Nama anggota
Yesus yang Dikandung dari Roh Kudus dan Dilahirkan oleh Perawan Maria
Kondisi diri Maria saat menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel adalah
perawan. Hal ini dilihat dari pertanyaannya kepada Malaikat Gabriel “Bagaimana hal itu
mungkin terjadi, sebab aku belum bersuami?”. Kutipan di atas menandakan Maria masih
perawan, walaupun ia sudah bertunangan dengan Yusuf, karena Maria tidak berhubungan
seksual dengan Yusuf. Maria juga mengandung Yesus dari Roh Kudus, buka dari Yusuf.
Walaupun demikian, Yusuf tetap mengambil Maria sebagai istrinya dan tidak bersetubuh
dengan Maria sampai ia melahirkan Yesus (bdk. Mat 1:24-25).
Dalam arti ini keperawanan Maria berarti belum melakukan hubungan seksual
dengan Yusuf sebagai suami dan istri. Keperawanan Maria sebelum, pada saat dan
1
Dogma Maria 1854
sesudah melahirkan Yesus Kristus, sehingga Maria adalah perawan selamanya 2. Dengan
kuasa Roh Kudus yang sama, Yesus lahir tanpa merusak keperawanan Bunda Maria,
seperti halnya setelah kebangkitan-Nya, Dia dapat datang ke dalam ruang tempat para
murid-Nya berdoa, tanpa merusak semua pintu yang terkunci (bdk. Yoh 20:26)3.
Maria tetap perawan juga dibuktikan dari komitmen Maria atas dirinya yang tidak
akan mempunyai anak sesudah Yesus sebagai perwujudan kaul kemurniannya. Banyak
orang yang berdebat tentang saudara – saudara Yesus, seperti : Yakobus, Yoses, Simon
dan Yudas (bdk. Mrk 6:1-6). Hal ini sepintas menunjukkan bukti bahwa Maria
melahirkan anak – anak dari perkawinannya dengan Yusuf atau Yesus memiliki adik –
adik. Namun, dalam tradisi Yahudi arti saudara memiliki makna yang luas. Dalam bahasa
Ibrani kata ah = saudara yang berarti tidak mutlak saudara kandung dapat juga berarti
saudara dekat (bdk. Kej 43:5) atau saudara sepupu (bdk. Im 10:14).
Bukti – bukti Yesus tidak memiliki saudara kandung adalah saudara – saudara
Yesus tidak pernah disebut anak Maria melainkan Yesus disebut sebagai anak Maria
(bdk. Mat 13:53-58). Kemudian, saat Yesus bersama Maria dan Yusuf pergi ke Bait Allah
tidak ada kesan Maria dan Yusuf meninggalkan anak – anak lain di rumahnya. Selain itu
juga, Ibu Yakobus dan Yoses bukanlah Maria ibu Yesus melainkan Maria saudara Ibu
Yesus yang merupakan Istri Kleopas (bdk. Yoh 19:25). Dan yang terakhir Yesus
menyerahkan Ibu-Nya kepada rasul Yohanes bukan kepada saudara – saudara-Nya.
Beberapa hal ini membuktikan bahwa Yesus tidak memiliki saudara kandung dan Maria
tidak memiliki anak selain Yesus sehingga Maria tetap perawan sesudah melahirkan
Yesus.
D. Kelahiran Yesus
Yesus dilahirkan oleh perawan Maria berarti Maria yang melahirkan Yesus dari
rahim-Nya yang tetap perawan setelah melahirkan Yesus, dimana ini terbukti dari
penyerahan diri secara utuh bagi Sang Pencipta dan Maria membuktikan itu dengan setia
pada panggilan Ilahi yang ditawarkan padanya dan Gereja yakin akan kebenaran itu.
2
St. Agustinus, Sermons, 186, Heresies, 56; Jurgens, vol.3, n. 1518 dan 1974d
3
St. Agustinus, Letters no. 137., seperti dikutip oleh John R. Willis, SJ, The Teaching of the Church Fathers, p. 360.).
Yesus juga memiliki sifat-sifat seperti manusia yaitu makan dan minum, letih, lelah,
tidur, sedih, berbelaskasihan, menangis, dan marah. Semuanya ini menyatakan bahwa
Yesus sungguh manusia yang turut merasakan kelemahan kita, namun Ia tidak berbuat
dosa (lih. Ibr 4:15).
E. Kesimpulan
Yesus dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria berarti
kehadiran Yesus sungguh inisiatif Allah sendiri yang mengutus putra-Nya untuk
menyelamatkan manusia melalui Bunda Maria sebagai orang pilihan Allah. Dalam diri
Maria lah Roh Kudus berkarya sehingga Yesus bukan berasal dari karya manusia,
melainkan karya Allah sendiri. Dengan demikian membuat Yesus adalah kudus Anak
Allah. Ini juga membuat Maria tetap perawan, meskipun sudah melahirkan Yesus, karena
Maria tidak memiliki anak lain selain Yesus. Hal ini didasari oleh penyerahan diri Maria
secara utuh kepada Allah dengan perkataannya “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku
menurut perkataan-Mu” yang sudah teruji dalam hidupnya, khususnya dalam
menjalankan panggilan Ilahi yang ditawarkan padanya hingga akhir hidupnya.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Suwandi Alex, I. 1989. Tanya Jawab Syahadat Iman Katolik. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta
2. Lalu, Yosef. 2014. Gereja Katolik Memberi Kesaksian Tentang Makna Hidup.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta
3. Darmawijaya, St. 1990. Masa Kanak-kanak Yesus. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
4. https://www.researchgate.net/publication/334062866_BUNDA_MARIA_DALA
M_PANDANGAN_GEREJA_KATOLIK_DAN_KRISTEN_DALAM_PERSPE
KTIF_FENOMENOLOGI_AGAMA
5. http://suciharto.blogspot.com/2011/09/mariologi-5-dogma-maria-tetap-
perawan.html