Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRESENTASI KELOMPOK 4

GEREJA BARAT DAN GEREJA TIMUR

ANGGOTA KELOMPOK:

1. AGUSTINA PALABIRAN
2. ELSIANA ILO’
3. FEBYRANI LOBO

A. Sejarah Gereja Barat dan Gereja Timur


Awal mula meluasnya gereja kristen di tengah dunia orang-orang bukan Yahudi
bermula dari kesadaran gereja purba mengenai ketaatan kepada hukum taurat tidak dapat lagi
dianggap sebagai syarat mutlak untuk keselamatan. Perluasan gereja bertolak dari daerah
Palestina-Siria. Dari sana injil dibawah ke daerah-daerah di sebelah Barat, Timur, dan Selatan.
Paulus dan sejumlah orang lain (bnd. Kis. 18 : 24 – 25) membawa injil ke daerah-daerah
disebelah Barat Palestina. Pada masa pertama, salah satu pusat pekabaran Injil yang utama
ialah kota Antiokhia. Dari sini lah muncul pertama kali jemaat yang terdiri atas orang-orang
bukan Yahudi. Jemaat ini dipakai Tuhan sebagai alat untuk membawa Injil ke daerah-daerah
yang lebih jauh. Utusan jemaat Antiokhia yang paling terkenal ialah Paulus. Selain
paulus,
siapa jemaat Antiokia yang juga terkenal & kemana ia mengabarkan
injil? Ia mengabarkan Injil di wilayah Asia Kecil (yang sekarang Turki) dan di Yunani.
Terlepas dari usaha ini, sudah berdiri jemaat di Roma. Jemaat-jemaat ini pada gilirannya
menyebarkan Injil ke tempat-tempat lain di wilayahnya. Pada abad-abad pertama, jemaat-
jemaat Kristen paling banyak terdapat di kota-kota, karena penyebaran Injil mengikuti lalu-
lintas di jalan-jalan raya. Bertolak dari pekabaran Injil yang berawal dari Antiokhia ke arah
Barat, kita dapat menemukan banyak informasi dalam Kitab Kisah Para Rasul. Tapi kitab ini
tidak berbicara mengenai usaha pekabaran Injil ke arah Timur. Perluasan ke arah Timur ini
tantangan apa yang dialami dalam
tidaklah semudah perluasan ke arah Barat
perluasan ke ara timur, sehingga lebih rumit dari pada barat.
1. Peerbedaat politik antara partia dan roma (sering
perang), sehingga jika ada penginjil masuk, akan di
curigai sebagai mata”
2. Bahasa,
Barat dan Timur adalah istilah yang lebih merujuk pada wilayah beradanya gereja.
Gereja timur dengan Gereja Barat berpisah satu dengan yang lainnya mulai abad ke-3, karena
Gereja Barat mulai mempergunakan bahasa Latin.
Pada abad ke-4 terjadi
perpecahan serius karena pertikaian mengenai doktrin
ketritunggalan. Tetapi kedua pihak kemudian rujuk kembali setelah
penyelesaian oleh Gereja Timur setelah konsili Konstantinopel tahun 381. Namun pada abad
ke-5 dengan runtuhnya kekaisaran Barat, kesatuan politik kedua wilayah buyar sama sekali dan
hubungan kedua gereja makin renggang disebabkan oleh perkembangan yang semakin
menjauhi satu dengan yang lainnya. Perubahan ini terjadi karena kaisar-kaisar Timur tetap
menaruh perhatian terhadap Roma dan dan para Paus masih ingin membangun hubungan
persatuan dengan Gereja Timur, yaitu dengan dunia beradab. Gereja gereja yang bercorak
“Timur” ialah gereja Ortodoks Timur (a. L. Gereja Rusia), Gereja Nostorian, dan gereja gereja
Monofisit (VI, 7). Gereja-gereja yang bercorak “Barat” ialah Gereja Katolik Roma, dan Gereja-
gereja Protestan. Jadi semua gereja yang berada diIndonesia adalah “Gereja gereja Barat” dalam
arti Rohani.
Selain gereja ortodoks apakah ada gereja lain {gereja Timur} yang berada di
indonesia?

