Anda di halaman 1dari 33

PERANAN BUNDA MARIA SEBAGAI BUNDA YESUS DALAM

KEHIDUPAN UMAT KATOLIK DAN GEREJA

OLEH :

YASINTA CLAUDIA SOARES (213311037)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KUPANG
2022
ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................................ i

Halaman Pengesahan .............................................................................................................. ii

Kata Pengantar ....................................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan maslah ......................................................................................................... 3

1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................................... 3

BAB II Pembahasan ................................................................................................................ 4

2.1 Pengertian maria ............................................................................................................. 4

2.1.1 pengertian maria......................................................................................................... 4

2.1.2 Pengertian maria bagi umat katolik ............................................................................ 4

2.1.3 Bunda maria, bunda allah ........................................................................................... 5

2.1.4 Bunda Maria merupakan teladan kekudusan, ketaatan dan pengabdian ..................... 7

2.1.5 Bunda maria, bunda kita ............................................................................................ 10

2.2 Peranan maria bagi umat katolik dan gereja .................................................................... 12

2.2.1 Peran maria bagi umat katolik ................................................................................... 12

2.2.2 Peranan maria bagi gereja .......................................................................................... 18

2.2.2.1 Bunda Maria teladan gereja ....................................................................................... 19

2.2.2.2 Bunda maria, bunda allah menurut bapa gereja ......................................................... 20

BAB III Kesimpulan Dan Saran ............................................................................................ 23

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 23

3.2 Saran ............................................................................................................................... 24

Daftar pustaka. ....................................................................................................................... 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maria adalah Bunda Allah dan Bunda Gereja. Maria di kenal oleh umat

katolik sebagai ibu dari Yesus, sang perawan di pilih dan dipercayai oleh Allah

melahirkan juru selamat dunia. Akan tetapi maria juga sekaligus bunda atau ibu

dari seluruh umat manusia. Di dunia dia adalah ibu yang penuh kasih dan lembut

hati.sesaat sebelum wawatnya Yesus memberikan Bunda Maria kepada yohanes,

yang merupakan salah satu dari kedua belas muridnya.ketika yesus melihat ibunya

dan muridnya yang bernama Yohanes, berkatalah ia kepada ibunya “ibu, inilah

anakmu” kemudian katanya kepada yohanes “inilah ibumu!”. Kita ketahui bahwa

pesan ini adalah salah satu dari ketujuh perkataan yesus sebelum wawatnya dan

pastilah ini merupakan pengajaran yang penting.gereja katolik selalu memahami

ucapan tersebut, sebagai kehendak yesus yang mempercayakan ibunya kepada

kita semua para muridnya.yang diwakili oleh rasul yohanes.

Pada dasarnya peran Santa Perawan Maria dalam penghayatan iman umat

Katolik cukup penting. Tidak sedikit tempat-tempat ziarah yang mengungkapkan

betapa kuatnya devosi kepada Bunda Maria. Dikalangan umat, pestanya

dirayakan, doa Salam Maria dan Malaikat Tuhan hampir didoakan setiap hari.

Banyak juga gereja yang menggunakan berbagai nama Maria sebagai pelindung

gereja. Ini jelas bahwa Bunda Maria memainkan peranan dalam hidup setiap

orang, terutama dalam penghayatan iman.

1
Dalam kitab suci,maria disebut sebagai bunda Allah dengan melahirkan

Kristus, Maria juga dapat disebutsebagai bunda gereja, karana kristus sebagai

kepala selalu berada dalam kesatuaan dengan gereja yang adalah angota-anggota

tubuhnya yang memperoleh hidup di dalam dia.maria yang memiliki peranan

yang begitu besar dalam sejarah keselamatan, maka ia juga menjadi bunda

pengantara kita. Melalui dan dalam maria kita memperoleh keselamatan dari allah

dalam diri yesus kristus putra allah,yang menjadi manusia dan dilahirkan dari

perawan maria. Peranannya dalam sejarah begitu penting, oleh karena keterpilihan

menjadi seorang CO-Redemtriks (rekan penebus). Ia dirahmati secara kusus oleh

allah didalam panggilannya menjadi bunda allah dan bunda gereja.

Dalam perkembangannya, peranan Bunda Maria semakin tampak dalam

penyebutannya. Diantaranya: Keibuan Maria, ketaatan (iman) Maria,

Keperawanan Maria serta antitesis Maria – Hawa[3]. Keibuan Maria nyata

terungkap dalam Injil terutama dalam Injil Lukas 2:6-7. Hal ini untuk menangkis

serangan aliran Gnosticisme dan Docetisme yang mengatakan bahwa kelahiran

Yesus Kristus hanyalah penampilan luar saja dan bukan sesuatu yang nyata.

Tetapi para Bapa Gereja mempertahankan bahwa keibuan Maria adalah sesuatu

yang nyata dan kelahiran Yesus Kristus adalah kelahiran yang benar sehingga

Maria adalah benar-benar ibu Yesus.

Ketaatan (iman) Maria tampak dalam persetujuannya akan kabar gembira

yang dibawa oleh Malaikat Gabriel. Ketaatannya itu menggambarkan bahwa

karya penyelamatan akan terlaksana. Hal ini sangat bertentangan dengan

ketidaktaatan Hawa yang mendatangkan kematian, sedangkan ketaatan Maria

2
memberikan kehidupan yang terlaksana dalam karya penyelamatan umat manusia

melalui Yesus Kristus.

Dalam kehidupan umat dan gereja katolik pengahayatan kepada Bunda Maria

tidak pernah lupa dimana pembuktiannya ada setiap bulan Mei dan Oktober Umat

Katolik Berbondong- bondong mengikuti do rosario dimalam hari.

Dari kenyataan diatas peran Bunda Maria dalam kehidupan umat katolik dan

gereja sangatlah penting, dimana Bunda Maria di jadikan sebagai perantara dari

segala doa yang dipanjatkan.

Kehadiran Bunda Maria dalam hidup keberimanan umat, memposisikan

peranannya sama dengan Yesus Kristus sebagai orang kudus yang agung. Bunda

Maria disejajarkan dengan Yesus Karena keistimewaannya dalam karya

penyelamatan dunia. Jasanya sangat diperhitungkan oleh Gereja karena melalui

dia, Yesus Kristus lahir ke dunia sebagai pembaharu dan penggenapan janji Allah.

