Anda di halaman 1dari 13

Bunda Maria adalah Bunda Allah dan

Bunda Gereja
Pengantar
• Memahami peristiwa peran Maria dalam Karya Keselamatan memang bukanlah
persoalan yang mudah. Tidak semua orang dapat menafsirkan peranan Maria
tersebut secara benar dan tepat. Pemahaman akan peran Maria ini membutuhkan
penafsiran mendalam dengan iman dan keyakinan pada Kristus sendiri.
• Apabila tidak, maka akan timbullah keraguan dari dalam hati manusia sendiri karena
sejatinya manusia adalah manusia yang lemah. Memahami peristiwa hebat dan
dasyat seperti peran Maria tidak lah mungkin dilakukan sendiri dan tanpa iman.
• Pemahaman rendah menimbulkan keraguan seperti yang dirasakan oleh seorang
uskup bernama Nestorius. Nestorius meragukan kodrat Yesus yang sebagai manusia
sekaligus Allah sendiri. Sehingga dia meyakini bahwa Maria hanyalah bunda yesus saja
bukan bunda Allah. Karena maria hanya melahirkan Yesus sebagai manusia bukan
Allah.
• Pemahaman tersebut merupakan salah kaprah hingga akhirnya Gereja Katolik
Semesta mengandalkan konsili atau pertemuan para uskup untuk membantah adanya
penyimpangan ini. Tujuannya agar tidak timbul keraguan lain dalam diri manusia
tentang pribadi Yesus yang adalah manusia dan Allah.
Bunda Maria Sarana Keselamatan dari Allah

Gabriel bahwa Ia akan mengandung dari Maria adalah seorang gadis perawan yang
belum menikah dan tidak pernah berbuat
Maria menerima kabar dari Malaikat

Roh Kudus (Lukas 1:35) sesuatu yang tidak baik.

Maria bisa saja menolak saat itu karena malu dan


merasa bahwa hamil diluar nikah adalah aib besar

Maria tidak menolak, bahkan justru menerimanya dengan lapang dada dengan
berkata “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanmu itu” (Lukas 1:38). Sungguh iman dan perkataan yang luar biasa
dari seorang perawan mulia.

Maria dengan iman dan ikhlas menerima segala kehendak Tuhan meski Ia tahu konsekuensi berat ada di
depan matanya. Maria merupakan sarana Tuhan Yesus Kristus lahir ke dunia untuk menebus dosa-dosa
manusia.
Bunda Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda Gereja
Peran Maria dalam Iman ini mengacu
Karya Bunda pada perkataan
Bunda Gereja Yesus. Kala itu Yesus
Allah Keselamatan yaitu
mengacu pada (Yohanes menyerahkan Maria
(Lukas 19:26-27)
1:43) keikhlasannya yang sebagai Ibu atas Para
menerima kehendak Rasul
Allah.
Para rasul sendiri
Perempuan yang melahirkan Yesus
Kristus yang adalah Allah itu sendiri. merupakan cikal
Iman akan Yesus yang merupakan bakal Gereja yang
Allah itu sendiri juga tercatat dalam pertama kali.
kitab suci yaitu pada perkataan Sehingga dengan
Elisabet, saudari Maria (Lukas 1:43). kata lain peran
Maria dalam Karya
Keselamatan yaitu
Gereja Katolik kemudian
mengukuhkan Iman ini sebagai Maria sebagai Bunda
Dogma Maria Bunda Allah . Tgl
1 Januari sebagai Hari Raya
Umat Katolik
Maria adalah Bunda Gereja (Mater
Ecclesia).
Peristiwa di bawah kaki salib Putera-Nya (Yoh Banyak devosi dan doa yang dipanjatkan
19:25-27), melambangkan persatuan Maria
kepada Allah melalui Bunda Maria
dengan Kristus, sebagai kepala Gereja.
terkabul, karena ia sangat berkenan di Penampakan yang otentik
Pada saat itulah Kristus menyerahkan Maria
kepada Gereja. ”…Ibu inilah anakmu, lalu Ia
hadapan Allah. selalu membawa buah-
berkata kepada murid-muridnya, inilah ibumu.” Maria sering dijadikan Allah sebagai
Maka sejak saat itulah Maria menjadi milik jurubicara-Nya, untuk tugas-tugas
buah yang positif bagi
Gereja sebagai ibu, dan Kristus mempercayakan
umatnya kedalam tangan Bunda-Nya.
tertentu dalam Gereja, melalui Gereja dan tidak dapat
penampakannya kepada Gereja.
Maria mempersatukan dirinya dengan Kristus
Kalau Bunda Maria menampakan diri,
dihalangi oleh manusia.
sebagai Kepala Gereja.
berarti Allah sendiri yang berbicara Buah-buah itu antara lain
Ia menjadi orang yang paling dekat dengan kepada manusia melalui Bunda Maria,
Kristus. Ia menjadi Pengantin Kristus (Sponsa
karena ia begitu dekat dengan Gereja.
berupa pertobatan,
Kristi), mempelai Gereja. Karena peranannya
sebagai mempelai Ilahi, ia berada di antara Tentu saja kalau penampakan itu otentik, kesembuhan, sukacita, dan
seperti Lourdes, Fatima, Medugorje, dan
Kristus dan Gereja.
lain-lain, yang telah diakui oleh Gereja.
kegembiraan bagi umat
Allah.
Mengapa Orang Katolik Menghormati Maria?