B. Perbedaan antara Gereja Barat dan Gereja Timur


Untuk mencari perbedaan antara Gereja Barat dan Gereja Timur kita dapat mengambil
Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik Roma sebagai perbandingan. Perbedaan pertama yaitu
Gereja Ortodoks Timur masih memelihara susasana Gereja Lama dalam hal tata gereja. Gereja
Ortodoks Timur masih berpegang pada sistem episkopal sebagai sistem pemerintahan gereja.
Kepala Gereja itu ialah patriarkh Konstantinopel, hanya memegang kehormatan utama.
Sebaliknya, dalam Gereja Katolik Roma uskup uskup telah berada dibawah sri paus dan dalam
banyak Gereja Protestan jabatan uskup sudah dihapuskan. Perbedaan kedua yang juga masih
dipelihara oleh Gereja Ortodoks Timut adalah Teologi Irenaeus, Athanasius, dan Cyrillus.
Pokok teologi ini ialah: bagaimana manusia bisa menjadi tidak fana kelak. Sedangan Gereja Barat
yang mengikuti jejak Tertullianus dan Agustinus yang menjadi pokok teologi ialah bagaimana
manusia bisa menjadi benar dihadapan Allah.

C. Struktur dan pemimpin Gereja Barat dan Gereja Timur


1. Struktur dan pemimpin Gereja Barat
Gereja-gereja di tradisi Barat, terutama Gereja Katolik Roma, memiliki struktur
hierarkis yang terorganisir. Struktur dan pemimpin utama dalam Gereja Katolik Roma,
yang juga mencerminkan struktur umum dalam banyak gereja Barat yaitu Paus,
Kardinal, Uskup Agung, Uskup, Diakon, Rahib dan Rahibah. Dalam Gereja Katolik
Roma, pemimpin tertinggi adalah Paus. Paus adalah otoritas keagamaan tertinggi dalam
Gereja Katolik dan dianggap sebagai penerus Santo Petrus, salah satu dari dua belas
rasul Yesus Kristus. Selain Paus, Gereja Katolik Roma juga dipimpin oleh Kardinal-
Kardinal yang membantu Paus dalam pengelolaan Gereja. Kardinal adalah uskup atau
imam senior yang ditunjuk oleh Paus. Mereka memiliki peran penting dalam proses
pemilihan Paus baru jika Paus meninggal atau mengundurkan diri. Penting untuk
dicatat bahwa struktur gereja Barat juga dapat bervariasi di beberapa denominasi
Kristen, meskipun umumnya mencerminkan hierarki yang serupa dengan yang ada
dalam Gereja Katolik Roma.
2. Struktur dan pemimpin Gereja Timur
Struktur gereja-gereja Timur bervariasi, tetapi umumnya, mereka memiliki sistem
hierarki dengan uskup, imam, dan diakon. Pemimpin gereja utama dalam Gereja
Ortodoks disebut patriark, sementara dalam Gereja Katolik Timur, mereka disebut
uskup agung, tergantung pada keuskupan mereka. Pemimpin gereja-gereja Timur
memiliki peran penting dalam mengatur ibadah, pengajaran doktrin, dan memimpin
jemaat mereka. Mereka juga bertanggung jawab atas administrasi gereja dan menjaga
tradisi-tradisi keagamaan yang telah ada selama berabad-abad.