Sebagi Bunda Allah, Maria juga diangkat oleh Gereja sebagai Bunda Gereja,

Bunda semua bangsa, Bunda penolong sejati, dan Bunda yang paling memahami

setiap persoalan hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah Apa Peranan

Maria Sebagai Bunda Yesus dalam Kehidupan Umat Katolik dan Gereja ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adal untuk mengetahui peranan maria

sebagai bunda yesus dalam kehidupan umat katolik dan gereja

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MARIA

2.1.1 Pengertian Maria

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, kata mariologi dalam gereja katolik

roma adalah sebuah bagian teologi yang berhubungan dengan maria ibu yesus.

Maria dalam geraja katolik roma dijuluki sebagai sang perawan suci dan ibu tuhan

sehingga ia disebut sebagai sebuah martabat yang tak terhingga yang berasal dari

kebaikan yang tak terhinga pulah, yakni allah.

2.1.2 Pengertian Maria Bagi Umat Katolik

Maria adalah seorang yang sederhana, seorang gadis dari desa

nasaret.Yoakin dan Ana adalah nama ayah dan ibunya. Ia seorang yang bersahaja

sebagai mana gadis nasaret pada umumnya. Orang tidak pernah mengetahui,

bahwa dia di pilih allah untukmengundang dan melahirkan putra allah. Orang

hanya mengetahui bahwa dia adalah seorang yang saleh. Hidupnya sangat

tersembunyi. Namu dalam kesederhanaannya dia hidup tanpa noda dosa, sejak

dari dalam kandungan ibunya. Ia sungguh hidup senpurnah, karna allah sendiri

yang menjaganya. Kesempurnaan maria juga terletak dalam penyerahannya yang

total terhadap kehendak allah. “terjadilah padamu menurut perkataanmu”,

merupakan suatu jawaban yang menunjukan kesempurnaan maria dalam

menerima dan mau melakukan kehendak allah. Ketaatannya yang sempurna

terhadap kehendak allah membuat dia sebagai master piece dari semua ciptaan

4
allah. Ketaatannya dalam iman membuat ia sempurna dalam menanggapi

panggilannya sebagai ibu tuhan.

Maria senantiasa menjawab “ya” terhadap kehendak allah dan mengambil

resiko, walaupun ia sendiri tidak mengerti apa yang dikehendaki allah. Kita bias

membayangkan bagaimana perasaan maria ketika malaikat gabrie datang

danmemberikan kabar bahwa ia mengandung dariroh kudus, sementara ia tidak

bersuami. Bukankah oleh masyarakat yahudi yang dianggap pendosa besar dan

harus di rajam dengan batu? Akan tetapi, dengan penuh iman ia hanya menyerah

kepada kehendak allah. Dalam kitap suci dituliskan penderitaaan yang ditanggung

maria akibat keterpilihannya sebagai ibu tuhan. Misalnya:peristiwa kelahiran

yesus dan pengejaran raja herodes hingga mengusik mesir, kesediaan maria

ketikayesus berumur 12 tahun tidak ada bersama mereka dalam perjalanan pulang

ke nazaret dari yerusales karna teryata yesus masih ada di bait allah yerusalem.

Ketika bertemu putranya dalam penderitaan memanggul salib menuju kalvari, hati

maria tertusuk ketika maria melihat anak satu-satunya yang sangat di kasihhi

tergantung tak berdaya di kayu salib,inilah penderitaan maria yang terbesar.maka

genaplah apa yang dikatakan simon kepadanya tentang anak yang dilahirkan,

bahwa suatu pedang akan menembus jiwanya sendiri.

Menurut Handoko (2006:35) Maria memiliki keagungan dan

kesempurnaan yang sangat istimewa oleh karena itu keagungan dan

kesempurnaan maria yaitu mengutamakan kehendak allah, walaupun harus

menempuh jalan penderitaan.

5
2.1.3 Bunda Maria, Bunda Allah

Santo William pernah berkata, “Maria, dengan melahirkan Yesus Sang

Penyelamat dan Kehidupan kita, membawa banyak orang kepada Keselamatan;

dan dengan melahirkan Sang Hidup itu sendiri, ia memberikan kehidupan untuk

banyak orang”. ((Liguori, St. Alphonsus, Hail Holy Queen! (Rockford, Illinois:

Tan Books and Publishers, Inc., 1995), p. 21)) Maka, Bunda Maria sebagai Bunda

Penyelamat menjalankankan peran yang istimewa di dalam rencana Keselamatan

Allah.

Memang benar jika dikatakan bahwa rencana keselamatan Allah

merangkul semua orang (lih. I Tim 2:4), namun secara khusus Allah menyediakan

tempat bagi Bunda Maria, yaitu seorang “perempuan” yang dijadikan-Nya

sebagai Ibu Yesus Sang Putera Allah dan Sang Juru Selamat. ((Paus Yohanes

Paulus, Surat Ensiklik, Redemptoris Mater, 7)) Rencana Allah ini telah

dinubuatkan oleh para nabi,“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan

melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Immanuel,

yang berarti, “Allah menyertai kita.” (Mat 1:23).

Hanya karena ketaatan Bunda Maria, maka kelahiran Yesus yang

dinubuatkan oleh para nabi selama sekitar 2000 tahun terpenuhi. Hanya karena

kesediaan Maria, maka Allah Putera menjelma menjadi manusia, dan Bunda

Maria adalah ibu dari Sang Immanuel, “Allah yang beserta kita”tersebut. Dalam

diri Maria digenapi rencana keselamatan Allah, “tetapi setelah genap waktunya,

maka Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk

kepada hukum Taurat.” (Gal 4:4). Dan, sungguh Allah Putera itulah yang

6
dikandung oleh Bunda Maria, sesuai dengan Kabar Gembira dari malaikat,

sebab anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, anak Allah.” (Luk 1:35)

Oleh karena itu, Elisabeth menyebut Bunda Maria sebagai “ibu Tuhanku.”

(Luk 1:1-43) dan karena itu kita juga memanggil Maria sebagai Bunda Allah.