• Ada pemahaman yang keliru mengenai ibadat atau devosi yang dilakukan orang katolik
terhadap Bunda Maria. Ada pihak-pihak tertentu yang menuduh orang katolik
menyembah Bunda Maria. Tentu saja tuduhan seperti itu tidak benar, karena Gereja
Katolik tidak pernah mengajarkan tentang penyembahan kepada Maria.
• Orang Katolik sama sekali tidak menyembah Maria tetapi menghormatinya !!!
Bagaimanapun tingginya derajat Maria, ia tetaplah ciptaan sama seperti kita, dan suatu
ciptaan tidak dapat disembah. Tuhan sajalah yang patut kita sembah. (bdk. Mrk 4:10)
• Gereja Katolik hanya mengajarkan penghormatan kepada Maria yang merupakan
contoh ciptaan Allah yang sempurna, yang patut diteladani kaum beriman, karena
peranannya dalam sejarah keselamatan. Jika orang katolik melakukan penyembahan
terhadap Maria, itu adalah suatu penyimpangan ajaran Gereja dan merupakan dosa.
• Dasar penghormatan Gereja Katolik terhadap Bunda Maria sangat Alkitabiah. Hal itu
dijumpai ketika Malaikat Gabriel yang diutus Allah, yang merupakan juru bicara Allah
datang kepada Maria, dan menyampaikan kabar, bahwa ia (Maria) akan mengandung
dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Perbedaan antara sapaan Allah kepada Maria dan kepada tokoh-tokoh Perjanjian
Lama atau tokoh-tokoh lain dalam Kitab Suci

Ketika Malaikat Gabriel bertemu dengan Maria, ia


menyapa Maria dengan suatu sapaan yang begitu Malaikat Tuhan berbicara kepada Musa dari dalam
hormat: “Salam hai Engkau yang dikaruniai.”(Luk. 1:28) semak api yang menyala (Kel. 3:4-5), memanggil
Sapaan ini adalah suatu tanda penghormatan yang Nama Musa.
istimewa dari Allah terhadap Bunda Maria. Meskipun ketika Allah berbicara kepada Musa diatas Gunung
perkataan itu keluar dari mulut Malaikat Gabriel, tetapi Sinai (Kel. 24:12-18), langsung memberi perintah.
sesungguhnya sapaan ini adalah sapaan Allah sendiri,
Malaikat Allah menampakan diri kepada Manoah
yang diucapkan-Nya melalui utusan-Nya. Sapaan
tersebut menunjukan bahwa Allah begitu menghormati tentang kelahiran Simson (Hak. 13:1-25). Langsung
ciptaan-Nya ini. memberitahukan tanpa salam.
ketika Maria mengunjungi Elisabet saudaranya di Dalam perjanjian Baru, kita jumpai Malaikat Allah
pegunungan Yudea (Luk. 1:39–45). Elisabet menyapa berbicara kepada Zakaria di Bait Allah tentang
Maria: “Diberkati engkau di antara semua perempuan kelahiran Yohanes Pembaptis (Luk. 1:5-24), bahkan
dan diberkati buah rahimmu.” Zakaria ketakutan ketika mendengar sapaan
Sebelum Elisabet mengucapkan perkataan itu, ia malaikat kepadanya.
dipenuhi dengan Roh Kudus. Ini berarti kata-kata itu Langsung menampakkan diri dan tanpa mengucap
keluar dari Allah sendiri, yang menggunakan mulut salam.
Elisabet untuk mengucapkannya. Jadi bukanlah Elisabet
yang menyapa Maria melainkan Roh Kudus, Allah
sendiri.
• Jadi jelaslah bagi kita, bahwa Allah sangat menghormati Maria melalui
sapaan-sapaan-Nya yang begitu istimewa. Ia disapa melebihi ciptaan
lain bahkan nabi besar Perjanjian Lama sekalipun, yaitu Nabi Musa.
• Kalau Allah Sang Pencipta melalui sapaannya, begitu menghormati dan
menjunjung tinggi Maria melebihi ciptaan lain, mengapa kita sebagai
ciptaan-Nya yang berdosa tidak menghormati Maria? Apa yang terjadi
jika kita menolak atau tidak menghormati Maria? Kalau kita menghina
Maria, berarti kita menghina Allah, yang begitu menghormati dia.
• Penghormatan kepada Maria bukanlah suatu penyimpangan ajaran
Kristiani, asalkan penghormatan itu tidak melampaui batas-batas yang
harus kita berikan kepada Allah Tritunggal sebagai Pencipta. Karena
bagaimana pun tingginya derajat Maria, ia tetaplah ciptaan yang
berada jauh di bawah Allah.
Devosi Kepada Bunda Maria
Sejak Maria diangkat dan diberi gelar oleh Gereja sebagai Bunda Allah, maka devosi kepadanya sangat
berkembang. Banyak umat Allah yang memohon doa kepada Bunda Maria.