D. Upacara dan Ibadah Gereja Barat dan Gereja Timur


1. Upacara dan Ibadah Gereja Barat
Gereja-gereja Barat, terutama dalam tradisi Katolik Roma dan banyak gereja
Protestan, memiliki upacara dan ibadah yang bervariasi, tetapi ada elemen-elemen
umum yang sering ditemui:
a. Misa (Ekaristi): Misa adalah ibadah pusat dalam Gereja Katolik Roma, di mana
Perjamuan Kudus dirayakan. Dalam gereja-gereja Protestan, sering disebut
Kebaktian atau Kultus.
b. Khotbah: Sebuah pengajaran atau pemberitaan rohani biasanya disampaikan oleh
seorang pendeta selama ibadah. Khotbah ini biasanya didasarkan pada bacaan
Alkitab dan memiliki pesan moral atau rohani.
c. Doa-doa: Ada doa-doa yang tetap dan juga doa-doa yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan dan tema ibadah. Doa-doa ini bisa melibatkan memuji Allah, memohon
petunjuk, dan mendoakan orang-orang yang membutuhkan bantuan.
d. Nyanyian Rohani: Jemaat menyanyikan himne dan nyanyian rohani yang
mendukung tema ibadah atau merayakan karakter Allah dan kasih-Nya.
e. Pengakuan Iman: Jemaat sering mengucapkan pengakuan iman, seperti Pengakuan
Iman Rasuli, sebagai ungkapan iman mereka.
f. Sakramen: Gereja-gereja Barat merayakan beberapa sakramen, termasuk Sakramen
Ekaristi (Perjamuan Kudus), Sakramen Baptisan, dan Sakramen Pernikahan.
Sakramen ini memiliki ritual khusus dan memberikan kehadiran rohaniah kepada
jemaat.
g. Paskah dan Natal: Perayaan-perayaan ini adalah bagian penting dari kalender
liturgis gereja Barat. Natal merayakan kelahiran Yesus Kristus, sementara Paskah
merayakan kebangkitan-Nya dari kematian.
h. Kebaktian Selamat Malam: Gereja Barat mengadakan kebaktian selamat malam pada
malam-malam penting, seperti Kebaktian Malam Natal.

Sementara detail ibadah dan upacara dapat bervariasi antara denominasi dan gereja-
gereja tertentu, inti dari ibadah gereja Barat adalah penyembahan kepada Allah,
pembelajaran rohani, dan kebersamaan dalam iman.
2. Upacara dan Ibadah Gereja Timur
Gereja-gereja Timur memiliki upacara dan ibadah yang kaya dengan tradisi dan
simbolisme yang mendalam. Beberapa upacara dan ibadah umum dalam Gereja-gereja
Timur meliputi:
a. Liturgi Suci: Liturgi adalah ibadah utama dalam Gereja-gereja Timur. Ada berbagai
jenis liturgi, tetapi yang paling umum adalah Liturgi Santo Yohanes Krisostomus
dan Liturgi Santo Basilius yang digunakan dalam Gereja Ortodoks. Dalam Gereja
Katolik Timur, terdapat pula Liturgi Santo Yakobus.
b. Ikons: Penggunaan ikon (gambar suci) sangat penting dalam ibadah Gereja-gereja
Timur. Ikons dipandang sebagai jendela rohaniah yang menghubungkan jemaat
dengan orang-orang kudus dan kehadiran ilahi.
c. Doa-doa Liturgis: Doa-doa liturgis yang kaya dengan teks-teks kuno dan
kontemplatif menjadi bagian integral dari ibadah Gereja-gereja Timur. Doa-doa ini
mencakup pengakuan dosa, pujian kepada Allah, doa bagi keselamatan dunia, dan
doa bagi orang-orang kudus.
d. Prosesi: Prosesi dalam ibadah Gereja-gereja Timur melibatkan berjalan bersama di
sekitar gereja dengan membawa salib, kitab suci, atau ikon-ikon suci dalam rangka
memberkati jemaat dan menghormati Tuhan.
e. Kebaktian Selamat Malam (Vigil): Kebaktian selamat malam adalah ibadah yang
dilakukan pada malam hari sebelum hari-hari besar agama. Ini melibatkan doa,
bacaan Kitab Suci, dan kebaktian liturgis yang mempersiapkan jemaat untuk
merayakan hari raya tersebut.
f. Sakramen: Gereja-gereja Timur merayakan sakramen-sakramen, termasuk Sakramen
Ekaristi (Perjamuan Kudus), Sakramen Baptisan, Sakramen Krisma (Konfirmasi),
Sakramen Tobat, Sakramen Pernikahan, dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.