Tuhan, sebagai Allah Bapa yang Maha Pengasih mengiginkan agar setiap orang

menjadi anak-Nya di dalam Kristus Putera-Nya, yang di dalam Roh Kudus-Nya

dapat memanggil-Nya sebagai “Abba! Bapa!” (lih. Gal 4:6). Oleh karena itu, saat

genaplah waktunya, Allah mengirimkan Putera-Nya, Yesus Kristus, melalui

Bunda Maria yang diurapi oleh Roh Kudus. Pada saat Maria menjawab,

“Terjadilah padaku menurut perkataanmu (Luk 1:38), terwujudlah karya Tuhan

yang sangat ajaib: Allah yang tak terbatas oleh waktu, masuk ke dalam ruang

waktu dan menjadi bagian dari sejarah umat manusia. Dengan demikian, sejarah

manusia dikuduskan dan diisi dengan misteri Kristus. Penggenapan janji Allah ini

menandai permulaan dari perjalanan Gereja, di mana Maria sebagai anggota

pertamanya menjadi teladan bagi Gereja sebagai mempelai dan ibu, dengan

menyatakan “ya” pada pemenuhan Perjanjian Baru. ((Cf. Ibid., 1))

2.1.4 Bunda Maria merupakan teladan kekudusan, ketaatan dan

pengabdian

Alkitab mengatakan, “Sebab di dalam Dia (Kristus) Allah telah memilih

kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-

Nya.” (Ef 1:4). Bunda Maria adalah seseorang yang secara sempurna memenuhi

ayat ini; sebab ia telah ditentukan Allah sejak semula menjadi Ibu Sang Putera

Allah. Dan untuk mempersiapkannya sebagai Tabut Perjanjian Baru yang

7
mengandung Sabda yang menjadi manusia, Allah membebaskan Bunda Maria

dari dosa asal, oleh karena jasa Yesus yang menyelamatkan dunia. jadi,

penghormatan kepada Bunda Maria bukanlah ‘rekayasa’ Gereja Katolik, sebab

yang pertama-tama menghormati Maria adalah Tuhan sendiri. Kita menghormati

Bunda Maria sebab kita mengikuti teladan Allah sendiri, sebab Tuhanlah yang

terlebih dulu mempercayakan Diri-Nya kepada Bunda Maria. Karena itu Bunda

Maria disebut sebagai “penuh rahmat” seperti yang dikatakan oleh Malaikat

Gabriel. Di dalam Bunda Maria, Putera Allah yang mengatasi segalanya

mengambil rupa tubuh sebagai manusia. Maria menanggapi rahmat ini dengan

iman tak bersyarat, dan karenanya ia dikatakan sebagai yang terberkati. Ia

menerima rahmat dan tugas mulia ini dengan memberikan diri seutuhnya kepada

Tuhan. ((Cf. Ibid., 9, 10, 12, 39))

Dengan mempercayakan diri kepada Tuhan, baik pada saat menerima

kabar gembira maupun seterusnya sepanjang hidupnya, Bunda Maria menyatakan

ketaatan iman. Dengan mengatakan, “Terjadilah padaku menurut perkataanmu”

(Luk 1:38) ia mengatakan hal yang sama dengan yang dikatakan oleh Yesus

kepada Allah Bapa, “Aku datang; …untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-

Ku” (Ibr 10:7). Imannya mengingatkan kita pada iman Bapa Abraham. Sebab

Perjanjian Lama dimulai oleh iman Abraham, dan Perjanjian Baru dimulai oleh

iman Bunda Maria.

Ketaatan Maria tetap teguh sepanjang hidupnya: di dalam menjalani

kehidupan yang sangat miskin pada saat kelahiran Yesus; di saat menjalani

pengungsian ke Mesir, di sepanjang tahun-tahun kehidupan Yesus yang

8
tersembunyi di Nazareth, sampai menyertai Yesus di bawah kaki salib-Nya, dan

ikut menganggung sengsara Yesus Puteranya (lih. Yoh 19:25). Bunda Maria

adalah seseorang yang ‘miskin di hadapan Allah’ dan karenanya ia memiliki

Kerajaan Sorga (lih. Mat 5:3). Ia hidup sedemikian miskin, (sebab bahkan orang

termiskin sekalipun umumnya tidak melahirkan di kandang hewan) namun ia

menjalaninya dengan iman dan ketaatan. Ia mempersembahkan Yesus di Bait

Allah dan kemudian membesarkan dan mendidik Yesus hingga dewasa. Karena

ketaatannya dalam mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah, Bunda

Maria dipuji oleh Yesus, ketika ia dan saudara-saudari Yesus datang menghampiri

Yesus. Yesus berkata, “Inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa

melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku

perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mrk 3:34-35). ((Ayat ini sering dipakai untuk

menyatakan bahwa Yesus mempunyai banyak saudara. Namun yang dimaksud di

sini adalah saudara sepupu, bukan saudara kandung.

Ketaatan Maria membawanya sampai ke gunung Golgotha. Di kaki salib

inilah, Maria mengalami bagaimana kabar gembira malaikat Gabriel seolah

‘dijungkirbalikkan’: …bahwa anakNya akan menjadi besar…, dan kerajaan-Nya

tidak akan berakhir (lih. Luk 1:32-33). Sedangkan yang terpampang di hadapan

matanya adalah sebaliknya: Sang Putera dihina, disiksa sampai mati, seolah

segalanya telah berakhir…. Namun demikian kita melihat, tidak ada ‘protes’ dan

perlawanan keluar dari mulutnya. Di dalam iman Bunda Maria ‘menyimpan

segala sesuatu di dalam hatinya’. Oleh karena itu, ia sungguh-sungguh bersatu

dengan Kristus dan misteri suci-Nya yang menyangkut ‘pengosongan diri dan

9
penghinaan diri’. Paus Yohanes Paulus II menyebutkan bahwa penderitaan Bunda

Maria di kaki salib ini merupakan pengosongan ‘kenosis’ iman yang terdalam

yang pernah terjadi di dalam sejarah manusia. Di kaki salib Kristus itulah,

dipenuhi nubuat Simeon, “Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.”