m Bunda Maria telah diberikan Allah


la kepada Gereja dan diberi tempat
l i Sa lam
ka da ra yang istimewa, maka tugas Maria
ga tu ca da k dalam Gereja adalah mendoakan
a ti Sab se un tu
en ri kan ti B un ja. dan melindungi Gereja yang masih
ov ha h ma in re dalam perziarahan menuju Bapa.
, N dat ba or t la Ge ed Pa
ario Iba rsem ngh ada bagi ar us
a
Ros an ipe me t-ib ria P
“B ke n, “M aul
o a ia d ja d tuk ada Ma Ka erd pa ar us V
d ar re un ib a ke tol asa da ial I,
M Ge us rta jas ba ik rk M is c me
h us a se ang k d a a
m m tian apa n p ria), ultu nuli
k ari en en em y t m en ia s” s s
M eng e a ( u
m ke mp ban ng k eng gala men Keb atu
se uh tu u at ma u ak
m ja m at ak n lis tia
pu la an ke an G : n
rn n m us pa , b ere
aa e ia da ah ja
n h nu un M w
idu ju tuk ar a
p… kep ia
… ad
a
Devosi kepada Bunda Maria

Apabila ia memandang Maria sebagaimana Maria hidup didunia


ini dan sebagaimana ia sekarang menikmati kesempurnaan di
kota Allah, matanya akan menjadi jernih dan ia akan mendengar Manusia sering diombang-ambing rasa
kata-kata yang memberi semangat kepadanya: cemas dan harapan
Harapan lebih kuat dari kecemasan
persekutuan mengatasi rasa kesepian
putus asa jika ingat akan
damai menang atas kegelisahan keterbatasannya
keindahan dan kegembiraan mengalahkan rasa lesu dan jemu jiwanya gelisah
akan hidup,
keabadian lebih kuat daripada waktu, hidup lebih kuat daripada hatinya tidak tenteram
maut.
rohnya dihantui oleh rahasia maut
Maria adalah penerangan dalam kegelapan hati kita. Kelembutan
dan keibuannya selalu terpancar untuk anak-anaknya yang dalam menderita: karena merasa sepi dan
kesusahan hidup di dunia dewasa ini. Pandangannya yang penuh sendirian, rindu
kasih dan mesra memberikan semangat baru dalam hati anak-
anaknya. lesu dan jemu akan hidup. ….
• Jika Gereja Katolik berdevosi kepada Maria, tidak berarti Maria menjadi perantara kepada Bapa
atau mengambil alih peran Yesus. Yesus tetap menjadi perantara satu-satunya kepada Bapa.
• Gereja Katolik berdevosi kepada Maria, karena ia adalah ciptaan Allah yang sempurna dan sangat
dekat dengan Allah dan kepada kita anak-anaknya. Ia adalah rekan perantara (Co-Mediatriks) Allah
kepada manusia, dalam Yesus Kristus.
• Kita memperoleh berkat dari Allah melalui Maria dalam Yesus Kristus. Ia hidup dan menjadi Bunda
Gereja. Ia adalah penolong kita (Avokata Nostra) dalam bahaya. Tidaklah salah Gereja Katolik
bedevosi kepada Bunda Maria. Banyak kita mendengar kesaksian, bagaimana doa yang dipanjatkan
dengan perantaraan Bunda Maria terkabul. Ini berarti doa Bunda Maria sangat berkenan kepada
Allah.
• Kalau orang katolik membuat patung Bunda Maria dan menyimpannya serta berdoa di depan
patung tersebut, tidak berarti mereka menyembah berhala.
• Tujuan doa itu bukanlah kepada patung tersebut. Patung dibuat, supaya lebih mudah mengingat
akan tokoh atau pribadi yang dilukiskan itu. Patung yang dibuat itu dapat dibandingkan dengan