Setiap Gereja Timur memiliki tradisi dan variasi dalam pelaksanaan upacara dan ibadah
mereka, tetapi inti dari semua ibadah ini adalah penyembahan kepada Allah, pemujaan
kepada Kristus, dan pengakuan atas kehadiran rohaniah dalam hidup jemaat.

E. Dokrin dan Ajaran Gereja Barat dan Gereja Timur


1. Dokrin dan ajaran Gereja Barat
Gereja Barat, khususnya Gereja Katolik Roma, memiliki sejumlah doktrin dan
ajaran yang menjadi bagian integral dari iman dan ajaran gereja. Berikut adalah
beberapa doktrin dan ajaran utama dalam Gereja Barat:
a. Doktrin Tritunggal: Gereja Katolik Barat mempercayai keyakinan akan Tritunggal,
yaitu satu Allah yang ada dalam tiga pribadi ilahi: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus
Kristus), dan Allah Roh Kudus. Ini adalah ajaran dasar yang menjadi inti iman
Kristen.
b. Sakramen: Gereja Katolik Roma mengakui tujuh sakramen: Baptisan, Konfirmasi,
Ekaristi, Tobat, Perminyakan Orang Sakit, Perkawinan, dan Tahbisan. Sakramen-
sakramen ini dianggap sebagai sarana khusus di mana umat Kristen dapat
mengalami kasih Allah dan menerima karunia-Nya. bolehkah kelompol jelaskan
mengenai sakramen ekaristi dan konfirmasi
c. Ajaran Perdamaian: Ajaran tentang perdamaian dengan Allah dan rekonsiliasi
melalui Yesus Kristus adalah elemen sentral dalam iman Katolik. Kristus dianggap
sebagai Kepala Gereja dan Penebus dosa manusia.
d. Imamat dan Pengampunan: Gereja Barat mengakui peran imam dalam
pengampunan dosa dan mendorong umat Katolik untuk melakukan Tobat dan
memohon pengampunan dosa kepada imam dalam pengakuan dosa.
e. Peran Maria: Maria, ibu Yesus, memiliki peran penting dalam Gereja Barat. Ajaran
Maria mencakup keyakinan akan Kepatuhan Maria, Maria Bunda Allah, dan asumsi
Maria.
f. Kultus Ekaristi: Ekaristi, atau Misa, adalah pusat ibadah Katolik Roma. Umat Katolik
percaya bahwa roti dan anggur selama Ekaristi sebenarnya berubah menjadi Tubuh
dan Darah Kristus, yang mereka makan dan minum sebagai simbolis mengambil
Kristus ke dalam diri mereka.
g. Ajaran Moral: Gereja Katolik memiliki panduan moral yang ketat yang mengatur
perilaku etis dan nilai-nilai seperti kehidupan, keluarga, solidaritas sosial, dan hak
asasi manusia.
h. Kehidupan Setelah Kematian: Gereja Katolik mengajarkan tentang kehidupan
setelah kematian, yaitu surga, neraka, dan purgatori. Purgatori adalah tempat
sementara di mana jiwa yang mati membersihkan diri dari dosa sebelum memasuki
surga.
i. Petrus dan Paus: Ajaran tentang Paus sebagai penerus St. Petrus, dan
kepemimpinannya sebagai otoritas tertinggi dalam Gereja Katolik Roma.
j. Sosial dan Keadilan: Gereja Katolik mendorong umatnya untuk berpartisipasi dalam
pembangunan sosial, memerangi ketidakadilan sosial, dan melindungi hak asasi
manusia.