(Luk 2:35). ((Cf. Ibid., 13, 14, 15, 16, 17, 18)) Adakah derita ibu yang lebih hebat

daripada melihat anak satu-satunya disiksa dan dibunuh di depan matanya?

Ketaatan Bunda Maria yang sedemikian inilah yang dianggap sebagai

‘obat’ dari ketidaktaatan Hawa, seperti yang dikatakan oleh para Bapa Gereja,

terutama Santo Irenaeus. Lumen Gentium mengutipnya dengan mengatakan,

“Ikatan yang disebabkan oleh Hawa telah dilepaskan oleh ketaatan Bunda

Maria…” ((Lihat Lumen Gentium, Dokumen Vatikan II, Konstitusi Dogmatik

tentang Gereja, 56, mengutip St Irenaeus, Against Heretics, III, 22,4:PG 7, 959 A;

Harvey, 2, 124.)) Sehingga dikatakan, “Kematian oleh Hawa, namun kehidupan

oleh Maria.” ((Ibid., mengutip St. Jerome, St. Agustinus, St. Cyril dari Jerusalem,

St. Yohanes Krisostomus, St. Yohanes Damaskus.)) Karena itu, Maria

ditempatkan pada pusat pertentangan antara Iblis dan ‘keturunan perempuan ini’

(lih. Kej 3:15) ((Cf. Ibid., 11, 19)) sebab ia adalah sang ‘perempuan’ yang telah

dibuat kudus tak bernoda oleh Allah; ia bebas dari dosa asal, sehingga bersama

dengan Putera-Nya dapat diletakkan di dalam pertentangan total melawan dosa

dan Iblis. Pertentangan ini mencapai puncaknya seperti yang tertulis dalam kitab

Wahyu, “Seorang perempuan berselubungkan matahari…..melahirkan Anaknya

laki-laki… yang akan menggembalakan semua bangsa…” (Why 12:1,5). Sang

Putera akan mengalahkan naga itu, yaitu Iblis. Maka kita mengetahui, bahwa sang

10
Putera adalah Yesus, dan sang Ibu adalah Bunda Maria. ((Hahn, Scott, Hail, Holy

Queen, (Broadway, New York: Doubleday, 2001), p. 39))

2.1.5 Bunda Maria, Bunda kita

Hubungan yang erat antara Maria dan Yesus Puteranya juga dapat kita lihat

dengan jelas pada kisah mukjizat pada pesta perkawinan di Kana, yaitu pada saat

Bunda Maria mengambil peranan penting dalam perwujudan mukjizat Yesus yang

pertama ini. Dengan berkata pada Yesus, “Mereka kehabisan anggur”, dan kepada

para pelayan, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”, Bunda Maria

menempatkan diri sebagai pengantara, bukan sebagai orang asing, tetapi sebagai ibu.

Pengantaraan Maria sama sekali tidak menghalangi atau mengurangi pengantaraan

Yesus yang esa dan satu-satunya kepada Allah Bapa (lih. 1 Tim 2:5) melainkan

semakin menunjukkan kuasa pengantaraan Yesus itu. Konsili Vatikan II

mengajarkan bahwa pengantaraan Bunda Maria merupakan bagian dari

pengantaraan Yesus yang unik dan satu-satunya itu, sebab pengantaraan Maria

ada di bawah kuasa pengantaraan Yesus. ((Redemptoris Mater, 21, 22, 38, 40))

Dengan mengandung Yesus yang adalah Kepala dari Tubuh mistik Gereja,

Bunda Maria juga mengandung kita umat beriman, karena kita semua adalah

anggota Tubuh Kristus/ Gereja. Oleh karena itu St. Bernardus mengatakan bahwa

Bunda Maria adalah “Leher dari Tubuh Mistik Kristus” ((Miravalle, Mark,

STD, Introduction to Mary, (Santa Barbara: Queenship Publishing Company, 1993),

63, 76)) yang menghubungkan Yesus Sang Kepala dengan semua anggota Tubuh-

Nya yaitu Gereja-Nya. Inilah sebabnya mengapa Bunda Maria yang hadir di dalam

misteri Kristus sebagai ibu, juga menjadi ibu rohani bagi semua orang percaya.

11
Bunda Maria merupakan pemenuhan janji Tuhan yang telah disebutkan pada

awal mula (lih. Kej 3:15) dan pada akhir jaman (Why 12:1-5). Ia hadir pada awal

misi keselamatan Yesus (lih. Yoh 2:1-12) sampai pada akhirnya, saat ia berdiri di

bawah kaki salib Yesus (lih. Yoh 19:25). Ia ada pada saat Sang Sabda menjelma

menjadi manusia di dalam rahimnya, dan ia hadir pada saat kelahiran Gereja di hari

Pentakosta. Dengan demikian ia telah menjadi contoh dalam perjalanan iman. Bunda

Maria adalah seseorang yang pertama kali percaya akan janji Keselamatan, dan

dengan imannya, ia menjadi teladan pertama sebagai saksi apostolik Gereja.

((Cf. Redemptoris Mater., 23, 24, 25, 26, 27,28)) Karena itu, Bunda Maria adalah

juga Bunda Gereja.

Sejak awal Bunda Maria telah memberikan dirinya tanpa batas kepada Yesus

Puteranya, dan ia berbuat yang sama terhadap Gereja, yang adalah ‘anak angkat’-

nya. Setelah Kristus bangkit dan naik ke surga, Bunda Maria tetap memberikan

dirinya sebagai pengantara semua anak-anak-nya kepada Tuhan. ((Cf. Ibid., 40)) St.

