Anda di halaman 1dari 7

Dari sekian banyak cara untuk menghormati Bunda Maria, ada beberapa devosi, yang

mungkin sudah akrab bagi kita, antara lain:

1. Angelus Domini

2. Medali Ajaib

3. Novena Tiga Salam Maria

4. Doa Rosario

Bentuk / cara devosi-devosi itu akan dibahas di bawah ini secara ringkas.

1. Angelus Domini

Kata ‘Angelus Domini’ diter-jemahkan sebagai Malaikat Tuhan.

Doa ini didoakan 3 X sehari, pk.06.00, pk.12.00 dan pk.18.00.

Doa Malaikat Tuhan, pada awalnya ditujukan untuk terciptanya per-damaian dunia.

Dalam perkembangan lebih lanjut, doa ini mempunyai makna baru, yaitu untuk memperingati
misteri-misteri penyelamatan.

Pada doa pk 06.00, bersama

Bunda Maria kita mengenang dan mempersatukan hidup dan karya kita dengan misteri
Kebangkitan Kristus.

Pada doa pk.12.00, bersama

Bunda Maria kita mengenang dan mempersatukan hidup dan karya kita dengan misteri wafat
Kristus.

Pada doa pk.18.00, bersama

Bunda Maria kita mengenang dan mempersatukan hidup dan karya kita dengan misteri
Penjelmaan Kristus.

Dengan 3 X doa ini, berarti kita mempersatukan seluruh hidup dan karya kita ke dalam
misteri kehi-dupan Yesus dan Bunda Maria.
2. Medali Ajaib

Medali Ajaib, adalah lambang berupa medali yang biasanya ter-buat dari kayu atau logam.

Medali ini bisa dirangkaikan dengan rosario atau pada kalung biasa.

Pada medali ini terdapat gambar Hati Kudus Yesus pada satu sisi, dan gambar Santa Perawan
Maria pada sisi yang lain.

Banyak orang mempercayai bahwa dengan memakai medali ini, bisa mendapat rahmat Allah
dengan perantaraan Bunda Maria.

Medali Ajaib diperkenalkan oleh St. Chatarina Laboure (1806-1876),

seorang suster dari Tarekat Putri Kasih.

St. Chatarina pertamakali mem-peroleh anugerah penampakan Bunda Maria pada tgl. 18 Juli
1830.

Pada penampakan kedua, 27 No-pember 1830, St. Chatarina melihat Bunda Maria dengan
pakaian putih keperakan, berdiri bertumpu pada bumi, dengan kaki menginjak kepala injak
kepala ular.

Pada penampakan itu, St. Chata-rina juga melihat Bunda Maria di-kelilingi oleh tulisan:

O Marie, concue sans peche

priez pour nous qui ovons

recours avous

yang artinya :

O Maria, yang terkandung tanpa

noda, doakanlah kami yang ber-

lindung kepadamu.

Setelah itu, St. Chatarina melihat tulisan huruf ‘M’ yang bergantung pada sebuah palang, dan
sebuah salib bertumpu pada palang itu.
Di kaki huruf ‘M’ itu tampak dua buah hati: Hati Kudus Yesus yang dimakhkotai duri dan
Hati Kudus Maria yang ditembus sebilah pedang.

Semua gambaran terakhir itu dikelilingi oleh duabelas bintang.

Di akhir penampakan kedua itu, Bunda Maria berpesan kepada St. Chatarina:

Inilah lambang karunia yang

kulimpahkan kepada orang-orang

yang memintanya kepadaku.

Suruh buatkanlah sebuah medali

sesuai dengan yang engkau

saksikan, dan siapa saja yang

memakainya, akan menerima

karunia besar, apalagi jika medali

itu dikenakan pada lehernya.

Orang yang memakai medali ini dengan keyakinan akan manfaat-nya, menerima karunia
berlimpah-limpah.

Yang perlu diwaspadai, Medali Ajaib tidaklah mempunyai kekuatan dari bendanya sendiri.
Medali itu bukanlah jimat.

Medali Ajaib hanyalah sebagai sarana untuk doa, yang mengingat-kan kita akan kehadiran
Bunda Maria dan Tuhan, yang bisa mem-bangkitkan iman kita.

3. Novena Tiga Salam Maria

Kata ‘Novena’, berasal dari kata Latin, Novem, artinya: Sembilan.

Doa Novena berarti doa yang di-daraskan sembilan kali berturut-turut (setiap hari selama
sembilan hari, setiap minggu selama sem-bilan minggu, setiap bulan selama sembilan bulan,
atau kelipatannya).
Doa Novena, tidak dimaksudkan untuk menggeser doa harian, melainkan didoakan untuk
memper-oleh rahmat khusus, antara lain: pertobatan, perdamaian, keutuhan keluarga, sembuh
dari penyakit, dll.

Dalam praktek dikenal beberapa macam Doa Novena yang di-dedikasikan kepada Bunda
Maria, antara lain :

Doa Novena Bunda Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Dosa;

Doa Novena kepada Maria dari Lourdes; Doa Novena Bunda Maria Penghibur Yang Baik;
serta Doa

Novena Tiga Salam Maria.

Di antara doa-doa novena, yang paling dikenal adalah Novena Tiga Salam Maria.

Doa Novena Tiga Salam Maria pada mulanya berawal dari pe-ngalaman rohani St. Mechtildis
(1241-1298), seorang biarawati di Hefta, Jerman.

Dikisahkan, pada saat beliau mencemaskan keselamatan hidupnya, St. Mechtildis berdoa,

memohon kepada Bunda Maria, agar bersedia membantu dia pada saat kematiannya.

Bunda Maria menjawab doa itu, dan meminta kepada St. Mechtildis agar setiap hari berdoa
Tiga kali Salam Maria.

