria tetap perawan?
→ Maria telah mempunyai kaul keperawanan, walaupun pada saat itu ia sudah bertunangan dengan Yusuf. Yusuf pun
menyetujui kaul Maria tersebut, dan karena itu keduanya sepakat untuk hidup selibat untuk mempersembahkan diri
mereka seutuhnya kepada Allah. Dengan demikian, maka keperawanan Maria juga melibatkan keperawanan
Yusuf suaminya. Dikatakan bahwa Yusuf adalah “seorang yang tulus hati” (Mat 1:19); ia juga adalah seorang yang
takut akan Tuhan sehingga ia selalu taat akan kehendak Tuhan yang dinyatakan kepada lewat mimpi (Mat 1:24; 2:14).
Demi ketaatan dan penghormatan kepada Allah itulah, maka St. Yusuf – sebagaimana dikatakan oleh St. Hieronimus
– tidak akan berani mengganggu keperawanan Maria, karena mengetahui bahwa Roh Kuduslah yang telah menaungi
Maria sehingga Kristus Sang Putera Allah dapat mengambil rupa sebagai manusia di dalam rahimnya. Demikianlah
telah sejak awal Gereja menghormati Bunda Maria yang tetap perawan, dan melihat keperawanan Maria sebagai
tanda keseluruhan dan kemurnian imannya. Dengan memberikan keseluruhan jiwa dan tubuhnya kepada Allah,
Bunda Maria senantiasa memusatkan perhatiannya kepada perkara-perkara surgawi, tanpa berbagi dengan perkara-
perkara duniawi (1Kor 7:34).
→ Meskipun sulit dipahami, namun secara objektif dapat dikatakan bahwa keperawanan Maria inilah yang semakin
menunjukkan ke- Allah-an Yesus.
Bagaimana mungkin Bunda Maria tetap perawan?
→ St. Agustinus mengajarkan bahwa tidaklah mungkin, bahwa Yesus yang datang dengan maksud memulihkan manusia
dari kerusakan dosa dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan (Mat 4:23), malah merusak keutuhan ibu-Nya
sendiri.
→ St. Efraim juga menyatakan rahasia keselamatan Allah, yang jelas dinyatakan melalui keperawanan ibu yang
mengandung-Nya, “ sebab dari rahim yang perawan itu, seorang Anak telah lahir.” St. Efraim membandingkan,
seperti Yesus bangkit keluar dari kubur-Nya yang terkunci, Ia pun lahir dari rahim yang perawan.
→ Kelahiran-Nya tidak mengakibatkan sakit melahirkan kepada ibu-Nya. Sebab sakit melahirkan itu ada sebagai
konsekuensi dosa asal (Kej 3:16), sedangkan baik Yesus maupun Maria, tidak berdosa. Dengan demikian kedatangan
Kristus ke dunia tidaklah mengganggu keperawanan ibu-Nya, sama seperti ketika kebangkitan-Nya, Ia juga tidak
merusak pintu-pintu yang terkunci (Yoh 20:26).
→ Seperti di awal perjanjian-Nya dengan Nabi Musa, Allah menyatakan diri-Nya dalam nyala api tanpa membakar
semak duri itu (Kel 3:2), demikianlah, di awal Perjanjian Baru Sang Putera Allah menyatakan diri-Nya dengan
kelahiran-Nya yang tetap menjaga keutuhan keperawanan ibu-Nya, tanpa merusaknya.
Dasar Kitab Suci dan Magisterium Gereja Katolik:
• Luk 1:34: “I know not man” (Kitab Suci Douay Rheims, terjemahan Vulgata)/”Aku tidak bersuami.” Fr. René
Laurentin, seorang teolog dan ahli Kitab Suci menyatakan pentingnya penggunaan present tense dalam jawaban Bunda
Maria ini. Jawaban ini mengacu kepada sebuah keadaan, daripada kejadian sesaat. Contohnya, jika seseorang ditawari
rokok dan ia menjawab. “saya tidak merokok”, artinya, “saya tidak pernah merokok”, dan bukan “saya tidak sedang
merokok sekarang”. Dengan demikian, ketika Bunda Maria menjawab “I know not man” itu mengacu pada arti bahwa
ia tidak bersuami (bukan belum bersuami (seperti terj. LAI, untuk ayat Luk 1:34. Maksudnya, Maria tidak bersetubuh
dengan laki-laki, baik dulu, sekarang maupun waktu yang akan datang. Itulah sebabnya para Bapa Gereja memaknai
jawaban Maria ini sebagai nazarnya untuk hidup selibat.
• LG 52: Umat beriman wajib menghormati Bunda Maria yang tetap perawan.
• LG 57: Tuhan Yesus tidak mengurangi keutuhan keperawanan ibunya, melainkan menyucikannya.
• KGK 499, 510: Maria dengan sesungguhnya tetap perawan, pada saat melahirkan, dan juga sesudahnya.
• KGK 502: Allah menghendaki dalam rencana keselamatan-Nya, bahwa Putera-Nya dilahirkan oleh seorang perawan.
• KGK 503: Keperawanan Maria menyatakan inisiatif mutlak Allah dalam Inkarnasi Putera-Nya: Yesus hanya mempunyai
Allah Bapa sebagai Bapa-Nya, baik dalam kodrat-Nya sebagai Allah maupun dalam kodrat-Nya sebagai manusia.
TO BE CONTINUED

Anda mungkin juga menyukai