Alphonsus Liguori mengatakannya dengan begitu indah, dengan mengutip kisah dari

kitab 2 Sam 14:4-11. Seorang perempuan bijak dari Tekoa menghadap Raja Daud,

“Tuanku, hambamu ini mempunyai dua orang anak laki-laki, dan malangnya hamba

ini, salah seorang dari puteraku itu membunuh yang lain, sehingga hamba

kehilangan seorang putera, dan keadilan menghendaki agar anakku yang lain itupun

mendapat hukuman mati karena perbuatannya..…; kasihanilah hamba, dan

janganlah hamba sampai kehilangan kedua puteraku.” Bunda Maria dapat berkata

yang serupa, “Tuhanku, hamba mempunyai dua putera, Yesus dan manusia; manusia

membunuh Puteraku Yesus di salib, dan kini, keadilanMu menuntut puteraku yang

12
bersalah. O, Tuhan, Yesusku sudah wafat, kasihanilah hamba, sebab hamba sudah

kehilangan seorang, mohon jangan biarkan hamba juga kehilangan anakku yang

lain.” ((Liguori, St. Alphonsus, Hail Holy Queen! (Rockford, Illinois: Tan Books

and Publishers, Inc., 1995), 45)) Dan seperti Raja Daud akhirnya berbelas kasihan

kepada ibu dari Tekoa itu dan mengabulkan permohonannya, maka Tuhan-pun

berbelas kasihan dan tidak menghukum para pendosa yang didoakan oleh Bunda

Maria. Oleh pengantaraannya ini, maka Bunda Maria dikatakan sebagai Mediatrix.

2.2 PERANAN MARIA BAGI UMAT KATOLIK DAN GEREJA

2.2.1 Peran Maria Bagi Umat Katolik

Bunda maria, mempunyai peranan yang begitu besar dalam sejarah

keselamatan, maka ia juga menjadi bunda pengentara kita. Melalui dan dalam

maria kita memperoleh keselamatan dari allah dalam diri yesus putra allah, yang

menjadi manusia dan dilahirkan dari perawan maria (Penebus). Ia dirahmati

secara kusus oleh allah dan panggilannya menjadi bundah allah.

Dalam aliran Gnosticism Maria mempunyai peranan dalam kehidupan kita

umat katolik, yaitu:

1. Maria Sebagai Mater Advocata

pembelah, membelah umatnya terlebih yang kecil, lemah, miskin dan

tersingkir.

2. Maria Punya Fungsi Sebagaimater Mediate

Sebagai perantara doa-doa kita kepada allah. Maria sebagai jembatan

kita semakin dekat dengan allah dan allah semakin dekat dengan manusia

yaitu kita masing-masing,

13
3. Maria Sebagai Mater Orati

Maria sebagai bunda pendoa yang setia bagi hidup umatnya dan anak-

anaknya itu.

Dari perananan Bunda Maria maka gerja katolik melakukan penghormatan

atau devosi kepada maria, dalam bentuk doa salam mari, Rosario, litany santa

maria, novena kepada maria, doa malaikat tuhan atau anjelus, dan ziarah ke gua

maria baik secara peribadi maupun kelompok.

Beberapa contoh dari devosi katolikmeliputi adorasi sakramen maha kudus,

jalan salib, novena, ziarah, dan devosi kepada bunda maria.

Devosi maria (hyperdunia) adalah seluruh kebaktian kepada maria ibu yesus

dari nazaret dalam bentuk puji-pujian, hormat, kagum,dan cinta dengan

meneladani cara hidupnya sambil memohon bantuan perantara doanya bagi

gereja yang masih sedang dalam perjalanan ziarah menujuh persatuaan dengan

allah di tanah air surgawi.

Tiga elemen yang membentuk kesatuan inti devosi kepada maria, yaitu:

a. Memuji Maria

Puji-puji merupakan salah satu elemen inti devosi kepada maria.

Kitap suci sendiri mencatat pujian Elisabeth dan anak dalam rahimnya

sebagai pujian paling pertama bagi maria “di berkatilah engkau di antara

semua perempuan dan di berkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai

ibu tuhanku datang mengunjung aku?...... anak didalam rahimku melonjak

kegirangan. Dan berbahagialah ia yang telah di percaya (Lukas;01-42-

45).dalam devosi maria, umat beriman sama seperti yang dilakukan

14
Elisabeth dan anak dalam rahimnya mengagumi dan menghormati maria

karena peranannya menjadi ibu tuhan, bunda mesias. Bundah maria dipuji

karena karya agung allah dalam dirinya.

b. Mencontoh maria

Dalam devosi maria kita tidak hanya cukup sampai pada sikap heran,

kagum, dan puji maria karena karya agung allah dalam dirinya, tapi kita

umat beriman juga harus mencontohi maria sebagai citra dalam hal iman,

cintah kasih oersatuan yang sempurnah dengan kristus. Gereja mengajarkan

bahwa maria adalah typos gereja (gambaran gereja) gambaran umat beriman

dalam perjalanan menujuallah.itu berarti dalam usaha menjawab panggilan

allah, kita bias belajar pada maria tentang bagaimana menjawab panggilan

allah dan hidup seturut firmannya, dan bagaimana melaksanakan kehendak

allah dengan setia.

c. Memohon pengantara doa maria

Di samping memuji dan mencontohi berbagai keutamaan maria,

umat beriman dapat berdoa kepada maria. Akan tetapi di usahakan

sekiansehingga doa-doa itu tidak bercorakseakan-akan maria dapat

menganugrahi suatu tanpa diketahui allah sendiri. Doa kepada maria lebih

berartid dengan allah. Tentang ini st.thomas aquininas menjelaskan doa

dalam arti sebenarnya memang hanya ditujukan kepada allah karena hanya

allah yang patut disembah. Selain itu doa kita di maksud untk memproleh

rahmat yang hanya bisa di berikan oleh allah seorang diri. Tapi kalau doa-

doa kita ditujukan kepada malaykat dan orang kudus, maka hal itu terjadi

15
karna mereka sudah di persatukan secara erat dengan allah dan doa-doa kita

akan menjadi efektif melalui doa-doa dan jasa kepengantaraan mereka. Jadi

para kurus sendiri tidak mengabuli doa kita tapi mereka dapat mendoakan

kita pada allah atau menyampaikan doa-doa kita kepada allah.