Salam Maria yang Pertama di-maksudkan untuk mengenang dan memuliakan kekuatan Ilahi
yang dianugerahkan oleh Allah kepada Bunda Maria.

Salam Maria yang Kedua, ber-tujuan untuk mengenang dan meluhurkan kebijaksanaan Ilahi
yang dianugerahkan oleh Yesus kepada Bunda Maria.

Salam Maria yang Ketiga, di-maksudkan untuk mengenang dan mengagungkan cinta Ilahi,
yang dengan cinta Ilahi itu Roh Kudus memenuhi Bunda Maria.

Doa Tiga Salam Maria ber-kembang luas karena jasa dari St. Antonius dari Padua, St.
Leonardus dari Porto Mauritio dan St. Alfonsus de Ligouri.

Dalam perkembangan selanjutnya, Doa Tiga Salam Maria itu menjadi Novena Tiga Salam
Maria, dan dikenal luas oleh orang-orang beriman hingga sekarang.
Doa Novena Tiga Salam Maria dapat dikatakan sebagai salah satu doa yang paling banyak
didaraskan oleh orang beriman.

Salah satu alasannya, karena rumusan Doa Novena Tiga Salam Maria ini sederhana dan
singkat, sehingga tidak memerlukan banyak waktu untuk mendoa-kannya.

Yang diperlukan adalah: kemauan, ketekunan, disiplin diri dan iman.

4. Doa Rosario

Kata Rosario berasal dari kata Latin: Rosarium, yang berarti: Rangkaian Bunga Mawar

Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul (doa) rosario.

Dalam kesempatan ini, tentang asal-usul itu tidak dibahas (karena panjangnya bahasan).
Cukup kira-nya kita mengetahui, bahwa berdoa rosario setidak-tidaknya sudah menjadi
Tradisi sejak abad XVI.

Dari bermacam-macam doa yang didedikasikan kepada Bunda Maria, tidak dapat disangkal
bahwa Doa Rosario merupakan doa yang terpopuler. Beberapa alasannya adalah: Doa
Rosario merupakan doa yang praktis, yang mudah didoakan oleh semua kalangan, dapat
dilakukan di rumah maupun di perjalanan, baik oleh perorangan maupun kelompok.

Doa Rosario adalah doa yang sangat dianjurkan oleh Gereja, karena merangkum misteri
hidup Yesus Kristus serta misteri iman Gereja

Paus Paulus VI mengungkap-kan, bahwa Doa Rosario merupa-kan ‘doa yang berdasarkan
Injil’. Sedangkan Paus Pius XII mengata-kan, bahwa: Doa Rosario adalah ringkasan tentang
kehidupan Yesus dan Maria, dan seluruh Injil.

Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan, bahwa dengan berdoa Rosario, berarti kita
mengikut-serta-kan diri kita ke dalam seluruh misteri hidup Yesus dan Maria; berusaha
melihat dan mengalami karya nyata Allah; berusaha mem-persatukan diri dan hidup kita
dengan Yesus dan Maria; menghor- mati Bunda Maria, sebagai Bunda Yesus; memohon
kepada Bunda Maria, agar mendampingi kita dalam perenungan tentang peris-tiwa kelahiran,
penderitaan, wafat dan kemuliaan Putra-nya, agar kita dapat memahaminya dengan iman kita.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa tidak semua umat Kristen senang dengan Doa Rosario ini.
Tetapi bila orang yang tidak senang itu mengatakan bahwa Doa Rosario itu tidak ada artinya
dan bukan merupakan doa orang Kristen, itu menunjukkan bahwa ia sendiri tidak mengerti,
apakah sebenarnya Doa Rosario itu.

Demikian penting arti dan manfaat dari Doa Rosario ini bagi Gereja, sehingga Paus Yohanes
Paulus II, dalam Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, mengatakan:

Gereja selalu meyakini

kemanjuran doa ini.

Maka Gereja mempercayakan

masalah-masalah yang paling

pelik kepada Doa Rosario,

kepada pendarasan secara

bersama-sama dan tanpa henti.

Bila suatu saat Gereja mengalami

penganiayaan,

maka pembebasannya dipercaya-

kan kepada kuasa doa ini,

dan Maria, Ratu Rosario,

dinyatakan sebagai sosok yang

doanya mendatangkan

keselamatan.

Dalam konteks pelayanan yang

lebih luas kepada keluarga,

maka penggalakan Doa Rosario

dalam keluarga-keluarga

Kristiani, akan menjadi sarana


yang ampuh untuk melawan

dampak-dampak buruk dari krisis

yang melanda jaman kita ini.

Gereja Katolik meyakini, bahwa Doa Rosario adalah renungan sekaligus permohonan.

Kalau dalam berdoa Rosario kita memohon dengan segenap hati bersama Maria, maka ia
akan ber-doa untuk kita di hadapan Bapa yang akan memenuhi dia dengan rahmat dan di
hadapan Putra yang lahir dari rahimnya.

Bunda Maria telah mendapatkan kemuliaan di sorga. Namun karena keinginannya untuk
selalu dapat menolong anak-anaknya, maka ia tidak akan pernah berhenti untuk berdoa bagi
kita, dan akan selalu mengarahkan kita kepada Yesus.

Per Mariam ad Jesum, melaui Bunda Maria kita sampai kepada Yersus.

Doa Rosario, bila kita perhatikan, adalah suatu Doa yang terdiri dari doa-doa dan pere-
nungan atas peristiwa-peristiwa, yang seolah-olah menyatu, terjalin dengan harmonis, dengan
mana melalui dan bersama Bunda Maria kita masuk dalam perenungan atas misteri inkarnasi
Sang Sabda.

Anda mungkin juga menyukai