selembar foto sorang anak, yang sangat dikasihi ibunya, dan foto itu sering di bawa ke mana saja ia
pergi, sebagai ungkapan cinta dan kedekatan serta ikatan batin dari dua pribadi yang bersangkutan.
• Demikian juga patung Maria yang dibuat, mau menunjukan kedekatan kita dengan dia, dan
mempermudah mengingat pribadinya sebagai ibu yang mengasihi dan siap menolong kita.
• Di lain pihak, bagaimana pun pentingnya suatu devosi kepada Bunda Maria,
tidaklah dapat menggantikan doa-doa resmi Gereja. Doa resmi Gereja harus
diutamakan.
• Doa rosario tidak dapat menggantikan perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi adalah
pusat kehidupan katolik, karena Kristus sendirilah yang dikurbankan dalam Ekaristi.
• Kadang-kadang kita melihat kenyataan yang terjadi, orang menempatkan Bunda
Maria di atas segala-galanya. Orang berdevosi terlalu berlebih-lebihan, seolah-olah
mengambil alih peran Allah.
• Di lain pihak, karena kurangnya pengetahuan orang sampai mengesampingkan
peran Maria sebagai ibu Gereja. Ibadat atau devosi yang benar adalah
menempatkan kembali Maria pada tempat yang sebenarnya, sebagai Bunda
pengantara kita kepada Yesus. Devosi yang benar membawa kita kepada Allah
melalui Maria dalam Yesus (Per Mariam at Jesum). Devosi yang benar harus
mengandung nilai Teologal.
Kesimpulan
• Bunda Maria dipilih dan dirahmati secara khusus oleh Allah, untuk melahirkan Putera-Nya.
Rahmat yang diperoleh Maria semata-mata karena jasa Yesus Kristus. Maria mengambil bagian
secara penuh dalam karya keselamatan Allah bagi manusia, karena melalui dialah, Juruselamat
dilahirkan. Karenanya ia menjadi Bunda Allah sekaligus sebagai Bunda Gereja, sebagai ibu yang
mempunyai rasa cinta yang besar terhadap Gereja. Kelembutan hati dan kedekatannya kepada
Allah, membuat dia menjadi tempat bagi kita anak-anaknya untuk datang memohon bantuan
melalui doa-doanya.
• Ketaatannya yang sempurna kepada kehendak Allah menjadikan dia (Maria) sangat berkenan di
hadapan Allah, sebagai ciptaan yang paling luhur dan sempurna. Imannya yang penuh penyerahan
membuat dia sebagai tokoh terbesar dalam Gereja yang patut diteladani.
• Namun bagaimana pun tingginya derajat Maria, ia tidak dapat disamakan dengan Allah Tritunggal
sebagai Pencipta. Ia berada jauh di bawah Allah, sebab dia hanyalah ciptaan Allah sama seperti
kita, tetapi ia dilindungi secara khusus, sehingga ia hidup tanpa dosa. Ia tetap perawan.
• Oleh karena itu, Maria tidak dapat disembah, hanya dihormati sebagai insan Allah, yang
mempunyai peranan penting dalam sejarah keselamatan umat manusia. Hanya Allah sajalah yang
patut disembah. Karenanya, ibadat kepada Maria harus ditempatkan sebagaiman mestinya sesuai
dengan ajaran Gereja. Ibadat atau cinta kepada Maria harus bersifat sekunder, sedangkan ibadat
atau cinta kepada Allah harus bersifat primer.

Anda mungkin juga menyukai