Bentuk-Bentuk Peratek Devosi Maria

A. Doa kepada maria:seperti doa salam maria, hari sabtu sebagai hari maria, dan

bulan mei sebagai bulan maria.

a) Doa salam maria

Doa salam maria berasal dari salam malaikat Gabriel

(Lukas;01:28).dan pujian elisabet (Lukas;01:43). Ada abad ke enam

untuk pertama kalinya di kegereja timur ( yunani)”salam malaykat

Gabriel dan pujian elisabet di gabungkan salam maria penuh rahmat

tuhan sertamu terpujilah engkau di antara semua wanita dan terpujilah

buah tubuhmu yesus”. Rumusan doa ini dijadikan sebagai doa antiphon

dan di dasarkan secara berulang-ulang. Baru setelah beberapa tahun

kemudian. Antiphon berasal dari salam malaikat dan elisabet ini di

datukan dengandoa permohonan gereja ( umat beriman):santa maria

bunda allah doakan kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami

mati amin.

b) Sabtu sebagai hari maria

Pada abad yang sama (6) hari sambtu juga dipersembahkan

kepada maria untukmemperingati kedukaan maria yang sangat dalam

atas kematiaan putranya yesus kristus.

16
c) Mei sebagai bualan maria

Mei masih merupakan bagian musim semi untuk eropa, karna itu

umat eropa dulu mempersembahkanbulanmei pada maria agar bungan-

bunga yang ersemi pada bulan ini mendorong kita merenungkan

kelimpahan harta rohani bunda maria.sperti bunga-bunga di musim

semi menghiasi bumi,demikian juja umat beriman diharapkansecara

alamiah bagai bunga-bunga bersemi menghormati maha pencipta

bersama maria. Devosi terhadap maria berkkaitan dengan ziarah yang

umumnya lebih banyak dikaitkan dengan bulanmei sebagai bulan

ziarah, yakni mengenangkan kunjungan maria dengan Elisabeth yang

diperingati setiap tanggal 31 mei sehingga bulan mei disebut bulan

maria.

d) Oktober sebagai bulan maria

Bulan oktober dominan kebaktian yang bersifat internal membangun

sikap doa yang khusus dengan berdoa Rosario,dan memperingati

ditetapkan maria sebagai ratu Rosario setiap tanggal 7 oktober,

sehingga bulan oktober di sebut bulan Rosario. Umat katolik

memberikan penghormatan Bunda Maria dengan berdoa Rosario

dimaksudkan supaya melalui maria sampe kepada yesus sperti

ungkapan latin;permariam et jesumi umat katolik menyakini bahwa

maria menjadi perantara doa-doa umat beriman kepada yesus.dengan

demikian bersama maria umat katolik akan semakin dekat dengan yesus

sebagai putra allah dan putra maria.

17
B. Empat Antiphon Utama Maria

a) Alma Redemtoris Mater .

Dinyayikan pada masa adventus.dalam lagu ini maria dipuji sebagai

“gerbang surge dan bintang laut” karena menerima salam dari

malaiykat Gabriel dan akan melahirkan penebus manusia.

b) Ave Regina Cailorum

dinyanyikan sejak saat natal sampai pekan suci. isinya : semacam

ajakan atau rayuan umat beriman agar maria sudi bergembira bersama

gereja atas karunia penebus melalui yesus kristus.

c) Regina Caeli

Dinyayikan pada masa paskah

isinya: ajakan umat beriman agar maria bergembira bersama gereja atas

kebangkitan putranya yesus kristus dari kematian

d) Salvi Regina

di nyayikan pada masa biasa setelah masa paska sampe sebelum

adventus

isinya: maria dipuji sebagai bundah pemurah dan harapan umat

beriman.maria di yakini sebagai pembela umat beriman pada

pengadilan terakir di hadapan kristus sebagai hakin pada akhir jaman

C. Litany St.Maria: dalam doa litany maria diberi gelar dan nama yang

bermacam-macam dan kemudian dipuji berdasarkan gelar-gelar itu.

18
D. Doa Rosario: doa kepada atau melalui maria orang mendasarkan 50 kalli

salam maria sambil merenungkan pristiwa-pristiwa inti hidup yesus dan

maria sambil menghitung biji Rosario.

E. ziarah: umum perjalanan rohani hamper setiap agama ada. Dalam gereja

katolik di pahami sebagai perjalanan rohani untuk semakin dekat dengan

tuhan. Umat katolik berziarah,bagikan maria berziarah mengunjungi

elisabet.kita umat beriman yang percaya kepada yesus kristus pasti tidak

luput dari berbagai macam masalah, tantangan, dan hal-hal lainnya dalam

menjalani hidup sehari-hari. Dengan melakukan atau mendasarkan kembali

berbagai defosi kepada maria yang sudah ditulis diatas, maka pasti sulit

apapun masalah tersebut terselesaikan dan tantangan tersebut akan hilang

dengan sendirinya karena seperti yang di katakandalam kitab suci “mintalah,

maka kamu akan diberikan”. Dengan berdoa atau defosi apa saja kepada

maria kita menyadari bahwa kita manusia adalah makluk yang kecil

tidakmempunyai kekuatan apapun dihadaoan tuhan, hal ini berpengaruh

terhadap hidup kita sehingga hidup dalam kepasrahan dan menerima apa

yang diberikan tuhan. Dengan berdoa lewat perantara bundah maria kita

semua yg berada di bumi ini adalah milik tuhan. Maka sebagai maklukkita

tidaklah sombong karena kita selalu membutuhkan pertolongan.

2.2.2 Peranan Maria Bagi Gereja

Maria adalah bunda gereja (mater ecclesia). Peristiwa di bawah

kaki salib putranya, melambangkan persatuaan maria dengan kristus,

sebagai kepala gereja. Pada saat itulah kristus menyerahkan maria kepada

19
gereja. “….ibu inilahanakmu, lalu ia berkata kepada murid-muridnya yang

bernama yohanes, inilah ibumu”. Maka sejak saat itulah maria menjadi milik

gereja. Sebagai ibu dan kristus mempercayakan umatnya kedalam tangan

bundanya. Sejak penyerahan maria kepada gereja olehkristus dibawah

salibnya, maria mempersatukan dirinya dengan kristus sebagai kepala

gereja. Ia menjadi pengganti kristus (seponsa Kristi), mempelai gereja.

Karena peranannya sebagai peranannya sebagai mempelai ilahi, ia berada di

antara kristus dan gereja. Ia bersatu dengan kristus sekaligus dengan gereja.

Karena kedekatannya dengan kristus dan gereja, makanya banyak devosi

dan doa yang di panjatkan kepada allah melalui bundahy maria terkabul,

kerena ia sangat terkenal di hadapan allah.