Ajaran-ajaran ini merupakan bagian integral dari iman dan praktik Katolik Roma.
Namun, penting untuk diingat bahwa berbagai kelompok dalam Gereja Katolik
mungkin memiliki penekanan yang berbeda pada ajaran-ajaran tertentu, sementara
prinsip-prinsip inti tetap konsisten.

2. Dokrin dan ajaran Gereja Timur


Gereja Ortodoks Timur memiliki serangkaian doktrin dan ajaran yang
mencerminkan iman dan kepercayaan mereka. Berikut adalah beberapa doktrin dan
ajaran utama dalam Gereja Ortodoks Timur:
a. Doktrin Tritunggal: Gereja Ortodoks Timur mempercayai keyakinan akan Tritunggal,
yaitu satu Allah yang ada dalam tiga pribadi ilahi: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus
Kristus), dan Allah Roh Kudus. Tritunggal adalah dasar iman Kristen.
b. Penghormatan Ikon: Gereja Ortodoks Timur sangat menghormati ikon-ikon, gambar
suci yang digunakan dalam ibadah dan doa. Ikon dianggap sebagai jendela ke dunia
rohani dan alat untuk berkomunikasi dengan Allah dan orang kudus.
c. Ajaran Theosis: Konsep theosis adalah inti dari pemahaman Ortodoks tentang
keselamatan. Ini merujuk pada transformasi manusia menjadi semakin mirip Allah
melalui pengalaman rohani.
d. Liturgi dan Kebaktian: Liturgi adalah bagian integral dari ibadah Ortodoks, dan
ibadah dianggap sebagai pengalaman langit di bumi. Liturgi diperlakukan dengan
kerendahan hati dan penghormatan yang tinggi.
e. Sakramen: Gereja Ortodoks mengakui tujuh sakramen, seperti Gereja Katolik. Ini
termasuk Baptisan, Konfirmasi (Melalui Krimasi), Ekaristi, Tobat, Perminyakan
Orang Sakit, Perkawinan, dan Tahbisan.
f. Patriark dan Uskup: Patriark adalah pemimpin tertinggi dalam beberapa yurisdiksi
Ortodoks, sementara uskup memimpin keuskupan atau eparki tertentu. Mereka
memegang otoritas gerejawi dan rohani di dalam gereja.
g. Penekanan pada Kebersamaan dan Komunitas: Gereja Ortodoks Timur menekankan
pentingnya hidup dalam komunitas dan memelihara persatuan dalam iman.
Kebersamaan dalam iman dan praktek kehidupan rohani menjadi penting.
h. Puasa dan Ibadah Sederhana: Gereja Ortodoks menganjurkan puasa dan ibadah
sederhana sebagai cara untuk meningkatkan pertumbuhan rohani dan pengendalian
diri.
i. Kehidupan Setelah Kematian: Gereja Ortodoks Timur mempercayai tentang
kehidupan setelah kematian, termasuk surga dan neraka. Namun, konsep tentang
surga dan neraka dapat bervariasi dalam beberapa yurisdiksi Ortodoks.
j. Sosiokultural: Ortodoks Timur mengintegrasikan nilai-nilai agama dan budaya
mereka, mencerminkan sejarah dan warisan budaya lokal di dalam ibadah dan
praktik mereka.

Ajaran-ajaran ini merupakan landasan iman dalam Gereja Ortodoks Timur. Meskipun
terdapat banyak kesamaan dengan Gereja Katolik Roma, terdapat juga perbedaan
teologis dan praktis yang membuat Gereja Ortodoks Timur memiliki karakteristik yang
unik dalam doktrin dan ajarannya.
REFERENSI

Berkhof, H., & Enklaar. (2001). Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Culver, J. (2020). Sejarah Gereja Umum. Bandung: BIJI SESAWI.

End, T. V. (2004). Harta Dalam Bejana. Jakarta: Gunung Mulia.

Anda mungkin juga menyukai