Maria sering di jadikan juru bicaranya, untuk tugas tugas tertentu

dalam gereja, melalui penampakannya kepada gereja. Kalau maria

menampakandiri, berarti allah sendiri yang bicara kepda manusia melalui

bundah maria karena ia begitu dekat dengan gereja. Tentu saja kalaau

penampakan itu otentik, seperti Lourdes, vatima, medu gorje dan lain-lain,

yang telah di akui oleh gereja. Penampakan yang otentik selalu membawa

buah- buah positif bagi gereja dan tidak dapat di halangi oleh manusia.

Buah-buah itu antara lain, berupa pertobatan, kesembuhan, sukacita dan

kegembiraan bagi umat allah.

20
2.2.2.1 Bunda Maria Teladan Gereja

Bunda Maria adalah teladan Gereja dalam hal iman, kasih dan persatuan

yang sempurna dengan Kristus. Bunda Maria adalah contoh sempurna yang

mencerminkan Kristus. Ia adalah contoh tetap bagi Gereja, sebab Gereja juga

dipanggil untuk menjadi Ibu dan perawan, sebagai mempelai Kristus. Bunda

Maria bekerjasama dalam kelahiran Gereja dan perkembangannya. Sekarang ini,

pada saat digalakkannya gerakan Ekumenism di mana semua orang Kristen

berjuang untuk mencapai persatuan, ketaatan Maria menjadi contoh yang paling

sempurna. Dengan mempelajari dan merenungkan peran Bunda Maria dalam

Gereja, semua umat Kristen akan dapat melakukan perkataan Yesus -seperti yang

menjadi pesan Bunda Maria pada mukjizat di Kana. Dengan demikian, perkataan

Yesus, “supaya mereka semua (umat Kristen) menjadi satu…”(Yoh 17:21), dapat

terlaksana dengan dipimpin oleh Bunda Maria, yang menjadi ibu bagi semua

pengikut Kristus. Sungguh benar, bahwa keibuan Maria adalah rahmat yang

diberikan kepada setiap orang. Kristus Penyelamat kita mempercayakan Ibu-Nya

sendiri kepada murid yang dikasihiNya. Murid itu mewakili semua umat manusia.

Jadi artinya Kristus memberikan Ibu-Nya untuk menjadi ibu bagi kita semua

((Cf. Redemptoris Mater., 42, 44, 30, 45)) (lih. Yoh 19:26-27).

21
2.2.2.2 Bunda Maria, Bunda Allah menurut Bapa Gereja
Para Bapa Gereja menghubungkan peran Maria sebagai Bunda Allah dengan

perannya sebagai Hawa yang baru (the new Eve). Bunda Maria melahirkan Tuhan

Yesus yang menyelamatkan manusia dari dosa yang diturunkan dari dosa Hawa.

Karena dalam Pribadi Yesus, ke-Allahan dan kemanusiaan-Nya bersatu dengan

sempurna, maka Bunda Maria dikatakan sebagai Bunda Yesus dan Bunda Allah,

sebab, Yesus itu Allah.

1. St. Yustinus Martir (155) membandingkan Hawa dengan Bunda Maria.

Hawa, manusia perempuan pertama terperdaya oleh Iblis yang kemudian

membawa maut; sedangkan Maria percaya kepada pemberitaan malaikat

Gabriel, dan karena itu ia mengandung Putera Allah yang membawa hidup.

((Lihat St. Yustinus Martir, Dialogue with Trypho the Jew, 155 AD, p.100))

2. St. Irenaeus (180): “Ikatan ketidaktaatan Hawa dilepaskan oleh ketaatan

Maria. Apa yang terikat oleh ketidakpercayaan Hawa dilepaskan oleh iman

Maria.” ((Lihat St. Irenaeus, Against Heresies, 189 AD, 3:22:24)

3. St. Gregorius Naziansa (390) menyatakan, barangsiapa tidak percaya bahwa

Bunda Maria adalah Bunda Allah, maka ia adalah orang asing bagi Allah.

Sebab Bunda Maria bukan semata-mata saluran, melainkan Kristus sungguh-

sungguh terbentuk di dalam rahim Maria secara ilahi (karena tanpa campur

tangan manusia) namun juga manusiawi (karena mengikuti hukum alam

manusia). ((Lihat Robert Payesko, The Truth about Mary, Volume 2,

(Queenship Publishing company, California, USA, 1996), p. 2-180.))

22
4. St. Ambrosius (397): “Kejahatan didatangkan oleh perempuan (Hawa), maka

kebaikan juga harus didatangkan oleh Perempuan (Maria); sebab oleh karena

Hawa kita jatuh, namun karena Maria kita berdiri; karena Hawa kita menjadi

budak dosa, namun oleh Maria kita dibebaskan…. Hawa menyebabkan kita

dihukum oleh buah pohon (pohon pengetahuan), sedangkan Maria membawa

kepada kita pengampunan dengan rahmat dari Pohon yang lain (yaitu Salib

Yesus), sebab Kristus tergantung di Pohon itu seperti Buahnya…”

((Diterjemahkan dari Virgin Wholly Marvelous,seperti dikutip oleh Robert

Payesko, Ibid., p. 2-78.))

5. St. Agustinus (416): ”Kita dilahirkan ke dunia oleh karena Hawa, dan diangkat

ke surga oleh karena Maria.” (St. Agustinus, Sermon)

6. St. Cyril dari Alexandria (444): “Bunda Maria, Bunda Allah…, bait Allah

yang kudus yang di dalamnya Tuhan sendiri dikandung… Sebab jika Tuhan

Yesus adalah Allah, bagaimanakah mungkin Bunda Maria yang mengandung-

Nya tidak disebut sebagai Bunda Allah?” ((Lihat St. Cyril dari

Alexandria, Epistle ro the Monks of Egypt, I ))

7. Doktrin Maria sebagai Bunda Allah/ “Theotokos” dinyatakan Gereja

melalui Konsili di Efesus (431) dan Konsili keempat di Chalcedon (451).

Pengajaran ini diresmikan pada kedua Konsili tersebut, namun bukan berarti

bahwa sebelum tahun 431, Bunda Maria belum disebut sebagai Bunda Allah,

dan Gereja ‘baru’ menobatkan Maria sebagai Bunda Allah pada tahun 431.

Kepercayaan Gereja akan peran Maria sebagai Bunda Allah dan Hawa yang

baru sudah berakar sejak abad awal. Keberadaan Konsili Efesus yang

23
mengajarkan “Theotokos” tersebut adalah untuk menolak pengajaran sesat dari

Nestorius. Nestorius hanya mengakui Maria sebagai ibu kemanusiaan Yesus,

tapi bukan ibu Yesus sebagai Tuhan, sebab menurut Nestorius yang dilahirkan

oleh Maria adalah manusia yang di dalamnya Tuhan tinggal, dan bukan Tuhan

sendiri yang sungguh menjelma menjadi manusia. ((Lihat William C.

Placher, Readings in the History of Christian Theology, vol. 1, (Westminster

John Knox Press, Kentucky, USA, 1988) p. 69-70: Nestorius mengenali Yesus

yang lahir dari rahim Maria sebagai Bait Sang Sabda (a temple of the Logos) di

mana Sang Sabda itu tinggal, dan bukannya Sang Sabda (the ‘Logos’) itu

sendiri. Menurut Nestorius, Allah ada di dalam bayi Yesus, ada di dalam diri

manusia yang tersalib di Kalvari, namun sang manusia itu bukan Tuhan sendiri.

Jadi Nestorius gagal membedakan sifat keilahian dan kemanusiaan Yesus yang

bersatu secara sempurna dalam Pribadi Yesus. Nestorius gagal melihat bahwa

Maria adalah seorang Ibu dari seorang Pribadi manusia, yang kebetulan juga

adalah Pribadi Allah. Jadi, Maria adalah ibu dari Yesus yang adalah Allah dan

manusia, meskipun ia hanya melahirkan kemanusiaan Yesus.))

Jelaslah bahwa doktrin Maria Bunda Allah bukan untuk semata-mata

menghormati Maria, tetapi terutama untuk menghormati Yesus, yang walaupun

sungguh-sungguh manusia, namun juga sungguh-sungguh Allah. Gereja selalu

mengimani Pribadi Yesus yang tunggal, yang merupakan persatuan sempurna

antara keilahian dan kemanusiaan-Nya.

Namun demikian, kita tidak mempercayai bahwa Maria memiliki keilahian

seperti dewi. Pendapat yang demikian juga sesat. Jadi yang tepat adalah:

24
Pribadi Ilahi Yesus yang telah ada di sepanjang segala waktu mempersatukan

Diri-Nya dengan tubuh kemanusiaanNya di dalam rahim Maria. Untuk ini,

Bunda Maria disebut sebagai Bunda Allah. Sama seperti kita mengatakan ibu

Siti Habibah bukan saja sebagai ibunda Bapak Susilo Bambang Yudhoyono,

tetapi juga sekaligus ibunda Bapak Presiden RI, sebab Bapak SBY adalah

Bapak Presiden RI. Dengan analogi ini, maka Bunda Maria adalah Bunda

Yesus dan Bunda Tuhan sebab Yesus adalah Tuhan kita.

25
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan diatas dapat disimpulkan

bahwa Maria adalah bunda yesus bunda gereja, bunda bagi kita umat katolik. Hal

ini bermulai dari wawatnya juru selamat kita yesus kristus, Bunda Maria ditujukan

oleh yesus untuk menjadikan ibu bagi yohanes sala satu dari kedua belas

muridnya. Maka sejak saat itulah maria menjadi milik gereja sebgaai ibu dan

kristus mempercayai umatnya kedalam tangan bundahnya. Sehingga gereja

katolik membuat doa-doa, puji-pujian dan lain-lain kususnya untuk menghormati

maria.

Bunda Maria dipilih dan dirahmati secara khusus oleh allah untuk

melahirkan putranya. Rahmat yang di proleh maria semata-mata karna jasa yesus

kritus. Maria mengambil bagian secara penuh dengan karya keselamatam allah

bagi manusia,karna melalui dialah juru selamat dilahirkan. Karena ia menjadi

bunda allah sekaligus bundah gereja, sebagi ibu yang mempunyai rasa cinta yg

besar terhadap gereja kelembutan hari dan kedekatan kepada allah membuat dia

menjadi tempat bagi kita ank-anaknya untuk datang memohon bnatuan melalui

doa-doanya.

Peran santa perawan Maria bagi Gereja adalah bahwa Maria sebagai

pembela dan penolong dan pengantara kita, penghormatan kita kepada Maria

karena Maria adalah model Gereja, contoh dan teladan bagi umat Allah. Dalam

26
hal keutamaan-keutamaannya dengan itu, devosi kita kepada Maria harus

bermuara pada belajar dari pesan-pesan Maria dan meneladani hidup Maria.

3.2 Saran

Maria mempunyai peran penting bagi kita umat katolik karena maria di

utus yesus menjadi bunda kita umatnya. Saya mengajak kita agar dalam suatu hari

kita dapat meluangkan waktu sedikit untuk tuhan lewat doa perantara maria

sehingga dapat menjalani kehidupan kita selalu melindungi, di berkati, dijauhi

dari berbagai macam masalah dan tantangan.

27
Daftar Pustaka.

Petrus Maria Handoko, 2006 : 21 Santa Perawan Maria, Bunda Allah dalam

misteri Kristus dan Gereja. Malang: Dioma

Gnosticisme adalah sebuah aliran (agama) yang meyakini gnosis (pengetahuan)

sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Untuk memahami ketuhanan,

kaum gnostik mempelajarinya sendiri tanpa bantuan atau perantara rabbi,

pendeta, uskup, imam atau pemimpin agama yang lain. Doketisme berasal

dari kata Yunani dokein, dalam bahasa Inggris toappear yang berarti

melihat, tampak. Bida’ah ini mengajarkan bahwa Yesus Kristus

tampaknya atau kelihatannya saja sebagai manusia. Atau dengan kata lain,

putra Allah hanyalah seolah-olah saja seperti manusia.

Petrus Maria Handoko, 2006 : 22, Santa Perawan Maria, Bunda Allah dalam

misteri Kristus dan Gereja. Malang: Dioma.

28
3

10

11

12

13

14

15

16

Anda mungkin juga menyukai